02

“Kalian lebih mempercayai Video itu ketimbang dia, kalian padahal keluarganya mengerti dirinya seperti apa. Kepercayaan kalian, pengetahuan kalian tentangnya seakan hilang karena sebuah Video. Sungguh menggelikan” sinis Reyhan menatap orang-orang didepannya.

“Reyhan, Daniel telah salah ini buktinya” ucap Dirga memegang Hp yang terdapat video Daniel dengan wanita itu.

“Benar kata Dirga Reyhan, kakakmu itu salah dia telah merusak masa depan seorang perempuan ucap Marco membenarkan perkataan Dirga.

Dena sendiri hanya diam, meratapi tangannya yang telah menampar saudara kembarnya sendiri. Kenapa bisa dia tadi melakukan seperti itu pada Daniel.

“Ini anakmu, aku akan menyusul kakakku. Terserah kalian percaya dengannya atau tidak tapi aku percaya dengannya. Ini bukan murni keinginan dirinya” ucap Reyhan menyerahkan anak Gian pada Dena yang terdiam.

Jujur Reyhan berkata begitu pada Dena kakak kesayangannya karena ia kecewa dengan Dena karena tidak mempercayai kakaknya Daniel. Padahal mereka berdua kembar tapi kenapa Dena tidak mempercayai Daniel dia saja yang bukan kembarannya percaya.

“Aku pergi,” ucap reyhan setelah memberikan Gian pada Dena,

“Kau mau kemana?” ucap Dena sambil menggendog Gian menatap adik bungsunya itu yang akan pergi.

“Menyusul kakakku yang lain” sahut Reyhan dan dia langsung pergi begitu saja setelah menatap sinis ketiga orang didepannya.

Marco terdiam saja, dia juga bingung harus mempercayai siapa. Tapi ini ada buktinya, disisi lain dia juga ragu Daniel bukanlah tipe yang seperti itu. Anaknya itu walaupun dingin, kasar, arogan tidak mau menyentuh minuman, rokok atau apalah itu yang merusak tubuh. Marco mengusap wajahnya kasar kalau memikirkan video Daniel dan kepribadian Daniel yang ia tahu.

............................

FLASHBACK ON

Ulang tahun Agam diadakan dengan sangat meriah ala pemuda jaman sekarang yang penuh dengan kemewahan. Ulang tahunnya sendiri diadakan di sebuah hotel bintang lima di kota tersebut.

Daniel yang tidak menyukai pesta begini terpaksa haru datang karena mau bagaimana lagi, Agam sahabat baiknya dari dulu hingga sekarang kalau dia tidak datang sungguh keterlaluan dirinya. Padahal Agam selama ini selalu ada untuk dirinya.

“Wow, akhirnya si es datang juga” ucap Agam saat berdiri dengan Tirta dan teman-temannya yang lain ketika SMP dulu.

“Mana Dena?: ucap Agam dan Tirta bersamaan.

“Dia tidak bisa datang, suaminya melarang dirinya. Lagipula anak-anaknya tidak bisa di tinggal” jawab Daniel dengan ekspresi dinginnya dengan kedua tangan yang masuk kedalam saku celana.

“Yah, kurang lengkap acara ini tanpa kemaran mu” ucap Tirta.

“Woi sadar, dia udah punya suami sama anak. Move On dong” pungkas Agam pada tirta yang tampak kecewa saat Dena tidak hadir.

“aku sudah Move On ya,” elak Tirta tidak terima jika dikatakan belum Moven on.

“Terserah dirimu,” ucap Agam dan disertai yang tawa dari yang lainnya.

“Bro, minum dulu. Kamu baru sampai kan?” ucap Agam menyodorkan minuman untuk Daniel. Minuman itu baru saja dibawakan oleh pelayan yang membawa banyak minuman dinampan saat ini dan Agam mengambil satu untuk Daniel.

“Alkohol atau Non alkohol?” Daniel mengamati minuman itu tidak suka.

“Alkohol,” jawab Agam dan juga Tirta.

“Tidak, kalian tahu diriku tidak menyukainya. Aku minum yang lain saja, aku ke sana dulu” ucap Daniel menunjuk salah satu meja yang kosong. Dia akan duduk saja di sana daripada harus minum dengan yang lain dirinya sungguh tidak menyukai minuman yang berbau alkohol dia tidak bisa meminum-minuman yang seperti itu. Minum sedikit saja langsung membuatnya tak sadar.

“Hei Daniel, ayolah” ucap Agam berjalan menyusul Daniel diikuti oleh Tirta.

“Aku sudah bilang aku tidak bisa, kalian saja” tolak Daniel dia mendudukkan dirinya di kursi saat ini.

“Agam sudahlah jangan kau paksa dia untuk meminum-minuman ini. Biar aku saja daripada mubazir” ucap Tirta dan langsung mengambil minuman itu dari tangan Agam dan dia langsung menegak nya hingga tandas. Daniel hanya memperhatikannya saja, teman-temannya itu memang jago-jago minum tidak seperti dirinya.

Dari jauh seorang wanita terus memperhatikan Daniel saat ini, tangannya mengepal menatap tajam Daniel yang sedang berbicara dengan kedua temannya.

“Kau akan menerima balasannya tuan sombong” gumam perempuan itu dan langsung melenggang pergi menuju kearah pelayan yang membawa minuman saat ini.

“maaf boleh minta satu” ucap perempuan itu mengambil minuman yang non alkohol yang dibawa salah satu pelayan tersebut.

“Tolong tunggu sebentar, kau disini saja” ucap perempuan itu lagi dan membawa pergi sedikit jauh saat tidak ada yang memperhatikan dirinya saat ini dia mengambil sesuatu yang dibungkus dengan kertas dari dalam bajunya dan memasukkan kedalam minuman tersebut. Ia mengaduknya pelan.

“Maafkan aku nanti, walaupun aku membencimu sebenarnya tidak ada maksud diriku untuk melakukan hal kotor ini. Tapi mau bagaimana lagi ini demi keluargaku dan adikku. Sekali lagi aku minta maaf padamu tuan” ucapnya didepan gelas berisi minuman berwarna yang telah ia masukkan sesuatu.

“Ini tuan, minuman ini untuk pria berbaju abu-abu itukan?

“Iya Nona,”

“Kalau begitu cepat berikan ke pria itu?” ucap perempuan tersebut.

“Sekali lagi maafkan aku wahai pria sombong. Aku terpaksa melakukan ini agar memperoleh uang maafkan aku” gumamnya sambil melihat pelayan tadi yang mengantarkan minum kearah pria yang telah memecatnya beberapa bulan lalu.

Daniel saat ini duduk sendirian karena Agam dan Tirta pergi sebentar, minuman non Alkohol yang dia minta tadi sudah tiba dibawakan oleh pelayan yang ada di situ.

“Terimakasih,” ucap Daniel

Daniel langsung meneguk minuman itu hingga tandas karena saat ini dia sungguh haus sekali.

Setelah menghabiskan minuman tersebut dan melihat-lihat sekeliling membatin dalam hatinya kira-kira kemana perginya Agam dan Tirta kenapa belum kembali juga.

Dia ingin pulang saja sekarang, karena tempat ini menurutnya membosankan tidak ada yang menarik.

Saat fokusnya mencari kedua temannya tiba-tiba ia merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya saat ini. Tubuhnya tiba-tiba merasa panas dan jantungnya berdetak dengan kencang. Rasanya begitu gerah sekali saat ini.

“Kenapa panas begini?” ucapnya berdiri dari duduknya saat ini sambil sedikit melonggarkan bajunya.

“Ah, kenapa aku jadi begini” gumam Daniel, dia lalu berjalan pergi dari situ. Dan saat ini juga kepalanya terasa pusing,

Setelah berjalan keluar dari pesta Daniel berjalan sempoyongan, entah kenapa pandangannya menjadi seperti orang mabuk. Dan sesuatu terasa panas menggelora didalam tubuhnya saat ini. Daniel berjalan di lorong hotel itu mencari jalan menuju keluar.

Saat dia berjalan tiba-tiba ia menabrak seorang perempuan yang langsung memegang tubuhnya agar tidak jatuh. Tapi karena sentuhan itu membuat sesuatu yang aneh pada Daniel, dia berkeringat cukup banyak dan tiba-tiba saja dia memojokkan perempuan tersebut kedinding dan menciumnya beringas.

Perempuan tersebut sedikit terkejut, sedikit menolak dengan ciuman yang terkesan menuntut dari Daniel. Tapi setelah dia ingat tujuannya, terpaksa dia harus menerima ini mengorbankan tubuhnya sendiri demi keluarganya.

“Ayah, Ibu, Fathir, maafin aku. Maaf aku telah menjadi sebuah barang yang murah ini demi kalian” ucap perempuan itu didalam hati, setetes air mata menetes di wajahnya saat Daniel terus menciumi dirinya dan tangan pria itu sudah aktif di buah dadanya.

Daniel melepaskan ciumannya berusaha untuk sadar dengan apa yang dia lakukan.

“Maaf,” ucapnya serak dengan nafsu yang sudah memenuhi dirinya saat ini. Tapi sebisa mungkin ia mengontrolnya.

“Tidak apa teruskan saja, aku akan menerimanya. Kau butuh pelampiaskan” ucap perempuan itu berusaha tegas.

Daniel menatap tak percaya dengan perempuan tersebut, tapi dia benar-benar butuh bantuan sekarang untuk menyadarkan dirinya lagi.

“Tidak, aku tidak bisa merusak anak orang” ucapnya berusaha menolak dan sedikit menjauh.

Tapi tarikan perempuan itu membuat Daniel menghimpit perempuan tersebut. Dengan beraninya ia mencium Daniel, menuntun pria itu masuk kedalam kamar yang ada dibelakang mereka saat ini.

Karena ciuman itu semakin membuat Daniel panas, sesuatu yang ada dibawahnya juga memaksa untuk melakukannya. Saat sudah sampai di depan kasur, dengan cepat Daniel mendorong perempuan tersebut dan langsung naik ke atasnya. Nafsunya saat ini sudah tidak bisa ia lawan lagi.

Daniel membuka kancing baju Khanza satu persatu dan melepas rok pendek yang dikenakan perempuan itu sambil menikmati manisnya ciuman mereka. Daniel membuat kismark di sekujur tubuh Khanza membuat Khanza menahan desahan.

Walaupun yang dilakukan dirinya ini salah tapi tidak ada cara lain demi keluarganya, ini juga untuk membalaskan apa yang pria itu perbuat padanya membuat dia kehilangan pekerjaan yang menjadi harapan keluarganya untuk menyambung hidup.

FLASHBACK OFF

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

balas dendam yg merugikan diri sendiri Khanza 🥴🥴🥴🥴🥴

2022-01-31

0

Mama Ita

Mama Ita

ohhh ternyata Daniel emang gak sadar...

2021-12-25

1

Nunuk Indraswati

Nunuk Indraswati

heeem demdam ini...tapi knapa kanhza memilih jln begitu...

2021-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!