"Kau tampak sangat tampan sayang, cepat kemari dan isi perutmu sebelum kita berangkat" Rosa melambai lambaikan tangannya memanggil Rangga yang saat itu masih berdiri diatas tangga.
Rangga Wisdom, seorang pemuda tampan berusia dua belas tahun serta memiliki sepasang mata berwarna biru muda dengan rambut hitam yang ditata dengan rapi, wajahnya yang tampan membuat banyak pelayan wanita seringkali kedapatan mencuri pandangan pada Rangga.
Setelah Rangga turun dan mengambil tempat duduk, ia dengan segera mengambil roti yang telah disiapkan oleh ibunya, sambil menikmati roti yang ada di tangannya, Rangga menyempatkan diri untuk membaca buku yang cukup tebal di tangannya.
"Ibu, apakah dunia awan dan dunia bawah itu benar benar ada?" Tanya Rangga sambil membalik halaman dari buku yang dibaca olehnya.
"Yah, ibu masih belum tahu kebenarannya, tetapi penelitian tim ibu sepertinya menemukan sebuah petunjuk mengenai kedua dunia itu, hanya tinggal beberapa kali pengujian maka kemungkinan besar dunia awan dan dunia bawah akan terbukti keberadaanya" Ujar Rosa sambil menggigit roti yang ada di tangannya.
"Menurut cerita orang tua jaman dahulu, dikatakan bahwa ada dunia yang lebih kuat, bahkan kekuatan dari dunia yang kita tinggali saat ini bukan apa apa jika dibanding dengan dunia itu, tetapi entah itu benar atau tidak, tidak pernah ada yang mencoba mencari tahu" Ryan menjelaskan mengenai apa yang pernah ia dengar dari ayahnya.
"Aku jadi sedikit khawatir, para dewa memisahkan dunia dunia ini pasti ada alasannya, tidak baik jika kita mencoba mencari tahu apa yang seharusnya tidak kita ketahui" Guman Rangga.
Setelah mengisi perut mereka dengan makanan yang terbilang cukup sederhana, ketiganya kemudian mulai menaiki kereta kuda yang telah disiapkan oleh para pelayan.
Setelah menaiki kereta kuda, ketiganya mulai berangkat menuju ke kota Ardian untuk mengunjungi ayah dari Rosa Wisdom yakni Andre Wisdom.
Di Dalam kereta kuda yang saat ini tengah dalam perjalanan menuju ke kota Ardian, nampak Rosa mencolek colek tubuh Ryan sambil menatap ke arah pria itu.
Mengetahui maksud istrinya, Ryan mulai angkat bicara "Rangga, selain mengunjungi kakekmu, kami juga berniat untuk menyekolahkanmu di kota Ardian,apakah kau setuju?" Tanya Ryan menatap ke arah Rangga.
"Kenapa harus dikota Ardian? kenapa tidak di kota Acid?" Tanya Rangga sambil membolak balikan buku yang ada di tangannya.
"Kau tahu sendiri ayah dan ibu harus menjalankan pekerjaan masing masing, jika kau bersekolah di kota Acid takutnya tidak ada yang menjagamu sementara di kota Ardian masih ada kekek, paman dan bibimu disana yang bisa menjagamu" Ujar Ryan menjelaskan.
"Aku juga mendengar William akan mendaftar di sekolah yang sama denganmu, apakah kau tidak ingin bertemu dengan temanmu itu?" Tanya Rosa.
"William ya? Kalian yakin menyuruhku bersekolah di kota Ardian karena pekerjaan? Bukan karena kalian ingin membuat adik untukku bukan?" Tanya Rangga menatap keduanya.
"Haha, apa yang kau katakan, tentu saja karena urusan pekerjaan, tidak ada yang lain kan sayang" Ryan nampak sedikit canggung mengatakan hal itu.
"Haha benar benar, jika kau bersekolah disana baru kita bisa merasa tenang" Jawab Rosa dengan canggung.
"Baiklah kalau begitu, aku akan sekolah disana, itung itung nenemani kakek, lagipula ditempat kakek lebih banyak buku yang bisa dipelajari" Ujar Rangga sambil membalikkan halaman demi halaman buku bacaannya.
'Lebih baik aku biarkan mereka menghabiskan waktu berdua, mungkin mereka merasa tersiksa karena selama ini ada aku dirumah' Batin Rangga mengintip keduanya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya kembali ke buku bacaan.
