*SRUT* salah seorang pengembara menusuk Michael dan pastinya sesaat setelah itu dia mendapat pesan yang sudah sangat familiar dengan dirinya sejak dia reinkarnasi di dunia ini.
"Kenapa ada slime juga?" info dari pengembara lainnya yang maju memimpin di depan gerombolan setelah salah seorang penjelajah menusuk tubuh Michael.
*SYUT* pedang salah seorang pendekar membelah slime yang mengejar Michael beberapa saat terakhir. Tetapi Michael benar-benar tidak bisa percaya bahwa dia harus dibunuh sesamanya manusia.
"Gielyr, lo pasti senang banget yah liat gue dibully habis ama slime, ama orang lokal planet lo juga. Kampret bener dah... Oi mana game balance oi," protesnya dalam hati.
Sesaat setelah dia hidup lagi, orang lain dalam grup yang sama sudah bersiaga menyergapnya waktu ia pulih. Michael merintih kesakitan karena dia berkali-kali ditusuk hingga meninggal.
"ARGH! Gue juga manusia kaya lo semua," Michael menyuarakan ketidakpuasannya.
Dikarenakan rasa frustasi yang sangat membebani mentalnya, Michael memutuskan bahwa dia akan memberikan perlawanan terhadap orang yang menyerangnya.
"ARGH! Dunia ga jelas! Mau manusia kek siluman kek Bodo Amat!" dia berteriak kencang sambil berlari menyerang kelompok yang menghalanginya.
...----------------...
"ROAR rawroar," suara Michael terdengar di pihak Valen dan kawan-kawan.
"Hati-hati! Zombie itu mulai masuk ke modus mengamuk!!" Valen memberikan instruksi buat kru berburunya.
"Ksatria tahan serangan zombie itu. Para pendekar hati-hatilah waktu menyerang. Pemanah dan tukang sihir serang dia sambil menjaga jarak kalian," tambah seseorang yang tampaknya merupakan orang kepercayaan Valen di kumpulan mereka.
*Pang!* Michael memukul salah satu ksatria yang menahan serangannya. Dia hanya bisa memukul apa yang dekat dengannya karena dia tidak punya senjata apapun sejak dia datang ke dunia ini.
"Awas! Penyihir udah luncurkan bola api. Jangan masuk ke jalur serangnya!" Valen mengarahkan pasukannya.
"Siap, komandan!" jawab mereka. Mereka menjalankan perintah tanpa berpikir panjang dan mempercayakan hidup mereka kepada pemimpinnya.
*BOOM!* "Kapten penyihir kita berhasil mengenai zombie itu dengan bola apinya!" dengan gembira salah satu ksatria melaporkan pada Valen.
"Pertahankan posisi kalian. Jangan biarkan siluman itu menyerang desa dekat tempat kita sekarang," perintah wakil ketua grup pengembara mereka, Dusseldorf.
"UWA!" seorang kesatria bersorak untuk meningkatkan semangat temannya yang berjuang bersamanya menahan Michael.
"Huwa!" Michael yang dikira siluman berteriak.
"Zombie ini kuat banget! Dari tadi masih tahan aja," kata pendekar pedang yang terus menyerangnya tanpa henti.
"Penyihir coba kalian gunakan sihir cahaya. Mungkin itu bisa menghambat regenerasi nyawanya," cetus Valen.
"Holy light!" para pastor bergantian memakai serangan cahaya kepada Michael.
Kelompok itupun terus mempertahankan ritme serangan mereka demi memusnahkan Michael yang mereka anggap zombie itu.
...----------------...
"Pertahanan akan sihir api naik 1%..."
"Pertahanan akan sihir cahaya meningkat 1%..."
"Pertahanan melawan serangan fisik naik 0.1%..."
"Pertahanan anda..."
"Pertahanan..."
Sistem yang ada dalam tubuhnya seolah-olah mengirimkan spam berkaitan dengan pencapaian Michael dalam ketahanan tubuhnya. Bahkan sekarang ia mampu bertahan hidup dari satu tusukan tombak dari musuhnya.
