Mobil melaju menuju sebuah tempat ibadah.Kristian turun dari mobil diikuti Desi.
Kristian melangkah menuju belakang tempat ibadah itu terdapat gedung panti asuhan.
"Disinilah dulu Aku tinggal" Ujar Kristian.
"Mari kita masuk," Ajak Desi.
"Kau tidak keberatan masuk kemari?" tanya Kristian.
Desi menggeleng.Seorang suster keluar dari dalam panti,menyambut Kristian. "Kristian kau datang?Masuklah mengapa berdiri di luar?" Ujar suster dengan ramah.
Suster itu terlihat memperhatikan Desi yang mengenakan hijab."Mari nak,masuk ke dalam."
ajak suster pada Desi.
Desi dan Kristian masuk ke dalam panti,disambut hangat oleh para suster yang ada di sana.Dipersilahkan duduk,dijamu dengan sangat baik.
Kristian memberikan amplop berisi beberapa lembar uang untuk diberikan pada pengurus panti.
"Terimakasih Kristian,kau selalu ingat pada kami.
Senang bertemu dengan mu nona." sapa suster dengan ramah.
"Nama ku Desi,senang bertemu dengan anda suster." tutur Desi meperkenalkan diri.
Kristian mengajak Desi berkeliling."Masa kecil ku berada disini sebelum tuan Ramadhian datang menjemput dan mengadopsi ku."terngiang ingatan Kristian berpamitan pada teman teman nya antusias memasuki mobil yang menjemput nya"Aku berjanji akan menjadi anak yang baik dan membuatmu bangga tuan."ucap Kristian kecil pada tuan Ramadhian.kata kata itu selalu terngiang dalam ingatan Kristian hingga sekarang.
"Dulu aku berjanji pada diriku untuk menjaga Farel seperti menjaga adik ku.Mencintai keluarga mereka seperti cinta pada diriku sendiri.Tidak..!!!bahkan melebihi aku mencintai diriku sendiri."
Ucap Kristian sabil berjalan berdampingan dengan Desi di taman samping panti asuhan.
"Lalu kali ini kau meninggalkan nya." ucap Desi.
"Tidak kau salah,aku tidak pernah meninggalkan Farel.Aku mengirimkan Geo,Ia orang yang sangat setia juga jauh lebih hebat dari ku." ujar nya.
"Lagi pula tuan Farel bukan anak kecil lagi,kau tidak perlu begitu mencemaskan nya." kata Desi.
"Tidak,aku belum bisa untuk tidak memikirkan nya hingga dia menikah dan bahagia."ucap Kristian.
" Aku mengerti perasaan mu."kata desi sambil menatap Kristian di samping nya.
"Terimakasih." Kris tersenyum pada Desi.
"Kau tau?aku tidak pernah tau mengapa orang tua ku menitipkan ku disini dan tidak pernah berniat untuk hanya sekedar menjenguk atau menanyakan apakan aku sehat." ucap Kris kelu.
"Tuan..." lirih desi.Ternyata dibalik seorang Kristian yang terlihat kuat ada sisi dimana dirinya sangat rapuh,Desi mengerti di hati nya pasti merindukan orang tua nya.
"Tidak apa.Allah menggantikan itu semua dengan orang tua baru yang begitu luar biasa.Mereka sangat baik,menyayangi ku seperti Farel anak kandungnya sendiri.Tidak pernah mengganggu keyakinan ku yang dulu,juga mengantar ku setiap hari minggu untuk ber ibadah." Ucap Kris sambil duduk di rerumputan bawah pohon di taman.
"Hingga Allah memberiku hidayah sehingga aku semakin yakin pada Tuhan ku dan Keyakinan ku yang sekarang.Allah juga mempertemukan ku dengan mu,wanita yang bagi ku kau adalah Istimewa."kata kata itu tulus dari hati Kristian.
Kris bangun dari duduk diikuti Desi menuju panti berpamitan disana.
" Berkunjunglah kemari jika kau ada waktu Kris,"ucap suster.
"Baik suster,lain waktu aku akan kemari lagi." jawab Kris.
Mobil melaju meninggalkan panti asuhan.Menuju masjid untuk beribadah menjalankan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Kris juga desi melanjutkan perjalanan menuju tempat hiburan yang ramai di kunjungi orang orang bersama keluarga mereka.Berbagai wahana di sediakan di sana.banyak juga pedagang berjualan disana mulai dari makanan pakaian hingga penjual Ice cream yang tidak henti henti nya menyalakan sirine khas merk Ice cream itu untuk menarik pembeli.
Kris sangat ingin menggandeng tangan Desi namun Ia tidak melaku kan nya."Aku sangat senang jika tuan Ramadhian mengizinkan ku ke tempat seperti ini,namun Farel tidak pernah suka.
Aku tidak mengerti selera hidup orang kaya seperti mereka waktu itu.Aku kemari di antar bodyguard juga pelayan wanita yang sudah seperti ibu ku.Menaiki berbagai wahana hingga malam aku baru pulang."Kenang Kristian.
"Sekarang kau bisa lakukan itu bersamaku tuan,Kita naiki semua wahana itu." Desi menunjuk semua wahana disana.
"Baik,aku setuju." Kris berlari membeli Ice cream membagi nya satu untuk Desi.
"Kita bersenang senang kau siap?" tanya Kris.
"hm" Desi mengangguk.
Mereka mulai menaiki wahana satu persatu.
mulai dari histeria,tornado ontang anting dan berbagai wahana di sana.Tertawa terbahak bahak hingga menjerit histeris melepaskan semua beban yang mereka rasakan.
uhuk...uhuk..uhuk...
Desi berlari ke toilet umum memuntahkan isi perut nya.Kris menunggu di luar dengan nsfas ter engah engah karena lelah,tidak lama Desi muncul di sana masih dengan tartawa.
"Ini Gila tuan,aku sudah tidak sanggup." ucap Desi sambil tertawa ter engah engah.
"Kau suka?" tanya Kris.
"Aku sangat bahagia tuan,terimakasih." jawab Desi."Aku lapar tuan."lirih Desi malu malu.
Kris mengulas senyum"Aku juga,...ayo?!"
"Kemana?" tanya Desi mengikuti Kris dari belakang.
Kristian berhenti menunggu desi menyusul nya.
"Kita kesana." ucap Kris menunjuk penjual sate di pinggir jalan.
"Apapun aku mau." ujar nya.
Kris memesan sate pada penjual itu sedangkan Desi menunggu sambil duduk di kursi yang disediakan oleh penjual nya.
Kris kembali duduk di hadapan Desi menunggu sate yang sedang di sajikan.
"Tuan,apa kau tidak apa makan di tempat seperti ini?" tanya Desi.
Kris mengherdikan bahu,"Tidak masalah,kau keberatan?"tanya Kris.
"Tentu saja tidak,aku sudah terbiasa." jawab Desi."Kau tidak takut perutmu sakit,tuan?.Bisik Desi.
"hahaha,kau berlebihan Desi" jawab Kristian
"Penjual itu tidak menaruh sianida atau racun apapun pada ku?!kau tidak perlu cemas sayang..." Bisik Kris membuat Desi bersemu.
Pesanan datang,penjual itu meletak kan sate di meja."Terimakasih."ucap Desi pada penjual.
"Aku menyukai nya,kau terlihat bersahabat dan ramah pada siapapun." tutur Kris sambil memasukan sate di mulut nya.
"Aku terbiasa melakukan nya,Kau lihat tuan,
banyak gadis yang memperhatikan mu sejak siang tadi."ucap Desi sambil melirik ke kanan dan ke kiri.
"Tentu saja karena aku tampan. Kau cemburu?"tanya Kris sambil menarik ujung bibir nya.
" Tidak tuan,siapa yang cemburu?aku hanya sedikit terganggu karena mereka cantik cantik."Desi memajukan bibir nya.
"Kau sangat menggemaskan.Jika saja aku bisa menutup mulut mu dengan bibir ku,mungkin itu lebih menyenangkan." gumam Kris.
"Apa?" tanya Desi.
"Tidak ada." jawab Kristian.
"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Desi lagi.
"Tidak ada...." jawab Kris mengherdikan bahu nya.
"Tapi aku tadi mendengar kau mengatakan sesuatu tuan." Ujar nya.
"Mungkin itu hantu yang membisiki telinga mu." Pungkas nya.
"Hantu?tidak ada yang namanya hantu!!kau fikir aku penakut tuan?aku terbiasa tinggal didesa,disana banyak kebun dan hutan yang menyeramkan.Aku tidak takut." ucap Desi.
Kristian menginjak pedal gas melaju menembus gemerlapnya malam di kota jakarta.Kelap kelip lampu yang telah menyala membuat kota itu terlihat indah di malam hari.Desi dan Kristian menuju hotel tempat mereka menginap.
"Tidurlah di kamarku." Ucap Kris berjalan dengan langkah lebar mendahului Desi.
Desi hanya mengulas senyum menatap punggung pria di depan nya."Mungkin ini akan menjadi saat terahir untuk kita tuan.Aku mencintai mu."lirih Desi yang berjalan di belakang Kristian.
-
-
Vote...vote...
Mohon dukungan nya kawan..
trimakasih sudah mampir di karyaK ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mia Ijaya
critay sgt manis tpi deg deg an dgn klnjutany...
2022-02-28
1
Ratna Dadank
kristian 😘😘😘
2021-11-14
0