PART-4 (wanita yang pandai memasak jelas akan memenangkan hati pria pilihannya)

Emma kabur dengan gerakan yang sangat tidak anggun dan ia tahu Sean mengikutinya dari belakang tapi ia tak peduli.Jantung Emma berdetak liar membayangkan kedekatan mereka tadi.

Pintu setengah menutup otomatis ketika tangan kokoh itu menghentikannya.

Sekarang mereka berdiri berdampingan ,Emma tak berani melirik pria itu.Lift mulai bergerak turun dan tiba-tiba berhenti.

Oh,tidak ..! kali ini malaikat tidak berpihak padanya,mereka terperangkap bersama !

Sang takdir menggunakan cara kuno seperti membuat mereka terperangkap satu sama lain. Jujur saja hampir ia kehilangan ide...

"Sialan..!" Emma meringis mendengar serentetan sumpah serapah Sean yang sanggup membuat para suster di biara membentuk tanda salib di dada mereka.Sean memencet tombol darurat dengan kekuatan penuh sambil menelepon ke bagian teknisi.

Tiga puluh menit dibutuhkan untuk menyelesaikan kekacauan ini.

Akhirnya mereka sampai di ruang dapur dengan selamat.Denny terkejut menyadari Emma masih belum pulang dan memberi tatapan bersimpati ketika melihat wajah Emma yang muram lalu mengambil kesempatan ini berpamitan untuk istirahat,meninggalkan Emma sendirian dengan pria bermuka masam,dengus Emma kesal.

Tanpa berbicara Emma langsung menjerang air untuk membuat kopi..double kental,dia butuh itu karena Sean sudah merusak acaranya.Selamat tinggal acara mandi air hangat berlama-lama,selamat tinggal coklat panas.Tanpa sadar Emma mendesah.

"Apa yang kau inginkan Sean?" Melihat seringai Sean,Emma langsung buru-buru mengoreksi untuk menghapus mimik menyebalkan dari muka Sean karena sepertinya monster yang kelaparan ini dengan sengaja menyalahartikan ucapannya.

Pria itu senang melihatnya salah tingkah .Emma tergoda membubuhkan garam sebanyak mungkin ke dalam makanan pria itu.

Sambil meletakkan secangkir kopi kental dihadapan Sean,Emma memberi Sean beberapa pilihan

"Beef lasagna,nasi goreng fillet ayam,spaghetti bolognaise..." Sean seperti tidak terpengaruh dengan nada tidak sabaran Emma.

"Apa saja ,Emma...yang penting terasa nikmat dan mengenyangkan." Sean sengaja menunjukan mimik penuh hasrat.Kali ini kesabaranya sudah habis Sean sengaja membuat dirinya jengah.

Jika dia pikir bisa mengusili aku dengan cara seperti ini,dia sungguh bermimpi,geram Emma dalam hati.

"Tutup mulutmu,Sean.Kalau begitu aku akan membuatkan nasi goreng fillet ayam.Apakah kau bisa menjelaskan kenapa bukan Denny yang melakukan semua ini? Kenapa harus aku?" Ingin sekali ia menghapus seringai kurang ajar Sean dengan sendok penggorengan.

"karena itu yang aku inginkan,Emma.Seringkali aku bersyukur atas jabatan yang aku miliki di hotel ini.Itu memudahkanku bertindak semaunya." Balas Sean dengan nada manis tanpa menghiraukan beberapa staf di situ yang mulai terlihat tak nyaman berdiri diantara dua orang yang saling bersitegang.

Emma mengeluarkan beberapa bahan untuk memasak dari chiller lalu menghidupkan kompor.Pria itu memperhatikan Emma mondar-mandir di dapur sambil menyeruput kopinya dan menyadari kopi sederhana yang dibuat Emma ternyata sangat enak dan tak habis pikir mengapa wanita yang sudah seharian bekerja,belum mandi dengan raut muka terlihat letih dan riasan yang sudah luntur,masih bisa terlihat menarik.

Entah mengapa Berada di dekat wanita ini membuatnya hatinya menghangat dan itu sungguh menggelisahkan.Emma terus berkutat dengan masakannya tanpa menyadari tatapan penuh hasrat atasannya yang kelaparan.

