NovelToon NovelToon

Catatan Takdir (Takdir Tiga Dunia)

Ch. 1 Reinkarnasi

Sejauh mata memandang, hanya tampak hamparan awan putih yang membentang luas tanpa ujung, bukan sebuah ilusi atau apa tetapi hal itulah yang dilihat oleh Rangga saat ini. 

Bahkan di hadapannya saat ini terdapat tiga orang dengan lingkaran putih di atas kepalanya sekaligus sayap di punggungnya, ketiganya mengenakan pakaian berwarna putih polos dengan aura kuat yang membuat Rangga kesulitan untuk bergerak. 

"Rangga, sebelumnya kami ingin mengatakan permintaan maaf kepadamu, karena keteledoran rekan kami dewa kematian, kau harus berada ditempat yang paling tidak diinginkan oleh semua orang yang masih hidup" Ujar salah satu diantara mereka yang tampak lebih senior dengan jenggot panjang.

"Apa yang terjadi? Dan tempat apa ini?" Tanya Rangga yang masih kebingungan kenapa dia bisa berada ditempat yang begitu asing baginya. 

Menurut ingatan terakhirnya, pria paruh baya berusia tiga puluhan tahun itu tengah keluar dari rumahnya untuk berbelanja beberapa peralatan Game yang baru baru ini trending di internet. 

Memang Rangga merupakan seorang gamer akut dimana setiap game yang dimainkan olehnya pasti akan menduduki posisi tinggi baik di peringkat nasional maupun internasional.

Tetapi hari itu adalah hari yang sial baginya, dimana ketika ia telah selesai membeli peralatan gamenya, ia melihat seorang anak yang berlarian di jalanan.

Ia juga melihat sebuah truk dengan muatan berat melaju dengan cepat menuju kearah anak kecil itu, dengan cepat Rangga berlari mendorong anak itu menjauh tetapi sial baginya karena truk itu melaju dengan cepat ke arahnya. 

Ingatan itulah yang ada dibenak rangga saat itu sebelum ia dipindahkan ke tempat serba putih dengan tiga orang dewa yang berdiri di depannya. 

"Kau sudah meninggal dunia Rangga, dan tempat yang kau datangi kali ini adalah wilayah para dewa mengurus berbagai urusan di dunia" Ujar salah seorang dewa dengan mahkota daun yang melingkar diatas kepalanya. 

"Sepertinya kau tidak panik begitu mendengar bahwa kau telah meninggal dunia, tidak seperti orang orang yang bertemu dengan kami sebelumnya, mereka sangat panik bahkan beberapa dari mereka mencoba melarikan diri" Ujar dewa berjenggot panjang dengan senyuman ramahnya. 

"Untuk apa aku merasa panik? Kehidupan dan kematian telah ditentukan oleh takdir dan jika sudah waktunya maka tidak ada seorangpun yang bisa menghindarinya, lagipula kehidupanku di bumi sudah sangat membosankan…"

"....Sudah lebih dari dua puluh tahun aku hidup seorang diri, tanpa keluarga dan tanpa kekasih, lagipula kematianku adalah untuk menyelamatkan nyawa seorang anak kecil, jadi aku pasti akan masuk surga bukan?" Tanya Rangga dengan senyuman ramahnya. 

"Sebenarnya kematianmu bukan karena tertabrak truk akibat menyelamatkan anak kecil tetapi" Ujar dewa dengan sabit di tangan kanannya, dewa itu nampak sedikit ragu menyampaikan kematian orang yang ada di depannya saat ini, karena itulah ia tidak melanjutkan ucapannya. 

"Tapi apa?" Tanya Rangga dengan penasaran. 

Dewa yang memegang sabit itu lantas menolehkan kepalanya ke arah dua rekannya dan ketika keduanya menganggukkan kepalanya, dewa itu mulai angkat bicara. 

"Aku dikenal dengan nama dewa kematian, sebenarnya kematianmu adalah sebuah kesalahan, sebelumnya aku mengira bahwa ditabrak truk itu akan merenggut nyawamu tapi siapa sangka bahwa sopir truk itu menginjak rem sebelum ia sempat menabrakmu" Ujar dewa kematian menjelaskan. 

"Lalu aku meninggal karena apa?" Tanya Rangga dengan penasaran, karena setahunya ia meninggal karena ditabrak truk tetapi dari penjelasan dewa kematian di depannya, membuktikan sebaliknya. 

"Kau ingat permen karet yang kau makan pada saat itu? Sebenarnya karena kegabutan yang melanda diriku aku membuatmu menelan permen karet itu dan ternyata itu membuatmu terbunuh" Ujar Dewa kematian dengan santainya seolah olah tidak ada yang terjadi. 

"Tidak masalah, aku tidak terlalu peduli dengan cara kematianku, yang menjadi masalah utama saat ini adalah dimana kalian akan menempatkanku? Surga atau neraka?" Tanya Rangga dengan penasaran. 

"Tidak keduanya, selagi kau berada disini kami ingin memberikanmu sebuah tugas yang hanya bisa diemban olehmu, tentu kami akan memberikanmu kekuatan untuk menunjang keberhasilan dari tugas ini" Ujar dewa dengan jenggot panjang menjelaskan. 

"Apakah itu mungkin? Yang aku tahu didalam buku buku novel dan game, perbandingan waktu bagi para dewa dan manusia sangat jauh" Ujar Rangga dengan penasaran. 

"Tidak ada yang tidak mungkin bagi para dewa, aku adalah dewa pencipta, dengan kekuatanku aku akan menciptakan tubuh yang kuat dan sempurna untukmu, sedangkan Dewa hakim di depanmu akan memberikan kekuatan kepadamu" Ujar dewa dengan mahkota daun diatas kepalanya. 

Setelah mengatakan hal itu, perlahan tubuh Rangga berubah menjadi secercah cahaya dan mengurai dengan sendirinya, perlahan tetapi pasti tubuh Rangga telah hilang dari pandangan tiga dewa yang saat itu menatap ke arah satu sama lain dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Satu masalah telah selesai sekarang tinggal wanita itu" Ujar Dewa Hakim menatap ke arah dewa lainnya. 

……..

~Mencocokkan dengan pemain~

~Cocok~

~Memulai kelahiran kembali~

Sebuah suara terdengar dengan sangat jelas ditelinga Rangga, sementara itu saat ini ia berada disebuah tempat yang sempit tanpa bisa mengucapkan satupun kalimat dari dalam mulutnya. 

Beberapa saat kemudian Rangga keluar dari ruang gelap dan lembab itu dan menemukan dirinya berada di gendongan seorang bidan yang tersenyum begitu melihatnya. 

"Selamat Nyonya Rosa, anak anda laki-laki dan terlahir dengan sangat sehat" Ujar bidan yang saat itu menggendong Rangga. 

Kalimat yang diucapkan oleh bidan itu sangat asing di telinga Rangga, bahkan ia tidak mengerti satupun kalimat yang keluar dari dalam mulut bidan itu yang jelas saat ini ia telah Bereinkarnasi dan memulai kehidupan barunya. 

Entah takdir apa yang akan menunggunya di masa depan kelak, kemalangan atau keberuntungan hanya waktu yang bisa menjawab semuanya. 

Ch. 2 Prolog

Dahulu kala, dunia adalah satu kesatuan dimana berbagai macam ras hidup dalam kerukunan tanpa ada pertikaian, Ras Iblis, Ras Manusia, Ras Semi Dewa dan berbagai ras lainnya hidup dalam dunia yang sama. 

Kedamaian yang berlangsung selama jutaan tahun itu hancur akibat sebuah manik surgawi yang tercipta karena kepadatan energi langit dan bumi. 

Semua Ras saling memperebutkan manik surgawi karena menurut kabar yang beredar, jika seseorang berhasil mendapatkan manik surgawi maka mereka mampu menguasai seluruh dunia bahkan menundukkan berbagai ras di bawah kaki mereka.

Kekuatan yang tidak memiliki batas sekaligus luar biasa membuat Ras Iblis yang termasuk dalam salah satu ras terkuat melancarkan serangan besar besaran kepada Ras lainnya demi mendapatkan manik surgawi. 

