"Ingat Rangga, ketika sedang berburu, jangan buat suara gaduh atau binatang buruan akan melarikan diri, binatang liar sangat sensitif dengan suara jadi usahakan untuk setenang mungkin ketika menghadapi mereka"
Ryan menjelaskan kepada Rangga sambil menyiapkan pedang ditangan kanannya, di hadapan mereka terdapat seekor Rusa yang cukup gemuk yang akan menjadi target buruan mereka.
Ryan menyibakkan semak yang ada di depannya kemudian segera melompat menerjang ke arah Rusa, tetapi sebelum Ryan sempat mengayunkan pedangnya.
'Blam' Dari arah mereka datang terdengar suara ledakan yang memekakan telinga, asap putih membumbung tinggi tak lama setelah suara ledakan itu.
Keduanya menolehkan ke arah sumber ledakan tanpa memperdulikan rusa buruan mereka yang telah melarikan diri begitu mendengar suara ledakan itu.
"Ibu!" Rangga dengan panik berlari ke arah sumber ledakan diikuti oleh Ryan di belakangnya.
……
Sementara itu, sebelum ledakan besar terjadi, Rosa tengah mempersiapkan api unggun untuk mereka bermalam.
Selain untuk mengusir binatang buas yang kemungkinan datang menyerang, api unggun itu juga digunakan oleh Rosa untuk memasak hewan buruan yang dicari oleh Ryan dan Rangga.
"Akhirnya sudah selesai, sekarang tinggal menunggu mereka berdua kembali, aku harap Ryan tidak mengajarkan sesuatu yang buruk pada Rangga"
Rosa beranjak dari tempatnya sambil membersihkan telapak tangannya yang kotor akibat menyalakan api unggun.
Ketika Rosa pergi ke arah kereta kuda, dari dalam semak semak beberapa jarum melesat ke arah wanita cantik itu.
Tetapi sebelum jarum itu mengenai Rosa, bola angin segera terbentuk mengelilingi Rosa membuat jarum jarum itu berterbangan ke segala arah.
"Siapa disana?"
Rosa mencoba mencari keberadaan pelaku yang melemparkan jarum jarum itu padanya tetapi setelah beberapa saat mencari, Rosa tidak bisa menemukan pelaku dari pelemparan jarum itu.
Ketika Rosa masih sibuk mencari orang yang melemparkan jarum ke arahnya, dari belakang lima bola api seukuran telapak tangan dengan cepat terbang ke arahnya.
Menyadari hal itu Rosa segera berbalik dan dengan sihir anginnya, Rosa menerbangkan bola api itu ke segala arah hingga membakar rerumputan kering di sekitarnya.
Akibatnya asap tebal akibat pembakaran menutupi area sekitar membuat pandangan Rosa menjadi terbatas, wanita cantik itu berusaha mengurangi asap di tempat itu menggunakan sihir anginnya tetapi percuma saja.
Asap yang memenuhi tempatnya saat ini telah bercampur dengan asap yang diciptakan oleh seorang penyihir dengan atribut khusus.
"Sepertinya aku telah diincar tetapi siapa?" Tanya Rosa dengan tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi.
"Nyonya Rosa, sepertinya kita tengah diserang, sebaiknya Nyonya kembali masuk ke dalam kereta kuda dan biarkan saya yang mengurus sisanya disini nyonya" Ujar kusir yang terlihat sangat panik dengan apa yang baru saja terjadi.
Ia berusaha mengelabui Rosa untuk masuk ke dalam kereta kuda karena didalam kereta kuda itu telah disiapkan asap yang menyerupai obat bius dan mampu membuat seseorang yang masuk kedalamnya jatuh pingsan.
"Terimakasih atas kebaikanmu, tetapi aku harus menunggu suami dan anakku" Ujar Rosa sambil melihat sekelilingnya.
Ia tidak menyadari bahwa kusir yang ada di dekatnya saat ini tengah mengeluarkan sebuah kain putih dari saku kantong celananya dan dengan cepat ia bergerak membekap Rosa.
Mendapatkan serangan tiba tiba membuat Rosa memberontak berusaha melepaskan diri dari tangan kusir, ia mengalirkan mana dalam jumlah besar ditangan kanannya dan dengan cepat memukul tubuh pria itu hingga membuatnya terpental jauh ke belakang dan membentur kereta kuda yang sebelumnya mereka naiki.
"Brengs*k wanita jalang sepertimu berani beraninya melancarkan serangan padaku!"
Kusir itu memaki maki Rosa dengan kata kata yang merendahkan, sementara itu darah segar mulai mengalir dari tepi bibir kusir.
Meskipun tubuh kusir tidak mengalami luka serius, tapi organ dalamnya mengalami luka yang cukup serius akibat serangan yang dilakukan oleh Rosa.
"Apakah kalian hanya melihat saja, cepat bantu aku tangkap wanita sialan ini"
Kusir menunjuk ke arah Rosa, beberapa saat kemudian tiga sosok berjubah hitam datang ketempat Rosa berada, sosok berjubah hitam itu bergerak sangat cepat bahkan salah satu dari mereka dapat mengeluarkan asap dari tubuhnya.
"Atribut Khusus, sebenarnya apa yang kalian inginkan dariku?"
Rosa dengan panik menyiapkan mana dalam jumlah besar ditangan kanannya, dia melakukan itu untuk berjaga jaga dari serangan yang mungkin akan dilancarkan oleh tiga sosok itu.
Tanpa ada peringatan, ketiga sosok berjubah hitam itu menghujani Rosa dengan serangan api dan bola asap yang sangat tebal.
Melihat hal itu Rosa dengan cepat melepaskan mana yang ada di tangannya sehingga ledakan besar terjadi dan menghempaskan kereta kuda sampai terbalik beberapa kali.
Sementara itu Rosa yang sudah kehabisan mana jatuh pingsan setelah melancarkan serangan yang sangat besar.
"Wanita yang merepotkan, tetapi kita masih membutuhkannya untuk menjalankan rencana kita"
"Sebenarnya apa kegunaan dari wanita ini sehingga membuat tuan Lucas begitu menginginkannya?"
"Aku juga tidak tahu, sepertinya di dalam tubuh wanita ini menyimpan rahasia yang tidak dapat dijelaskan"
Tiga orang berjubah hitam menatap tubuh Rosa yang jatuh tak sadarkan diri dihadapannya.
"Kalian cepat tinggalkan tempat ini, setelah ledakan itu Ryan Alberto dan putranya pasti akan segera kembali"
Kusir dengan tubuh sempoyongan datang menghampiri ketiga rekannya karena suara ledakan keras tadi pasti akan menarik perhatian keduanya.
"Baiklah, kami akan membawa wanita ini pergi menjauh, sementara itu kau awasi mereka dan berikan kabar jika terjadi sesuatu"
Salah satu sosok berjubah hitam mengangkat tubuh Rosa lantas melesat diantara satu pohon dengan pohon yang lain, dalam hitungan beberapa saat ketiga sosok itu telah lenyap bersamaan dengan gelapnya malam.
…….
Setibanya disana Rangga dan Ryan hanya menemukan bekas pertarungan dan asap yang masih membumbung di sekitar tempat itu.
Beberapa cekungan meskipun tidak terlalu besar membuat tanah di tempat itu menjadi tidak rata seperti sebelumnya.
"Apa yang barusan terjadi di tempat ini?"
Ryan dengan panik menatap wilayah yang akan dijadikannya sebagai tempat bermalam, matanya menyelidiki segala sesuatu hingga pandangannya jatuh ke arah kusir yang jatuh dengan tubuh penuh dengan laka.
Melihat hal itu Ryan segera bergegas membantu sang kusir dan memberikannya pertolongan.
"Apa yang terjadi ditempat ini? Dimana Rosa?"
"Nyonya telah diculik oleh tiga orang berjubah hitam, mereka pergi menuju ke arah sana"
Dengan sengaja kusir itu menunjukan arah yang salah pada Ryan agar pria itu tidak bisa mengejar ketiga rekannya yang tengah melarikan diri membawa Rosa.
"Apakah kau masih bisa membawa kereta kuda? Jika masih bisa aku ingin kau mengantarkan Rangga menuju ke kota Ardian sementara itu aku akan mencari istriku"
"Ayah tapi.. "
"Ini adalah perintah dari ayah!"
Dengan satu kalimat Rangga terdiam dengan wajah tertunduk.
"Sepertinya saya masih bisa tuan, tetapi setelah mengistirahatkan tubuh saya"
"Baiklah, aku mengandalkanmu!"
Setelah mengatakan hal itu Ryan berlari ke arah yang ditunjuk oleh sang kusir sambil berharap akan menemukan Rosa.
Sementara itu Rangga berusaha memulihkan kondisi kusir dengan memberikan beberapa obat yang selalu dibawa kemanapun Rangga pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rahmawan Btrdys
ke copy paste ya thor
2023-02-16
0
Dedek
Thor ini bab nya di ulang ya
2022-01-22
0
omTe
diulang...??
2021-10-28
0