Aldi dan dira pun berjalan meninggalkan halaman belakang dan bertujuan untuk kembali ke kelasnya masing-masing, aldi dan dira memiliki kelas yang berbeda aldi adalah kaka kelas dira, aldi lebih tua satu tahun dari dira, sejak smp dira dan aldi berbeda kelas walaupun begitu mereka selalu bersama di manapun kapan pun dan tak heran jika mereka berdua dianggap oleh murid lain adalah sepasang kekasing atau berpacaran, dira dan aldi dari sd sampai smp selalu bersekolah di tempat yang sama hingga pada akhirnya mereka berpisah satu tahun karena keluarga dira menghilang entah kemana, aldi berusaha mencari keberadaan dira tapi hasilnya selalu nihil, sampai pada akhirnya aldi menemukan dira di sekolahnya.
Awalnya aldi kaget dan tak menyangka bahwa dia menemukan dira berada di sekolah yang sama dengan dirinya. Seharusnya dira sekrang kelas 11 karena dia tidak sekolah setahun dan mau tidak mau dira harus memulai dari awal.
Sesampainya dira di kelas lagi-lagi murid disekitarnya memperhatikan dira dengan tatapan aneh, tanpa menghiraukan itu dira langsung menuju tempat duduknya dan duduk di tempat itu langsung menundukan kepala di meja dan menutup matanya, tak jauh dari itu ada seorang siswa yang berbadan tegap masuk ke kelas yang di tempati dira, semua mata tertujun pada siswa tersebut kareana mereka tahu orang yang sedang berjalan itu adalah axcel, karena axcel adalah kaka kelas yang sangat populer di sekolah mereka, axcel terkenal karena selalu memenangkan perlombaan piano dan mengharumkan sekolah mereka bahkan siswa barupun tahu siapa axcel, dengan cepat axcel melangkah menuju tempat duduk dira.
Murid yang ada di sana saling bertatap-tatapan seakan bertanya mau apa dia kekelasnya, bukan cuman itu kelas tetanggapun ikut terundang untuk melihat apa yang terjadi. Sampailah axcel di tempat duduk dira, dira yang ta tahu kedatagan axcel hanya berdiam tanpa merespon.
“ Dira” panggil axcel, namun yang di panggil tidak bergeming sama sekali, sekali lagi axcel memanggil lengkap dengan nama panjangnya.
“ Anindira leteshia pangestu” panggil axcel, dira yang geram karena axcel memanggilnya lengkap dengan nama panjangnya sontak langsung berdiri dengan muka yang sangat memerah yang menaruh kebencian yang sangat dalam.
“ APA?” jawab dira, tanpa meminta ijin dari dira axcel langsung menarik tangan dira dan langsung membawanya keluar dari ruangan tersebut.
“ lepasin gue” kata dira yang mencoba melepaskan tangannya tapi sayang tangannya di pegang dengan sangat erat, seakan axcel tidak mau dira selalu kabur ketika melihatnya, sampailah mereka diruangan musik yang sepi.
“ Mau apa loe heh?” ucap dira yang sangat marah.
“ Dira kamu salah paham” ucap axcel yang ingin menjelaskan apa yang terjadi.
“ Salah paham?” dira mengulangi perkataan axcel dan tersenyum sinis kepada axcel.
“ iya kamu salah paham, waktu itu....” perkataan axcel terpotong oleh dira yang langsung memotong pembicaraan.
“ salah paham menurut loe, gue gak percaya lagi sama loe menurut gue semuanya udah jelas dan gak ada lagi yang harus loe jelasin"
“ tapi dir”
“ tapi apa, tapi loe terpaksa iya heh” kata dira mengingat kejadian itu bahwa axcel terpaksa melakukan hal tersebut, tanpa menjawab axcel sepertinya tahu seberapa marah dan bencinya dira kepadanya, meraka hanya saling pandang dan diam dan sontak mata mereka saling bertemu dira langsung memalingkan matanya, axcel hanya menatap sendu kepada dira dia merindukan dira yang dulu, dira yang selalu ceria, karena perbuatannya di masalalu axcel merubah seorang dira yang ceria menjadi sangat dingin, tidak mau berdebat lagi dengan dira axcel melangkahkan kakinya keluar ruangan, pada saat axcel akan keluar ruangan pintunya di buka terlebih dahulu oleh seseorang yang masuk ke ruangan tersebut.
“ Anindira” ucap orang tersebut, dira langsung menoleh ketika namanya di panggil oleh seseorang, ternyata orang tersebut adalah seorang guru, tapi dira tidak tahu siapa dia.
“ hmm....” jawab dira
“ kamu ikut saya keruang BK dari tadi saya cari-cari ternyata kamu disini” ucap guru tersebut yang ternyata adalah pa Bakri sang guru bk, pa bakri yang melihat axcel disana langsung bertanya.
“ kamu sedang latihan axcel?” tanya pa bakri dengan manisnya karena dia tahu axcel adalah murid kebanggaan sekolah.
“ i—iya pa” jawab axcel dan melirik dira yang berada di sampingnya. Tanpa menghiraukan axcel lagi pa bakri langsung menarik tangan dira dan membawanya keluar untuk di tindak lanjuti, karena dia tahu dari laporan kepsek bahwa anak itu akan kabur jika hanya dengan ucapan. Axcel yang memperhatikan pa bakri keluar dengan dira yang di tarik tanganya bayangan masalalu langsung mengingatkan dia bahwa dulu dira tidak pernah senakal itu bahkan enggan untuk mewarnai rambutnya, axcel sungguh menyesali perbuatan masalalunya itu.
🤔sebenernya kenapa sih ko Dira bisa benci banget sama axcel? terus kenapa sikap Dira berubah? hmmmm......
tunggu cerita selanjutnya gengs yang pasti bakalan seru jangan lupa follow Ig ku @its_qilass
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Saqila nur sasih
yuk kasih votenya temen-temen
2021-07-01
2