Setelah mengetahui papa sudah pernah menikah, mama langsung membuka kembali facebook papa. Dan benar di facebook ada banyak foto-foto dia bersama anaknya.
Tap mama juga mempercayai kata-kata papa yang sudah bercerai, karena semua postingan foto bersama istrinya sudah sangat lama. Dan tidak ada posting terbaru tentang istrinya.
Mama juga sebetulnya tidak terlalu memusingkannya dan ingin mencari tahu. Mama hanya sekedar ingin menyakinkan saja perkataan papa.
Bagi mama itu semua tidak penting karena mama sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan papa, apalagi mama masih saja memikirkan Marcel.
Mama berusaha untuk melupakan dan tidak memikirkan semua tentang Marcel, mama lebih menyibukkan dirinya.
Saat pulang dari bekerja mama belajar untuk mengendarai motor. Akhirnya mama sudah bisa mengendarai motor selama seminggu dia belajar, dan mama pun ingin memberanikan diri untuk pergi ke jalan raya.
11 Januari 2019, waktu menunjukkan jam 11 siang dan itu artinya waktu untuk istirahat makan siang.
Mama pergi keluar untuk makan siang bersama teman-temannya. Saat di perjalanan siapa sangka mama bertemu dengan beberapa orang yang memakai rompi hijau dan sedang mengatur lalu lintas, ya mereka adalah para polisi lalu lintas.
"Prit....."
Tiba-tiba bunyi peluit dari seorang polisi berbunyi, dengan tangan mengarahkan mama agar segera kesamping dan berhenti.
Saat melihat polisi tersebut mama pun berkata dalam hati "Ya ampun, itu kan dia".
Setelahnya, mama berhenti tepat di samping polisi tersebut, polisi tersebut pun meminta segala kelengkapan surat-surat mama. Mama akhirnya membuka helem-nya sambil berkata
"Pak, maaf aku belum punya SIM."
"Hei, kamu... hahahaha" Papa pun terkejut dan tertawa saat melihat mama
"Apaan sih"
"Katanya nggak tahu bawa kendaraan, benarkan. Akhirnya aku tilang kamu juga"
"Lalu nggak tahu emang, ini baru belajar. Makanya belum ada SIM."
"Haha, yasudah jadi gimana ? mau terima cinta aku ?"
"Nggaklah! nggak boleh kek gitu. Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik aku mengaku salah, nggak apa-apa kalau bapak polisi mau nilang aku" jawab mama sambil bercanda
"Haha, yakin ni?"
"Iya, yakin pak"
"Yaudah, aku tilang kamu ya. Kamu lengkali jangan gini lagi ya, harus punya SIM dulu lah. Jangan lupa helem-nya harus dipakai selalu."
"Iya, siap 86 pak polisi"
"Kenapa whatsapp ku sudah jarang di balas?"
"Maaf pak sibuk, yaudah ini gimana ? aku baru-buru nih harus makan siang dah janjian sama temen. Nantinya jam makan siangnya keburu habis."
Akhirnya mama pun di tilang papa, dan papa menjelaskan semua prosedur kepada mama. Saat sementara menjelaskan HP mama berbunyi.
"Hallo?"
"Chris kamu dimana?" tanya Galang, teman sahabat baik mama. Chris adalah nama panggilan kesayangan Galang untuk mama.
"Bentar Lang, aku kena tilang."
"Haha, seriusan loh? belum seharian main di jalan raya udah kena tilang, eh tapi gimana ? aman atau?"
"Iyaiya, udah ini lagi denger nasihat pak polisinya wkwkwk" jawab mama sambil melirik ke arah papa
"Yaudah, cepat ya kesini nanti jam makan siang kamu keburu habis."
"Iya, ini udah mau jalan"
"Oke, pelan-pelan aja bawa motornya. Kalau bisa nggak usah nyalip kendaraan lain."
"Eh gimana sih, jadi orang kok gak konsisten. Tadi katanya cepetan, sekarang katanya pelan-pelan aja"
"Haha maksudnya hati-hati. Sudah terserah deh yang penting kamu sampai disini"
"Oke siap"
Mama langsung menutup teleponnya, dan memakai helem-nya kembali.
"Pak, aku jalan dulu ya. makasih" kata mama
"Iyaa bu, sama-sama. Bu nanti hati-hati, nggak usah ngebut dijalan biar aku saja yang ngebut di hati ibu"
"haha mau jadi Dilan pak?"
"Nggak, Dilan miliknya Milea. Kalau aku mau jadi milik kamu Christina. Yaudah jalan aja. nanti di balas whatsapp dong."
"Haha 86 pak polisi"
Mama pun pergi meninggalkan papa, sementara papa melanjutkannya tugasnya mengatur lalu lintas. Setibanya mama di cafe, mama pun bertemu dengan Galang sahabatnya.
Nama lengkapnya adalah Galang Roring, dia adalah sahabat mama sejak di bangku Sekolah Menengah Atas. Galang sekarang seorang arsitek. Dia sangat peduli dan dekat dengan mama, banyak orang mengira bahwa mereka berdua pacaran.
"Alhamdulillah, sampai juga kamu Chris"
"Sudah pesan makanannya?"
"Udah dong, siapa dulu Galang. Satu-satunya cowok langka dengan tingkat kepekaan tertinggi" jawab Galang dengan bercanda.
"uek..uekk... Halu banget"
"Eh by the way kenapa sampai kena tilang sih?"
"Ya kamu tahu kan? aku bisa motor baru seminggu, dan ini sentuhan pertama aku dijalan raya, aku belum punya SIM. Aku nggak tahu kalau mereka ada di jalan situ"
"Anggap saja itu hadiah buat kamu"
"Mujair bakar 1, rahang tuna 1, sama nutrisari dingin 2" kata pelayan di cafe sambil menaruh makanan tersebut di meja mama dan Galang.
"Iya, trimakasih ya" Kata mama
"makasih bu" kata Galang
Mama dan Galang pun makan sambil bercerita tentang kejadian di tilang papa, dan tentang mama yang belum move on juga. Tapi dalam sesi curhat tersebut mama tidak menceritakan kepada Galang soal polisi yang menilangnya. Tidak ada nama papa dalam cerita tersebut. Mama hanya fokus kepada Marcel saja.
"Lang, udah jam 12 lewat nih, aku harus balik. Nggak enak istirahat kelamaan" kata mama
"Iya, bareng ya. Biar aku nggak khawatir juga kamu dijalan"
"Emang nggak apa-apa?"
"Nggak ibu"
"Jangan minta uang bensin ya," kata mama sambil bercanda
"Iya enggak"
Galang pun mengantarkan mama kembali ke kantornya. Walaupun tidak searah, tapi Galang ingin mengantarkan mama ke kantor agar dia dapat memastikan mama tiba dengan selamat.
"Lang, makasih ya"
"You are welcome beb"
"Kamu mau balik ke rumah atau ketemu klien?"
"Rencana sih ada janjian jam 3 sama klien, ini aku mo follow up lagi."
"Oh gitu, kamu semangat ya..Hati-hati dijalan"
"Iya, aku jalan dulu ya.."
Saat mama mau berjalan masuk ke dalam kantor, HP mama pun berbunyi tanda ada panggilan masuk. Benar itu adalah panggilan video dari papa. Mama tidak enak jika tidak mengangkatnya, mama juga tidak enak teleponan di dalam kantor.
"Hallo" jawab mama sambil mengarahkan HP-nya ke depan wajah mama.
"Dimana ? Sudah selesai makan siangnya?"
"Sudah, ini baru sampai kantor. Kamu?"
"Oh iya, ini Di kantor juga. Sudah tadi. Sebentar ada waktu nggak?"
"Emang kenapa?"
"Ketemuan yuk, udah lama kan nggak ketemu"
"Kan tadi baru ketemu pak"
"Iya, kan maksudnya jalan-jalan, nongkrong gitu"
"Boleh aja sih.. Jam berapa?"
"Kamu pulang kantornya jam berapa?"
"Jam 5 sore pak"
"Jam 7-8 aja gimana ? Boleh nggak?
"Oke, boleh pak"
"Siap, yaudah lanjutin aja dulu. sebentar ya aku jemput kamu"
"Iya pak siap, iya aku juga harus cepat masuk ke dalam kantor, nggak enak lama-lama telepon di jam kerja"
"Iya" tut.. tut.. Tanda panggilan di akhiri.
Mama langsung masuk dalam kantor. Malam harinya papa menjemput mama dan mereka berkeliling Kota Manado.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Wir Kleinen
Mantap buayanya mas
2021-09-20
0
Cicilia Stevi | IG @ciciliast_
Siap thor. Makasih ya..
2021-08-18
0
Olan
izin promisi thor. Hate But Love🥰 mampir ya
2021-08-18
2