Pertempuran besar terjadi melibatkan seluruh ras di dunia itu, sudah tak terhitung berapa banyak korban jiwa yang berjatuhan demi mendapatkan anik Surgawi. 

Karena pertempuran besar itu semakin kacau dan sulit untuk dikendalikan, Kaisar Dewa yang merupakan sosok terkuat di alam semesta akhirnya turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. 

Suara dari langit berdengung dengan keras ditelinga semua makhluk hidup yang ada di dunia itu, karena suara itu, mereka menghentikan pertempuran sesaat untuk sekedar mendengarkan suara dari langit. 

"Karena kalian yang menginginkan kehancuran, maka aku akan memberikan kehancuran seperti apa yang kalian inginkan, tetapi aku tidak sekejam itu terhadap kalian semua, aku akan memberikan beberapa dari kalian kesempatan untuk hidup dan menciptakan peradaban baru yang lebih baik…."

"....Kalian makhluk makhluk rendahan hanya memikirkan masalah ras kalian masing masing maka nantikanlah dimasa depan akan muncul dua kehidupan yang akan menyadarkan kalian dan mengubah seluruh dunia" Ujar Kaisar Dewa. 

Sesaat setelah suara dari langit itu hilang, ribuan meteor jatuh dari atas langit, dua orang dari berbagai macam ras kemudian diangkat menuju ke atas langit demi menciptakan kehidupan baru yang dimaksud oleh kaisar dewa. 

Dalam waktu kurang dari satu hari, dunia yang begitu luas dengan berbagai macam kehidupan sekaligus keasriannya telah lenyap tanpa meninggalkan bekas.

Kaisar Dewa Juga memecah manik surgawi dan membaginya menjadi tiga bagian dan menciptakan dunia baru dengan ketiga bagian itu. 

Salah satu bagian manik yang paling besar, diletakkan di atas langit yang sangat tinggi sehingga menciptakan negeri awan, tempat para semi dewa dan pengikutnya tinggal. 

Bagian yang lain ditempatkan di dasar kawah gunung berapi menciptakan sebuah negeri yang tidak ada bedanya dengan sebuah neraka tetapi dengan kekuatan yang sangat luar biasa, tempat itu ditinggali oleh Ras Iblis dan para pengikutnya. 

Sementara bagian paling kecil dari manik surgawi itu membentuk sebuah dunia baru dengan pohon pohon yang tumbuh menjuntai menantang langit, samudra, dan gunung tercipta dengan sendirinya bersamaan dengan itu beragam sumber daya serta pepohonan tumbuh, dunia itu menjadi tempat tinggal Ras Manusia dan Ras Ras lainnya dan dinamakan Dunia Sihir.

Jutaan tahun kemudian, kehidupan semua ras berlangsung dengan damai tanpa adanya permusuhan, populasi dari semua ras juga sudah mulai membludak memenuhi seisi dunia seperti sebelumnya, kini bangunan bangunan megah telah didirikan, kualitas hidup semua ras juga sudah mulai membaik seperti sebelumnya.

Sejarah kelam yang menjadi bencana bagi seluruh dunia semakin lama semakin dilupakan oleh semua orang dari berbagai Ras. 

……

"Rangga, cepat turun sayang, kita sarapan sebelum berangkat ke rumah kakek, matahari sudah semakin tinggi"

Seorang wanita berambut hitam panjang dengan mata berwarna biru muda serta paras yang begitu cantik duduk sambil mengoleskan selai diatas roti yang ada diatas meja. 

Wanita berparas cantik itu adalah Rosa Wisdom, seorang putri bangsawan di kerajaan manusia yang berdiri sejak ribuan tahun yang lalu. 

Perlu diketahui bahwa beberapa kerajaan telah berdiri setelah jutaan tahun lamanya, kerajaan kerajaan itu didirikan oleh berbagai macam ras dan diberi nama sesuai dengan ras mereka masing masing. 

Sementara itu kerajaan manusia terdiri dari tujuh kota besar dimana masing masing kota memiliki pemerintahan masing masing tetapi tetap masih mengikuti  aturan yang diberikan oleh pihak kerajaan. 

