Hampir setiap akhir pekan tuan Kevin dan teman-temannya berkumpul di rumahnya. Dan setiap kumpul pasti selalu ada tuan Anderson, dan setiap kali ada dia aku selalu membuat kekonyolan baru di hadapannya.
Hari itu tampak berbeda, tuan Anderson menatapku dengan tatapan aneh. Kita memang tidak pernah kenal ataupun dekat, tapi tatapannya sedikit membuatku sangat takut.
" Apa aku membuat kesalahan ? " Benakku merasa heran.
Aku mencoba mengabaikannya. Saat ini aku harus fokus menemani tuan Hilton belajar berjalan agar tidak kaku. Sekarang kondisi tuan Hilton semakin membaik.
" ...... " Aku terkejut karena tuan Anderson tiba-tiba mendekat dengan tatapan misteriusnya
" Son.. ada apa ? " Tanya tuan Hilton yang sudah menganggap tuan Anderson seperti anaknya sendiri
" Tuan.. sepertinya aku harus pamit. Aku harus pulang ke Italia "
Ucapnya sambil membantu tuan Hilton melangkah belajar berjalan. ternyata dia mau pamit ke tuan Hilton, pantas saja dari tadi menatap ke arahku. Alena.. Alena.. kamu pede banget sih...
" Baiklah.. jangan lupa sampaikan salam pada ayahmu disana , kapan-kapan aku akan berkunjung "
" Baik tuan... Kalau begitu saya pamit " Anderson memeluk tuan Hilton untuk berpamitan
" Alena.. jaga tuan Hilton dengan baik ya.. "
katanya sungguh memgejutkan sekali. Tuan Anderson mengenalku ternyata, wow keren.. aku pikir dia tidak akan tahu namaku, apa karena aku sering membuat kekonyolan di depannya jadi dia mengenalku ?
" Baik tuan.. " sahutku dan sedikit membungkuk untuk menghormatinya.
Bulan Agustus adalah terakhir kalinya aku melihat tuan Anderson. Aku pikir dia orang Amerika, karena setiap akhir pekan aku selalu melihatnya disini. Ternyata bukan, dia orang Italia.
...........
Hari terus berganti, tugasku masih sama. Setiap hari aku harus mengurus tuan Hilton dengan baik.
Sampai kesehatannya sudah membaik, aku sering dimarahi karena masalah sepele. Setiap apapun yang Kevin adukan kepada kakeknya, aku selalu yang kena batunya.
Kevin membenciku sejak awal. Itu semua berawal dari sikapnya yang lancang menyentuh tubuhku secara tiba-tiba. Saat itu aku sangat marah hingga dengan refleks langsung mendorongnya kasar, dan para pembantu melihat sikap kurang ajarnya.
Tuan Kevin mulai membenciku karena masalah itu, padahal saat itu aku hanya melindungi harga diriku sebagai perempuan.
.........
Musim dingin datang...
Sekitar akhir November suhu di New York sangat dingin. Aku harus membiasakan diri dengan dinginnya suhu disini.
Setiap hari aku harus memakai jaket tebal, karena kini aku di tugaskan membersihkan halaman dan taman serta kolam renang. Tuan Hilton tidak lagi membutuhkanku, karena kesehatannya sudah pulih.
Sekarang sikapnya padaku juga sangat berubah, tuan Hilton membenciku karena satu alasan. Saat ia tahu aku adalah seorang muslim dia mulai sangat membenciku.
Tuan Hilton dan Kevin sangat membenci seorang muslim, padahal aku tidak pernah sedikitpun ingin mencelakai mereka. Dimata keluarga Hilton muslim adalah seorang *******.
Semakin hari aku merasa tidak nyaman bekerja di rumah besar ini, seringkali aku berniat kabur dan pulang ke Indonesia, tapi aku tidak bisa berhenti karena masih terikat kontrak kerja.
Dalam kontrak aku tidak boleh melanggar, kecuali pemilik rumah memang memcecat ku langsung.
" Hushhhh "
Aku menahannya dingin udara di luar, angin sepoi-sepoi juga bertiup membuatku semakin kedinginan. Ternyata angin itu membawa rintikan salju yang turun.
Aku sangat terkejut bisa langsung menyaksikan salju untuk pertama kalinya dalam hidupku.
Semua rasa lelah dan dingin hilang seketika. Aku sangat senang bisa menikmati pemandangan cantik ini, meski hatiku sedang merasa lelah. Tapi melihat salju turun hatiku sedikit membaik dari rasa terpuruknya dalam kehidupanku.
" Wahhh keren... " Mataku hampir tidak berkedip melihat salju yang terlihat seperti kapas kecil yang berterbangan di langit
" Ini salju pertamamu ? " Tanya seseorang yang memakai mantel tebal dan berjalan mendekat ke arahku
" Hmmm ini cantik sekali " aku masih tak sadar siapa orang yang berbicara denganku, aku menoleh pada orang itu.. kulihat ternyata itu tuan Anderson
" Tuan... " mataku terbelalak kaget melihatnya berada disini lagi
" Hai Alena.. apa kabar ? " Sapanya tersenyum manis padaku. Dia berhasil membuat hantaman besar dihatiku. Aku tak menyangka bisa disapa orang setampan dia dalam hidupku.
"......"
Tuan Anderson tersenyum ? Padaku ? Apa tidak salah ? Ini tidak seperti dia yang biasanya, apa karena sudah lama tidak kesini ?
" Alena.. kenapa melamun ? "
" Ohh baik tuan.. tuan apa kabar ? "
" Aku baik.. apa tuan Hilton ada di dalam ? " Tanyanya padaku lagi
" Ada tuan.. mari saya antar "
" Tidak usah.. nikmati saja salju pertamamu " katanya lalu pergi meninggalkanku dan berjalan dengan cepat masuk kedalam rumah
" Kenapa tuan Anderson semakin tampan ? " Benakku merasa sedikit malu dan senang karena dia menyapaku. Aku pikir dia tidak akan mengingat namaku. Melihatnya saja sudah sangat bahagia, apalagi bisa menjadi wanitanya..
Beruntung sekali wanita yang akan mendapatkannya
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments