Kelabu Diujung Rindu
Langit sudah terlihat mendung, kaki lyra tetap terus berjalan seiring suara petir yang samar-samar mulai terdengar, gadis bertubuh mungil itu berjalan sedikit cepat karena takut kehujanan dijalan sebelum tiba dirumahnya.
Ya, dia lyra, gadis berusia 20 tahun, tak terlalu cantik namun masih enak dipandang, dia anak yang manis, dan berambut pendek lurus berwarna hitam. Lyra saat ini tengah berjalan hendak pulang kerumah setelah seharian mencari pekerjaan, namun belum juga mendapat kan tempat pekerjaan.
Dia sedikit putus asa hari ini, badannya sudah lelah berjalan kesana kemari keluar dari satu toko ke toko lain untuk melamar pekerjaan, dia tak menuntut mau pekerjaan yang bagus, setidaknya dia bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk dirinya sendiri.
Dia seorang anak dari keluarga yang sederhana, ibunya seorang buruh cuci di rumah tetangga dekat rumah mereka, sedangkan ayah lyra bekerja sebagai kuli bangunan, itupun tidak selalu mendapatkan pekerjaan, hanya menunggu mandor memanggil jika memang sudah ada pekerjaan bangunan nantinya.
Lyra mempunyai seorang adik perempuan yang selisih satu tahun darinya, namanya lisa. Lisa gadis yang cantik, berbeda dengan lyra, tak terlalu cantik tapi manis. Lisa saat ini bekerja di toko pakaian milik temannya saat sekolah dulu.
Tak ada satupun dari mereka yang melanjutkan kuliah, karena terbatas oleh biaya. Tapi mereka tak pernah mengeluh dan membenci akan keadaan mereka sekarang, malah hal itu membuat mereka semakin termkotivasi untuk bekerja mencari uang dan sedikit meringankan beban orang tua, sungguh mereka anak yang berbakti.
Lyra telah sampai dirumah saat rintik-rintik hujan sudah mulai turun
"Assalammu'alaikum bu.." ucap lyra masuk kedalam rumah dan merapikan sepatu yang telah dia pakai
"Wa'alaikumsalam, dah pulang nak? Duh untung udah pulang nak, tuh diluar udah mulai ujan" jawab ibu lyra
"Iya bu.. tadi di jalan aku tergesa-gesa sekali, takut banget keujanan dijalan, karena aku ga punya payung"
"Ya udah, kamu mandi dulu, habis itu makan ya. Adikmu udah istirahat dikamar"
"Oh, lisa dah pulang, bagus deh, jadi dia nggak terjebak hujan kayak kemaren"
"Iya nak, ya udah, ibuk siapin makan malam buat kamu dulu ya"
"Iya bu"..
Lyra menuju kamar mandi dia melepaskan semua pakaiannya dia tak sabar ingin segera melepas penat dan rasa gerah ditubuhnya
"Hah, sungguh hari yang melelahkan, kenapa susah banget nyari pekerjaan akhir-akhir ini ya, kakiku sampai pegel"
Lyra menggerutu sendiri ketika mandi, tak lama lyra pun selesai dengan mandinya dan sudah berpakaian, ia menghampiri ibunya untuk makan malam
"Yang lain udah makan semua bu?" Tanya lyra
"Udah nak, tinggal lyra lagi yang belum makan, makan yang kenyang ya sayang, kamu pasti capek banget hari ini"
"Iya bu, aku capek banget, mana pekerjaan belum dapet lagi, aku malam ini harus cepet istirahat agar besok lebih semangat lagi untuk mencari pekerjaan"
"Iya nak, makan yang banyak ya, kemudian langsung istirahat"
"Iya bu, makasih ya"
Ibu lyra tersenyum, dia sungguh menyayangi anak-anaknya. Tak tega hatinya melihat anaknya harus ikut membantu bekerja sedangkan teman seusianya sibuk dengan kuliah, tapi apa hendak dikata, dia tak punya uang untuk membiayai mereka kuliah, dapat uang untuk membeli makan sehari-hari saja mereka sudah sangat bersyukur.
lyra telah selesai dengan makan malam nya, sekarang dia akan membereskan sedikit kamarnya lalu menyiapkan kembali beberapa berkas yang akan dia bawa besok untuk melamar pekerjaan.
"harus kemana lagi ya aku nyari kerja besok, rasanya hari ini udah kumasuki semua toko, apa jadi tukang buruh cuci kayak ibu aja kali ya"
lyra selalu berpikir ingin bekerja seperti ibuny, tapi ibu nya tak pernah membiarkan lyra bekerja seperti dirinya, karena dia yakin lyra akan dapat pekerjaan yang layak jika dia berusaha sedikit lebih keras lagi.
pagi telah menyapa, mentari masih terlihat malu-malu untuk bersinar, lyra telah selesai membereskan rumah sebelum berangkat pagi ini.
tiap pagi merupakan rutinitas wajib baginya dan lisa untuk membereskan semua pekerjaan rumah, karena mereka tak bisa menolong pada sore harinya karena kecapekan.
ibu mereka sangat maklum akan hal itu, lyra dan lisa merupakan dua adik kakak yang selalu berbagi duka satu sama lain, jarang sekali mereka terlihat bertengkar seperti adik kakak pada umumnya, sungguh persaudaraan yang sungguh manis.
lyra telah keluar dari toko pakaian, ini adalah toko ke tiga hari ini dia datangi, tapi belum ada juga yang mau menerimanya.
lyra duduk termenung di bangku depan toko pakaian yang ia masuki tadi, ia ingin melepaskan penatnya barang sejenak sebelum melanjutkan pencarian kerja selanjutnya, dia sedikit menunduk dan sedikit bersedih, tanpa sadar dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah depan, di seberang jalan tempat ia duduk sekarang, ada toko butiq yang sangat mewah. ingin rasanya dia melamar bekerja disana, tapi... apakah mungkin dirinya yang hanya tamatan SMA bisa melamar pekerjaan disana.
lyra hanya termenung memperhatikan orang yang keluar masuk ke butiq itu. tak lama kemudian dia melihat gadis yang sangat cantik dengan drees selutut keluar dari butiq tersebut, dari arah lain terlihat pria sedang berlari dan tergesa-gesa ke arah wanita cantik itu, dia menabrak wanita itu hingga wanita itu jatuh dan sedikit meraung kesakitan. pria tersebut tersebut seperti tanpa dosa melihat kearah wanita cantik itu kemudian meminta maaf lalu tetap berlari seperti sedang mengejar seseorang.
lyra yang melihat itu langsung berlari menyebrangi jalan untuk menghampiri wanita yang terjatuh itu
"nona, apakah nona baik-baik saja" tanya lyra pada wanita tersebut yang terlihat kesakitan sambil memegang kakinya
"sepertinya kakiku keseleo, dasar pria brengsek! bisa-bisanya dia tidak menolongku setelah dia menabrakku!" geram wanita itu
"tidak apa nona, mungkin dia dalam keadan terdesak yang membuatnya harus terburu-buru" jawab lyra membuat wanita itu berhenti menggerutu
"ah baiklah, bisakah kau menolongku? tolong kau papah aku masuk kedalam, sepertinya aku kesulitan berdiri"
"baik nona, akan ku bantu" lyra langsung memegang tangan kiri wanita tersebut dan menaruhnya di pundak lyra, kemudian dia membantu wanita tersebut masuk kedalam butiq
"risaa...... ayo buka pintu ruanganku" wanita itu menyuruh seorang gadis yang sedang bekerja disana untuk membukakan ruangan yang tak jauh dari ruangan utama butiq ini.
"baik nona" ucap gadis yang bernama risa tersebut.
lyra sedikit berfikir, apakah wanita yang dia tolong ini adalah pemilik butiq ini.
tanpa sadar dari arah belakang mereka telah berdiri seorang pria yang menatap keheranan kearah mereka
"sayang kamu kenapa?" tanya pria tersebut kepada wanita cantik yang terjatuh tadi..
"yaampun, pria ini tampan sekali, t-tapi dia sedikit tidak asing"
bersambung....
hay semuanya, ini novel fiksi terbaru karya saya, saya harap pembaca suka, jika ada yang tidak suka silahkan memberikan komentar kritik yang membangun, terimakasih ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Evi Novita Sari
😍😍😍
2022-11-27
1
Candra Apriansyah
keren
2022-11-26
2
Iskan Dar
keren thor, semangat ya ☺️
2022-11-26
3