Goodbye KRISTIAN
(Disaran kan membaca Cinta Tulus Aisyah dari episode 1 hingga10 TERIMAKASIH.")
KAIRO,MESIR.
Baru saja Desi berpamitan dengan Aisyah dan teman teman di resto,Ia menyuruh Sopir taxi berhenti sebentar tidak jauh dari resto.
"Tunggu sebentar ya pak.."ucap Desi pada supir taksi.
" Silahkan Nona,anda masih ada waktu."Supir taxi melihat arloji nya mengingat jam keberangkatan pesawat yang akan Desi naiki.
Desi menurunkan kaca mobil. Memandang gedung perusahaan tempat Kristian bekerja.
Berharap pria itu muncul disana untuk yang terahir kali.5menit...10menit...20menit.Tidak ada sosok pria yang Ia tunggu munjul disana.Lagi lagi Desi menangis,mengingat begitu singkat kebersamaan nya dengan Kristian,
Pria pertama yang mengisi hati Desi juga yang membuat hari hari nya terasa berkesan.Kristian juga sering mengganggu nya untuk mengajak nya makan bersama.
"Nona,anda bisa terlambat."sopir taxi mengingatkan sambil melihat arloji nya sudah lama mobil berhenti.
" Baik lah,jalan saja pak."
Mobil melaju meninggalkan tempat itu menuju Airport.Sepanjang perjalanan Desi tidak henti henti nya menghapus air mata dengan tisu hingga tempat sampah di dalam taxi penuh oleh nya.
Sopir taxi sesekali melirik ke arah kaca kecil yang berada di hadapan nya memantulkan wajah sendu dengan mata sembab wanita yang duduk di belakang nya.Sopir taxi merasa tidak tega,namun tidak berani menanyakan apapun pada wanita itu.
Sampai di Airport Sopir taxi menurunkan travel bag milik Desi kemudian berkata"Berhati hati lah nona,semoga kebaikan selalu menyertai mu."
"Terimakasih pak,senang bisa bertemu dengan mu." Jawab Desi.
"Jangan bersedih lagi nona,jaga dirimu" Ucap sopir taksi sambil melambaikan tangan.Desi pun membalas nya.Sedikit mengobati luka di hati Desi membuat senyum terukir di bibir nya.
Armada besi menerbangkan Desi menuju Jakarta.
Ia tidak mengetahui jika Kristian Frustasi dan mengejar nya menginjak pedal gas menuju Airport namun Desi telah pergi meninggalkan negara itu.
Kristian menggunakan pesawat pribadi milik Farel di hari berikut nya.Kristian menghubungi orang orang nya untuk mengikuti dan menjaga Desi tanpa Desi sadari.
Desi mengedarkan pandangan menunggu taxi yang telah Ia pesan,untuk mengantar nya menuju hotel tidak jauh dari bandara.Desi ingin sedikit mengulur waktu berharap Kristian menyusul dirinya.
Seseorang yang sejak tadi memperhatikan Desi menghubungi seseorang."Tuan,Ia menuju hotel mungkin untuk beristirahat.Lusa baru akan melanjutkan perjalanan menuju Solo menggunakan Kereta.
Dan sepertinya Ia tidak berhenti menangis,mata nya sembab,eh..bukan tapi bengkak ditutupi mata itu dengan menggunakan kaca mata hitam.
Sungguh benar menyedihkan."
"Buat aku satu gerbong kereta dengan nya.hanya dengan nya!!"
"Astaga...Apa ini masuk akal?" Gumam gumam dalam hati sambil melaksanakan perintah Kristian."Baik tuan".
Desi beristirahat di hotel tidak jauh dari bandara.Membersihkan diri dan bersantai membaringkan tubuh nya sambil menonton televisi.Terbesit harapan yang sebenarnya menurut Desi sangat konyol dan mustahil.
Kristian akan menyusul nya.Desi mengulur waktu di hotel selama dua hari dan kembali ke Solo menggunakan kereta untuk mengharapkan itu dan mengulur waktu bertemu Abah dan calon suami nya.
"Tuan,Aku hanya ingin bertemu dengan mu untuk yang terahir kali nya.Meminta maaf untuk semua." Air mata Desi kembali mengalir.
"Tuan seperti apa jika kau tau aku pergi meninggalkan mu untuk menikah?Maaf kan aku.Hik..hik...haaaaa...." Desi benar benar melepaskan tangisan nya mengudara.Menangis sejadi jadi nya melepas sesak yang Ia rasakan.
Terus menangis hingga Ia benar benar terlelap.
Armada besi mengudara mengantarkan Kristian menuju jakarta.Dijemput bodyguard menuju rumah Keluarga Ramadhian untuk melepas rindu juga memohon Do'a testu untuk mengejar seorang gadis dan segera Ia nikahi
Walaupun terkesan sangat mustahil bisa mendapatkan kembali gadis itu.
Kristian memasuki halaman kediaman Ramadhian,Kristian turun dari mobil.
"Assalamualaikum" Kristian mengetuk pintu yang tertutup.
"Wa'alaikumsalam" Jawab pelayan wanita sambil membukakan pintu.
"Tuan Kristian?"antusias pelayan jika Kristian datang ke rumah itu.
" Tuan Kristian mengapa tidak ada pemberitahuan dari tuan besar jika anda akan kemari?"
"Buatkan aku sesuatu yang segar." Kristian memeluk pelayan meletak kan kepala nya di bahu pelayan paruh baya itu.
"Kau selalu seperti ini,kami semua merindu kan mu." Ucap pelayan yang memang menganggap Kristian seperti anak nya.
Kristian masuk mengedarkan pandangan mencari mommy dan dady Ramadhian orang tua angkat nya yang merawat nya sejak kecil dan mengeluarkan nya dari panti asuhan.
"Kris???...." Mommy menghampiri berhambur langsung memeluk nya.
"Alhamdulillah,mommy merindu kan mu.
"Mommy dengar kau menjadi seorang mualaf?apa itu benar?" tanya nyonya Ramadhian.
"Apa Farel yang mengatakan itu pada mu mom?"
tanya Kristian.
"Ya,"
"Benar mom,maaf tidak memberitahu sebelum nya." Kristian melepaskan pelukan ibu nya.
"Apa kau sudah bertemu gadis itu?" tanya mommy.
"Belum mom..Kris akan menginap disini dan besok Kris selesaikan semua."
"Istirahat lah,di kamar mu.Pelayan akan membawa travel bag milik mu."
"Baik mom,Kristian ke kamar dulu." Kristian menaiki tangga menuju kamar nya.Sudah lama Ia tidak kemari.Kamar ini selalu di bersihkan walaupun sang pemilik berada jauh di Kairo.
Harum khan ruangan nya pun masih sama membuat Kristian berbaring meresapi aroma disana.
Tok..tok..
Pelayan masuk membawa nampan berisi juice.
Kristian langsung bangkit dan melahap nya.
"Terimakasih.."
"Anda memerlukan sesuatu?" tanya pelayan.
"Tidak,bangunkan saja aku jika tuan Ramadhian datang." jawab Kristian.
"Baik,Istirahatlah tuan.Saya permisi." Pelayan berlalu meninggalkan kamar Kristian menutup pintu perlahan membiarkan Kristian terlelap di ranjang nya.
Nyonya Ramadhian duduk santai di sofa sambil membaca koran hingga Ia tidak menyadari suami nya datang.
"Mommy kebiasaan deh..dady datang tidak di sambut." Ramadhian duduk di sebelah istri nya.
"Maaf," Nyonya Ramadhian mencium punggung tangan suami nya.
"Kristian datang." Ucap Mommy.
"Biarkan dia menyelesaikan masalah nya sendiri."Ramadhian merangkul mendekap istri nya.
" Dady benar,anak anak kita sudah dewasa."ucap Mommy.
"Di mana Kristian sekarang? Dady ingin bicara." tanya Ramadhian.
"Kristian tidur di kamar nya,Ia sepertinya lelah." jawan Mommy.
"Ya sudah,biarkan saja Kris istirahat." Ramadhian bangun dari duduk menuju kamarnya untuk membersihkan diri.Diikuti istrinya dari belakang membawakan tas berisi layar lipat milik Ramadhian.
Disisi lain desi masih berada di hotel melihat dari kaca jendela rintik rintik hujam mulai turun dari langit.Desi keluar dari kamar hotel menuju taman hotel menggunakan payung.Sudah lama desi tidak merasakan air hujan ketika berada di Kairo Mesir.Desi mengulurkan tangan nya menyentuh air hujan yang menetes dari payung nya.
Berjalan tanpa arah menikmati indah nya musim hujan yang memang sudah sangat lama tidak Ia rasakan ketika berada di mesir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mia Ijaya
aku mampir thor...smg endingy desi brstu dgn kris y thor...siap marathon bcy
2022-02-28
1
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
Air mata
2021-11-01
6
Danny Muliawati
blm cerita thor hanya ada satu gmn ini 😍😍
2021-07-09
3