Perubahan Setelah 1000 Tahun

Aku berjalan bersama dia dan kami membicarakan banyak hal mengenai diri kami.

melewati gelapnya hutan dan mengerikan, meyingkirkan beberapa dedaunan dari pohon dan melewati berbagai halau rintangan.

"Nama mu siapa ?"tanya wanita itu kepadaku

"Valen hanya Valen"kami terdiam seketika tidak berbicara apapun.

Membiarkan kesunyian dan beberapa suara jangkrik bebunyi diantara kami berdua.

"Dan kau tidak tanya namaku ?"

"Kenapa ?"

"Kau ternyata bukan pria peka yah ?"

"Baiklah Baiklah....nama mu siapa ?"

"Aku Tania Requal,seorang bangsawan"

"Owh.....gitu"

"....."dia memasang raut wajah sombong, seperti berharap kalau aku akan menyanjung dia dengan seribu kehormatan.

"Kau biasa saja ?"

"Tentu"

"Ka-kamu bertemu dengan seorang bangsawan loh"

"Dan kau bertemu denganku, bagiku tidak ada yang spesial"

"Ish...kenapa yah aku bisa bertemu dengan cowok setidak peka sepertimu"

"Dan kadang aku juga berpikir kenapa aku harus menawarkan bantuan pada wanita aneh sepertimu"

"A-anehhhh ?"raut wajahnya malu dan memerah,dia memberhentikan langkah nya lalu berkata dengan sombongnya "Ingat yah, bagiku ini sudah seperti pelecehan martabat kepada seorang bangsawan, dan aku bisa memerintahkan 10 ribu pasukanku untuk membunuhmu"

Namun aku berhenti dan menatapnya secara dingin seperti tidak memerdulikan perkataannya "Kau lihat wajah ku ini kan ?"

"I-iya jangan dekat-dekat dong"

"Apa aku terlihat peduli dengan ancamanmu ?"

"K-kau tidak takut yah ?"

Aku merasa kalau wanita ini perlu diberi sedikit penyumbat mulut agar dia berhenti bicara.

Jadi aku memutuskan untuk membentuk sebuah pedang dari elemen metal dengan mengumpulkan sebuah tenaga di tanganku.

Lalu cahaya putih terang keluar menyinari area sekeliling kami dan terbentuklah pedang berbentuk biasa.

lalu memotong pergelangan tangan kiriku.

"Kyaaaaa k-kau gila yah ?"dia terjatuh ketanah akibat kaget.

"Lihat!!walau terasa sangat sakit, tapi perhatikan baik baik ada sedikit asap yang keluar"

"J-jadi ?"

"Tanganku yang terpotong itu akan menguap hingga habis dan selama proses penguapan tanganku yang satu lagi akan bertumbuh"

"K-kau ini mahluk apa ?"

"Apa perlu kuperlihatkan lagi ?"

"T-tidak aku mohon"kata Tania sambil menutup kedua matanya.

"Kalau begitu diamlah, aku benci kebisingan"

"....."dia terdiam dan berdiri untuk melanjutkan perjalanan kami, aku membuang pedangku dan merasakan bahwa tanganku sebentar lagi akan pulih total.

Belum lama kami berjalan Tania sudah mulai berbicara namun kali ini bahasa dia sedikit lebih sopan dan santun "B-begini...."

Aku menghela nafas panjang "Bicaralah"

"A-anu sebenarnya tjdak ada apapun di daerah utara"

Aku sontak berhenti lalu menghadap kepadanya "Apa kau bilang !?"kataku dengan wajah yang aku tidak tahu harus memasang ekspersi seperti apa.

"I-iya se-sebenarnya aku kabur dari.....istana"jawab Tania sambil melirik keberbagai arah dan kedua tangan yang di letakkan dibelakang.

"Kau menganggu saja"Aku pergi meninggalkan dia sendirian disana, bagiku kalau wanita ini telah membuang-buang waktu damaiku.

Sekarang yang sekarang aku rasakan adalah kalau perutku semakin lapar.

Berbalik lalu berjalan melawan arah,aku memutuskan untuk membiarkan orang aneh itu disana walau jika akan ada hewan buas yang menyerang.

"H-hei jangan tinggalkan aku dong"

"......"

"Begini aku minta maaf, mungkin aku cukup keterlaluan dan sebenarnya aku hanya mau kenal kamu lebih dalam.ah...jika kamu mau aku bisa merenovasi rumahmu atau tidak aku bisa memberimu kemewahan atau apa yang kau inginkan aku bisa kabulkan itu saja"kata Tania yang terus saja mengoceh di belakangku sambil mengikutiku.

Aku yang muak mendengar dirinya terus saja berbicara mengambil langkah besar, aku berbalik lalu menatap ke arahnya "Aku hanya mau kau pergi dari hutan ini atau jika kau memaksa untuk ikut bersamaku Diamlah!"

Seketika itu Tania terdiam tidak tahu harus berbicara apa dan sepertinya dia mengambil pilihan kedua Terus mengikutiku dan diam.

Sesampainya aku di sungai yang susana nya masih sama seperti saat pertama kali aku mendatanginya.

Airnya masih sangat deras dan jernih pemandangan cahaya bulan yang terpantul,membuat aku sedikit melupakan mengenai Tania.

Tanpa berpikir mengenai Tania yang mengikutiku,aku segera melepas baju untuk menyelam dan mengambil ikan di dasar sungai.

"Kyaaaa......A-apa yang kau lakukukan ?"

Aku dengan tenangnya menjawab "Aku mau berenang untuk mengambil ikan disana"

"T-tapi kenapa harus lepas baju ?"

"Simpel saja supaya tidak basah"

"Kenapa tidak sekalian celanamu ?"

"Kau mau ?"

"Kyaaaaa t-tidak tidak perlu"

Aku segera melompat lalu berenang, mencari beberapa ikan.

menangkap satu per satu, membunuh mereka lalu melemparnya ke permukaan.

Dan setelah aku naik ke permukaan total ikan yang aku dapat sekitar 12 ekor.

"Mungkin segini cukup"Aku segera pergi mencari kayu bakar.

Mengambil beberapa tumpukan lalu membakarnya sementara itu Tania hanya terdiam meratapi aliran sungai yang deras.

Aku membuat ikan-ikan yang telah aku tangkap seperti sate lalu membakarnya dan memakannya sampai habis.

"Hmm aku sudah bosan dengan makan ini terus"

"Eh.....Kok kamu habiskan semua ?!"

"Memangnya kau ada tangkap bagianmu ?"

"D-dasar cowok bodoh, aku wanita kenapa kau suruh pekerjaan berat"

"Ya sudah aku tidak perduli"

"Gimana dong aku lapar"

"Berpikir, kau bangsawan sekali-sekali hiduplah seperti rakyat"

"B-bukannya aku tidak mau, tapi ini malam dan aku tidak berani"

"Jadi kenapa kau terus menerus menatap sungai seperti mau bunuh diri ?"

"Panjang ceritanya"

"Baiklah, jika kau sudah merasa tenang, pulanglah, jangan dekat dekat dengan sungai itu bahaya dan satu lagi lupakan kalau kita pernah bertemu"kataku sambil bersiap untuk pergi meninggalkan Tania.

"Ehhhhhhh,sebentar aku lapar"

"Tch...manja sekali sih, baiklah hanya dua saja"aku mengalah bukan karena kasihan hanya saja karena aku tidak mau terus menerus mendengar suara tangisannya di hutan ini.

Aku hanya tidak ingin kedamaianku terganggu.

"Wahhhh makasih....."

Aku segera melompat sekali lagi dan menangkap dua ikan untuk Tania makan.

"Nah....kau pasti bisa sihir,lakukan sendiri"

"T-terima kasih a-anu siapa yah...aku lupa"

"Tidak perlu tahu,karena aku meminta kau melupakan aku"

Dan aku segera pergi meninggalkan Tania disana tanpa meninggalkan persasaan cemas ataupun khawatir.

Aku hanya tidak mau jika terlalu baik kepadanya, aku dapat di manfaatkan untuk kedua kalinya.

Walau aku telah lupa total dengan bagaimana cara aku mati tapi aku masih ingat sekali dengan bentuk motifnya.

Dan pengkhinatan itu akan terus berbekas dalam hatiku.

Namamu Rendi walau telah 1000 tahun aku disini namamu masih sangat jelas di kepalaku.

________________________________________________

Halo teman² gimana² ceritanya seru gak ?

Kalo gak seru maaf yah, jikalau kalian menemukan typo, plot hole ataupun ketidaknyamanan dalam kalian membaca saya mohon maaf.

Jangan lupa di like>Komen dan tambahkan dalam buku favorit kalian yah....byeee

Terpopuler

Comments

Anaaa

Anaaa

Aku Hanya Ingin Kedamaian Ku Terganggu

Gwa Be Like : Ni Orang Ngelag Apa Gimana Yak 🗿

2021-07-16

0

Kang search

Kang search

MC kurang datar emosi nya masih keliatan meskipun sedikit

2021-07-08

8

G R E E D { KESERAKAH }

G R E E D { KESERAKAH }

Bagus beban tu pergi

2021-07-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!