"sayang"...
Rani dan lyra menoleh kearah sumber suara, nampak digo yang sedang berjalan kearah mereka, dia nampak tersenyum dengan manis ke arah Rani, Ranipun nampak membalas senyuman digo, wah sungguh ironi rasanya, tadi digo berusaha menciumnya dan bisa dibilang hampir mencumbuinya, sekarang dia seperti tanpa dosa tersenyum pada istrinya seolah-olah tidak terjadi apa-apa barusan
"kamu mau nonton drakor ya"
"iya sayang, soalnya ga tau mau ngapain pagi ini, ke butiq juga ga bisa, jadi mau nonton aja deh buat ngisi waktu luang"
"hm... gimana kalau kita jalan-jalan aja hari ini, kita ke pantai aja gimana, biar bisa nikmatin sunset juga nanti sore sekalian nginep di hotel, kan kita udah lama ga jalan-jalan yang"
digo berinisiatif mengajak Rani jalan-jalan hari ini mumpung dirinya sedang tidak ada pekerjaan yang penting, sehingga ia bisa menghibur Rani yang kebosanan tiap hari di rumah
"wah ide bagus mas, aku mau banget jalan-jalan, soalnya udah lama banget kita ga pergi keluar, hm.. tapi agak repot juga si mas, kamu kan tau sendiri kondisi aku yang sekarang" Rani mulai bersedih mengingat dirinya yang tak berdaya diatas kursi roda ini
"jangan gitu sayang, kamu ga merepotkan sama sekali, nanti kita ajak lyra sama kita, biar dia bisa bantu kamu kalau kamu butuh apa-apa, gimana? kamu setuju ga?"
what???.. kenapa pak digo tiba-tiba melibatkan dirinya juga dalam hal ini, dia sungguh sangat ingin menghindar dari dirinya, dia sangat malu jika mengingat apa yang mereka lakukan beberapa saat yang lalu, lyra hanya diam menunggu jawaban dari rani, dia berharap jika rani menolak mengajak dirinya ikut dalam liburan mereka, sehinga ia bisa menghindar untuk sementara waktu dari digo
"hmmm.. sepertinya itu ide bagus mas, soalnya lyra sangat telaten mengurusku, dan aku juga takut kamu terlalu capek nantinya"
"lyra, kamu ikut sama kami ya liburan hari ini, besok kita baru pulang, kamu telpon orang rumah kamu dulu, masalah perlengkapan pribadimu ga usah khawatir, nanti kita beli di luar" Rani sangat bersemangat, nampak matanya berbinar karena ini merupakan kesempatan yang sangat pas untuk dirinya bisa keluar rumah, dan dia tak mungkin akan menyia-nyiakan kesempatan ini
"tapi mbak, apa saya ga menganggu nantinya? kan ini liburan kalian berdua" lyra ingin menolak, tapi dia takut nanti rani salah paham dan menyakiti perasaannya
"ya enggaklah, ngapain ngeganggu, ntar kita pesan kamar yang bersebelahan, jadi kalau aku perlu apa-apa aku bisa manggil kamu"
Rani tetap membujuk lyra yang saat itu tampak ragu
"iya mbak, aku ikut.. aku telpon ibuk dulu ya mbak, biar ibuk sama yang lain nggk nungguin aku nantinya"
"oke" digo tersenyum senang mendengar hal itu, karena ini memang ide dadakan nya yang gila, sebab dia sangat penasaran dengan lyra.
Lyra sebenarnya ingin menolak ajakan digo dan Rani, tapi dia merasa tidak enak, yah tuhan, sungguh kalau bukan karena perbuatan digo yang tiba-tiba menciuminya tadi, maka lyra akan dengan senang hati untuk ikut liburan bersama Rani.
Lagian, kenapa digo bersikap seperti tadi? hal apa yang ia fikirkan sampai ia bisa berbuat nekat disaat ia berada di kamar miliknya dan Rani, apalagi saat itu Rani juga sedang ada di rumah, wah... jika di pikirkan bisa bikin kepala tambah pusing
Tak mau memikirkan hal yang memusingkan itu lyra langsung pamit kepada Rani untuk menelpon ibunya, dan tanpa di duga, ibunya memberikan izin kepada lyra untuk ikut bosnya liburan dengan alasan ini merupakan kesempatan yang bagus buat lyra liburan juga mengingat dirinya yang tak pernah pergi berlibur bersama teman-temannya karena sibuk bekerja.