"Emma,kau memang paling ahli memuaskanku.Harum,nikmat dan menyengat rasanya" Dengan gaya berlebihan Sean menyuapkan nasi goreng yang masih mengepul ke mulutnya.Sambil menyeruput kopinya sendiri Emma memperhatikan Sean dengan lahap menjejalkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya dan secepat tarikan nafas piringnya sudah licin tak bersisa.Hatinya melambung tinggi.Tipikal seorang koki ...

"Terima kasih..hanya berusaha memberi pelayanan yang terbaik untuk bos besar.Dan sekarang kau tidak membutuhkanku lagi.Berarti aku sudah boleh angkat kaki dari sini.Letakkan saja piringnya di situ biar anggota lain yang membereskannya nanti.Selamat malam,Sean." Ujar Emma segera beranjak ke arah pintu tanpa menunggu jawaban dari Sean.

Ia tak mengerti kenapa perlu bersikap tidak bersahabat di depan Sean. Demi Tuhan..pria ini atasanmu..!

Mungkin karena Sean selalu memancing emosinya dan mencari celah untuk memecatnya.Jika dia pikir bisa mendepakku keluar dari pekerjaan ini seperti menghalau seekor lalat,berarti dia belum mengenal aku.

Dengan ketetapan hati yang entah berasal darimana,Emma mengangkat dagunya dengan sikap membandel.Menunjukkan pada pria besar itu bahwa ia tak bisa diremehkan.

"Sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu.Atau kau sengaja melakukannya agar aku punya alasan untuk menciummu..." Dengan langkah panjang dalam sekejap Sean sudah menyergapnya.Emma sedikit gelagapan dan menatap tak senang ke arah pria itu.Ya,menatap langsung ke mata Sean dan itu jelas adalah kesalahan !

Sang takdir menunggu dengan nafas tertahan...ayolah,buat ini menjadi lebih mudah karena masih banyak tugas yang menantinya.

Sean mencengkeram lengan Emma..dan tatapannya turun ke bibir Emma dengan sangat intens.Bibir Emma bergetar mendesah dan tanpa sadar membasahi bibir bawahnya.

Tatapan Emna terpaku pada bibir Sean yang begitu menggoda.Apa setiap bibir pria seperti itu? Sean menunduk dan dengan keyakinan penuh menutup jarak diantara mereka.

Emma berusaha memberikan perlawanan lemah.Ia tak yakin siapa yang sedang ia lawan saat ini,dirinya sendiri atau Sean.Otaknya tidak berfungsi dengan baik dan perlawanan yang menyedihkan itu pun menguap dikalahkan oleh hasrat yang ditimbulkan Sean pada dirinya.

Tanpa sadar Emma merangkul leher Sean dan membalas ciuman Sean yang memabukkan.Menahan nafasnya ketika tangan Sean membelai lembut bagian samping tubuh Emma yang berlekuk indah.

"Sudah tahu apa akibatnya jika kau terus menerus memanggilku dengan sebutan itu." Bisik Sean serak.Ia berusaha menahan gemuruh hatinya,suaranya gemetar menahan hasrat terhadap wanita ini.

Sean tak bisa menjauhkan tangannya dari tubuh Emma,ia ingin melucuti tiap helai kain yang menempel di tubuh wanita itu dan memuaskan rasa ingin tahunya saat ini juga jika tidak mengingat resiko si koki pengganti bisa masuk sewaktu-waktu dan memergoki mereka berpesta di meja dapur. Suatu gambaran yang sangat menggoda sekaligus berbahaya.

jika pada tempat yang tepat sekalipun kau tidak akan melakukan apa yang kau pikirkan dalam otakmu itu,rutuk Sean dalam hati.

Emma buru-buru melepaskan rangkulannya,mukanya merah seperti tomat setengah matang. Ya,Tuhan...Apa aku tadi merespon ciumannya? Emma melongo ngeri mendapati tubuhnya bisa bereaksi seperti itu.