Ketujuh kota itu antara lain adalah kota Acid, Ardian, Bores, Caron, Diamond, Enel dan Guranda, antara satu kota dengan kota lainnya dipisahkan oleh hutan yang membentang luas, dan untuk menuju ke kota lain maka harus melewati jalan di hutan. 

"Apakah anak itu belum turun? Sepertinya aku harus menambah porsi latihannya setelah pergi ke rumah ayahmu" 

Seorang pria berambut keriting dengan wajah yang pas pasan serta senyuman yang menenangkan duduk disamping Rosa dan mengambil roti untuk disantap bersama dengan wanita itu. 

Pria itu tak lain adalah Ryan Alberto, seorang pendekar pedang yang namanya cukup terkenal di kota Acid, dengan kemahirannya bermain pedang ia dimasukkan ke dalam sebuah kelompok pasukan khusus yang dikenal dengan nama Guardian Acid. 

"Karena kau Rangga menjadi seperti sekarang, dia sangat berbeda dari teman teman seumurannya bahkan ia tidak pernah bermain seperti anak anak lainnya" Ujar Rosa menatap tajam ke arah Ryan, nampak dari wajahnya wanita itu tidak menyukai apa yang dilakukan oleh pria dihadapannya terhadap anaknya. 

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa jika Rangga menolak maka aku akan menghentikan pelatihannya, tetapi sampai sekarang dia menunjukkan prestasi yang sangat baik bahkan aku sekalipun tidak pernah menyangka memiliki putra sehebat itu" Ujar Ryan sambil menggigit roti yang ada di tangannya. 

Mendengar hal itu Rosa hanya bisa menundukkan kepalanya, jika diingat ingat lagi anaknya memang jauh berbeda dari anak anak lainnya, di usianya yang menginjak tiga bulan Rangga sudah mampu berjalan dengan baik bahkan sudah bisa berbicara dengan lancar.

Ketika usia satu tahun Rangga sudah bisa membaca dengan lancar dan menjadikan kegiatan membaca sebagai sebuah hobi, Rangga tidak bisa dilepaskan dari yang namanya buku, dimana ada Rangga maka disitu harus ada buku bacaan. 

Di Usia dua tahun Rangga sudah mulai belajar mengayunkan pedangnya, didampingi oleh sang ayah, Rangga mulai berlatih berbagai teknik berpedang hingga kemampuannya saat ini tidak berbeda terlalu jauh dengan ayahnya yang merupakan seorang pasukan khusus. 

"Memang benar sih, tetapi aku menjadi gelisah karena akhir akhir ini Rangga membaca buku buku yang seharusnya tidak dibaca di usianya seperti sumber daya, binatang sihir, rune sihir bahkan jurus jurus sihir juga dipelajari olehnya" Ujar Rosa sambil tertunduk. 

Meskipun perkembangan yang ditunjukkan oleh Rangga lebih baik ketimbang teman teman seusianya, tetap saja sebagai seorang ibu Rosa mengkhawatirkan keselamatan putranya, karena semakin besar kekuatan yang dimiliki maka semakin besar masalah yang akan timbul kedepannya. 

"Aku tahu apa yang kau khawatirkan, tetapi cobalah untuk percaya pada Rangga" Ujar Ryan dengan senyuman tipis menatap kearah Rosa.

Senyuman tipis Ryan membuat hati Rosa yang sebelumnya gelisah menjadi lebih tenang, jika suaminya mengatakan hal itu dengan percaya diri, maka apa yang dikatakannya pasti adalah kebenaran. 

"Ayah, ibu aku sudah siap" Sebuah suara dari atas tangga menyapa keduanya dengan senyuman tipis yang begitu menenangkan. 

Ch. 3 Perjalanan Menuju Kota Ardian

"Kau tampak sangat tampan sayang, cepat kemari dan isi perutmu sebelum kita berangkat" Rosa melambai lambaikan tangannya memanggil Rangga yang saat itu masih berdiri diatas tangga. 

