Kegelapan dalam ruangan tak membuat seorang berkutik dari tempatnya. Daniel pria dingin itu duduk dilantai dalam kegelapan hanya cahaya redup dari sebuah lampu dinding saja yang menerangi sebuah foto keluarga. Sepasang suami istri yang sama-sama menggendong anak kecil dalam pelukan mereka.
Itu foto keluarga Daniel, dian duduk dilantai sambil memandangi foto tersebut menatapnya dalam diam.
“memiliki keluarga tapi seakan tidak memiliki, mama tahu Dena dan Papa tidak mempercayaiku Ma. Apa yang harus ku lakukan, aku juga tidak ingat apa yang ku lakukan sehingga ada Video itu. Aku ingin menyangkal itu diriku tapi videonya begitu nyata Ma.” Ucap Daniel dengan berkaca-kaca. Siapa lagi yang mempercayai dirinya kalau dia tidak melakukan hal merendahkan seperti itu.
Tidak ada yang percaya dengannya, Dena saudara kembarnya sendiri saja tidak percaya. Sungguh hatinya hancur ketika saudara yang selama ini dia sayangi yang ia jadikan tempat bergantung tidak mempercayainya.
“Hatiku sakit Ma, kenapa dia sebagai kembaran ku, kakakku, dan yang ku anggap ibu serta ayahku tidak mempercayai diriku” ucap Daniel setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya saat ini.
“Ma, apa yang harus kulakukan” ucap Daniel seakan frustasi. Dia berdiri dari duduknya saat ini mengambil foto itu dan langsung membantingnya ke lantai.
“Keluar, keluarga mana yang tidak mempercayai keluarganya sendiri. Mereka bukan keluargaku lagi” ucap Daniel melihat foto besar yang telah dia banting ke lantai sehingga pecahan kaca terlihat berceceran dilantai saat ini.
“Arggh..” teriaknya menendang meja didepannya.
Disaat Daniel tengah kalut dengan emosinya, ia terus terusan meninju kan tangannya ke tembok terdengar langkah kaki yang mendekati dirinya saat ini.
“Kak,.” Panggil Reyhan yang datang melihat kakaknya yang terus memukul tembok serta menendang kuat meja didepan.
Daniel langsung menghentikan apa yang dia lakukan sekarang dan melihat siapa itu.
“Kenapa kau kesini? Kau akan memukulku seperti Dena dan Papa?” ucapnya ketus saat melihat Reyhan.
“Tidak, aku kesini karena ingin menemani kakakku yang sedih” ucap Reyhan berjalan mendekat pada Daniel yang terdiam. Sebelum itu dia berjalan kearah saklar lampu untuk menghidupkan lampu diruang tengah tersebut.
“Kenapa kau menghidupkannya?” ucap Daniel tidak suka.
“Kenapa harus gelap-gelapan sih, banyak nyamuk kak” pungkas reyhan.
Reyhan merupakan adik dari Daniel dan juga Dena. Tetapi pria muda itu berbeda ibu dengan kakak-kakaknya.
“Aku tanya kenapa kau kesini, jangan mentang\=mentang aku telah memberimu akses bebas di rumah ini kau bisa seenaknya masuk ke rumah Mamaku” ucap Daniel dengan ketus.
“Aku ada di pihak mu, kau kakakku jadi aku mempercayaimu. Kenapa kau malah terlihat tidak suka padaku” pungkas Reyhan menatap sang kakak kesal.
Daniel terdiam mendengar ucapan Reyhan. Benarkah Reyhan mempercayai dirinya meskipun telah melihat Video itu.
“Serius kau mempercayaiku? Bukannya kau sudah melihat videonya seperti apa?” ucapnya
“Aku percaya kakakku tidak akan melakukan hal itu, aku mengenal dirimu kak. Meskipun aku belum lama bersamamu” ucap reyhan berdiri didepan sang kakak saat ini yang menunduk.
“Video itu memang dirimu kak, tapi aku tidak terlalu mempercayainya kalau itu keinginanmu untuk melakukan hal seperti itu” ucap Reyhan lagi.
“Andai Dena bilang begitu seperti dirimu, aku tidak akan seperti ini” lirih Daniel.
“Ayo pulang ke rumah papa, jelaskan pada mereka kalau kau tidak melakukan hal tersebut atas kemauan mu” ucap Reyhan melihat Daniel.
Daniel malah kembali duduk di lantai memperhatikan foto yang bingkainya telah pecah tak beraturan karena perbuatannya.
“Kenapa aku harus pulang, itu bukan rumahku. Mereka bukan keluargaku sekarang” ucap Daniel tampak sedih.
“Kata siapa mereka bukan keluargamu. Kita keluarga”
“Kau pergilah dari sini, aku butuh sendiri”
“Aku tidak akan pergi sebelum kak Daniel juga ikut ulang denganku” ucap Reyhan yang juga ikut duduk dilantai menatap kakaknya yang tampak hancur menatap foto keluarga pria itu sebelum Mamanya masuk dulu.
“Kenapa kau menghancurkan foto sebagus ini. Bahkan Mama Monica terlihat cantik disini tapi kau malah menghancurkannya kak” ucap reyhan memperhatikan foto itu.
Kak daniel butuh tempat sembunyi,” ucap reyhan tiba-tiba. Dia sungguh tidak tega melihat kakaknya yang tampak hancur serta frustasi.
Dia paham dengan Daniel, walaupun dia orang yang kasar, dingin, arogan tapi hatinya lembut dan kelemahannya terletak pada Kakaknya Dena. Kenapa begitu? Karena selama ini yang dia handal kan yang dia sayang hanya Dena kembaran dari daniel.
Daniel langsung mendongak melihat reyhan yang duduk didepannya
“Apa maksudmu?” tanyanya tidak mengerti.
“Kau bersembunyi lah kak, jika memang butuh tempat untuk menenangkan diri. Aku tidak tega membuat kakakku yang disalahkan begini tanpa mendengar penjelasan” ucap reyhan.
Daniel sungguh tersentuh dengan adiknya tersebut padahal selama ini dia selalu ketus dengan reyhan tapi pemuda itu menyayanginya dengan tulus.
Daniel langsung berdiri dari duduknya saat ini, menatap Reyhan yang masih duduk melihatnya bingung.
“Kemari,.” Ucap daniel menyuruh Reyhan untuk mendekat padanya.
“Ada apa?” Reyhan bangkit dari duduknya melihat sang kakak.
“Sudah kemari,” ucap Daniel.
Reyhan perlahan berjalan mendekati Daniel saat ini, dia menatap bingung sebenarnya kenapa Daniel menyuruhnya untuk mendekat.
Daniel memeluk adiknya itu erat, ini kali pertama dirinya memeluk Reyhan. Selama ini dia terlalu kejam dengan Reyhan karena merupakan anak dari istri kedua Papanya dan merupakan pembunuh dari Mamanya.
“Kau memang adikku, padahal aku selalu jahat denganmu” ucap Daniel sambil memeluk Reyhan.
“Jelas dong, berati selama ini kak Reyhan masih tidak mengakui diriku kalau adikku. Wajah kita saja sama miripnya” ucap Reyhan melepas pelukan sang kakak.
“Jangan mulai untuk lebay” tukas Daniel datar.
“Siapa juga yang mau lebay, huh.” Kesal Reyhan.
“Kak, tenangkan dirimu di Jerman saja. Jika kamu butuh ketenangan” ucap reyhan pada Daniel.
“Kenapa aku harus ke sana, aku akan ke Australia ketempat Oma dan Opa ku” pungkas Daniel.
“Kalau kau ke sana, mereka pasti akan menyuruhmu untuk tanggung jawab pada perempuan tersebut. Mending kau ke Jerman tidak ada orang yang bisa tahu kamu di sana”
“Jerman tempatmu dulu? bukannya Papa tahu tempat itu”
“Papa memang tahu, tapi tidak dengan Vila Ku di sana. Papa tidak tahu kalau aku punya Vila di sana. Itu tempat aman tidak ada yang akan tahu dirimu di sana kak” ucap reyhan.
Daniel terdiam haruskah dia bersembunyi untuk menenangkan dirinya di Jerman, benar juga kata Reyhan kalau dia ke Australia pasti yang lainnya menebak dirinya ada disitu dan pasti Papanya tidak akan tinggal diam. Dia pasti dipaksa untuk pulang dan bertanggung jawab atas perbuatan dirinya yang melecehkan perempuan itu. Bukan melecehkan sih, dia saja tidak merasa pernah melakukannya.
“Oke, aku akan ke Jerman. Jangan pernah bilang siapapun kalau aku di sana” ucap Daniel.
“Siap tidak akan, aku bilang pada siapapun” pungkas Reyhan.
Dia sedikit lega karena kakaknya itu meu menerima usul darinya. Dia khawatir kalau Daniel disini maka kakaknya akan terus mendapat tekanan.
Dia juga tahu kakaknya Daniel itu seperti apa,.
°°°
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Fatma Kodja
bodoh banget si Khanza rela mengorbankan kesuciannya demi menghidupi keluarganya, tapi malah apes banget nasibmu hamil tapi Daniel tidak mau bertanggungjawab, sekarang kamu harus menanggung malu karena hamil diluar nikah
2021-08-16
3
Nunuk Indraswati
trus gimna nasib kanhza
2021-08-01
0
Astrid Utami
tuh kN di tinggal
2021-07-14
1