"Oi... udahan dong. Gue capek mau mati hidup mulu. Mana nih sistem dah kaya spam bot aja lagi," Michael mengeluhkan sistem yang terus-menerus mengirimkan pesan yang sama kepadanya.
*BOOM!* "Anda telah hidup kembali," pemberitahuan lain diutarakan sistem yang ia miliki.
"Sistem apa kamu punya-" di tengah-tengah pembicaraan Michael *DOR!*
"Anda berhasil bangkit kembali," sudah kesekian ratus atau mungkin seribu kalinya peringatan itu seakan-akan membuatnya menjadi gila.
"Bacot! Buka pengaturan sistem," ujar Michael yang benar-benar sudah tak mampu membendung amarahnya lagi.
"Apakah host yakin ingin-" *Ngiiing DUAR!*
"Nyawa Anda penuh kembali."
"Ah! Nyebelin!!!" teriak Michael.
"- mengubah pengaturan sistem?" *****!*
"Selamat kemampuan Anda untuk hidup kembali-" *KABOOOM BOOM BOOM!* Semakin lama semakin menggila serangan sihir yang musuhnya luncurkan. Karena sedikitnya jeda waktu antara satu sihir dan yang lain, daerah di mana Michael berdiri penuh dengan debu berterbangan, termasuk kubangan darah Michael yang bercucuran deras.
"YA!!! MATIKAN NOTIFIKASI!!!" dia mengatakan hal itu dengan suara yang kencang. Grup yang mengepungnya merasa terintimidasi dengan kemampuan Michael yang bisa bertahan selama itu dalam serangan yang bertubi-tubi.
"Mengeksekusi perintah host,"
"Penyalaan ulang sistem dilakukan,"
"Notifikasi dimatikan," hal itu disampaikan oleh sistem dalam pikiran Michael.
"Fire Pillar!" *BLAAR!*
"Holy Light!" *TZING!*
"Chain Lightning Bolt!" *BZZT BZZZT BZZZZT!!*
"AHAHAHAHA, KELAR JUGA NIH BACOTAN SISTEM GUE!" dia pun tertawa puas setelah berhasil mematikan pengumuman sistem yang selalu mengganggu konsentrasinya.
"Waktunya balas dendam! HAHAHA!!!" dia sangat menantikan hal ini.
"Isekai ya MC harus bisa menang melawan musuhnya. Kalau ga gitu mah, bukan isekai namanya. Entah penuh derita atau kaga pasti ada jalan," motivasi Michael dalam hatinya.
*BUK!* Pukulan Michael ditangkis kesatria yang ia serang dengan tamengnya. *KRAK!* "ARGH!! SAKIT BEGO!!!" secara spontan ia berteriak kencang.
Dia menengok tangan kanannya yang dia baru pakai buat memukul musuhnya. "Aduh... Lemas dah tangan gue," keluhnya.
*ZUUNG!* Dia melihat ke arah suara yang mendekati dirinya. "Ah! Mohon maaf perlindungan hak konsumen telah dilanggar," katanya dalam benaknya. *BLAR!* "Aha! Badan gue balik lagi.. Bantai!" soraknya untuk menutupi kelelahan tubuh dan mentalnya yang telah berkali-kali hidup dan mati.
Sejak dia membuang pemikiran untuk tidak menyerang sesamanya, dia sudah dipaksa untuk bertahan dalam kondisi memilukan lebih dari 3 jam sekarang. Para ksatria yang memegang tameng mereka juga mengalami kesukaran untuk tetap memegang perisai mereka yang menjadi panas.
Melihat kondisi ksatria itu, Michael mendapat motivasi baru untuk mengeksploitasi kelemahan yang baru terjadi di depannya. Dia tanpa henti memukul dan menendang ksatria-ksatria itu.
"Serangan Anda berhasil melukai musuh sebesar 1 kerusakan," ia melihat sebuah pemberitahuan singkat sistem untuk mengetahui apakah pukulan dia efektif atau tidak.
"EH? 1 damage aja? OI! Dewa Kampret, sialan, masa gue dibuat lebih lemah dari slime..." gerutunya.
Satu hal yang pasti menjadi keunggulan Michael, tubuh dia tidak perlu menunggu staminanya penuh lagi. Dia langsung kembali dalam kondisi sekian persen kondisi tubuh ketika dia dalam kondisi 100%.