Rangga Wisdom, seorang pemuda tampan berusia dua belas tahun serta memiliki sepasang mata berwarna biru muda dengan rambut hitam yang ditata dengan rapi, wajahnya yang tampan membuat banyak pelayan wanita seringkali kedapatan mencuri pandangan pada Rangga. 

Setelah Rangga turun dan mengambil tempat duduk, ia dengan segera mengambil roti yang telah disiapkan oleh ibunya, sambil menikmati roti yang ada di tangannya, Rangga menyempatkan diri untuk membaca buku yang cukup tebal di tangannya.

"Ibu, apakah dunia awan dan dunia bawah itu benar benar ada?" Tanya Rangga sambil membalik halaman dari buku yang dibaca olehnya. 

"Yah, ibu masih belum tahu kebenarannya, tetapi penelitian tim ibu sepertinya menemukan sebuah petunjuk mengenai kedua dunia itu, hanya tinggal beberapa kali pengujian maka kemungkinan besar dunia awan dan dunia bawah akan terbukti keberadaanya" Ujar Rosa sambil menggigit roti yang ada di tangannya. 

"Menurut cerita orang tua jaman dahulu, dikatakan bahwa ada dunia yang lebih kuat, bahkan kekuatan dari dunia yang kita tinggali saat ini bukan apa apa jika dibanding dengan dunia itu, tetapi entah itu benar atau tidak, tidak pernah ada yang mencoba mencari tahu" Ryan menjelaskan mengenai apa yang pernah ia dengar dari ayahnya. 

"Aku jadi sedikit khawatir, para dewa memisahkan dunia dunia ini pasti ada alasannya, tidak baik jika kita mencoba mencari tahu apa yang seharusnya tidak kita ketahui" Guman Rangga. 

Setelah mengisi perut mereka dengan makanan yang terbilang cukup sederhana, ketiganya kemudian mulai menaiki kereta kuda yang telah disiapkan oleh para pelayan.

Setelah menaiki kereta kuda, ketiganya mulai berangkat menuju ke kota Ardian untuk mengunjungi ayah dari Rosa Wisdom yakni Andre Wisdom. 

Di Dalam kereta kuda yang saat ini tengah dalam perjalanan menuju ke kota Ardian, nampak Rosa mencolek colek tubuh Ryan sambil menatap ke arah pria itu. 

Mengetahui maksud istrinya, Ryan mulai angkat bicara "Rangga, selain mengunjungi kakekmu, kami juga berniat untuk menyekolahkanmu di kota Ardian,apakah kau setuju?" Tanya Ryan menatap ke arah Rangga.

"Kenapa harus dikota Ardian? kenapa tidak di kota Acid?" Tanya Rangga sambil membolak balikan buku yang ada di tangannya. 

"Kau tahu sendiri ayah dan ibu harus menjalankan pekerjaan masing masing, jika kau bersekolah di kota Acid takutnya tidak ada yang menjagamu sementara di kota Ardian masih ada kekek, paman dan bibimu disana yang bisa menjagamu" Ujar Ryan menjelaskan. 

"Aku juga mendengar William akan mendaftar di sekolah yang sama denganmu, apakah kau tidak ingin bertemu dengan temanmu itu?" Tanya Rosa. 

"William ya? Kalian yakin menyuruhku bersekolah di kota Ardian karena pekerjaan? Bukan karena kalian ingin membuat adik untukku bukan?" Tanya Rangga menatap keduanya. 

"Haha, apa yang kau katakan, tentu saja karena urusan pekerjaan, tidak ada yang lain kan sayang" Ryan nampak sedikit canggung mengatakan hal itu. 

"Haha benar benar, jika kau bersekolah disana baru kita bisa merasa tenang" Jawab Rosa dengan canggung. 

"Baiklah kalau begitu, aku akan sekolah disana, itung itung nenemani kakek, lagipula ditempat kakek lebih banyak buku yang bisa dipelajari" Ujar Rangga sambil membalikkan halaman demi halaman buku bacaannya. 

'Lebih baik aku biarkan mereka menghabiskan waktu berdua, mungkin mereka merasa tersiksa karena selama ini ada aku dirumah' Batin Rangga mengintip keduanya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya kembali ke buku bacaan. 

