Par 3-MRD

Pertemuan Rangga dan Alfin. 

"Berapa?" tanya Alfin.

"100 ribu saja Bro! Jangan kau keluarkan semua uang mu!"

"Haha, ngejek aja kau, aku juga bokek nih, mana bini aku gila beli skincare lagi, kau tau lah harganya mahal. Mau jadi wanita korea katanya! Ah, pusing lah, enggak di kasih merajuk, terancam jatah," curhat Alfin.

"Hahaha, kau bilang sama bini mu ini Indonesia bukan Korea!"

"Haha!"

("Untung si Mira sudah cantik dari lahir, jadi enggak perlu pakai skincare-skincare an," batin Rangga)

"Besok aku janji pasti balikin!"

"Iyah!"

"Terima kasih yah Bro!" Rangga mulai menghidupkan mesin sepeda motornya dan bersiap pergi, ia takut istrinya ketiduran. 

"Hem!"

"Tapi kalau nanti aku enggak bisa balikin, Anggap aja lu sedekah sama orang pengangguran seperti aku!" Canda Rangga sambil tertawa langsung tancap gas.

Sontak Alfin serasa ingin menjitak kepala Rangga namun temannya itu bak menghilang tersapu angin.

"Wuuh!" Sorak Alfin.

***

"Si Mira kan suka martabak mesir! Dia paling suka kalau di bawakan makanan itu!" 

Rangga pun bela-belain berkendara lebih jauh demi membeli martabak mesir yang di jual oleh orang keturunan pakistan.

"Pak beli 2 bungkus yah!" 

"Telornya abis Mas!"

"What's!"

"Hehehe, bercanda Mas Rangga?"

"Haduh, kirain beneran Pak!" Mengusap dahi.

Si penjual sudah hanya tersenyum. Rangga salah satu pelanggannya dari sejak usia ABG.

"Zaman sekarang ini susah banget cari kerja yah Pak!"

"Sabar Mas, terus berusaha, banyak berdoa kepada Allah swt, Dia itu Tuhan Maha kaya!" 

"Iyah Pak!"

"Jangan pilih-pilih pekerjaan, lakukan saja asal halal!" Bisik si tukang martabak yang sholeh.

"Hehehehe!" Wajah cengengesan Rangga.

Setelah selesai, ia siap melaju pulang.

"Sisa uang ini; Beli sarapan besok, rokok, sama minyak motor, mantab dah!" ujarnya langsung melaju pulang.

***

Rangga siap memarkirkan sepeda motornya dengan rapi di dalam rumah.

"Dengan martabak ini cukup membuat istriku kuat dalam bergoyang! Cihuy," Pria itu senyum-senyum menghampiri istrinya lalu sengaja menggantungkan martabak yang masih hangat tepat di area hidung Miranda. Sontak wanita itu mengendus langsung membuka lebar matanya.

"liat Mas bawa apa, hayo?" 

"Martabak mesir?" Tebak Mira kegirangan.

"Peluk dulu dong!"

Dengan polosnya, wanita itu langsung memeluk sang suami.

"Duh! Ini yang membuat aku bahagia menikah dengan kamu, di kasih martabak aja, udah girang bukan main!" batin Rangga.

"Nah, ini makan!" Karena merasa lapar dan tak sabar lagi Miranda langsung menyantapnya di kamar. Rangga pun bergegas mengambilkan mangkuk kecil untuk kuahnya.

Keduanya duduk bersila.

"Dua-duanya buat Mira yah Mas!"

"Hem, makanlah yang banyak, udah kenyang jangan tidur yah, ingat tugasnya apa!"

Mira mengangguk dengan wajah ceria, tampilan wajah polos yang masih terlihat sangat muda.

"Mas boleh minta🤤 satu potong!" pinta Rangga.

Dengan cepat Mira menyuapkan sepotong martabak yang sudah dicelup kuah ke mulut Rangga.

Senyum  kebahagiaan dan kesederhanaan keduanya yang begitu indah terasa.

***

"Hah! Kenyang banget Mas!" Kata Mira mengelus perutnya.

"Kenyang salah, lapar pun salah! hehehehe!" ucap Rangga.

"Hehehe!" Sambut tawa Mira yang manis.

Mira membereskan bungkus.

"Mau gosok gigi dulu yah Mas" 

"Oke!" Pria itu langsung menjatuhkan diri ke kasur, merasa ada yang kurang nyaman, ia membereskan kembali kain sprei yang terlihat sedikit kusut, memastikan jendela terkunci, menutup gorden, membunuh nyamuk dengan raket listrik, menyemprotkan sedikit pengharum agar kamar tampak harum dan segar. Rangga tampak heboh dan begitu sibuk dengan persiapan ritual malam Jum'at mereka di ranjang.

Rangga membuka kaosnya lalu menjatuhkan diri di atas kasur.

"Aaargg, indahnya!" 

"Si Mira lagi gosok gigi atau gosok apa sih? Lama amat?" Batin Rangga yang sudah tidak sabar untuk 'umach-umach' an dengan istrinya malam itu.

Merasa lama, akhirnya Rangga menyusul ke kamar mandi.

"Tok...tok...! Jangan di gosok semua, ntar lecet sayang!" Seru Rangga dari balik pintu.

"Lagi e'e Mas!" Jawab Mira dengan wajah pas lagi ngedan.

"Oouh😳 ok!"

"Makan banyak malah e'e, Hehehe, enggak apa lah, tunggu saja!" gumam Rangga kembali tiduran menatap asbes dan menjadikan Kedua lengan tangannya sebagai bantal.

"Kawan-kawan pada pelit bagi lowongan kerja, lagian kenapa yah, satu disain ku tidak ada yang laku sudah berbulan-bulan. Teman yang lain sudah langsung bisa kaya. Padahal kalau diperhatikan disain yang aku rancang jauh lebih keren. Nasib-nasib, apa aku harus mandi bunga dulu, apes banget dah!" gumam Rangga menggerutu.

"Mas!" Panggil Mira dengan senyum manisnya dia sudah siap dan terlihat sexy menggoda.

"Uiiiis🤤, Malam Jumat guys! ini yang ane tunggu-tunggu" batinnya dalam wajah sumringah.

"Sini Mas pangku dulu!" panggil Rangga menarik lembut tangan istrinya.

"Tangannya udah di cuci bersihkan?"

"Sudahlah, sudah wangi?" Kata Mira menyodorkan tangannya ke hidung Rangga.

"Oh Iyah!"

Rangga langsung menjatuhkan dagunya di atas bahu mulus Mira. Bermanja-manja sambil memeluk istrinya.

"Mira, Aku janji kalau nanti proyek disain ku ada yang beli, berhasil, kamu minta Gunung Himalaya, Mas akan ambilkan!"

"Beneran Mas!"

"Hehe, Lukisannya doang!"

Mira mencubit genit paha Rangga.

"AW!" 

"Mas hanya bisa janji, kapan dan kapan?" Rengek Mira.

"Makanya kamu doa in yah!" Jawab Rangga sambil mencium lembut kepala serta rambut istrinya.

"Iyah, Mira selalu berdoa, agar Mas segera mendapatkan pekerjaan!"

"Dalam setahun ini, kamu sabar dulu yah, kalau aku belum bisa memberikan uang! Percayalah aku tetap berusaha!"

Mira hanya terdiam, meski terlihat wajahnya sudah lelah tapi ia masih bertahan.

"Apa ibumu tau soal ini!"

Mira menggeleng pertanda tidak!

"Terima kasih yah sayang, aku mencintaimu!" Rangga langsung memutar kepala Mira dan mengkecup manis bibir sang istri.

"Ouh Mira, Tubuhmu seperti candu bagiku!" gumam Rangga.

Setelah berciuman dahi Mira langsung berkerut tajam.

"Mas? Nafas mu kok bau jengkol!" 

"Oh Iyah, aku lupa, belum gosok gigi! Hehehe, ini gara-gara Bik inur nawarin jengkol ke Mas tadi," tawa cengengesan Rangga berlari ke kamar mandi.

***

Ia pun buru-buru mengambil odol.

"Hais, odolnya habis lagi!"

Tak kehabisan akal, Rangga mencari gunting ke dapur dan membawanya ke kamar mandi. Lalu memotong dua bagian odol hingga sisa isinya masih bisa dikorek-korek. 

Tiba-tiba ia teringat dengan ucapan ibunya;

"Kamu pikir gaji momong anak itu berapa? Ini kampung! Bukan kota, sekarang itu apa-apa mahal, harga uang kecil!"

"Benar juga kata ibu, harga uang sangat kecil zaman ini, kebutuhan banyak, sampai odol di rumah ini aku belah dua, belum beli beras dan lain-lain!" Pikirnya sambil menyikat gigi.

Setelah selesai, ia kembali berjalan ke dapur meletakkan gunting. Sanking buru-buru nya. Rangga tidak menyadari ada sedikit becek genangan air cucian piring yang mengalir.

kakinya terpleset menabrak tiang rak piring hingga bergoyang, otomatis panci yang letaknya tidak sempurna terjatuh menimpa kepala Rangga.

"Cliit... Bram"

"Kampret, Haduuh (meringis), mau wik-wikan sama Bini aja! Panjang banget prosesnya, nasib-nasib!" Menggosok-gosok kepalanya lalu menendang kecil panci tak bersalah itu.

Rangga bangkit dan berjalan sengkrak menuju kamar, memegangi pinggulnya 

"Kenapa Mas?" Tegur Mira.

"Enggak apa-apa!"

"Hah!" Menghembuskan nafasnya tepat ke hidung Mira.

"Sudah harum kan?"

"Hihi, ia sudah!"

"Masih ada aroma jengkolnya?"

"Enggak!" Jawab Mira.

Malam itu keduanya langsung melakukan ritual cinta suami istri di atas ranjang. Rangga menjadi kuda dan terkadang menjadi penunggang yang jinak, siap membawa dirinya dan sang istri menuju lautan kenikmatan bercinta.

"Pelan-pelan Mas!" Tegur Mira melihat Rangga krasak-krusuk.

"Hehehe, habis kamu gemesin!"

***

Begitulah kondisi rumah tangga Rangga dan Miranda, terkadang ada senyum, tawa cekikikan, desahan nafsu sampai dengan amarah Miranda kepada Rangga yang tidak memberinya uang belanja, pernikahan yang baru seumur jagung dengan usia yang masih tergolong muda.

***

Terpopuler

Comments

Hijrah

Hijrah

,😂😂

2022-12-06

0

Bripah Hadrian

Bripah Hadrian

greget greget lucu

2022-11-04

0

Crystal

Crystal

Ngakak thor😂😂😆

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1-MRD
2 Part 2-MRD
3 Par 3-MRD
4 Part 4-MRD
5 Part 5-MRD
6 Part 6-MRD
7 Part 7-MRD
8 Part 8-MRD
9 Part 9-MRD
10 Part 10-MRD
11 Part 11-MRD
12 Part 12-MRD
13 Part 13-MRD
14 Part 14-MRD
15 Part 15-MRD
16 Part 16-MRD
17 Part 17-MRD
18 Part 18-MRD
19 Part 19-MRD
20 Part 20-MRD
21 Part 21-MRD
22 Part 22-MRD
23 Part 23-MRD
24 Part 24-MRD
25 Part 25-MRD
26 Part 26-MRD
27 Part 27- MRD
28 Part 28-MRD
29 Part 29-MRD
30 Part 30-MRD
31 Part 31-MRD
32 Part 32-MRD
33 Part 33-MRD
34 Part 34-MRD
35 Part 35-MRD
36 Part 36-MR
37 Bab 37-MRD (Visual)
38 Bab 38-MRD
39 Part 39-MRD
40 Part 40-MRD
41 Part 41-MRD
42 Part 42-MRD
43 Part 43-MRD
44 Part 44-MRD
45 Part 45-MRD
46 Part 46-MRD
47 Bab 47-MRD
48 Bab 48-MRD
49 Part 49-MRD
50 Part 50-MRD
51 Part 51-MRD
52 Part 52-MRD
53 Part 53-MRD
54 Part 54-MRD
55 Part 55-MRD
56 Part 56-MRD
57 Part 57-MRD
58 Part 58-MRD
59 Part 59-MRD
60 Part 60-MRD
61 Part 61 MRD
62 Part 62-MRD
63 Part 63-MRD
64 Part 64-Miranda
65 Part 65-MRD
66 Part 66-MRD
67 Part 67-MRD
68 Part 68-MRD
69 Part 69-MRD
70 Part 70-MRD
71 Part 71-MRD
72 Part 72-MRD
73 Part 73-MRD
74 Part 74-MRD
75 Part 75-MRD
76 Part 76 MRD
77 Part 77-MRD
78 Part 78-MRD
79 Part 79-MRD
80 Part 80-MRD
81 Part 81-MRD
82 Part 82-MRD
83 Part 83-MRD
84 Part 84-MRD
85 Part 85-MRD
86 Part 86-MRD
87 Part 87-MRD
88 Part 88-MRD
89 Part 89-MRD
90 Part 90-MRD
91 Part 91-MRD
92 END- MRD
93 Expart-MRD
94 Expart-MRD
95 Expart-MRD
96 Expart-MRD
97 Expart-MRD
98 Expart-MRD
99 EXPART-MRD
100 EXPART-MRD
101 Expart-MRD
102 Expart-MRD
103 Expart-MRD
104 Expart-MRD
105 Expart-MRD
106 Expart-MRD
107 Expart-MRD
108 Expart-MRD
109 Expart-MRD
110 Expart-MRD
111 Expart-MRD
112 Expart-MRD
113 END
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Part 1-MRD
2
Part 2-MRD
3
Par 3-MRD
4
Part 4-MRD
5
Part 5-MRD
6
Part 6-MRD
7
Part 7-MRD
8
Part 8-MRD
9
Part 9-MRD
10
Part 10-MRD
11
Part 11-MRD
12
Part 12-MRD
13
Part 13-MRD
14
Part 14-MRD
15
Part 15-MRD
16
Part 16-MRD
17
Part 17-MRD
18
Part 18-MRD
19
Part 19-MRD
20
Part 20-MRD
21
Part 21-MRD
22
Part 22-MRD
23
Part 23-MRD
24
Part 24-MRD
25
Part 25-MRD
26
Part 26-MRD
27
Part 27- MRD
28
Part 28-MRD
29
Part 29-MRD
30
Part 30-MRD
31
Part 31-MRD
32
Part 32-MRD
33
Part 33-MRD
34
Part 34-MRD
35
Part 35-MRD
36
Part 36-MR
37
Bab 37-MRD (Visual)
38
Bab 38-MRD
39
Part 39-MRD
40
Part 40-MRD
41
Part 41-MRD
42
Part 42-MRD
43
Part 43-MRD
44
Part 44-MRD
45
Part 45-MRD
46
Part 46-MRD
47
Bab 47-MRD
48
Bab 48-MRD
49
Part 49-MRD
50
Part 50-MRD
51
Part 51-MRD
52
Part 52-MRD
53
Part 53-MRD
54
Part 54-MRD
55
Part 55-MRD
56
Part 56-MRD
57
Part 57-MRD
58
Part 58-MRD
59
Part 59-MRD
60
Part 60-MRD
61
Part 61 MRD
62
Part 62-MRD
63
Part 63-MRD
64
Part 64-Miranda
65
Part 65-MRD
66
Part 66-MRD
67
Part 67-MRD
68
Part 68-MRD
69
Part 69-MRD
70
Part 70-MRD
71
Part 71-MRD
72
Part 72-MRD
73
Part 73-MRD
74
Part 74-MRD
75
Part 75-MRD
76
Part 76 MRD
77
Part 77-MRD
78
Part 78-MRD
79
Part 79-MRD
80
Part 80-MRD
81
Part 81-MRD
82
Part 82-MRD
83
Part 83-MRD
84
Part 84-MRD
85
Part 85-MRD
86
Part 86-MRD
87
Part 87-MRD
88
Part 88-MRD
89
Part 89-MRD
90
Part 90-MRD
91
Part 91-MRD
92
END- MRD
93
Expart-MRD
94
Expart-MRD
95
Expart-MRD
96
Expart-MRD
97
Expart-MRD
98
Expart-MRD
99
EXPART-MRD
100
EXPART-MRD
101
Expart-MRD
102
Expart-MRD
103
Expart-MRD
104
Expart-MRD
105
Expart-MRD
106
Expart-MRD
107
Expart-MRD
108
Expart-MRD
109
Expart-MRD
110
Expart-MRD
111
Expart-MRD
112
Expart-MRD
113
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!