"Kristian,mungkin ini akan berahir.Jika aku bisa memilih,aku memilih untuk bahagia bersama mu."
Tutur desi dalam hati menatap sendu pria di hadapan nya.
"Lusa mungkin akan jadi awal yang baik untuk kita membawa mu pergi dari desa dengan restu Abah mu dan kita menikah.Atau berahir dengan luka dan jika suatu saat nanti bertemu bagaikan orang asing tidak saling mengenal satu sama lain." Ucap Kris kelu.
"Entah lah,bersama atau tidak biar semesta yang menentukan.Terimakasih kau telah hadir di hidupku tuan,mencintai orang seperti ku hingga menganggapku seolah wanita istimewa." tutur Desi dengan mengusap bulir bening lolos dari ujung netra nya.
"Kau berharga untuk ku Desi,juga untuk semua orang.Jangan merendahkan mu begitu.Kau lulusan Al Azhar.Kau wanita mandiri.Bahkan adik adik mu bisa bependidikan,berkat kau!!semua karena perjuangan mu.itu membanggakan bukan?"tanya Kris.
" Entahlah tuan,Aku tidak bisa kuliah di Al Azhar jika bukan bantuan dari mba Aisyah juga kak Felisya bukan?"Desi menyeringai.
"Bagiku kau wanita istimewa,yang pantas aku perjuangkan!!" Ucap Kris meninggikan suara nya.
"Ini sudah malam.Selamat malam tuan." Desi bangun dari duduk.
"Tidurlah disini,aku ingin melihatmu hingga esok pagi?" ucap Kris.
"Disini??" tanya Desi tidak mengerti.
"Tidurlah di ranjangku,Aku akan berbaring di sofa sambil memandang mu,mungkin ini akan menjadi yang terahir untuk kita.Ucap kristian.
" Baik lah."Desi menuju ranjang berbaring disana. di ikuti Kris yang menyelimuti Desi"Tidur lah" ucap kristian kemudian kembali menuju sofa dan berbaring disana.Menatap wajah desi yang berada di ranjang dengan selimut tebal disana.
"Tidur lah,Aku mencintai mu." Ucap Kristian sambil mengulas senyum dan mengusap ujung mata nya yang basah.
Tidak lama Desi memejam,Kristian hanya berbaring di sofa masih terus memandangi desi yang terlelap di sana.Sunyi nya malam dengan gemericik air hujan membuat Desi semakin lelap dalam mimpi nya.
Namun,tidak untuk Kristian yang tidak bisa tidur Ia lebih memilih keluar dari kamar hotel menuju lobi yang sudah sangat sunyi.Menyentuh air hujan dengan tangan nya merasakan hawa dingin di tangan nya yang basah.
"Ya Tuhan,apakah aku terlihat serakah jika ingin memiliki gadis itu?.Menjaga nya,menghapus air mata nya juga membahagia kan nya?.Membuat seolah dia wanita beruntung hidup bersama ku."
Kris menghela,menatap langit yang terus mengeluarkan air hujan seolah ikut menangisi nasib nya dengan wanita yang Ia cintai.
Lama Kristian berada di lobi,entah apa yang membuat Ia tidak beranjak dari sana.
Desi yang masih terlelap di bawah selimut perlahan membuka mata nya.
"Kemana Kristian?"Desi tidak mendapati kristian di sofa.
Tidak lama Kristian pun masuk,membuka pintu perlahan dan menutup pintu tanpa menimbulkan suara.Namun Desi yang sudah terjaga sebelum Kristian datang.
" Kau dari mana?"tanya Desi yang masih berbaring di ranjang,tidak berpindah dari situ.
"Tidak ada.Istirahat lah,aku akan menjagamu di sini." Ucap Kristian sambil membaringkan diri nya di sofa.
"Tidak kah aku lebih baik tidur di kamarku?" tanya Desi.
"Jika keberuntungan belum memihak ku,mungkin saat ini akan menjadi yang terakhir untuk kita.Seperti yang kau kata kan,aku akan menikmati saat ini,lusa kita tidak tau akan bersama atau kah berakhir."Berucap sambil menatap Desi yang berbaring di ranjang,Kemudian mematikan lampu menyisakan lampu tidur remang remang di kamar itu.
