Saat Foodie Reinkarnasi
Sore itu aku pulang ke rumah dari tempatku bekerja di sebuah perusahaan retail di Kota Surabaya. Seperti hari-hari lainnya dia kembali ke rumahnya naik kendaraan umum, bus kota tepatnya. Setibanya di rumah, ia pun mengecek is makanan yang ada di dalam lemari esnya.
"Ah... kayanya gue harus beli makanan deh," pikirnya dalam hati.
Kala itu, cuaca agak dingin di luar karena sudah hampir 3 jam hujan turun tanpa henti. Michael mengambil jas hujan yang biasa dia pakai saat mau berangkat ke tempat kerjanya lalu mengenakannya sebelum dia pergi menuju mini market dekat tempat tinggalnya.
"Untung daerah sini ga sering banjir yah..," katanya sembari berjalan ke mini market tujuannya.
*Tin Tin!!!* Tiba-tiba ada suara klakson mobil yang kencang terdengar dan dia pun kehilangan kesadarannya.
"Duh... AH!!!" dia berteriak ketika dia terbangun di tempat yang benar-benar asing baginya.
"Selamat datang petualang. Perkenalkan nama..," kata seseorang di hadapannya yang menjelaskan tentang dirinya.
"Dih emang ada yang tanya yah?" timpal si Mikael.
"Oi! Off skrip oi! Ya kali lo ga bolehin gue kenalin diri gue... dasar kaga sabaran!!!" keluhnya.
"Iya, iya... sabar napa jadi orang. Masa gitu aja marah-marah," Michael pun memprotes keluhan dari orang di depannya yang tidak ia kenal.
"Si oncom... Nyebelin dah gw kutuk juga lo lama-lama kalo buat gue sebel mulu. Orang mau bantuin dari ikhlas ampe setengah nyesel kan gue jadinya kalo gini," Sang Dewa pun menyesali keputusan yang Dia ambil untuk menolong Mikael.
"Perkenalkan nama saya Dewa Gielyr, Dewa Ruang dan Waktu. Kamu tahu mengapa kamu ada di sini?" tanya Dewa Gielyr.
"Kalau gue jawab gue tau tar lo bilang sok tau lagi... Jadi serba salah kan gue jadinya," ucapnya secara spontan sambil mengisyaratkan seakan ia tidak tahu harus menjawab apa.
"Emang terlalu ini anak orang... mau lo apaan sih?" ujar Gielyr.
"Dih kalo gue tau, gue juga ga bakal bingung gue ada di mana. Masa lo yang jadi dewa aja ga bisa membaca apa yang gue pikirin sih?" kritiknya dengan tajam.
"Oi, oi, oi... lo kira pikiran orang kaya WhatsApp gitu yang bisa lo baca asal lo klik gitu?" jawab Sang Dewa dengan muka yang mulai kesal dengan kelakuan Michael yang tengil.
"Santai napa? Masa iya, ga manusia ga dewa pada baper semua? Udah macam apa aja dunia ini jadinya kalo semuanya pada baper..," protes Michael terhadap kekesalan yang nampak pada muka Gielyr.
"Oi, orang ga ngerti terima kasih. Capek gue ngomong ama lo yang ga bisa diajak ngobrol santai. Lo udah mati di dunia asli lo, Bumi. Sekarang lo cuma punya pilihan buat gue transfer ke dunia gue sendiri, Areta, atau lo terima kondisi lo yang udah mati," jelasnya.
"Hah? Gue kebanyakan baca novel kali yah? Atau jangan-jangan gue kelamaan nonton anime ya akhir-akhir ini yah?" Michael bertanya-tanya dalam pemikirannya.
"Galaunya yang kaga penting. Lo lebih baik pikirin deh gimana tuh menurut lo enaknya masa depan lo," sela Gielyr.
"Che, ada ga VPN buat enkripsi pemikiran gue? Mungkin ada undang-undang yang ngatur privasi pikiran orang gitu?" Michael menyindir Gielyr yang membaca pikirannya tanpa seizin dirinya.
"Lho, kok protes??? Bukannya lo sendiri yang kasih ide ke gue yah. Dasar aneh!" balas Sang Dewa.
"Iya deh yang serba benar. Gue ngikut aja deh gimana?" cetus Michael dengan pasrah. Dia bukannya tidak mau untuk mengikuti apa yang Gielyr sarankan tetapi masukan Sang Dewa terdengar sangatlah asing bagi orang pada umumnya.
"Nah... gitu dong. Coba lo dari tadi ga repot protes mulu kan enak yang ngobrol. Masa iya sih gue mau perkenalan diri aja susahnya bet. Dah kaya bocah aja lo jadi orang," sindir Si Gielyr atas perbuatan Michael yang sangat menggangu proses transfer arwahnya ke Areta.