Di tengah kegaduhan hujan sihir yang dilontarkan musuhnya, dia mengecek status badannya secara singkat.
Status (1/2)
Nama: Michael
Ras: Manusia
Pekerjaan: -
Kekuatan: 8
Kecepatan: 6
Ketangkasan: 5
Daya tahan: 50
Kepandaian: 6
Mentalitas: 4
Keberuntungan: 0
Status (2/2)
Kemampuan:
Hidup kembali LV.3
Kekebalan racun LV.2
Kekebalan fisik LV.3
Kekebalan sihir api LV.2
Kekebalan sihir petir LV.1
Kekebalan sihir cahaya LV.1
*BOOM* Bola api lagi-lagi meledakkan kepalanya. *Plop!* "Itu beneran dah horor kali... gila la," dia sebenarnya juga tidak suka akan apa yang dia alami. Apalagi dia mengalami hal itu dalam 3D.
Dia melihat setting Bahasa yang ada di sistemnya. Siapa tahu itu bisa berguna baginya suatu saat. ****** Dia juga mulai terbiasa mengabaikan serangan musuhnya. Karena ujung-ujungnya dia juga akan bangkit dari kematian, dia jadi immune dengan cara berpikir harus bertahan hidup.
Beberapa detik kemudian dia pulih lagi dengan nyawa 30% dari maksimum nyawanya.
"Okay, sistem cek bahasa penggunaan dan pemindah bahasa," Michael memberikan instruksi sambil berharap dia bisa cepat mengakhiri perang ga jelas ini.
"Host, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Apakah host ingin mengganti penyetelan bahasa?" tanya sistem.
"Cek apakah ada bahasa native planet Areta," perintah Michael.
"Berdasarkan koordinasi user saat ini, sistem menyarakan user mengubah bahasa menjadi Bahasa Evradhon," saran sistem.
"Ganti bahasa menjadi Bahasa Evradhon," ujarnya singkat.
Dia dengan kepercayaan diri yang baru berteriak, "SAPA YANG NYURUH LO SERANG GUE!?"
Sekumpulan penjelajah pun terhenti sejenak karena mereka mendengar perkataan yang familiar di telinga mereka.
"Hah? Dia bicara bahasa kita? Gimana caranya?" tanya Valen dalam hatinya.
*Kletak Kletak!* Dia membunyikan jari jemari tangannya yang kaku sambil berjalan dengan muka penuh kegeraman terhadap kelakuan mereka yang menyergapnya tanpa alasan.
"Waktunya balas dendam!" Michael berlari kencang lalu menendang salah seorang ksatria dan ia berhasil memaksanya menjatuhkan perisainya.
"Eh!?" Kepanikan melanda seluruh anggota grup itu.
"Hentikan serangan kalian," hal itu disuarakan Valen dengan tegas.
"Eh? Hah???" Michael dengan terkejut menyuarakan isi pikirannya.
Menyadari kecil kemungkinan mereka mampu membasmi Michael, musuhnya, Valen melempar senjatanya ke tanah kemudian dia berlutut dan mengangkat kedua tangan.
"Tuan Zombie, maafkan perbuatan kami," katanya.
Melihat hal itu, orang dalam grupnya mengikuti apa yang dia lakukan. Melihat musuhnya kehilangan keinginan mereka untuk melanjutkan pertikaian mereka, Michael memutuskan untuk menghentikan serangannya.
"HAHAHA! LO LIAT ITU GIELYR SIALAN!!! HAHAHA," disuarakannya provokasi itu dengan keras.
Petualang yang ada di depannya bersujud seakan memuja Michael yang mencaci maki Dewa yang dipercaya di Evradhon. Melihat keunikan apa yang terjadi, Gielyr secara spontan mengatakan, "Dih... kapan lo pensi jadi bego?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Ghost reader
xD
gila, parah, anak orang lu katain seenak jidat.
2022-08-29
1
Eros Hariyadi
mantaabb Thor 💪👍👍👍
2022-07-04
0
DNK • SLOTH SINN
next
2021-11-22
1