Benar-benar bodoh

Hening untuk beberapa detik di ruang kerja Manager, mata keduanya kini saling beradu tatap dalam kebisuan di ruangan luas berukuran enam meter tersebut. Arya kemudian menyadari tingkah bodohnya pada Aqila, mendadak dia melepaskan pelukannya pada pinggang ramping Aqila yang tentu saja membuat perempuan itu langsung terjatuh ke lantai.

"Aarrh ... kenapa Bapak melepaskan saya? Sakit ini, Pak!" Aqila meringis kesakitan sambil mengusap tubuhnya bagian belakang yang langsung menghempas lantai begitu arya melepaskan pegangannya pada pinggangnya.

Arya yang saat ini tengah berdiri di depan Aqila, menundukkan kepalanya menatap tajam perempuan di bawahnya yang masih meringis kesakitan. "Jadi, kamu berharap agar aku lebih lama memelukmu, begitu? Apa kamu lebih suka aku peluk seperti tadi. Jadi kamu sengaja ingin mencari keuntungan dariku dengan berharap aku terus memeluk pinggangmu yang kurus itu?"

Aqila mengerjapkan kedua matanya sambil menatap Arya yang berdiri di depannya, dengan terburu-buru dia beranjak berdiri menyamakan posisinya di sebelah managernya itu.

"Bukan seperti itu maksud saya, Pak Arya. Saya tidak berharap di peluk oleh Bapak. Bukankah kejadian tadi adalah murni sebuah kecelakaan? Dan kecelakaan tadi tidak mungkin terjadi bila Bapak tidak menyudutkan posisi saya seperti tadi."

"Apa?Jadi, kamu mau menyalahkan atasanmu sendiri? Bukankah tadi kamu sengaja menggodaku agar aku berjalan mendekatimu? Dan rencanamu tadi berhasil bukan? Aku terperdaya dengan kata-katamu hingga aku tidak sadar mendekati dirimu!" Arya tersenyum sinis pada Aqila, seolah perkataan kasarnya itu adalah hal biasa baginya.

Aqila refleks menggelengkan kepalanya, mencoba menolak tuduhan dari managernya yang terdengar memfitnahnya. "Astaga ... kenapa dia sekarang malah menuduhku menggodanya? Bukankah tadi dia sendiri yang pertama mendekatiku? Tidak tau apa saat dia mendekatkan wajahnya ke wajahku membuat jantungku serasa mau meledak saat itu juga."

Kenapa dia malah lempar batu sembunyi tangan dengan melemparkan semua kesalahannya kepadaku? Mungkin ini memang nasib jadi pegawai rendahan, harus mau menerima semua tuduhan dari atasan. Apa aku harus menerima tuduhan tidak berdasar dari pak Arya?

Cukup lama Aqila berkutat dengan pikirannya, dia langsung tersadar saat Arya mulai membentaknya.

"Hei ... kenapa kamu malah melamun sendiri? Lebih baik kamu segera pergi dari sini, aku bosan daritadi harus memandang wajah jelekmu itu!"

Arya menghela tubuh Aqila ke dekat pintu dan membuka pintu lalu menyuruh perempuan itu untuk segera pergi dari ruangannya.

Mau tidak mau Aqila menuruti perintah dari Arya, meskipun dia sebenarnya belum selesai mengungkapkan protesnya. Belum sempat Aqila duduk di kursinya, pegawai senior kembali menyuruhnya untuk menyerahkan dokumen kepada Manager.

"Aqila, tolong kamu minta tanda tangan pada pak Manager! Setelah di tandatangani, nanti kamu bawa kembali dokumen ini dan serahkan kepada saya lagi!"

"Iya Pak Andi, saya akan meminta tanda tangan dari pak manager!"

Apa pak Arya nanti akan kembali marah kepadaku? Apa dia akan mengusirku lagi dari ruangannya? Sepertinya aku harus memotong urat malu yang kumiliki karena aku bagaikan orang yang tidak tahu malu saat menemuinya. Tapi aku tidak punya pilihan selain menemuinya karena tugasku memang seperti ini.

"Semangat ... semangat, aku harus semangat demi biaya kuliah Aldo."

Aqila terlihat seperti orang tidak waras karena berbicara sendiri di depan pintu ruangan manager. Dengan perlahan, Aqila mulai mengetuk pintu. Entah sudah berapa kali dia keluar masuk ke ruangan itu, mungkin managernya lama-lama akan muak karena harus sering melihat wajahnya yang tadi di bilang jelek oleh pria yang diam-diam telah mencuri hatinya itu.

Aqila perlahan membuka pintu dan kembali berada di ruangan yang sama dengan Arya, dengan hati-hati dia membuka suaranya sedikit demi sedikit.

"Maafkan saya karena sudah datang ke ruangan Pak Arya lagi, ini Pak Andi menyuruh saya meminta tanda tangan dari Bapak dan membawa dokumen yang sudah di tandangani oleh Bapak untuk di serahkan kembali kepada Pak Andi!"

Aqila meletakkan dokumen yang ada di tangannya ke meja kerja Arya, lalu menundukkan kepalanya karena takut bersitatap dengan wajah Arya yang mungkin masih marah padanya.

Tanpa bersuara, Arya memeriksa dokumen yang diserahkan Aqila. Lalu, dengan cepat dia menandatangani berkas tersebut. Setelah selesai di tanda tangani, dia mendorong berkas itu ke arah Aqila yang sama sekali tidak berani menatap wajahnya. Sebersit senyum terukir di bibirnya saat sekilas memandang Aqila yang masih asyik menundukkan kepalanya.

Setelah Aqila pergi dari ruangannya, Arya sudak tidak bisa menahan senyum yang daritadi di tahannya. Dia pun mulai terbahak saat membayangkan tingkah bodoh dari Aqila yang berpenampilan kampungan itu.

"Bisa-bisanya ada wanita kampungan yang berhasil bekerja di perusahaan ini, melihat tingkah bodohnya itu bisa membuatku sedikit terhibur! Ada untungnya juga dia berada di disini karena bisa menghilangkan stres pikiranku setelah seharian berkutat dengan beberapa pekerjaan. Melihat tingkah norak dan kampungannya itu seperti hiburan gratis yang membuatku langsung tertawa saat melihat kebodohannya itu!"

Setelah puas menertawakan kebodohan Aqila, Arya pun kembali fokus dengan pekerjaannya. Begitu pun dengan semua pegawai yang ada di perusahaan Anugrah Jaya, semua orang terlihat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Tak terasa waktu telah menunjukkan jam pulang kantor, dengan raut wajah gembira semua pegawai mulai membereskan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang.

begitupun dengan Aqila, dia mulai melemaskan otot-ototnya karena sedari tadi dia mondar-mandir membantu para pegawai senior.

Meskipun badannya sedikit terasa lelah tapi dia sangat gembira bisa melaksanakan tugasnya sebagai karyawan kontrak dengan cukup baik. Beberapa orang mengucapkan terima kasih kepada Aqila, karena telah bekerja dengan baik. Begitu pula dengan Nina, dia menepuk bahu Aqila lalu memberi semangat kepadanya.

Terima kasih sudah membantu kami semua Aqila, dengan adanya kamu di sini sangat membantu kami. Kamu sudah bekerja dengan baik hari ini, teruslah seperti itu agar nanti kamu bisa di angkat menjadi karyawan tetap di perusahaan ini. Lebih baik sekarang kita segera pulang!"

"Terima kasih, Nona Nina. Semoga apa yang saya harapkan bisa terwujud. Saya sangat berharap bisa bekerja di perusahaan ini sebagai karyawan tetap seperti para senior!"

"Kalau kinerjamu terus seperti hari ini, impian kamu pasti akan segera terwujud. Kalau begitu saya pulang dulu karena saya ada hari ini ada janji dengan seseorang."

Nina meninggalkan Aqila yang masih duduk melemaskan tubuhnya yang sedikit lelah. Aqila beranjak dari kursinya lalu perlahan mulai berjalan menuju lift. Namun dia menghentikan langkahnya saat mendengar sang manager memanggil namanya lalu menoleh pada Arya yang tengah berada jauh di belakangnya. Dengan terburu-buru dia pun menghampiri Arya. "Ada apa Pak Arya memanggil saya?"

