KAPTEN PILOT

Sepulang dari bandara Malaysia Anita dan Nisa menuju apartemen Anita di Malaysia

"Kamu tidak takutkah sendiri di sini?." Tanya Anita mengkhwatirkan Nisa sendirian di apartemen apalagi ini Malaysia yang bukan habitat aslinya karena Anita harus pulang ke rumah menemani Mamanya.

"Tidak. Aku bisa sendiri." Jawab Nisa tetap kekeh ingin di apartemen sendirian.

Padahal Anita sudah mengajaknya tinggal di rumahnya. Nisa tidak enak hati tinggal di rumah Anita merasa merepotkan keluarga Anita.

"Okey. Kamu jaga diri kamu ya, jika kamu ada masalah cepat hubungi aku." Ucap Anita lalu memeluk Nisa.

Sebenarnya Anita tidak tega meninggalkan Nisa sendirian di apartemen, namun Mamanya juga ada di rumahnya hanya adik Anita yang masih remaja menemani Mamanya. Dengan berat hati Anita meninggalkan Nisa sendirian.

"Ya. Sudah, cepatlah kamu kembali ke rumahmu kasihan Mama kamu." Ucap Nisa memasukkan barang-barangnya di lemari.

"Okey. Sampai jumpa Nisa, lusa aku jemput kamu kita ke kantor bareng ya." Ucap Anita ingin istirahat beberapa hari dulu sebelum berperan dengan berkas-berkas kantor.

Lusa baru masuk kantor bersama Nisa. Sepeninggal Anita, Nisa melihat foto keluarganya di HPnya. Terbesit rasa rindu pada keluarga terutama pada Bunda dan Ayahnya.

Nisa mencoba menghubungi Bundanya dengan nomor baru.Siapa tau Ayahnya yang menggangkat panggilannya,Nisa takut dengan Ayahnya yang pasti akan marah besar akibat kesalahannya.

Dreet.... Dreet ( suara panggilan masuk)

"Hallo... Siapa ini?." Tanya Bu Sarah menggangkat panggilan yang nomonya tidak dikenal.

"Hiks... Assalamualikum, Bunda... Aku sangat merindukanmu." Jawab Nisa menangis mendengar suara Bundanya.

"Hiks... Hiksss walaikumsalam Nisa. Bunda lebih merindukanmu. Apa kabar dan kamu dimana?." Tanya Bu Sarah sangat khawatir anaknya telah yang menghilang semenjak perjodohan itu.

"Aku sehat, Bunda. Aku di Malaysia, jangan beritahu siapa pun aku berada di Malaysia.'' Jawab Nisa tidak ingin siapapun tau keberadaannya kecuali bundanya.

"Kamu sama siapa ke situ?." Tanya Bu Sarah tidak menyangka anaknya pergi ke luar negeri.

"Aku sama Anita, Bunda." Ucap Nisa menahan tangisnya agar tidak di dengar Bundanya.

"Kamu kapan pulang ke rumah?." Tanya Bu Sarah sebenarnya ingin anaknya pulang tapi takut suaminya akan menyakiti anaknya tersebut.

"Aku tidak tau." Jawab Nisa kembali meneteskan air matanya.

"Pesan Bunda, jagalah dirimu!." Ucap Bu Sarah memberi pesan agar anaknya jaga diri di negara orang.

"Iya, Bund. Kalau begitu Nisa tutup teleponnya dulu." Ucap Nisa mematikan panggilannya.

Nisa sudah tidak kuasa menahan tangisnya dia menangis kencang di kamar apartemen.

Sementara Pak Ryan sedari tadi memperhatikan istrinya dari kejauhan melihat Bu Sarah menangis sambil memegang HPnya, Pak Ryan menghampirinya.

"Nisa... Yah." Ucap Bu Sarah sendu di hadapan suaminya.

"Anak itu lagi. Tidak usah ditangisi, dia pikir aku akan mencarinya, kalo perlu tidak usah kembali ke rumah ini selamanya. Dasar anak tidak tau diri bikin malu aja." Ucap Pak Ryan terlanjur membenci Nisa yang sudah mempermalukannya.

"Ayah. Itu anak kita." Ucap Bu Sarah menatap suaminya sambil menangis.

"Aku tidak punya anak seperti dia. Aku tidak pernah sudih punya anak yang tidak tau cuma taunya bikin malu." Ucap Pak Ryan mengebrak meja di sampingnya.

"Bagaimana pun juga dia tetap anak kita darah kamu mengalir di tubuhnya. Jangan bicara seperti itu, Yah."Ucap Bu Sarah teriak di hadapan suaminya.

Bu Sarah tidak menyangka suaminya sudah tidak mau mengakui Nisa sebagai anaknya hanya karena Nisa kabur dari rumah.

"Sudahlah." Ucap Pak Ryan melangkah ke teras rumahnya menetralkan pikirannya.

Nisa sudah mempermalukan keluarganya untuk apa lagi peduli dengan anak itu dia saja tidak peduli malu yang harus ditanggung keluarganya pikir Pak Ryan.

Satu tahun dijalani Nisa di Malaysia. Bekerja sebagai sekretaris di perusahaan milik Papa Anita.

Hari ini dia memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai Dokter di Indonesia. Dia memilih resign dari perusahaan Anita.

Karena dia merasa telah merepotkan Anita. Maka dari itu dia akan kembali ke Indonesia.

"Barang-barang kamu sudah siap?." Tanya Anita meningatkan barang-barang Nisa agar tidak membuat Nisa pusing saat sampai di indonesia ada barang yang ketinggan di Malaysia.

"Okeylah. Sudah beras, kamu nggak perlu antar aku kembali ke Indonesia, aku bisa sendiri kok." Ucap Nisa merasa dirinya telah banyak merepotkan Anita yang ingin menemani dirinya kembali ke indonesia.

"Kamu nih. Aku akan tetap ikut ke Indonesia, lagi pula aku rindu indonesia, Papa aku besok akan kembali ke Malaysia. Jadi Mama tetap ada yang temani." Ucap Anita tetap ingin menemani Nisa ke indonesia.

Anita merindukan indonesia karena semenjak Nisa di Malaysia dia tidak pernah meninggalkan Nisa.

"Kalau begitu. Ya sudah, ayo berangkat sekarang!." Ucap Nisa pasrah akan keinginan Anita.

Mereka berangkat ke bandara. Sesampainya di bandara, mereka langsung naik ke pesawat karena pesawat sebentar lagi akan terbang. Selesai semua penumpang memasang sabuk pengaman, pesawat pun terbang menuju tempat tujuan.

Di dalam pesawat Anita dan Nisa duduk berdampingan.

"Oh, Ya allah. Kapten ganteng itu lagi, Nisa." Ucap Anita kegirangan melihat Pilot pesawat yang ditumpanginya ternyata Kapten Rijal lagi.

Nisa memutar bola matanya malas. Lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Anita untuk tidur.

"Hey. Astaga jangan tidur dulu, Nisa." Ucap Anita mendorong kepala Nisa agar bangun.

"Ada apa?." Tanya Nisa menyipitkan matanya menatap Anita.

"Nggak. Aku mau tidur". Jawab Anita menyandarkan bahunya pada kursi, rupanya Anita mengerjai Nisa.

Nisa langsung menabok pelan kepala Anita. Sementara yang ditabok malah tertawa, tidak lama kemudian mereka tertidur.

Beberapa jam yang ditempuh akhirnya pesawat telah sampai di bandara indoesia.

Nisa dan Anita masih tertidur. Pramugari yang ingin membangunkan mereka diambil alih oleh pilot.

"Biar saya yang membangunkan mereka." Ucap Kapten Rijal meminta pramugari itu untuk pergi saja biarlah dirinya yang membangunkan kedua gadis itu.

"Bangunlah... Bangun sudah sampai.'' Ucap Kapten Rijal mengoyangkan kepala Nisa bergantian kepala Anita.

Mereka terbangun dan mengucek-ngucek matanya.

"Astaga. Kita sudah sampai, Nis." Ucap Anita menepuk jidatnya.

Sementara Nisa hanya diam. Kapten Rijal kemudian pergi dari hadapan mereka berdua dan turun dari pesawat yang kemudian diikuti Nisa dan Anita.

"Aku masih ngantuk." Ucap Nisa menyeret kopernya malas.

"Aku pun merasa, masih ingin tidur." Ucap Anita mengikuti gaya Nisa yang menyeret kopernya malas.

"Kita ke apartement dulu. Aku ingin istirahat, besoklah kamu interview di rumah sakit." Ucap Anita merasa tidak sanggup mengatar Nisa interview di rumah sakit hari ini.

"Ide yang bagus." Ucap Nisa mengacungkan jempolnya lalu masuk ke dalam mobil Anita.

Anita kemudian ikut masuk ke dalam mobil dan Anita pun melajukan mobilnya menuju apartement.

Sesampainya di apartemen mereka berdua tidur sampai siang hari.

"Hmm." Gumam Nisa terbangun dan menatap Anita yang masih tertidur.

"Nit... Bangun". Ucap Nisa mengoyangkan lengan Anita.

"Apa?.'' Tanya Anita terbangun.

"Lihatlah jam sudah pukul satu siang!.'' Jawab Nisa menunjukkan jam dinding di kamar.

Jam telah menunjukkan pukul 01:10 WIB. Nisa merasa lapar dan ingin memesan makan lewat via go food maka dari itu dia membangun Anita untuk memesan makanan apa yang diinginkan Anita.

"Aku lapar, aku mau order makanan lewat via go food, kamu mau makan apa?.'' Tanya Nisa menanyakan makanan apa yang diinginkan Anita agar segera dipesan.

"Samakan saja dengan pesananmu.'' Ucap Anita masih memeluk gulingnya.

"Aku mau nasi goreng, ayam goreng dan es teh bagaimana denganmu?.'' Ucap Nisa menyebut pesanannya lalu menanyakan apakah Anita ingin mengubah salah satu pesanan yang sama pikir Nisa.

"Iya aku juga mau itu.'' Ucap Anita menutup matanya kembali tidur.

Sementara Nisa menunggu makanan yang di ordernya tadi.

Mohon maaf bila ada kesalahan kata, penempatan tanda baca, dan huruf besar.Mohon pengertiannya ya.

Guys🤗 segini dulu ya kita lanjut ke part berikutnya😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!