Catatan Takdir (Takdir Tiga Dunia)
Sejauh mata memandang, hanya tampak hamparan awan putih yang membentang luas tanpa ujung, bukan sebuah ilusi atau apa tetapi hal itulah yang dilihat oleh Rangga saat ini.
Bahkan di hadapannya saat ini terdapat tiga orang dengan lingkaran putih di atas kepalanya sekaligus sayap di punggungnya, ketiganya mengenakan pakaian berwarna putih polos dengan aura kuat yang membuat Rangga kesulitan untuk bergerak.
"Rangga, sebelumnya kami ingin mengatakan permintaan maaf kepadamu, karena keteledoran rekan kami dewa kematian, kau harus berada ditempat yang paling tidak diinginkan oleh semua orang yang masih hidup" Ujar salah satu diantara mereka yang tampak lebih senior dengan jenggot panjang.
"Apa yang terjadi? Dan tempat apa ini?" Tanya Rangga yang masih kebingungan kenapa dia bisa berada ditempat yang begitu asing baginya.
Menurut ingatan terakhirnya, pria paruh baya berusia tiga puluhan tahun itu tengah keluar dari rumahnya untuk berbelanja beberapa peralatan Game yang baru baru ini trending di internet.
Memang Rangga merupakan seorang gamer akut dimana setiap game yang dimainkan olehnya pasti akan menduduki posisi tinggi baik di peringkat nasional maupun internasional.
Tetapi hari itu adalah hari yang sial baginya, dimana ketika ia telah selesai membeli peralatan gamenya, ia melihat seorang anak yang berlarian di jalanan.
Ia juga melihat sebuah truk dengan muatan berat melaju dengan cepat menuju kearah anak kecil itu, dengan cepat Rangga berlari mendorong anak itu menjauh tetapi sial baginya karena truk itu melaju dengan cepat ke arahnya.
Ingatan itulah yang ada dibenak rangga saat itu sebelum ia dipindahkan ke tempat serba putih dengan tiga orang dewa yang berdiri di depannya.
"Kau sudah meninggal dunia Rangga, dan tempat yang kau datangi kali ini adalah wilayah para dewa mengurus berbagai urusan di dunia" Ujar salah seorang dewa dengan mahkota daun yang melingkar diatas kepalanya.
"Sepertinya kau tidak panik begitu mendengar bahwa kau telah meninggal dunia, tidak seperti orang orang yang bertemu dengan kami sebelumnya, mereka sangat panik bahkan beberapa dari mereka mencoba melarikan diri" Ujar dewa berjenggot panjang dengan senyuman ramahnya.
"Untuk apa aku merasa panik? Kehidupan dan kematian telah ditentukan oleh takdir dan jika sudah waktunya maka tidak ada seorangpun yang bisa menghindarinya, lagipula kehidupanku di bumi sudah sangat membosankan…"
"....Sudah lebih dari dua puluh tahun aku hidup seorang diri, tanpa keluarga dan tanpa kekasih, lagipula kematianku adalah untuk menyelamatkan nyawa seorang anak kecil, jadi aku pasti akan masuk surga bukan?" Tanya Rangga dengan senyuman ramahnya.
"Sebenarnya kematianmu bukan karena tertabrak truk akibat menyelamatkan anak kecil tetapi" Ujar dewa dengan sabit di tangan kanannya, dewa itu nampak sedikit ragu menyampaikan kematian orang yang ada di depannya saat ini, karena itulah ia tidak melanjutkan ucapannya.
"Tapi apa?" Tanya Rangga dengan penasaran.
Dewa yang memegang sabit itu lantas menolehkan kepalanya ke arah dua rekannya dan ketika keduanya menganggukkan kepalanya, dewa itu mulai angkat bicara.
"Aku dikenal dengan nama dewa kematian, sebenarnya kematianmu adalah sebuah kesalahan, sebelumnya aku mengira bahwa ditabrak truk itu akan merenggut nyawamu tapi siapa sangka bahwa sopir truk itu menginjak rem sebelum ia sempat menabrakmu" Ujar dewa kematian menjelaskan.
"Lalu aku meninggal karena apa?" Tanya Rangga dengan penasaran, karena setahunya ia meninggal karena ditabrak truk tetapi dari penjelasan dewa kematian di depannya, membuktikan sebaliknya.
"Kau ingat permen karet yang kau makan pada saat itu? Sebenarnya karena kegabutan yang melanda diriku aku membuatmu menelan permen karet itu dan ternyata itu membuatmu terbunuh" Ujar Dewa kematian dengan santainya seolah olah tidak ada yang terjadi.
"Tidak masalah, aku tidak terlalu peduli dengan cara kematianku, yang menjadi masalah utama saat ini adalah dimana kalian akan menempatkanku? Surga atau neraka?" Tanya Rangga dengan penasaran.
"Tidak keduanya, selagi kau berada disini kami ingin memberikanmu sebuah tugas yang hanya bisa diemban olehmu, tentu kami akan memberikanmu kekuatan untuk menunjang keberhasilan dari tugas ini" Ujar dewa dengan jenggot panjang menjelaskan.
"Apakah itu mungkin? Yang aku tahu didalam buku buku novel dan game, perbandingan waktu bagi para dewa dan manusia sangat jauh" Ujar Rangga dengan penasaran.
"Tidak ada yang tidak mungkin bagi para dewa, aku adalah dewa pencipta, dengan kekuatanku aku akan menciptakan tubuh yang kuat dan sempurna untukmu, sedangkan Dewa hakim di depanmu akan memberikan kekuatan kepadamu" Ujar dewa dengan mahkota daun diatas kepalanya.
Setelah mengatakan hal itu, perlahan tubuh Rangga berubah menjadi secercah cahaya dan mengurai dengan sendirinya, perlahan tetapi pasti tubuh Rangga telah hilang dari pandangan tiga dewa yang saat itu menatap ke arah satu sama lain dengan senyuman menghiasi wajahnya.
"Satu masalah telah selesai sekarang tinggal wanita itu" Ujar Dewa Hakim menatap ke arah dewa lainnya.
……..
~Mencocokkan dengan pemain~
~Cocok~
~Memulai kelahiran kembali~
Sebuah suara terdengar dengan sangat jelas ditelinga Rangga, sementara itu saat ini ia berada disebuah tempat yang sempit tanpa bisa mengucapkan satupun kalimat dari dalam mulutnya.
Beberapa saat kemudian Rangga keluar dari ruang gelap dan lembab itu dan menemukan dirinya berada di gendongan seorang bidan yang tersenyum begitu melihatnya.
"Selamat Nyonya Rosa, anak anda laki-laki dan terlahir dengan sangat sehat" Ujar bidan yang saat itu menggendong Rangga.
Kalimat yang diucapkan oleh bidan itu sangat asing di telinga Rangga, bahkan ia tidak mengerti satupun kalimat yang keluar dari dalam mulut bidan itu yang jelas saat ini ia telah Bereinkarnasi dan memulai kehidupan barunya.
Entah takdir apa yang akan menunggunya di masa depan kelak, kemalangan atau keberuntungan hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
mochamad ribut
lanjut
2023-04-23
1
Dedek
Respon nya terlalu biasa pas tau dia mati gara gara ketelen permen karet coba lebih heboh pasti komedi nya lebih kuat
2022-01-21
2
falhas
hmmm komedi waktu penjelasan cara kematian di MC cukup garing tapi ku rasa ini cerita cukup menarik untuk di simak
2021-11-04
3