Khanza sudah beberapa hari ini dia mengurung dirinya sendiri disebuah rumah kecil. Itu rumah keluarganya. Dia mengurung diri didalam kamar tanpa keluar dari kamar sekalipun keluarganya sendiri saja bingung sebenarnya dapat apa dengan Khanza beberapa hari ini.
Perempuan itu sendiri saat ini duduk di pojok kamarnya yang juga terlihat kecil dan tidak terllau rapi, dia berkali-kali mengusap tubuhnya kasar.
“Kau sudah kotor Khanza, kau picik, kau jahat Khanza” ucapnya tertekan. Dia seakan membenci dirinya sendiri sekarang. Karena kemarin dia begitu kalut saat adiknya yang sakit Asma kambuh dan dia serta keluarganya bingung untuk mencari uang sehingga jalan kotor yang harus dia ambil.
Hasilnya sekarang, dia malah menyesal sendiri. Apalagi saat ini dia tengah Hamil, mengandung anak dari pria yang tidak akan mungkin bertanggung jawab padanya.
Buktinya semenjak dua tiga hari lalu dia menyerahkan rekaman Video itu pada pria itu dan juga keluarganya mereka sama sekali tidak mencari dirinya.
Lebih sialnya lagi, pengobatan adiknya sudah ada yang membiayai yaitu bibinya sendiri.
“Kau bodoh Khanza, kau memang bodoh” ucap Khanza merutuki semua apa yang dia lakukan sebulan lalu.
Dia mengorbankan tubuhnya sendiri, dan bodohnya dia tanpa menggunakan pengaman sehingga membuahkan hasil saat ini. Dia sekarang Hamil dan siapa yang akan menjadi ayah dari bayinya. Dan bagaimana kalau orang tuanya tahu kalau dia hamil sekarang, mereka pasti sedih mengetahui ini semua. Khanza menangis seorang diri didalam kamar, serasa sesak dadanya memikirkan semua tekanan ini.
Tok. Tok
Terdengar ketukan dari luar kamar membuat Khanza yang menunduk langsung melihat kearah pintu siapa yang mengetuknya.
“Mbak..Mbak Khanza. Kata ibu mbak disuruh makan, semalam nggak makan kan?” terdengar suara adik bungsunya Fathir yang memanggilnya dari luar.
Fathir Lah adik kesayangannya yang menderita Asma maka dia sering kalut contohnya sebulan lalu dia kalut sehingga terjadilah hal seperti itu. Memang jahat dirinya serta kotor sangat rencananya itu sebenci-bencinya dia dengan pria itu tidak seharusnya dia berbuat diluar batas seperti ini dan menyusahkan dirinya sendiri saat ini.
Khanza adalah anak sulung di keluarganya usianya yang saat ini menginjak 25 tahun membuat dirinya tidak bisa tenang. Bagaimana bisa tenang dia harus menghidupi keluarganya dan membantu perekonomian keluarga.
“Iya tir, mbak nanti makan. Kamu ke meja makan aja dulu,” ucap Khanza menghapus air matanya saat ini. Sungguh pelik kehidupannya saat ini, sebulan lalu harapannya begitu besar saat dia menjadi seorang sekertaris tapi itu hancur seketika saat dia dipecat dan hingga sekarang begitu susahnya dia mencari pekerjaan.
Khanza langsung berdiri, dia harus keluar dari kamar memikirkan solusi bagaimana kesalahannya ini agar tidak diketahui oleh orang tuanya. Dia juga harus mencari cara bagaimana mengenai kehamilan dirinya saat ini.
..................
Dena begitu merasa bersalah dengan Daniel, dia saat ini sudah berada di rumah Papanya bersama dengan Dirga sementara anak-anaknya ia titipkan pada mertuanya dan juga Baby sister yang ada di rumah Dirga.
“Papa benar-benar tidak tahu dimana Daniel? Sudah beberapa hari ini dia aku hubungi tidak menjawabnya” ucap Dena dengan gelisah melihat papanya yang duduk di sofa.
“Papa tidak tahu Dena kemana Daniel, Papa juga sedang mencari-carinya” pungkas Marco.
“aku juga sudah menanyakannya ke Om Michel ataupun Om Justin tapi mereka bilang Daniel tidak ke sana” sahut Dirga.
“Aku benar-benar merasa bersalah padanya. Dia pasti terpukul karena aku menamparnya” ucap Dena sedih.
“Sudahlah sayang, dia memang pantas mendapatkan itu. Dia sudah melecehkan anak orang dan membuat perempuan itu hamil dan sekarang dia malah pergi menghilang tak bertanggung jawab begini” ucap Dirga memeluk istrinya yang sedang sedih.
“Benar kata Dirga, kamu tidak salah. Kita harus segera mencari Daniel untuk menikahi perempuan itu. Papa kasihan dengannya saat ini dia tengah hamil dan mengurung diri di kamarnya.” Ucap Marco.
Dena dan Dirga langsung melihat kearah Marco saat ini.
“Darimana Papa tahu kalau dia sedang mengurung diri saat ini?”
“Dari tetangga mereka yang telah Papa bayar untuk memantau perempuan itu” ucap Marco memberitahukan semuanya.
...............
“Apa? Kamu hamil Khanza..” ucap kedua orang paruh baya itu saat melihat anaknya bersimpuh di kaki mereka sambil menangis.
“Iya, yah bu. Khanza hamil maafkan Khanza maafin Khanza bu” ucap Khanza menangis. Di Kaki orang tuanya.
Dia ketahuan kalau saat ini tengah hamil, dia tadi muntah-muntah saat makan membuat ibunya curiga dan memaksanya untuk mengaku.
“Berdiri kamu Khanza, berdiri” dengan kuat tuan Farid menarik anaknya memaksa untuk berdiri.
“Ayah selama ini didik kamu jadi anak baik-baik dan besarin kamu mati-matian tapi balasan kamu seperti ini sama orang tua kamu” ucapan penuh kekecewaan keluar dari mulut Farid ayah dari Khanza.
“Maaf yah, aku minta maaf” ucap Khanza menangis dengan kedua tangannya mengatup meminta maaf.
Plakkk
Tamparan keras mendarat di wajah Khanza, Farid menampar anak sulungnya itu dengan kuat. Rasa kecewa begitu dalam dirasakan hatinya kini. Bagaimana orang lain memandang keluarga mereka nanti, hidup mereka sudah susah tapi Khanza malah membuatnya lebih susah membuat orang lain nanti akan mencemoh keluarga mereka.
“Ayah sudah yah, sudah..” ucap Nur, ibu dari Khanza menenangkan suaminya yang akan memukul khanza lagi.
“Anak ini nggak bisa tinggal disini lagi bu, dia sudah membuat keluarga kita malu..” dengan sedih Farid meneteskan air matanya.
Karena kesal dan dia tipe orang yang emosian, dia menarik Khanza yang memohon-mohon padanya menjambak rambut perempuan itu kuat dan mendorongnya keluar dari rumah.
Tapi saat Khanza terdorong keluar dari rumah seorang menahan tubuh Khanza agar tidak terjatuh.
Mereka bertiga terkejut saat didepan mereka sudah berdiri tiga orang asing yang belum pernah mereka lihat sebelumnya datang ke rumah kecilnya ini.
Khanza terkejut saat melihat ketiga orang itu matanya melebar, dan rasa bersalah langsung melingkupi relung hatinya.
“Siapa kalian? Ada perlu apa ya?” ucap farid berusaha mengontrol dirinya yang tengah emosi dengan putrinya itu. Walaupun dia sat ini sedang emosi tapi setidaknya dengan tamu mereka haruslah sopan.
“Boleh kita masuk dulu,?” ucap Marco menatap dua orang didepannya dan dia sekilas menatap Khanza yang masih bercucuran air mata di sebelahnya.
“Ya silahkan tuan,” ucap Farid dan juga Nur mempersilahkan ketiga orang yang tidak mereka kenal untuk masuk ke rumah kecil mereka.
Ketiga orang itu adalah Marco, Dirga dan juga Dena, mereka memang sengaja datang ke rumah Khanza untuk membawa gadis itu ke rumah mereka.
“Kenalkan saya Marco Alexander Sharman dan kenalkan anak serta menantu saya. Dena Sharman dan Dirga Suherman” ucap Marco memperkenalkan Dena dan juga Dirga yang duduk disebelahnya.
Dua orang paruh baya yang duduk didepan mereka terkejut, mereka tidak mengerti kenapa para konglomerat ini datang ke rumah mereka saat ini. Mereka tahu betul ketiga orang itu siapa sekarang, mereka dari keluarga berada lalu kenapa datang ke gubuk repot mereka.
“Ke..kenapa tuan Marco datang kesini? Memangnya ada perlu apa ya dengan kita” ucap Farid.
“Saya orang tua dari Daniel Nandra Sharman pria yang menghamili anak anda Khanza Adelia,” pungkas Marco
Dua orang itu terkejut,
“Jika anda berkenan, saya akan melamar anak anda untuk anak saya Daniel. Karena putri anda telah mengandung cucu saya, bisakah dia ikut dengan kita” ucap Marco.
“Silahkan bawa saja perempuan itu, perempuan yang tidak tahu malu, membuat orang tuanya jadi bahan gunjingan” jelas Farid
“Ayah, aku minta maaf. Aku tidak..”
“Sudah tidak usah kau perjelas dirimu dan tidak usah melakukan pembelaan diri. Kau ikut saja dengan mereka, keluar sana” kesal Farid melihat Khanza.
“saya minta maaf atas nama anak saya tuan” ucap marco.
“Kalau begitu saya permisi, ayo Dena Dirga. Dena ajak Khanza” ucap Marco tidak berlama-lama disitu karena dia sedang sibuk saat ini.
“Kita permisi pak bu” ucap Dena dan juga Dirga pada orang tua Khanza.
“Khanza,..” ucap Ibu dari Khanza begitu sedih karena suaminya telah mengusir anaknya saat ini. Tapi dia juga lega anaknya telah dibawa oleh keluarga pria yang telah menghamili putrinya itu.
°°°
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Meylin
masih bingung bukanya danisl ga pernah nyentuh wanita ko bisa hamilin kanza Pa di jebak 🤔🥺
2022-03-09
0
runma
kenap daniel jde kejam y
2021-08-15
0
Astrid Utami
ishh d jambak lagi sma ayah nya...klo ak nangis guling guling itu
2021-07-14
1