"Aku akan mengantarmu pulang dengan selamat Emma atau kau lebih menyukai gagasan aku merebahkan kau di meja dapur itu?" Sean berbisik serak di telinga Emma.

"Aku bisa pulang sendiri." Emma mendelik kearah Sean.Gugup,salah tingkah dan malu,inilah yang Emma rasakan saat ini.

"Apa yang akan dikatakan ibuku jika mengetahui kelakuan anak lelakinya yang membiarkan kokinya pulang sendiri padahal ia sudah bersusah payah memasak makanan luarbiasa enak diluar jam kerjanya,di mana rasa terima kasihku." Nada Sean tak bisa dibantah dan Emma sudah sangat lelah berdebat dan Ia yakin penampilannya saat ini lebih mirip gelandangan daripada koki profesional.

"Oke,tunggu sebentar aku naik ke atas mengambil barangku." Seharusnya tadi aku bawa sekalian,rutuk Emma setengah menyeret langkahnya menuju lift dapur.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Jalanan masih lumayan ramai untuk jam segini,mereka melaju dalam diam.Emma memberi alamat kepada Sean.Lumayan juga menempuh perjalanan lebih kurang 30menit.

Sean menyalakan musik untuk memecahkan kesunyian yang terbentang diantara mereka.Nasib baik karena Sean tidak mengusiknya dan membiarkannya duduk tenang.

"Sudah sampai Emma..." Sean terdiam.Ternyata wanita itu tertidur di kursi penumpang dan Sean tidak menyadarinya karena terlalu hanyut dengan pikirannya sendiri.Berusaha mengabaikan hasratnya,Sean menjelajahi wajah Emma yang lembut.Mulut wanita itu sedikit terbuka.

Bulu mata panjang lentik membingkai wajahnya yang berbentuk oval,jenis wajah yang akan dicemaskan para teman wanitanya yang selama ini berbagi ranjang dengannya.Mereka sangat rajin pergi ke salon perawatan untuk tarik benang,begitulah istilah mereka yang Sean dengar agar mendapatkan penampilan sempurna.

Hidung Emma tak terlalu mancung tapi Wanita ini memiliki bibir sensual.Secara keseluruhan penampilannya biasa saja,jauh dari kesan glamor seperti para wanita yang pernah ia kencani selama ini.Tapi kenapa kau tidak bisa mengendalikan hasratmu terhadap wanita itu Sean? Ada apa dengan wanita ini..?

perlahan-lahan mata itu bergerak membuka dan sihir itu pun sirna seketika...Emma mengerjap,sesaat terlihat bingung lalu memandang ke arah Sean.

"Sudah sampai..kau tidur mendengkur seperti piggy." Sean sengaja memasang tampang masam untuk menutupi perasaan malunya karena ketangkap basah mengamati wajah Emma.

"Oh,astaga..! Aku ketiduran." Emma gelagapan dan buru-buru duduk tegak utk memberi ruang yang cukup jauh bagi mereka.Kedekatan mereka secara fisik sangat mempengaruhinya

"Aku tak mendengkur,dasar pembohong." Bantah Emma sambil menguap,ia yakin bisa tertidur dalam lift apartemennya.

"Aku yakin jika melemparmu ke laut tadi,kau juga tak akan menyadarinya." Balas Sean dengan bibir mencemooh.Emma mengabaikan sindiran Sean dan buru-buru membuka pintu mobil.

"Terima kasih Sean dan hati-hati di jalan." Emma turun dari mobil dan melambaikan tangannya ketika Sean mulai melajukan mobilnya kembali ke jalan raya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

