Lyra masih tercengang melihat pria yang barusan bicara pada wanita yang sedang ia papah untuk masuk keruangannya.
"Sayang, kok nggak bilang-bilang mau datang kesini" ucap wanita tersebut, jelas terlihat kalau wanita ini sedikit takut dimarahi oleh pria itu.
"Rapat hari ini selesai dengan cepat, jadi aku mau ajak kamu makan siang, kakimu kenapa? Kenapa jalan sampai harus ditolongin?" Ucap pria itu menghampiri istrinya. Sekilas dia melihat kearah lyra lalu kembali fokus kepada istrinya
"Ah enggak, tadi ada orang yang ga sengaja nabrak aku waktu aku baru keluar dari butiq, dia udah minta maaf kok, kebetulan juga ada gadis ini yang baik hati mau nolongin aku masuk kedalam" Wanita itu langsung mengatakan kalau yang menabrak itu minta maaf padanya, kalau tidak, dia pasti akan dimarahi, dan pria itu akan mencari siapapun orang yang menabrak istrinya yang kabur tanpa berniat menolong sedikitpun
"Yaampun, kakimu kayaknya keseleo ini, ayo aku antar berobat"
"Bentar sayang, hai.. makasih ya udah nolongin aku, kenalin nama aku Rani. Nama kamu siapa?" Sapa rani kepada lyra yang tadi memang belum berkenalan
"Iya sama-sama, nama aku Lyra, yaudah kak, lebih baik kakak pergi berobat aja dari pada nanti tambah parah"
"Hehe, untung suamiku juga datang, eh iya. Kenalin dia suamiku, namanya digo" Rani melirik Digo agar suaminya mengulurkan tangan nya untuk bersalaman dengan Lyra
"Digo.."
"Lyra.." (dia pria yang dingin sekali)
"Lyra, berkas apa yang kamu bawa, kamu kerja dimana?"
"Aku belum bekerja, aku sudah dua hari ini nyari kerja belum dapet juga" Lyra sedikit bersedih menceritakannya
"Yaampun, sayang banget gadis sebaik kamu belum dapet kerja, hm.. gimana kalau kamu kerja di butiq aku aja?"
"Serius?" Tanya lyra dengan mata yang berbinar-binar
"Iya serius, besok pagi kamu datang lagi ke toko ku ini, oke" rani tersenyum pada lyra kemudian dia melirik digo, sepertinya suaminya juga setuju dengan idenya, digo menganggukkan kepalanya pada Rani
"Terimakasih banyak nona" Lyra sungguh bahagia, tampak senyum terukir dari bibir mungilnya.
"Kalau begitu saya pamit dulu nona, saya do'akan supaya nona cepat pulih kembali"
"Terimakasih lyra doa' nya"
Lyra kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan toko butiq milik Rani dengan perasaan yang bahagia, dia berjalan sambil bersiul-siul, hari ini memang hari keberuntungannya.
Digo Grishham
Digo adalah seorang anak konglomerat di provinsi daerah tempat ia tinggal sekarang, Ia sekarang memegang jabatan sebagai CEO dari perusahan Grishham yang telah lama ayah dan kakek nya rintis sejak dulu.
Digo seorang lelaki yang cukup dingin terhadap orang lain, terutama soal perempuan, tak seperti pimpinan perusahaan lain yang suka sekali bermain dengan banyak wanita, digo sama sekali tak menyukai hal itu, bukan berarti dia memiliki kelainan, melainkan dia memang pandai menahan dirinya dari nafsu dunia.
Dia mengenal Rani semenjak mereka kuliah di universitas yang cukup bergengsi di suatu provinsi.
Mereka sudah mulai akrab ketika menjadi maba. Digo dan Rani memilih jurusan yang berbeda, Digo mengambil jurusan ekonomi sedangkan Rani mengambil jurusan Fashion. Tapi hal itu tidak lantas membuat mereka jarang bertemu. Bahkan digo sering menjemput dan mengantar Rani pulang dari kuliah.
Tak pernah sekalipun terucap kata cinta diantara mereka, baik digo yang memang tak pandai merayu, menggombal atau bersikap romantis kepada wanita. mereka hanya bisa memendam perasaan mereka masing-masing dan menjadi sahabat yang selalu bersama.
Rani pun tak jauh beda dari sikap Digo, dia wanita yang cukup pemalu untuk menyampaikan bagaimana perasaan yang sebenarnya kepada Digo, Dia terlalu gengsi untuk mengungkapkan nya duluan.
4 tahun telah berlalu, ketika mereka sama-sama telah wisuda dan mendapat gelar sarjana. Rani dan Digo terpisah karena mengejar masa depan yang lebih baik lagi.
Digo melanjutkan studi nya ke jerman agar dia benar-benar mampu mewarisi dan bekerja di perusahaan milik ayahnya
Sedangkan Rani pergi ke paris untuk belajar merancang busana dari para desaigner terkenal. Itu semua berkat Digo yang mengenalkan dia pada perancang busana terkenal disana, sehingga Rani tidak memiliki kendala selama belajar disana.
2 tahun lamanya rani belajar di paris, dia kembali ke Indonesia dan mulai memberanikan diri untuk membuka toko butiq milik dirinya sendiri.
Dengan bekal ilmu yang ia miliki. Busana yang ia rancang lambat laun bisa di terima di masyarakat dan membuat toko butiq nya menjadi salah satu butiq yang terkenal di kota tersebut.
Setelah setahun Rani merintis karir nya, Ia mendapatkan kabar bahwa Digo telah menyelesaikan studinya di jerman dan sudah pulang ke Indonesia. Digo sekarang sedang belajar beberapa pekerjaan di perusahaan Grishham yang harus ia pahami dengan baik sebelum ia menerima jabatan yang akan ayahnya berikan kepadanya.
Digo dan Rani masih memiliki perasaan cinta satu sama lain, Digo tidak pernah memikirkan wanita lain selain Rani, jadi ia langsung melamar rani dan Menikahinya tepat setelah ia di berikan tanggung jawab menjadi CEO di perusahaan Grishham.
Rani dan Digo pergi ke tempat pijat tradisional untuk mengobati kaki Rani yang keseleo.
Rani memang suka berobat yang tradisional dari pada harus ke rumah sakit atau ke klinik dokter, dia sedikit malas meminum pil terus.
Digo yang telah lama mengenal Rani pun cukup paham dengan kebiasaan Rani dan apa saja yang Rani sukai.
"Sayang, kenapa orang yang menabrak mu tidak menolong mu?" digo sedikit gusar akan hal itu. sekarang mereka didalam mobil menuju pulang kerumah mereka. Digo menyetir sendiri hari ini
"dia lagi buru-buru banget, jadi aku biarkan aja pergi, lagi pula tadi ada lyra yang menolongku" Rani memberikan senyum termanisnya kepada Digo, dia tak mau laki-laki itu marah
"yasudah, kita pulang aja ya, kamu ga usah kemana-mana dulu hari ini, istirahat aja dirumah sampai bener-bener sembuh. aku ga mau kamu kenapa-kenapa lagi" Digo selalu memberikan perhatian dan cinta yang lebih kepada Rani, Sehingga Rani selalu merasa wanita paling beruntung saat ini memiliki suami yang sangat sayang padanya.
"ia sayang" Rani mengecup tangan kiri Digo yang sejak tadi memegang tangan kanan Rani
mereka telah sampai di rumah mewah milik Digo dan Rani, Rumah ini merupakan kado pernikahan mereka yang di berikan oleh ayahnya Digo.
setelah memastikan Rani masuk kedalam kamar dan beristirahat, ia mendatangi asisten dirumahnya agar mereka menjaga dan merawat Rani, karena dia harus kembali ke kantor untuk menyelesaikan beberapa tugas yang memang belum selesai.
bersambung....
hai semuanya. tolong dukung author ya.
dengan cara like dan vote. terima kasih ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Evi Novita Sari
keren 😍
2022-11-27
1
Candra Apriansyah
waw
2022-11-26
1
Iskan Dar
digo, nampak sangat keren ya 😁
2022-11-26
3