Rani, Digo dan Lyra telah sampai di lokasi wisata pantai yang memang dulu sering di kunjungi digo dan rani di awal pernikahan mereka, karena lokasi nya strategis dan nuansa pantai nya juga yang sangat romantis membuat beberapa pasangan betah untuk berlama-lama disana.
Digo mengajak Rani dan lyra untuk istirahat dulu di hotel, mengingat jarak yang mereka tempuh untuk sampai ke pantai cukup jauh, sehingga mereka akan keluar bermain ke pantai sore hari nanti sambil menikmati sunset yang sangat indah
lyra berada di kamar rani untuk membantu wanita tersebut bersiap-siap pergi keluar, karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore waktu setempat, sedangkan digo dia pergi sebentar karena ada urusan katanya, sekalian dia menunggu Rani dan Lyra di dekat pantai.
Saat rani dan lyra telah keluar dari hotel, lyra dengan sabar mendorong kursi roda rani menuju ke pantai, hotel nya dekat dengan pantai jadi mereka tak perlu terlalu jauh untuk berjalan. tak jauh dari arah mereka nampak digo yang melambaikan tangan, menunjukan lokasi tempat mereka akan bersantai sore itu
Digo memilih tempat yang sangat bagus, dengan jumlah kursi santai panjang yang biasa ada di pantai dan beberapa minuman dan cemilan yang juga sudah tersedia dia sana, ketika rani dan lyra sampai ketempat dimaba digo berada, digo menggendong rani dan mendudukkan nya di kursi paling tengah, agar nantinya digo dan lyra bisa menjaga rani dari kedua sisi.
"sayang, udah lama ya kita nggak kesini, dulu kita awal nikah, kita sering banget kesini, tapi sekarang kita bisa kesini lagi dengan keadaan yang berbeda" rani tersenyum kecut, dia tak tahu harus bahagia atau sedih
"sayang, mau bagaimana pun kondisi kamu, aku tetap cinta sama kamu, kamu jangan sedih ya, aku janji bakal sering ngajakin kamu liburan, dan lupain kesedihan kamu sayang, ada aku disini yang bakal bahagiain kamu terus" digo sangat menyayangi Rani, tapi entah mengapa, persaannya juga aneh setiap dia dekat dengan lyra, entah sejak kapan perasaan aneh itu tiba, yang pasti digo ingin memastikan perasaan itu sekarang. entah itu rasa suka atau sekedar rasa bosan karena sudah lama tak mendapatkan hak nya sebagai seorang suami. bukan berarti dia ingin menyakiti rani.
Rani sungguh bahagia mendengar semua yang digo katakan padanya, sedangkan lyra hanya diam dan menatap lurus kearah pantai yang mulai nampak berwarna orange. dia tak mau ikut campur jika bos nya sedang mengobrol, dia cukup tau diri soal posisi dirinya.
tapi hati dan pikiran lyra tetap melayang tentang ciuman yang tejadi pagi tadi, bayangan tentang digo yang menciumi nya seolah enggan untuk hilang dari pikirannya.
"lyra"...
hy guys, maaf ya kalau ceritanya rada ngaret dan gak jelas, baru pemula, jadi harap di maklumi, jika ada yang ingin memberikan pendapat saya dengan senang hati akan menerimanya, terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
lebih baik kamu berhenti bekerja Lyra, menjaga sesuatu yg akan terjadi nantinya, karena kamu sdh mengalami pelecehan dari Digo, kamu harus jaga perasaan Rani yg SDH baik banget sama kmu, jangan sampai Rani tahu nantinya, kamu akan menyakiti perasaaan Rani org yg begitu baik dan sdh menolong kamu, sekarang ini tinggal jamunya aja lagi yg harus tau diri, menghindar dan pergi jauh dari kehidupan mereka, karena apa yg sdh dilakukan Digo sdh kelewatan, kamu GK akan bis menolak kalau sdh Digo berbuat, berteriak pun kamu GK sanggup karena kamu nantinya takut menyakiti perasaan Rani kalau sampai dia mendengar teriakan kamu. karena aku pernah mengalami posisi seperti kamu Lyra, karena perlakuan suami sahabatku sendiri, sebelum semuanya terjadi sebaiknya kita menjauh. untuk menjaga hati orang yg baik sama kita.
2022-11-27
3
Candra Apriansyah
baik banget si Rani
2022-11-26
1
Iskan Dar
asiik nih, pada liburan
2022-11-26
1