anan

anan

seru k
oh iya aku mampir

2023-01-11

1

Ana Yulia

Ana Yulia

like thor, semangat terus 💪🌷

2021-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 Part-1 (kau akan mengenalinya sebagai cinta pada detik pertama kau menatapnya)
2 PART-2( penyangkalan merupakan wujud awal dari ketertarikan)
3 PART-3 (ciuman yang menggetarkan datang dari pria yang tepat)
4 PART-4 (wanita yang pandai memasak jelas akan memenangkan hati pria pilihannya)
5 PART-5 (terkadang dibutuhkan pihak lain untuk membuatmu menyadari keberadaannya)
6 PART-6 (kecupan singkat bisa memabukkan tapi bukan berarti kau rela mengakuinya)
7 PART-7
8 PART-8 (pepatah mengatakan,jangan pernah mengabaikan suara hatimu)
9 PART-9
10 PART-10 (sering orang sulit membedakan antara cinta dan benci)
11 PART-11 (seribu satu alasan utk membawanya kian dekat kepadamu)
12 PART12(biarkan mengalir seperti air,kau akan terkejut dengan apa yang menantimu)
13 PART-13(hatimu mulai tergerak,suasana romantis yang mendukung,tunggu apa lagi)
14 PART-14( cemburu itu penting,menandakan adanya cinta.Asal kau mau mengakuinya)
15 PART-15
16 PART-16
17 PART-17 (cinta itu......)
18 PART-18 (hrgilah seblm cinta itu berpaling darimu)
19 PART-19 (kemarilah,biar kutunjukkan sebesar apa cintaku)
20 PART-20 (cinta datang terlambat)
21 PART-21(merasakan arti kehilangan
22 PART-22 ( jika jodoh, tak akan lari jauh)
23 PART-23 (selalu ada cara lain untuk menunjukan perasaanmu)
24 PART-24 (Hati-hati dengan jebakanmu karena hal itu akan berbalik memerangkapmu)
25 PART-25
26 PART-26 (butuh sedikit pelajaran untuk membuatmu menyadari keberadaannya)
27 PART-27
28 PART-28 (Meraihmu dan tak akan melepasnya walau sampai kapanpun?
29 PART-29 (mengikatnya dan menjadikannya milikku)
30 PART-30 (Menikahlah denganku ! )
31 Part-31(Kita adalah satu dan cinta kita berlaku untuk selamanya)
Episodes

Updated 31 Episodes

1
Part-1 (kau akan mengenalinya sebagai cinta pada detik pertama kau menatapnya)
2
PART-2( penyangkalan merupakan wujud awal dari ketertarikan)
3
PART-3 (ciuman yang menggetarkan datang dari pria yang tepat)
4
PART-4 (wanita yang pandai memasak jelas akan memenangkan hati pria pilihannya)
5
PART-5 (terkadang dibutuhkan pihak lain untuk membuatmu menyadari keberadaannya)
6
PART-6 (kecupan singkat bisa memabukkan tapi bukan berarti kau rela mengakuinya)
7
PART-7
8
PART-8 (pepatah mengatakan,jangan pernah mengabaikan suara hatimu)
9
PART-9
10
PART-10 (sering orang sulit membedakan antara cinta dan benci)
11
PART-11 (seribu satu alasan utk membawanya kian dekat kepadamu)
12
PART12(biarkan mengalir seperti air,kau akan terkejut dengan apa yang menantimu)
13
PART-13(hatimu mulai tergerak,suasana romantis yang mendukung,tunggu apa lagi)
14
PART-14( cemburu itu penting,menandakan adanya cinta.Asal kau mau mengakuinya)
15
PART-15
16
PART-16
17
PART-17 (cinta itu......)
18
PART-18 (hrgilah seblm cinta itu berpaling darimu)
19
PART-19 (kemarilah,biar kutunjukkan sebesar apa cintaku)
20
PART-20 (cinta datang terlambat)
21
PART-21(merasakan arti kehilangan
22
PART-22 ( jika jodoh, tak akan lari jauh)
23
PART-23 (selalu ada cara lain untuk menunjukan perasaanmu)
24
PART-24 (Hati-hati dengan jebakanmu karena hal itu akan berbalik memerangkapmu)
25
PART-25
26
PART-26 (butuh sedikit pelajaran untuk membuatmu menyadari keberadaannya)
27
PART-27
28
PART-28 (Meraihmu dan tak akan melepasnya walau sampai kapanpun?
29
PART-29 (mengikatnya dan menjadikannya milikku)
30
PART-30 (Menikahlah denganku ! )
31
Part-31(Kita adalah satu dan cinta kita berlaku untuk selamanya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!