Tok..tok..Desi mengetuk pintu kamar hotel sebelah yang ditempati Kristian.
"Masuklah." Kristian membuka pintu,berdiri Desi dengan stelan piyama dan hijab senada dengan piyama yang di kenakan.
Desi masuk ke kamar duduk di sofa,diikuti Kristian tentu saja dengan menjaga jarak antara kedua nya."Padahal lebih baik aku tidur di kamarku sendiri."ujar Desi.
"Jika sudah mengantuk,maka tidurlah.besok pagi sudah harus bergegas.Aku akan mengantar mu." pungkas nya.
"Aku memang lelah,terimakasih untuk hari ini tuan.Aku sangat bahagia." Desi mengulas senyum sambil bangkit dari duduk menuju ranjang disana.
Kristian menghampiri mengambil selimut untuk menyelimuti Desi yang berbaring di sana."Selamat tidur."Kris mengulas senyum.
"Aku akan tidur di sofa,menjaga mu sepanjang malam."
"Tidak kah itu melelahkan?" tanya Desi yang berbaring di bawah selimut hanya mengeluarkan wajah nya.
"Tidak lelah jika sepanjang malam bisa melihat mu.Kris berbalik menuju sofa membaringkan tubuh nya disana.
Desi terlelap hingga waktu subuh baru terbangun. Perlahan membuka mata melihat Kristian yang sudah selesai melaksanakan shalat subuh.
" Kau sudah bangun?"tanya Kris sambil melipat sajadah di sana.
"Apa yang kau lakukan semalam?kau benar benar menjaga ku dan tidak tidur tuan?"tanya Desi bangun dari tidur nya melepas selimut yang Ia gunakan.
Kris tidak menjawab,hanya mengherdikan bahu.
Desi menuju kamarnya melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Desi berkemas memasukan barang barang kedalam travel bag milik nya.
***
Kristian menarik travel bag bersama Desi di sampingnya,keluar dari hotel menuju mobil yang terparkir di sana.
Mobil melaju meninggalkan hotel menuju stasiun kreta.Petugas stasiun membawakan barang disana menuju kreta yang akan di naiki.
Kris dan Desi memasuki gerbong kreta sesuai yang tertera pada tiket itu.
Desi duduk di sebelah Kristian menunggu kreta berjalan.Lama menunggu hingga kreta meninggalkan stasiun.Desi mengedarkan pandangan tidak mengerti.
" Mengapa satu gerbong kreta hanya ada aku dan kristian?"gumam Desi dalam hati.Desi menoleh ke arah pria di samping nya bertanya tanpa suara membuat Kris mengerdik.
"Kenapa menatapku begitu?"
"Hanya kau dan aku?Mengapa tidak ada penumpang lain?" Desi bertanya penuh selidik.
"Entahlah." Kris mengerdikan bahu nya.
"Tuan,"
"Apa?"
"Hanya aku dan kau di sini.Ini tidak masuk akal.
Tidak mungkin kau..."Desi diam sejenak.
"kecuali kau sengaja menyewa satu gerbong kreta ini tuan.Desi masih melihat pria disebelah nya.
Ya Tuhan.." Desi menutup mulut.
"Kristian menyewa satu gerbong kreta agar bisa hanya berdua dengan ku".Gumam desi melihat ke sekeliling.Kosong.
" Ada masalah?"Kris melirik Desi di samping nya.
Desi menggeleng."Kau menghamburkan uang mu hanya untuk ini tuan?"
"Hanya?Kau sangat berharga untuk ku.Aku hanya ingin berdua saja dengan mu" Kris diam sejenak."Ini semua bukanlah apa apa."
"Tuan..."
Kris menoleh kearah desi.
Desi menatap Kristian lekat."aku takut."ujar nya.
"Apa..." Kris berucap tanpa suara.
Desi tidak menjawab,hanya menunduk kelu.
"Itu sebabnya aku hanya ingin berdua bersamamu di disini.Di gerbong kreta."ujar Kristian.
Kreta terus melaju,tidak ada pembicaraan antara kedua nya.Hening...
Mereka berkecamuk dengan fikiran masing masing.
" Apa aku sanggup jika harus melepas mu?"tatap Kris pada Desi yang terlelap disana.Kris menyandarkan kepala pada jok yang Ia duduki.
