Sementara itu di kediaman James, Yuna tengah duduk termenung sambil mengunyah makanan yang Mae siapkan. Rasa lapar tentu saja tak bisa ditampik. Perasaan itu—takut kelaparan—membuat Yuna tak fokus dengan apa pun. Lapar adalah ancaman, hal remeh yang membuat dirinya menggigil seketika.
Dulu, dia tak pernah memikirkan dan takut yang namanya kelaparan atau kekurangan uang. Hidupnya tergolong nyaman meski bukan dari keluarga terkaya kesekian.
Menjadi anak tunggal membuat Yuna selalu dimanja. Perhatian, uang, kebebasan, itu adalah sesuatu yang selalu ada dalam genggaman. Anugerah terindah yang lupa dia syukuri saking terbiasa hidup seperti itu.
Sang ayah yang memiliki rental mobil dan ibu yang menjadi desainer kondang baju pengantin selalu mencukupi kebutuhannya. Tak pernah membiarkan dia bekerja keras. Apa saja tinggal minta. Apa saja dilayani. Mendadak miskin begini membuat rohani dan jasmaninya shock berat.
Masih dalam kesendirian di ruang makan, Yuna hanya mengunyah, memasukkan benda lunak itu ke dalam mulut tanpa menikmati rasa. Cukup membiarkan lidah dan organ dalam bekerja dengan semestinya. Teruntuk otak, organ terpenting itu berpikir keras bagaimana cara melewati hari demi hari agar tenang selama di Jakarta.
Namun, sekeras apa pun Yuna berpikir, rasanya semua kembali ke angka nol. Mengingat dirinya tidak memiliki uang sedikit pun. Belum lagi harus menyamarkan identitas.
Yuna mendesah, melepaskan sendok lalu menyandarkan punggung yang lelah di sandaran kursi. Memikirkan itu semua membuat otaknya menjadi penuh, begah dan gumoh. Andai otaknya punya mulut. Mungkin akan terus memaki Yuna karena terus memikirkan hal yang tidak ada jawabnya.
Frustrasi? Jelas saja. Niat ke Jakarta ingin membuat orang tuanya kebakaran jenggot tapi justru dirinya yang kelabakan. Yuna acak-acak rambutnya sampai suara benturan pelan yang datang dari meja dan gelas berisi air dingin mengagetkan.
"Mau nambah lagi nggak?" tanya Mae sesaat setelah melirik piring kosong yang ada di depan Yuna. Matanya lalu memindai sekeliling piring. Semangkuk opor ayam, rendang, sarden, sambal serta sayurnya sudah selesai dengan sempurna.
Yuna menggaruk kepala, lantas berkata sungkan, "Nggak usah, Bik. Aku udah kenyang."
"Beneran udah kenyang?"
Respon Mae itu membuat Yuna makin salah tingkah.
Malu-malu Yuna mengangguk.
"Kalau gitu boleh Bibik beresin?"
Lagi, Yuna mengangguk. Dia hanya memperhatikan Mae yang sibuk berlalu lalang. Tak ada sedikit pun niatan untuk membantu hingga membuat Paijo yang kebetulan lewat dengan segelas kopi mendesis sinis, "Dasar tamu gak ada akhlak. Datang numpang makan tapi gak mau bantu sama sekali. Aku sumpahin tu perut diare."
Sebuah sindiran lirih tapi tajam itu ternyata di dengar Yuna. Gegas gadis itu membantu Mae membereskan meja makan. Bisa brabe jika tak punya uang tapi harus menderita diare juga.
"Gak usah Neng, Bibik bisa," cegah Mae sembari hendak meraih mangkuk opor yang ada di tangan Yuna.
Yuna menghindar, dia tersenyum. "Gak apa-apa, Bik. Aku udah terbiasa kok. Di Malang sering bantuin si Mbok bantu-bantu di rumah juragan Kardi."
Yuna nyengir. Tak menyangka bibirnya yang ranum itu ternyata berbisa. Bisa-bisanya berbohong begitu lihai pada orang tua. Dasar gadis durjana.
Mae menghentikan kegiatan karena memang sudah beres semuanya. Kini matanya memindai Yuna, gadis itu sudah kembali memakai jeans yang telah dibersihkan dan dikeringkan dengan hair dryer.
"Duduk sini, Neng," ajak Mae ke kursi makan tadi.
Yuna patuh dan mengikuti instruksi.
"Bibi boleh nanya satu kali lagi?"
Air muka Yuna langsung memucat. Demi mengenyahkan rasa canggung, dia pun kembali tersenyum sedikit, lantas mengangguk. "Tanya aja, Bik. Nggak apa-apa, kok."
"Jadi nama kamu beneran Iyem? Terus kamu datang ke Jakarta buat ketemu pakd e kamu yang jualan pecel ayam. Tapi dalam perjalanan kamu kesasar terus dirampok?" ulang Mae. Begitulah dia menirukan penjelasan Yuna tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Linda Ferawati
hahaha.....pinter amat nyari nama thor.
2021-11-23
2
ibune Aldo
wkwkwk
2021-09-24
1
Anie Jung
Kna tipu bik Mae 😅😅
2021-07-10
1