"Gitu doang? Lo ga kasih gue kemampuan yang OP gitu? Biasanya kan 'kuberi kamu satu permintaan sebelum kamu aku pindahkan ke dunia lain' gitu," keluh Michael atas ketidakadilan yang dia alami.
"Sayangnya mood gue buat tawarin hal baik buat lo udah hilang gara-gara kelakar lo yang macam gini. Udah gue maafin aja masih untung. Kalo kesel gue jadiin lo semut di dunia gue tau rasa lo!" ancamnya.
"Gue kira lo kaya hacker atau scammer gitu yang akhir-akhir ini tambah ramai kejadian setelah ekonomi menjadi semakin susah. Maklumlah muka lo mendukung banget sih," dalihnya sembari berpura-pura seakan-akan ia tidak bersalah.
Melihat perkataan Michael yang makin lama makin menjadi-jadi, Dia pun tak mampu untuk menahan emosinya. Tanpa banyak basa-basi lagi Dia pun melempar Michael ke dalam lubang teleport yang Dia buka secara spontan.
"UWAH!" teriak Michael yang histeris karena kesadarannya berputar-putar dalam lorong ruang dan waktu ketika ia berpindah dunia.
...----------------...
*Bum!* "Gah," ucapnya secara spontan karena rasa sakit yang ia alami saat jatuh ke tanah.
Michael mengecek situasi sekitarnya sebelum dia mulai menentukan dia mau ke mana. Dia sih yang pastinya juga tidak tahu mau pergi ke mana.
"Eh? Ini pohon apaan yah?" dia kebingungan melihat banyaknya tanaman aneh yang belum pernah dia lihat seumur hidupnya.
"Oi, oi. Itu orang ga bercanda yah? Kalau begini mah, bisa-bisa gw jadi kek ternak nih makan rumput. Paling ga gue ga keracunan tapi yah... Oi Dewa! Mana treatment kelas satu buat gue oi!" teriaknya dalam hati.
Dia benar-benar takut bersuara keras di alam liar yang bisa mengundang binatang liar tanpa ia sadari. Perlahan tapi pasti dia mengecek satu persatu tumbuhan yang ada di sekelilingnya. Dia cermati matang-matang dedaunan di sekitarnya sebelum melangkah lebih jauh lagi untuk mencari makanan.
"Seingat gue, seharusnya gue bisa cek kemampuan gue lewat menu gitu deh. Tar deh... kalau ga salah di novel-novel gitu mereka sebut "Status" bukan yah..," pikirnya sambil mengamati tanaman di dekatnya.
Tiba-tiba muncul sebuah tampilan yang terlihat seperti ini:
Status (1/2)
Nama: Michael
Ras: Manusia
Pekerjaan: -
Kekuatan: 7
Kecepatan: 6
Ketangkasan: 5
Daya tahan: 9
Kepandaian: 6
Mentalitas: 4
"Beneran muncul! Yahoo!! Gue pasti OP nih kaya yang reinkarnasi gitu-gitukan," khayal Michael dalam benaknya.
Dia pun melanjutkan membaca bagian kedua pada beranda statusnya.
Status (2/2)
Kemampuan:
Hidup kembali (lv.1)
Analisa (lv.1)
"Lho... Hidup kembali? Gue ga bisa mati gitu? Wah keren ini mah... udah pasti gue jadi superhero di Areta ini! HAHAHA!!!" disuarakannya dengan sangat antusias.
Seketika itu juga, ada sebuah monster yang mendekati Michael. *Boing* *Boing* suaranya melompat-lompat dari kejauhan. Tanpa panik Michael langsung menggunakan kemampuannya, "Analisa!" teriaknya dengan lantang.
Slime
Level 1
Kemampuan: ???
"Memang reinkarnasi benar-benar memanjakan orang yang bereinkarnasi. Waktunya Michael bertualang menguasai Areta! Hahaha!" dengan semangat ia mendeklarasikan idenya.
Tanpa menunda-nunda ia langsung berlari kencang ke arah slime tersebut. Jeda 3 langkah sebelum dia pas berada di depan slime, dia menggunakan kecepatan geraknya untuk merotasi tubuhnya sehingga ia mampu meningkatkan daya ledak dari pukulannya.
*Plop!* suara pukulannya mengenai slime yang pas berada di hadapannya.
"Hahahaha! Tamat riwayatmu nak!" kata Michael dengan penuh percaya diri.
"User, kamu telah dihidupkan kembali. Tolong berhati-hati di lain waktu," penjelasan singkat dari sistem dalam kepalanya.
"EHH!?" secara tidak sadar ia menyarakan ketidakpercayaannya atas apa yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Eka Nurmila
baru awal paragraf, udah typo pov
2023-05-29
0
zero X
kenapa gg google aja, malh yahoo
2023-05-16
0
Dariyanto Anto
kurang seru pake bahasa sehari2 bang, jadi berasa ngantuk bacanya.
2022-10-16
0