Malam semakin larut,Desi terlelap lagi.Masih di ranjang tempat Ia tidur sejak tadi.Sedangkan Kristian terlelap di sofa.Dua anak manusia hanyut dalam mimpi indah mereka pada kamar hotel yang sama namun tidur secara terpisah.
Sepertiga malam Desi terbangun,kembali ke kamarnya mengambil air wudhu kemudian melaksanakan shalat sunnah untuk mengingat dan memohon Ampun pada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.
Desi melantunkan Ayat suci Al Qur'an membaca Aplikasi yang ada pada ponsel nya.
Di kamar sebelah,Kristian pun terbangun mengambil air Wudhu juga melaksanakan ibadah seperti yang Desi lakukan.
Namun tidak membaca ayat suci Al Qur'An karena Kristian belum bisa membaca itu.Hanya Dzikir yang Ia ucapkan hingga tiba waktu subuh.
Suara Adzan subuh berkumandang di setiap masjid dan mushola dekat dengan hotel itu,namun Kristian maupun Desi memilih melaksanakan shalat di dalam kamar hotel mengingat hujan yang sejak kemarin belum juga reda.
"Ya Allah,ya Tuhan ku.
Ampuni semua dosa dosa ku,juga dosa kedua orang tua ku.Ya Allah...Jika Kristian memang jodoh ku,satu kan kami dengan Ridho dari Mu.
Namun jika Kristian bukan lah jodoh ku,ikhlas kan lah hati ku menerima takdir yang Engkau berikan.
Karena aku yakin semua ini yang terbaik untuk ku."Ucap desi pada Do'a nya.
Desi membersihkan diri memoles wajah nya mengenakan hijab pasmina senada dengan pakaian yang Ia kenakan.
Hujan sudah reda Desi keluar dari kamar menuju taman hotel,berjalan sendirian menikmati segar nya udara pagi.
" Kau sudah siap?"tanya Kristian di belakang Desi.
Desi menoleh ke arah sumber suara."Tuan kau disini?kukira masih tidur."
"Kau mau kemana?" tanya Kristian.
"Kemanapun." jawab desi.
"Baik lah,ikut aku.Anggap saja ini kencan pertama dengan ku." Ucap Kristian.
"Aku tidak pernah berkencan dengan siapapun.Dan mungkin ini yang pertama dan terahir." jawab Desi.
"Nikmati saja,untuk selanjut nya biar waktu yang menentukan."pungkas nya.
Kristian dan desi berjalan berdampingan menuju mobil yang terparkir di sana." Ingin rasa nya aku menggenggam tangan mu desi,namun tidak mungkin aku lakukan.Aku belum halal untuk menyentuh mu."Ucap Kristian dalam hati.
"Silahkan nona." Kristian membukakan pintu untuk Desi.
"Hahaha" Kau berlebihan tuan."Desi pun masuk kedalam mobil,Kristian menutup pintu mobil kemudian masuk ke depan kemudi disamping Desi.
Mobil melaju meninggalkan area hotel."Kita habiskan hari ini bersama,kau suka?"tanya Kristian.
"Hm" Desi tersenyum.
"Aku akan mengajak mu ke suatu tempat,ini tentang diriku." tutur Kristian.
"Aku juga penasaran dengan dirimu tuan,tunjukan semua tentang mu.Kau juga sudah tau semua tentang diriku bukan?'ujar Desi.Karena Kristian pernah menyuruh seseorang untuk mencari tau semua tentang Desi.Tentang Ibu nya yang pergi sejak usia nya sepuluh tahun,berjualan kue saat bersekolah juga menjadi asisten rumah tangga untuk bisa sekolah di madrasah hingga dirinya sampai di Kairo Mesir.
" Sekarang giliran mu menunjukan semua yang ingin kau tunjukan pada ku tuan."
-
-
vote..vote...vote...
Mohon like & komen ya kawan...terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ratna Dadank
nyesek aq..
satu kan mereka thor
2021-11-14
1
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
tidurlah
2021-11-01
1