Sebelum membaca alangkah baiknya menyentuh tombol like terlebih dahulu jika suka dengan Chapter ini dan tinggalkan komentar jika ada kekurangan atau kelebihan.
Jangan lupa tekan tombol favorit, agar tak ketinggalan update.
Selamat membaca, semoga terhibur.
...
Ribuan kilometer dari kota Xely.
Seorang wanita sedang asyik menikmati makanannya sambil menikmati pemandangan sore yang indah dari bangunan tertinggi di kota itu. Dia tiba-tiba dikejutkan dengan seekor burung Merpati yang terbang menghampirinya.
Sebuah gulungan kertas terikat di kaki merpati itu. Setelah mengambilnya merpati itu langsung terbang pergi.
sebelah alis wanita itu sedikit berkedut ketika mengetahui isi gulungan kertasnya. Suasana hatinya langsung jatuh seketika.
"Ayah! A-ku baru saja memulai perjalanan keliling dunia untuk menjadi lebih kuat. Tapi, kenapa ...? Masa aku harus berbalik arah?
Wanita dengan pupuk mata biru saphir sedikit memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam, dia berusaha menenangkan diri.
"Yah ... ini adalah tanggung jawabku sebagai pahlawan. Aku tak boleh mengeluh!"
Wanita itu menjatuhkan dirinya kemudian meneriakkan suatu nama.
"Vian!"
...
"Semuanya berjalan lancar."
Kiya sukses membuat si pahlawan, Viola tak mencurigai siapa orang yang sudah memenggal kepala dua orang itu. Dia sudah menyuruh para mantan budak untuk bersaksi bahwa keduanya bertengkar dan kemudian saling bunuh, lalu ... merasa ketakutan, semua komplotannya melarikan diri. Terdengar sedikit aneh, tapi Viola mempercayainya.
[Tuan, Viola memperhatikan Anda]
Menyadari hal itu, Kiya lebih menundukkan kepalanya dengan tudung jubahnya. Viola merasa aneh melihat Kiya.
"Boleh saya bertanya? Siapa dia? Apa dia orang yang pemalu?" Tunjuk Viola pada Kiya.
Orang yang kebetulan berjalan berdekatan dengan Viola langsung berkeringat dingin. Dia takut salah menjawab.
"M-m-maaf, Nona Viola. S-s-saya tidak tau!" Katanya dengan tubuh yang gemetar hebat.
"Begitu, ya?" Viola nampak tak mempercayai sepenuhnya. "Ahh ... tak perlu takut, saya tak akan melakukan sesuatu yang jahat pada kalian!" Viola menunjukkan senyum lembutnya.
Kiya memasang telinganya pada percakapan itu. "Dia masih mencurigaiku!"
Setelah berjalan lebih dari setengah jam, akhirnya mereka sampai pada tujuannya. Beberapa orang yang kelihatannya adalah seorang yang bertugas memeriksa identitas setiap pendatang baru, menyambut kedatangannya dengan ramah mengetahui yang memimpin adalah pahlawan, Viola De Arca.
Viola lalu menjelaskan kenapa dia datang membawa banyak orang.
"Oh ... begitukah? Syukurlah Nona Viola menemukan mereka." Kata penjaga itu dengan sopan.
Penjaga itu kemudian memanggil temannya untuk mendekat. "Laporkan hal ini pada Duke, Walikota dan pihak guild!"
"Siap!"
Rombongan Viola perlu menunggu cukup lama, tapi untungnya para penjaga gerbang ini baik. Mereka membagikan pakaian yang layak dan sedikit makanan.
Dan yang ditunggu akhirnya tiba ... banyak orang yang mengenakan zirah full plate mendekat dengan beberapa orang berpakaian biasa. Mereka adalah para prajurit dan pihak guild.
"Senang bertemu dengan Anda, Nona Viola!" Pemimpin prajurit itu membungkukkan badannya lalu diikuti dengan semua prajurit di belakangnya.
Viola hanya menganggukkan kepalanya.
"Nah ... kalian semua ikut pak prajurit itu! Mereka akan menjaga kalian dengan baik." Kata Viola lembut mengusap pucuk kepala anak kecil yang ketakutan melihat prajurit-prajurit itu.
"Sepertinya aku punya firasat akan membuat kekacauan di kota ini. Bagaimana pendapatmu, system?"
[Tak perlu diragukan lagi dari Tuan Kiya yang peka pada keadaan sekitar]
Kiya dan yang lainnya lalu dituntun menunju ke suatu tempat. Mereka berkata bahwa itu adalah tempat untuk orang-orang hilang yang ditemukan di sekitar kota Xely.
Dan Viola tidak ikut bersama mereka. Dia punya urusan lain dengan kota ini. Dirinya ikut dengan pemimpin prajurit menuju ke tempat lain.
"Baiklah, system ... beli skill yang digunakan untuk menghilang!"
[Ada banyak skill dengan tipe sama, Tuan]
"Terserah yang mana saja. Terpenting sekarang aku bisa pergi menyelinap."
[Membeli skill hide ...]
Harga skill di shop rata-rata hanya diangka ribuan untuk skill biasa. Kiya tak perlu mengkhawatirkan poinnya habis.
Sebuah panel kecil berbentuk persegi panjang tiba-tiba muncul, itu memuat penjelasan skill-nya.
<
"Hmm ... yah, segini cukup. Kukira kau akan membeli Stealth, system."
[Menurut saya skill itu terlalu mainstream, Tuan]
"Bukannya hide juga?"
[Sebaiknya kita tak usah berdebat, Tuan!]
"Bercanda ... aku mencoba melawak sebentar."
[—_—]
Sudah cukup Kiya berbasa-basi dengan system, setelah itu dia mengaktifkan skill hide. Dia menyelinap pergi dari rombongan dan menuju sebuah gang.
Namun ... kadang keberuntungan selalu menjauh dari Kiya.
"A-da orang jahattt!"
Ketika Kiya menonaktifkan skill-nya secara tak sengaja ada seseorang yang melihatnya muncul dan mengiranya sebagai orang jahat.
"Yah ... beginilah, luck-ku kecil sekali ... Hide!"
Kiya mengaktifkan skill-nya lagi dan langsung berlari menjauh sebelum banyak orang berdatangan. Hide hanya menyembunyikan wujud, jadi jika ada orang yang kuat ... pasti Kiya akan langsung ketahuan.
"System, kenapa di status-ku tidak memuat luck. Aku sangat ingin meningkatkan keberuntunganku!"
[Keberuntungan adalah takdir, Tuan. Dan saya tidak bisa menentang takdir]
"Takdir, ya? Takdir memang tak bisa ditentang, tapi ada juga takdir yang bisa diubah."
"Mana bullet!"
Bola mana berwarna biru melesat cepat ke arah Kiya dan ...
Boom!
"Cih ... untung pertahananku tinggi." Kata Kiya kesal. Dia berhasil menahan serangan itu tanpa terluka. Lagi pula tadi hanya teknik dasar, manipulasi mana.
Kepulan asap menghalangi pandangannya dari orang yang baru saja menyerangnya. Namun, Kiya lebih memilih lari daripada kepo, menurutnya berdiam diri setelah diserang adalah tindakan bodoh. Dia juga tetap mengaktifkan Hide-nya.
Asap mulai menghilang.
"Siapa kau? Ehh ...?" Kejut si penyerang menyadari keberadaan Kiya semakin menjauh.
"Hahaha ... dasar bodoh! Lebih efektif jika kau menangkapku terlebih dahulu lalu mengintrogasi. Kau malah memberikan kesempatan lawan untuk lari!" Kiya berteriak pada pengejarnya.
"Berteriak seperti itu malah menunjukkan lokasimu!" Si penyerang yang tak lain adalah Viola melemparkan cincinnya dengan kekuatan penuh sampai mendahului Kiya yang melesat dengan cepat.
"Cincin?" Kejut Kiya.
"Vian!"
Boom!
Kiya pun akhirnya tertangkap karena sedikit kecerobohannya atau si pahlawan yang memang kuat?
...
"System, bagaimana mungkin si pahlawan bisa mengejarku? Seharusnya dia bersama prajurit itu, kan?"
[Sepertinya dia punya semacam kemampuan clone, Tuan. Saya merasakan Viola berada di tempat lain]
Kiya menjadi sangat kesal menerima penjelasan system. Lebih tepatnya, kesal pada dirinya yang tak memikirkan kemungkinan ini.
Kiya sudah memperkirakan bahwa pasti akan ada orang yang sadar dengan skill Hide-nya, dia tak menyangka bahwa Viola yang menyadarinya.
"Huh ... sejak awal dia memang sangat curiga padaku. Aku tak memikirkan sampai dia punya skill menggandakan diri."
[Bagaimana tindakan Tuan selanjutnya?
"Apakah kau punya saran tentang skill yang cocok untuk kondisi ini?"
[Semua skill yang Tuan maksud harganya di atas poin yang Anda miliki saat ini]
"Terpaksa ..." Kiya menengadahkan kepalanya untuk melihat wujud burung yang membawanya terbang. Terlihat Viola yang menunggangi burung biru itu.
"Cara licik terpaksa digunakan." Kiya menyeringai memikirkan rencananya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Budi Setiatwo
WoW
2021-08-22
0
Adryan Eko
lanjutkan..
semangat thor, good job
2021-08-21
0
Elysia_02
Hmm Takdir bisa dirubah cuy jika Eksistensi Kiya Naik ke Level Universe atau Multiverse bisa bebas Memanipulasi Takdir atau mungkin Realitas itu sendiri..
2021-08-18
4