…….

Mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan esok hari karena hari sudah mulai malam, akan sulit melanjutkan perjalanan dengan kereta kuda jika tidak ada penerangan ataupun alat bantu lainnya. 

Ketiganya memutuskan untuk bermalam di sebuah kawasan hutan yang tampak seperti sebuah lapangan, selagi kusir yang mengendalikan kereta kuda sibuk mengecek keadaan dari kuda kuda itu, Ryan menarik Rangga dan mengajaknya masuk kedalam hutan. 

"Ayah, bisakah ayah lebih pelan lagi menarikku, aku baru membaca bab satu dari jenis tanaman herbal menengah" Ujar Rangga sambil berlari mengikuti langkah kaki Ryan. 

"Simpan saja bukumu untuk nanti, selagi kita memiliki kesempatan dari ibumu dan kebetulan kita berada di dalam hutan, aku akan mengajarkanmu bagaimana caranya berburu binatang liar" Ujar Ryan menjelaskan. 

Binatang di dunia yang ditinggali oleh Rangga saat ini secara umum dibedakan menjadi tiga jenis binatang, yaitu Binatang Liar, Binatang Buas dan yang terakhir Binatang Sihir.

Setiap jenis binatang memiliki tingkatan tingkatan khusus tergantung dari kelangkaan dari setiap binatang, yaitu Common, Rare, Epic, Perfect Epic dan yang terakhir adalah Legendaris.

Tanpa bisa menolak keinginan dari ayahnya, Rangga terpaksa mengikuti kemana ayahnya membawanya masuk ke dalam hutan belantara mencari binatang liar untuk diburu. 

……

"Sepertinya Ryan berhasil membawa Rangga pergi cukup jauh, selagi mereka tidak ada aku bisa menggunakan sihir untuk membuat api unggun, akan sangat bahaya jika Rangga mengetahui aku menggunakan sihir" Ujar Rosa lantas ia merentangkan kedua tangannya. 

Seketika itu ranting ranting pohon yang berserakan di dekat Rosa mulai terangkat dan bergerak mendekat ke arahnya, dengan satu gerakan tumpukan kayu bakar telah terkumpul di tengah tengah lapangan serta tiga batang kayu yang digunakan sebagai kursi.

"Sepertinya sudah cukup, aku akan menyalakan apinya" Ujar Rosa sambil mengeluarkan korek api dari kantong sakunya kemudian menyulut kayu bakar itu untuk mendirikan api unggun. 

Kalian pasti bertanya tanya kenapa Rosa tidak menggunakan sihirnya untuk membuat api melainkan menggunakan korek yang mana merupakan cara kuno untuk membuat api. 

Alasannya cukup sederhana, Rosa adalah pengguna sihir atribut angin, dimana ia memiliki kecocokan dengan elemen alam angin, jadi ia akan kesulitan jika ingin mengeluarkan sihir beratribut berbeda dengan miliknya. 

Atribut pada sihir dibedakan menjadi tujuh atribut utama, yaitu Atribut Air Angin, Api, Bumi, Petir, Cahaya dan Kegelapan. 

Ada juga Atribut sihir khusus yang bukan termasuk ke dalam atribut sihir utama seperti atribut Besi, Penyembuh, Es, Tumbuhan, Kehampaan dan masih banyak atribut lainnya. 

Setiap orang normalnya akan memiliki satu Atribut Sihir ketika mereka dilahirkan, tergantung bagaimana cara mereka mengembangkan potensi dari masing masing atribut untuk bertambah semakin kuat. 

"Api unggun sudah siap, sekarang hanya tinggal menunggu mereka berdua kembali dari berburu" Ujar Rosa sambil duduk di depan api unggun untuk menghangatkan diri. 

"Target kita saat ini sedang sendirian, ini adalah kesempatan kita untuk menculiknya sebelum dua orang itu datang" Ujar kusir kuda menggunakan sihir yang dinamakan transmisi suara kepada tiga orang berjubah hitam yang sejak awal mengamati kereta kuda keluarga Rangga dari kejauhan. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!