Dengan wajah datar, Arya pun menyerahkan tas kerjanya kepada Aqila. "Tolong bawakan tas saya, karena sekarang ada kamu yang di tugaskan untuk membantu semua orang, jadi kamu harus menuruti semua perintah para senior dan atasanmu termasuk perintah dariku! Apa kamu mengerti Aqila?"

"Tentu saja saya mengerti, Pak manager. Dengan senang hati, saya akan membawakan tas Bapak setiap hari."

Aqila pun membawakan tas kerja milik managernya lalu mengikuti Arya yang sudah berjalan di depannya. Berapa pegawai yang melihat perbuatan Arya yang berusaha memanfaatkan kekuasaannya hanya bisa diam menatap iba pada Aqila yang sekarang lebih terlihat seperti orang bodoh di hadapan managernya. Arya menunjukkan seringai jahatnya saat berhasil membuat Aqila patuh padanya.

"Dasar bodoh!"

Kamu tidak akan mematuhi perintahku kalau kamu adalah wanita yang cerdas karena bila kamu cerdas kamu pasti mengerti ini sudah bukan jam kerja lagi, kalau orang lain pasti mereka menolak perintahku karena membawa tas atasan bukanlah tugas pegawai perusahaan ini. Untung saja kamu adalah wanita yang bodoh. Tentu saja kepatuhanmu itu membuatku semakin ingin memanfaatkan kebodohanmu, batin Arya.

Kini, Arya dan Aqila telah tiba di basement perusahaan. Arya mulai membuka mobilnya lalu dia pun masuk ke kursi pengemudi.

Aqila buru-buru menyerahkan tas kerja milik Arya lalu berpamitan kepada managernya tersebut. "Ini tas Anda, Pak manager. Kalau tidak ada lagi yang bapak butuhkan, bolehkah saya sekarang pulang ke rumah?"

"Dasar bodoh! Buat apa aku menahanmu pulang? Apa kamu sangat berharap ingin pulang bersamaku? Sudah sana pergi, aku sudah tidak membutuhkanmu lagi!"

Arya pun mulai menyalakan mesin mobilnya, lalu mengemudikan mobilnya meninggalkan Aqila yang masih berdiri diam di tempatnya dengan menatap kepergian mobil atasannya itu.

Akhirnya Pak Arya pulang juga. Lega rasanya sudah bisa melewati satu hari di perusahaan sebesar ini, meskipun Pak Arya orang yang sangat galak dan terlihat sangat arogan, kenapa aku masih tetap mengaguminya? Apa aku benar-benar telah mulai jatuh cinta pada Pak Arya? Kenapa aku tidak merasa marah saat dia berulang kali berkata kasar kepadaku? Apa aku benar-benar sebodoh yang pak Arya katakan?"

"Aah ... bodo amatlah. Terserah apa tanggapan orang lain terhadapku. Lebih baik aku fokus bekerja agar bisa memenuhi impian Aldo untuk kuliah di perguruan tinggi negeri!" Aqila mengambil ponsel dari dalam tasnya, lalu membuka aplikasi ponselnya untuk memesan ojek online. Beberapa menit menunggu, kini ojol yang di pesannya sudah datang menjemputnya.

"Dengan, Mbak Aqila yang memesan ojek kan?"

"Iya, Mas." Aqila menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan tukang ojek itu, lalu dia pun menaiki sepeda motor tersebut setelah sebelumnya memakai helm yang di serahkan oleh tukang ojol. Motor pun melaju meninggalkan perusahaan Anugrah Jaya menembus kemacetan kota Jakarta.

TBC ...

Terpopuler

Comments

eryuta

eryuta

menyebalkan..lama2 pasti kalian bucin tingkat dewa..liat saja🤣🤣🤣

2021-06-28

2

Diana Oktavia

Diana Oktavia

wkwkwk gue suka gaya lu axel 😅😚😚

2021-06-27

0

love

love

axel kamu mwnyebalkan

2021-06-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!