Mengapa hari ini terasa sangat hampa ? Aku sedang tidak merindukan siapapun, aku juga tidak ingin menangis,tapi rasanya aneh sekali.
Mungkin karena aku terus berdiam diri di dalam rumah besar ini. Mengerjakan tugas dan sedikit berbincang dengan pembantu yang lain lama-lama membuatku merasa sangat bosan.
" Dunia sangat luas.. tapi mengapa aku terus terkurung di sini ? " Benakku rasanya ingin berteriak tapi tidak bisa
" Na.. " panggil indah tiba-tiba. Ia datang dengan wajah yang begitu sangat pucat. Sepertinya indah sakit
" Kamu sakit ? "
" Hmm hari ini kamu yang antar tuan Hilton ya.. hari ini ada jadwal terapi "
" Kamu serius ? " Tanyaku menjadi sangat bersemangat
" Iya... " Sahutnya bingung melihat tingkahku ini
" Ok.. kalo gitu aku siap-siap dulu " segera aku pergi menyiapkan segala kebutuhan tuan Hilton yang akan dibawa.
.............
Sekitar 3 jam akhirnya terapinya berakhir. Sepulang dari rumah sakit tuan Hilton meminta supirnya untuk mampir ke central park ( taman besar yang ada di tengah-tengah perkotaan kota New York )
Tuan Hilton ingin menghirup udara di sore hari meskipun hari ini cuacanya sedikit berangin.
" Wahhh tuan tempat ini sangat cantik... " Aku terpukau saat tiba di central park. Aku gak bisa berteriak tapi mataku tak henti menatap dan gak rela untuk berkedip
" Alena.. " panggil seseorang, aku mencari suara itu.. suara yang terasa sangat kaku sekali. Saat aku mencari hanya ada tuan Hilton di sampingku.
" Tuan.. tuan barusan bicara ? "
" Iya Alena.. "
" Wahhh tuan.. akhirnya.. kamu bisa bicara lagi " aku bersemangat dan melompat-lompat kegirangan.
" Alena.. aku ingin menelpon seseorang " katanya sambil menggerakkan tangannya yang kini bisa bergerak lagi meskipun masih sedikit kaku
" Baik tuan.. " aku segera mengambilkan ponselnya dan langsung memberikannya dengan cepat
" Syukurlah.. akhirnya tuan Hilton bisa bicara lagi.. " benakku menatapnya kegirangan dan tak henti merasa bersyukur
" Alena.. bahasa Inggris kamu cukup bagus.. " pujinya tersenyum senang menatapku " terimakasih karena kamu terus merawatku "
Bagiku ini pertama kalinya aku berbicara dengan Tuan Hilton, rasanya aku sangat bahagia bisa mendengarnya berbicara. Hatiku tersentuh saat dia mengucapkan terimakasih padaku, padahal ini memang sudah menjadi tugasku mengurusnya.
" Itu sudah menjadi tugasku tuan.. yang penting tuan terus sehat " ujarku merasa tersipu malu.
.........
Tuan Hilton langsung menelpon seseorang, katanya dia sudah tidak sabar untuk kembali sehat. Tuan Hilton ingin kembali berbisnis meski usianya sudah sangat tua.
" Hallo.. Anderson.. bisa kita bertemu sekarang ? Aku sedang di central park, ada hal penting yang ingin kukatakan padamu. Baiklah.. aku akan menunggumu "
Selama menunggu seseorang yang di telpon tuan Hilton, aku dan tuan Hilton asik berbincang dan membahas hal-hal menarik di New York.
Ternyata tuan Hilton adalah orang yang sangat suka bicara, ia tak henti menceritakan cucu kesayangannya Kevin.
" Selamat sore tuan.. " datanglah seorang yang tadi di telpon tuan Hilton. Saat aku menoleh ternyata lelaki itu adalah teman Kevin yang pernah melihat kancing bajuku terbuka.
" ..... " Aku terdiam membisu dan berharap dia melupakan kejadian waktu itu.
" Oh jadi namanya Anderson " benakku mulai harus hati-hati di dekatnya agar tidak membuat kesalahan yang sama.
" Hai son.. akhirnya kamu datang " tuan Hilton menyambutnya ramah, sementara itu kurasa sesekali lelaki itu melirikku seolah ia mengingat kejadian saat itu. Ahh betapa memalukannya jika dia terus mengingatnya.
" Pasti dia mengingatnya.. mati aku.. " benakku pasrah dan menahan malu berada di hadapannya.
" Alena.. bisa tinggalkan kita berdua.. " usir tuan Hilton baik-baik mungkin ada pembicaraan serius diantara mereka berdua.
" Baik tuan.. " aku segera pergi dan memberi jarak. Karena tuan Hilton masih asik berbincang aku tak henti mengabadikan moment cantik ini berada di tengah taman besar ini.
Aku terus mengambil foto dan membuat video singkat tentang aku yang berada di New York. Aku juga berlarian seperti anak kecil yang baru terlepas dari genggaman orang tuanya. Benar-benar wanita kampung yang baru keluar dari kandang
Norak sekali.. tapi tak ada siapapun yang mengenalku saat ini. Jadi aku bisa berlarian bebas dan menikmati udara sore hari tanpa mencemaskan apapun.
"......" Tuan Hilton melambaikan tangannya dan tersenyum senang melihatku. sementara lelaki yang bernama Anderson itu malah menatapku fokus entah tatapan apa itu tapi dia tidak tersenyum sama sekali. Ya anggap saja dia seperti lelaki dingin atau lelaki mafia yang seperti ada di film-film
" Alena.. ayo pulang.. " teriak tuan Hilton sambil melambaikan tangannya. aku langsung berlari menghampirinya dan bersiap untuk kembali pulang.
" Baiklah tuan Hilton saya pamit.. " Anderson pamit dan pergi berjalan ke arah berlawanan. Saat ia melewatiku Anderson sepertinya dia melirikkan matanya, entahlah.. aku jadi takut dengan tatapan matanya itu.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments