eps 04

Pagi ini di rumah mewah milik rani dan digo tampak beberapa pelayan sibuk dengan tugas mereka, ada juga beberapa chef yang tugaskan khusus untuk memasak disana, di halaman belakang ada sebuah taman kecil dan kolama renang di pinggirnya, di penuhi dengan beberapa bunga yang menyejukkan mata. memang sengaja dibuat taman kecil yang indah, supaya kalau Rani sedang tidak bekerja dia bisa bersantai dengan nyaman di rumah, sungguh digo sangat memuliakan istrinya.

Rani sudah bangut sejak pukul 4 subuh, entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi cepat terbangun dan tidak lagi merasa mengantuk, yang bisa ia lakukan hanya menikmati angin di jendela kamar nya. semenjak insiden kecelakaan yang menyebabkan Rani mengalami lumpuh terpakasa digo harus memindahkan kamar utama mereka ke lantai satu, agar Rani tetap bebas beraktiftas tanpa takut terjatuh nanti di tangga karena sekarang dia menggunakan kursi roda. awalnya Rani menolak keputusan digo, tapi karena dia tak ingin egois dan menyusahkan orang lain, akhirnya dia menuruti ide dari sang suami tersebut.

hari ini adalah Hari minggu dimana digo libur hari ini dan akan menemani Rani seharian penuh.

terdengar suara ketukan pintu dan sahutan seorang wanita

"maaf mbak, saya lyra, kalau mbak Rani sudah bangun bolehkah saya masuk dan mengajak mbak rani untuk sarapan?

"ah lyra rupanya, masuk saja lyra saya sudah bangun dari tadi subuh kok" sahut Rani

"mas, ayok kita turun sarapan bareng"

"yaudah ayok" digo pun melipat koran yang baru saja ia baca, digo memamg suka sekali membaca, apalagi membaca koran di pagi hari

Lyra pun masuk ke ruangan Rani dan digo, lantas gadis tersebut membantu mendorong kursi Rani ke ruang makan untuk sarapan, ya karena sekarang memang sudah tugas lyra untuk mengurus semua keperluan Rani.

Setelah selesai sarapan Rani pun mengajak lyra untuk duduk di taman, mengobrol sambil menikmati teh dan juga beberapa camilan

"ra, ga capek kamu bolak balik terus tiap hari kesini? kan rumahmu lumayan jauh, tinggal disini aja ra, ntar gajimu aku naikin biar bisa dikirim sama ibumu di rumah" Rani tampak kasian meliat Lyra yang harus bolak balik kerja tiap hari yang jaraknya lumayan jauh

"iya mbak Rani, nanti aku tanyain sama ibu dulu, kalau aku sih mau-mau aja" Lyra juga berpikir hal yang sama, dia juga sudah merasa capek jika harus bolak-balik tiap hari

"ya udah, tolong ambilkan laptop punyaku di kamar dong, aku mau nonton drakor disini, pagi-pagi gini kayaknya enak nih nonton drakor" Rani memang sangat menyukai drakor

"iya mbak, aku ambilkan bentar ya" kemudian lyra langsung berjalan menuju kamar Rani. disaat di kamar tidak ada siapa-siapa, jadi lyra langsung masuk saja, tapi lyra bingung, dimana sebenarnya bos nya itu menaruh laptopnya, karena diatas meja tidak ada laptop milik Rani.

kemudian lyra mulai mencari laptop rani di dalam lemari di bawah tv, siapa tahu Rani menyimpannya disana

"kamu sedang cari apa?" tegur digo, karena ketika dia masuk kamar dia melihat lyra yang sedang sibuk mencari sesuatu di kamar nya dan Rani

"ah anu... tadi mbak rani nyuruh saya buat ngambilin laptop, katanya dia mau nonton drakor di taman" lyra begitu gugup mendapati digo yang sudah ada di dalam kamar juga. Digo nampak berjalan dan mendekati lyra, dia menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan, dia melihat lyra dari atas kepala sampai kaki, lalu dia fokus melihat ke arah mata lyra yang coklat

"kamu cukup manis" puji digo

deg.... entah perasaan apa ini, lyra jadi gugup sendiri di puji digo seperti itu, karena dia memang jarang sekali bicara dengan pria itu, karena digo sangat dingin dan seperti tak tertarik untuk bicara dengan siapapun, sehingga rani sangat hati jika bertemu dengan digo, lebih baik dia menghindar jika bertemu dengan digo, karena takut nanti dia salah bicara jadi lebih baik menghindar

"terimakasih pak" balas lyra dengan perasaan yang sangat cemas

tangat digo mulai terangkat dan merapikan anak rambut lyra yang sedikit berantakan, dia beberapa hari ini mulai memperhatikan lyra, entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi tertarik dengan asisten istrinya tersebut. mungkin karena sudah beberapa hari ini kebutuhan batinnya tidak terpenuhi, karena Rani yang sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk melayani digo. Digo memang tak pernah jajan di luar, karena dia sangat mencintai rani dan menghormati rani sebagai istrinya.

jantung lyra saat ini mulai tak karuan, karena ulah digo irama jantung ny serasa ingin meledak

melihat lyra yang hanya diam, digo mulai meraptkan tubuhnya ke arah lyra, sehingga lyra mundur dan tersandar di dinding. digo semakin mendekat dan jarak wajah mereka hanya tersisa 5 centi, membuat lyra bisa merasakan hembusan nafas digo yang berbau mint dan aroma maskulin tubuhnya yang sangat wangi

"pa..kkk, ada apa ya? bapak butuh ap... mhhh" belum selesai lyra bicara digo langsung menutup mulut lyra mengunakan bibirnya, terasa sangat lembut, itulah yang pertama digo rasakan saat dia dengan nekat menciumi lyra, lyra mendorong tubuh digo saat itu, dia ingin memberontak dan protes, tapi apa daya, tenaga lyra tak cukup kuat dibandingkan dengan tenaga digo yang saat ini tengah menciuminya.

digo menikmati ciumannya, perlahan namun pasti dia mulai mengigit bibir lyar agar gadis itu membuka mulutnya, lyra kaget karena bibirnya digigit oelh digo, disaat dia lengah digo berhasil untuk masuk lebih dalam lagi dan menikmati lidah lyra dan, lyra tak mampu melepaskan dirinya dari digo, tapi tak munafik, ini adalaj ciuman pertama bagi dirinya, dan dia benar-benar terhipnotis ciuman tiba-tiba yang di lakukan digo pada dirinya.

"lyraaaa..... mana laptopku" Deg~~~ jantung lyra seakan mau melompat ketika mendengar suara Rani, dengan sisa tenaga yang ia punya ia-pun mendorong tubuh digo. digo pun tak kalah cemasnya dengan lyra, ia melupakan dirinya yang sudah beristri dan hampir gila karena telah menciumi lyra, asisten pribadinya Rani

karena melihat lyra yang diam saja dan sedikit gugup, digo pun berjalan kearah lemari pakaian milik Rani dan mengamil laptop Rani yang disimpan disana, kemudian dia berjalan kearah lyra dan menyerahkan laptop itu pada lyra

"maafkan perbuatan saya barusan, saya benar-benar minta maaf, saya khilaf sekali sampai menciumi tiba-tiba seperti tadi" digo benar-benar merasa bersalah pada lyra, karena gadis tersebut diam saja dari tadi dan tak melihat kearahnya sama sekali

tanpa menjawab ataupun melihat ke arah digo, lyra langsung mengambil laptop yang ada di tangan digo dan langsung pergi meninggalkan kamar Rani

"ini mbak laptopnya, maaf lama karena saya nggak tahu dimana mbak nyimpan laptopnya, jadi saya agak lama nyarinya" lyra bicara dengan menunduk karena merasa bersalah pada rani karena perbuatannya beberapa saat yang lalu bersama digo suaminya rani

"iya gak papa, lagian aku juga salah tadi ga ngasih tau kamu dimana tempat aku nyimpan laptopnya, Rani tersenyum kearah lyra yang nampak gugup, mungkin karena dia terlalu lama mencari laptop

"sayang".... Rani dan lyra langsung menoleh kearah sumber suara yang memanggil mereka

Terpopuler

Comments

Evi Novita Sari

Evi Novita Sari

dasar digo

2022-11-27

1

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

kok bisa Digo yg dingin yg gk gampang dekat dengan wanita begitu mudahnya menyentuh mencium Lyra hadeeeeww 😲🤦

2022-11-27

3

Candra Apriansyah

Candra Apriansyah

awwwww

2022-11-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!