…….
Mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan esok hari karena hari sudah mulai malam, akan sulit melanjutkan perjalanan dengan kereta kuda jika tidak ada penerangan ataupun alat bantu lainnya.
Ketiganya memutuskan untuk bermalam di sebuah kawasan hutan yang tampak seperti sebuah lapangan, selagi kusir yang mengendalikan kereta kuda sibuk mengecek keadaan dari kuda kuda itu, Ryan menarik Rangga dan mengajaknya masuk kedalam hutan.
"Ayah, bisakah ayah lebih pelan lagi menarikku, aku baru membaca bab satu dari jenis tanaman herbal menengah" Ujar Rangga sambil berlari mengikuti langkah kaki Ryan.
"Simpan saja bukumu untuk nanti, selagi kita memiliki kesempatan dari ibumu dan kebetulan kita berada di dalam hutan, aku akan mengajarkanmu bagaimana caranya berburu binatang liar" Ujar Ryan menjelaskan.
Binatang di dunia yang ditinggali oleh Rangga saat ini secara umum dibedakan menjadi tiga jenis binatang, yaitu Binatang Liar, Binatang Buas dan yang terakhir Binatang Sihir.
Setiap jenis binatang memiliki tingkatan tingkatan khusus tergantung dari kelangkaan dari setiap binatang, yaitu Common, Rare, Epic, Perfect Epic dan yang terakhir adalah Legendaris.
Tanpa bisa menolak keinginan dari ayahnya, Rangga terpaksa mengikuti kemana ayahnya membawanya masuk ke dalam hutan belantara mencari binatang liar untuk diburu.
……
"Sepertinya Ryan berhasil membawa Rangga pergi cukup jauh, selagi mereka tidak ada aku bisa menggunakan sihir untuk membuat api unggun, akan sangat bahaya jika Rangga mengetahui aku menggunakan sihir" Ujar Rosa lantas ia merentangkan kedua tangannya.
Seketika itu ranting ranting pohon yang berserakan di dekat Rosa mulai terangkat dan bergerak mendekat ke arahnya, dengan satu gerakan tumpukan kayu bakar telah terkumpul di tengah tengah lapangan serta tiga batang kayu yang digunakan sebagai kursi.
"Sepertinya sudah cukup, aku akan menyalakan apinya" Ujar Rosa sambil mengeluarkan korek api dari kantong sakunya kemudian menyulut kayu bakar itu untuk mendirikan api unggun.
Kalian pasti bertanya tanya kenapa Rosa tidak menggunakan sihirnya untuk membuat api melainkan menggunakan korek yang mana merupakan cara kuno untuk membuat api.
Alasannya cukup sederhana, Rosa adalah pengguna sihir atribut angin, dimana ia memiliki kecocokan dengan elemen alam angin, jadi ia akan kesulitan jika ingin mengeluarkan sihir beratribut berbeda dengan miliknya.
Atribut pada sihir dibedakan menjadi tujuh atribut utama, yaitu Atribut Air Angin, Api, Bumi, Petir, Cahaya dan Kegelapan.
Ada juga Atribut sihir khusus yang bukan termasuk ke dalam atribut sihir utama seperti atribut Besi, Penyembuh, Es, Tumbuhan, Kehampaan dan masih banyak atribut lainnya.
Setiap orang normalnya akan memiliki satu Atribut Sihir ketika mereka dilahirkan, tergantung bagaimana cara mereka mengembangkan potensi dari masing masing atribut untuk bertambah semakin kuat.
"Api unggun sudah siap, sekarang hanya tinggal menunggu mereka berdua kembali dari berburu" Ujar Rosa sambil duduk di depan api unggun untuk menghangatkan diri.
"Target kita saat ini sedang sendirian, ini adalah kesempatan kita untuk menculiknya sebelum dua orang itu datang" Ujar kusir kuda menggunakan sihir yang dinamakan transmisi suara kepada tiga orang berjubah hitam yang sejak awal mengamati kereta kuda keluarga Rangga dari kejauhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
mochamad ribut
lanjutkan
2023-04-24
0
aik
Rangga tau aja yaa🤣
2022-10-22
0
itachi
sikit sekali yang komen kan thor dan boleh crazy up thor
2022-01-09
3