Perlahan memejam karena semalam Ia tidak tidur hanya menatap Desi,yang mungkin itu yang terahir kali.
Setasiun demi setasiun telah dilewati,kedua nya masih terlelap hingga sore hari.
Desi perlahan membuka mata,Ia menoleh ke arah pria disebelah nya.Mengulas senyum disana melihat Kris terlelap bersandar kursi di samping Ia duduk.Ingin rasa nya Ia menyentuh pria itu,namun Desi mengurungkan niat nya,Ia sadar jika mereka belum halal untuk bersentuhan.
"Kau bangun?" Tanya Kris yang sudah membuka mata.
"Hm." Desi mengangguk."Kita hampir sampai."balas nya.
"Kau terlihat gusar?" tanya Kris.
"Aku sungguh takut berpisah dengan mu tuan." jawab nya.
"Percaya lah,jika kita memang berjodoh Tuhan akan membuat kita bersama".tutur Kristian menenangkan Desi.
Terdengar pemberi tahuan dari pihak stasiun jika kreta sudah sampai tujuan" Stasiun balapan solo."
Desi semakin gusar Ia keluar dari kreta bersama Kristian diikuti petugas yang membawa kan travel bag milik mereka menuju taxi yang telah menunggu.Sebelum nya Kris telah memesan nya secara online.
"Ingin sekalu Kris menggandeng tangan Desi saat ini,namun Ia urung kan niat itu.
Taxi melaju menembus kota solo berjalsn tidak terlalu cepat,karena Kris yang menginstruksi kan pada sopir.Kris tidsk ingin cepat sampai di desa dan berpisah dengan Desi.
Desi beristirahat juga menjalan kan kewajiban shalat maghrib berjamaah di salah satu masjid di kota itu.Begitu pun Kristian yang juga menjalankan ibadah yang sama.Selesai shalat Desi membaca ayat suci Al Qur'an.Sedangkan Kris membaca dzikir sehabis shalat maghrib.
" Kau sudah selesai?"tanya Kristian.
"iya tuan." jawab Desi.
"Mari kita jalan"ujar Kristian.
Taxi kembali melaju meninggalkan tempat itu,menuju pedesaan jauh dari kota.melewati jalan sedikit terjal pedesaan.Sudah mulai terasa suasana desa dengan pepohonan yang masih menjulang tinggi terlihat seram pada malam hari seperti saat ini.
" Apa masih jauh?Berapa lama lagi?"tanya Kristian.
"Hampir sampai." Ucsp Desi yang terlihat cemas.
"Desi..Aku mencintai mu sepenuh hati." Ucap Kristian tiba tiba.
Desi menoleh kearah Kristian. "Aku juga begitu,tuan."Mata Dedi berkaca kaca.
"Sudah lah.. Jangan menangis." balas Kristian.
"sudah sampai tuan." ucap Desi.
"Kita hadapi bersama..Bismillahirrahmanirrahim."
Ucap Kristian.
Mobil telah berhenti tepat di depan rumah Desi.
Kris dan Desi keluar membantu Sopir mengeluarkan travel bag milik Kristian juga Desi.
Desi dan Kristian menuju rumah sederhana namun terasa sangat nyaman.
Seseorang keluar dari rumah itu,menyambut tamu yang baru saja turun dri taxi.
"Abah..." Desi menyalami Abah nya.Begitu pula dengan Kristian yang melakukan hal yang sama.
Adik adik Desi keluar dari rumah"mba Desi?"
"Bagaimana kabar mu dik?" tanya Desi.
"Alhamdulillah,seperti yang mba Desi lihat Aku sehat sehat aja mba.." Ujar adik Desi.
Adik Desi menyapa Kristian."Terimakasih sudah mengantar mba Desi. "ucap nya.
" Tidak masalah."balas nya.
"Mari nak,kita masuk.Sebaik nya berbincang di dalam rumah."tutur Abah Desi dengan ramah.
" Baik Abah..."Jawab Desi.
Kristian dan Desi masuk mengikuti Abah menuju ruang tamu.Begitu pun dengan adik adik Desi mengikuti mereka dari belakang kemudian duduk bersama di ruang tamu.
-
-
like..like..like..
Terimakasih sudah berkenan membaca..
mohon dikungan nya ya kawan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mia Ijaya
solo kota klahiran q...kgn pgen mudikkk .
2022-02-28
1
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
gerbong kereta
2021-11-01
3