Pertengahan Desember salju di halaman rumah semakin banyak. Setiap dua hari sekali aku harus mengeruk salju yang menutupi jalan setapak di taman.
Hari ini tugasku hampir selesai, setelah memastikan jalanan tidak tertumpuk salju aku harus membuat boneka salju. Karena sebentar lagi mendekati hari natal, tuan Kevin menyuruhku membuat beberapa boneka salju yang bisa menghiasi taman.
Hari ini tuan Hilton dan Kevin masih berada di luar kota. Para pembantu yang lain mungkin sedang menghangatkan tubuhnya dan beristirahat.
Tidak denganku yang ditugaskan membuat boneka salju di tengah hujan salju saat matahari mulai tenggelam.
" Apa yang kau lakukan Alena ? Kenapa tidak istirahat ? " Tuan Anderson yang baru datang langsung menghampiriku
" Ohhh tuan.. selamat malam.. " sapaku sedikit terkejut karena tuan Anderson yang tiba-tiba muncul di dekatku
" Aku harus menyelesaikannya tuan, tuan sebaiknya masuk.. mau kubuatkan teh atau kopi hangat ? Tuan Hilton dan tuan Kevin sedang pergi, mungkin sebentar lagi akan segera pulang "
" Tidak usah.. santai saja "
" Baiklah.. sebaiknya tuan masuk disini sangat dingin " kataku lagi masih serius membuat boneka salju dan sedikit kesulitan karena harus bernafas di udara yang sangat dingin
" Aku akan membantumu... Sepertinya menyenangkan membuat boneka salju "
" Tapi tuan... " Aku terkejut karena tuan Anderson mau membantuku di tengah hujan salju begini. Karena tuan Anderson memaksa, aku hanya membiarkannya ikut membantuku
" Makasih ya tuan.. "
" hmmm.. jadi kau menyukai musim dingin ? "
" Entahlah.. awalnya aku sangat menyukainya, tapi dinginnya sangat tidak nyaman "
" Aku rasa kamu belum terbiasa... " Tuan Anderson diam-diam melempariku bola salju kecil hingga kita berdua main lempar-lemparan bola salju
" Tuan... Kau jahil sekali.. " aku menghindari serangannya dan bersiap membuat bola salju dan membalas serangannya
" Hahaha... "
" Tuan... Ini dia... " Kulempar bola saljuku yang mengenainya namun dengan cepat tuan Anderson membalasnya
" Hahaha kau kena lagi "
" Wahhh tuannn kau curang sekali "
Aku dan tuan Anderson asik tertawa bersama sambil perang salju. Entah bagaimana semua ini bisa terjadi, aku dan Tuan Anderson menjadi sangat akrab malam ini.
" Tuan... Kau masuk saja , aku akan menyelesaikannya sendiri " karena tuan Hilton akan segera pulang aku kembali fokus membuat boneka salju
" Heiii ini tinggal sedikit lagi.. santai saja "
Tak sampai 30 menit, akhirnya boneka salju jadi juga. Itu semua karena bantuan tuan Anderson, akhirnya Aku dan tuan Anderson segera masuk kedalam rumah, segera kubuatkan coklat panas untuk tuan Anderson yang kedinginan.
" Makasih ya tuan sudah membantuku "
" Hmm.. sana istirahat, aku akan menunggu Kevin disini "
" Baik tuan.. selamat malam " aku pamit meninggalkannya dan tepat sekali tuan Hilton dan Kevin batu tiba di rumah.
" Alena !! Alenaa!!! " Panggil Kevin dengan kasar, baru saja aku mau masuk kedalam kamarku
" Iya tuan ada apa ? "
" Apa kau tidak punya otak ? Kau hanya memberikan coklat panas untuk temanku ?! Sajikan makanan yang lain !! "
" Maaf tuan... Aku akan menyiapkannya sekarang "
" Kevin santai saja.. aku tidak ingin makan apa-apa kok.. "
" Tetap saja.. pembantu bodoh itu tidak punya otak sepertinya " gumam Kevin masih terdengar jelas oleh telingaku.
Hufttt sabar Alena... Sabar...
Aku harus bertahan, semua pasti akan berlalu.. suatu saat mereka tidak akan membenciku. Aku harus lebih sabar agar aku bisa bertahan di rumah ini.
Setelah beberapa camilan siap kusajikan, segera aku mengantarnya ke tempat Kevin dan Anderson duduk bersama. Mereka sibuk membahas bisnis sepertinya, jadi aku hanya bergegas agar aku bisa segera pergi menghangatkan tubuhku yang kedinginan.
" Semua benar-benar kacau.. pembantu itu ternyata seorang muslim ! Dia penganut ******* gila !! "
Cibir Kevin dan terdengar jelas olehku, aku tak mendengar tuan Anderson berkata apapun, apakah nanti dia juga akan membenciku seperti tuan Kevin dan tuan Hilton ? . Aku harap mimpi burukku segera berakhir.
" Mah... Aku ingin pulang... " benakku terus menjerit merindukan rumahku dan keluargaku
Saat kembali ke kamar, aku mendengar suara tangisan dari kamar sebelah. Kulihat ternyata indah sedang menangis sedih, entah apa yang dia pikirkan saat ini. Tapi rasanya indah sedang menghadapi masa sulit dalam hidupnya.
Aku ingin bertanya tapi, aku takut malah akan mengganggunya.
" Alena.. ada apa ? " Indah menyadari kehadiranku
" Indah kamu kenapa ? Apa ada masalah ? " Tanyaku santai dan mendekat duduk disampingnya, tapi indah masih terus menangis
" Aku takut dipecat na.. aku takut, aku harus tetap bekerja disini " katanya tiba-tiba mengeluarkan sisi indah yang sangat lemah. Aku pikir indah selalu tahan banting dengan apa yang terjadi, tapi kali ini aku sadar setiap orang memiliki ujiannya masing-masing
" Aku takut.. mereka tahu kalau aku juga seorang muslim , bisa kan kalau kamu tutup mulut na.. sampai kontrak kerja berakhir "
" ..... " Aku terdiam bingung harus menjawab apah
" Aku ga mau dipecat na.. rasanya aku takut tuan Kevin akan marah besar padaku. Aku takut di pecat karena tuan Kevin sudah sangat mempercayai aku "
" ...... " Aku masih diam menatap sedih pada indah yang masih terus menangis seperti orang yang sangat lemah
" Aku.. jatuh hati pada tuan Kevin na.. aku tahu dia itu playboy.. tapi aku benar-benar mencintainya, aku gak bisa mengharapkan apapun darinya, tapi setidaknya aku ingin terus berada disisinya sampai kontrak kerja kita habis na "
Indah sedang jatuh cinta ternyata. Apa sesulit ini untuk jatuh cinta dengan seseorang, tangisannya benar-benar dalam. Unek-unek yang selama ini dia pendam ia keluarkan malam ini, alasan dia terlihat tangguh mungkin karena dia memang harus bertahan di dunia yang kejam ini.
" Baiklah... Aku tidak akan merahasiakannya , lagi pula aku tidak pernah berniat untuk memberitahu siapapun disini. Karena rasanya sangat menyakitkan sekali, dihina dan dibandingkan karena menjadi orang Islam di rumah ini. Sudahlah.. kamu ga usah khawatir ndah.. "
" Makasih ya na.. maaf kalau selama ini aku bersikap egois "
" ...... " Mendengarnya rasanya aku bisa mengerti indah sekarang. Selama ini dia memang tidak membenciku.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments