Inah dan Davina pun menata gorengan di tempatnya untuk di titipkan di warung-warung yang searah dengan sekolah Davina dan sisanya buat Inah menjajakan gorengannya keliling kompleks.
"Sudah selesai, Sekaran kamu bangunin adek kamu suruh dia mandi keburu kesiangan nanti kalian ke sekolahnya" kata Inah.
"Iyah Buk" Davina pun berjalan ke kamarnya untuk membangunkan adek nya untuk segera mandi dan bersiap-siap ke sekolah, jam sudah menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit Davina dan Alif pun sudah rapi dengan seragam mereka.
"Buk, Davina dan Alif berangkat dulu yah" kata Davina.
"Iyah sayang hati-hati di jalan, sekolah yang pintar dan Alif jangan nakal ya nak denger in kata guru saat ngulang" kata Inah.
"Iyah Buk..."Kata Alif.
"Assalamu'alaikum Buk" kata Davina dan Alif bersamaan dan mencium punggung tangan Inah, Inah yang melihat anak-anaknya sesudah pergi sekolah ia pun mulai berangkat menjajakan gorengannya.
"Kak... Kapan ya kehidupan kita berubah" kata Alif saat berjalan.
"Maksut kamu gimana dek?" tanya Davina yang tidak paham.
"Maksutnya kapan kehidupan kita bisa kaya orang-orang yang bisa bahagia dengan keluarganya dan kalo ingin sesuatu tinggal beli enggak kaya kita" kata Alif.
"Dek...dengerin kakak ya, Allah itu adil sama semua hambanya dan ia akan merubah nasib semua hambanya kalo hambanya mau berusaha kalo sudah berusaha kita tinggal berserah diri sama Allah dan tinggal tunggu waktu saja, jadi kamu harus sekolah yang pintar biar kamu bisa sukses dan membahagiakan keluarga" kata Davina tersenyum ke arah Alif.
"Iyah kak Alif bakal giat belajar" kata Alif yang tadinya sempat lesuh sekarang menjadi semangat.
Setelah davina mengantarkan Alif sekolah dan menaruh gorengannya di warung-warung ia langsung berangkat ke sekolah, butuh waktu dua puluh menit Davina sampai sekolah karna Davina memilih berjalan kaki untuk menghemat ongkos, sampainya di sekolah Davina langsung ke kelasnya dan sudah di sambut oleh sahabatnya sekaligus teman sebangkunya.
"Davina...Davina...aku ada info penting buat kamu" Kata Arum heboh.
"Arum...jangan gosip dulu ya"Kata Davina yang tau kalo Arum heboh pasti dia bakal gosip sampai pelajaran berlangsung.
"Issss...Bukan, aku mau kasih tau kamu kalo sekolah kita membuka tes beasiswa untuk siswa berprestasi untuk kuliah di perguruan tinggi yang terpopuler di kota xxx bukan kah itu perguruan yang kamu impikan selama ini?." kata Arum.
"kamu serius?" kata Davina.
"Iyah aku serius denger-denger lagi pendaftarannya di buka hari ini, kamu harus ikut vin kamu kan pengen sekali kuliah dan juga kamu pintar aku yakin kamu pasti lolos dan bisa kuliah di perguruan itu" kata Arum.
"Iyah aku mau coba ikut tes itu, kamu mau kan nemenin aku daftar?" tanya Davina.
"Mau lah pasti aku temenin kamu" kata Arum tersenyum.
Tring...Tring...
Bel masuk sekolah pun berbunyi tandanya pelajaran akan segera di mulai, seperti biasa Davina selalu fokus saat guru menerangkan, pelajaran pun berlangsung dengan lancar, dan tidak terasa waktu istirahat pertama datang Davina dan Arum pun langsung ke ruang BK, Davina pun masuk dan mulai mengisi formulir setalah mengisi formulir Davina pun kluar dan bertemu dengan Arum.
"Udah semua?"tanya Arum.
"Sudah dan tesnya akan di mulai sebelum Ujian Nasional" kata Davina.
"Berarti sebentar lagi dong ya tes nya?" tanya Arum.
"Iyah" kata Davina.
"kalo begitu kamu harus semangat lagi belajarnya biar kamu lolos tesnya biar kamu bisa kuliah" kata Arum.
Belum sempat Davina menjawab sudah terdengar suara tidak suka dari seseorang "hahaha...Anak tukang gorengan aja mimpi biar bisa kuliah" kata Keila wanita yang terkenal akan kecantikannya dan anak sebagai donatur di SMA sejahtera tempat di mana Davina sekolah.
"Bangun woi bangun, kalo mimpi itu jangan tinggi-tinggi nanti jatuh Nanges"Reta teman wanita Keila.
"Lo itu gak bakal bisa kuliah, orang tua lo kan gk se kaya orang tua Keila" kata Arda teman Keila.
"Heh...kalian bertiga, mulut kalian itu busuk banget ya, gue tau kalo kalian orang kaya tapi gak usah hina teman gua kali" kata Arum gk terima.
"Sahabatnya marah gais, hihh... serem" kata Kaila dengan nada pura-pura takut.
"Hahaha...dasar cewek gk tau diri, udah miskin, jelek mimpi buat kuliah lagi, mending lo pulang aja bantu ibuk lo yang jualan gorengan itu siapa tau gorengannya sampai sekarang gk laku karna gk ada yang beli" kata Arda.
"Hahahaha..."mereka bertiga pun tertawa lepas dan berjalan pergi dan tidak lupa Mereke bertiga menabrakkan bahunya dengan bahu Davina dan Arum.
"Bener-bener tuh orang harus di kasih pelajaran biar kapok" kata Arum yang hendak menyusul mereka bertiga karena Arum ahli dalam silat jadi ia ingin memberikan pelajaran kepada orang yang sudah menghina sahabatnya.
"Udah-udah Rum gk usah di kejar" kata Davina menahan tangan Arum.
"Tapi mereka bertiga sudah ngehina lo Vin" kata Arum.
"Iyah aku tau tapi biarin aja anggap aja itu angin lewat"
"sekarang kita ke kelas yuk bell bentar lagi bunyi" kata Davina dan menarik tangan Arum dan melangkah menuju kelas.
Like & Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Hasian Marbun Ian ayurafanisa
masih nyimak
2023-01-29
0
Mary Bella
baru ep 1 udah buat aku tertarik....Ku lanjut BC aja la
2022-02-10
0
Edah J
Suka sahabat yg saling membela
2022-02-02
0