"Saga... tolongin aku udah selesai nih "
Suara Rasty dari balik kamar mandi , sebenernya Rasty sudah baik - baik saja dan bisa berjalan sendiri Kan yang luka keningnya bukan kakinya. mengingat ini tuh sangat langka bagi Saga bersikap peduli pada seorang cewek jadi kesempatan itu Rasty gunakan dengan baik untuk sekedar mengerjai si beruang kutub itu. dengan langkah malas Saga pun menghampiri Rasty di ambang pintu toilet, tentunya wajah Rasty di buat semeyakinkan mungkin, Rasti menampilkan wajah lemasnya agar Saga percaya kalau saat ini ia sedang tidak baik - baik saja.
" kamu yakin belum bisa jalan sendiri ?"
ucap Saga seraya menelisik mengingat luka di kening Rasty yang tidak seberapa parah sehingga menimbulkan kecurigaan pada diri Saga
" kamu nggak percaya?, denger ya aku itu takut dengan darah jadi yang buat aku syok itu karena darah itu bukan karena lukanya, lagian aku juga belum sarapan tadi "
jelas Rasty dengan mode cemberut
" ya Sudah sini aku gendong, sebentar lagi jam istirahat kamu bisa ke kantin "
ucap Saga sambil membopong tubuh Rasty ala bridal style dan membaringkanya kembali keatas tempat tidur UKS , Saga membaringkan tubuh Rasty dengan sedikit kasar hingga kening mereka berbenturan dan Rasty pun mengaduh sambil mengusap keningnya yang terluka tadi justru terbentur lagi dengan kening Saga
" auuhhh "
Rasty meringis , Saga pun terkaget saat melihat kening yang berbalut perban itu tampak merembes lagi darahnya
" ma..maaf aku nggak sengaja "
"hiks hiksss perih banget "
Rasty sudah merintih sambil menangis dan ini sepertinya beneran bukan akal - akalan
"kening kamu berdarah lagi, biar aku ganti perbannya"
ucap Saga dengan perasaan khawatir, kemudian Saga mengambil perban dan peralatan medis lainya yang ada di meja UKS kemudian melepas dan mengganti perban yang sudah berdarah itu dengan perban yang baru, dan Saga bisa melihat luka itu memang hanya sekitar 1 atau 2 cm namun terlihat dalam karena memang terantuk ujung siku meja yang lumayan tajam .
Dengan penuh hati - hati Saga menyelesaikan mengganti perbannya, kemudian merapikan kembali peralatan tersebut dan mengembalikan ke tempat semula.
" sekarang gimana mau ke kelas atau ke kantin ? atau mau aku antar pulang saja ?"
ucap Saga memberikan penawaran pada Rasty, dan Rasty tampak berpikir, mood belajarnya terlanjur memburuk sejak baru berangkat sekolah tadi karena selama ini ia tak pernah pergi sekolah terlambat
" apa bisa kamu antar pulang saja ?"
Saga mengernyitkan keningnya mendengar permintaan Rasty barusan
" kamu yakin mau pulang ?"
" iya lagi pula udah nggak konsen buat belajar kepalaku pusing , kamu minta saja izin sama wali kelas "
" heh kok gue yang harus minta izin ? nggak lah "
" terus siapa ? aku ? kan aku kayak gini juga gara - gara kamu tadi buruk aku "
" hisss.. gini nih kalau urusan dengan cewek tuh bikin ribet , ya udah gue ke ruang wali kelas dulu minta izin untuk kita "
ucap Saga dengan mode kesalnya, namun terselip rasa yang berbeda saat Saga mengatakan kata ' kita ' dan itu membuat Rasty tersenyum. mungkin baru kali ini sepanjang sejarah Saga mau bersikap seperti ini terhadap seorang cewek, Saga yang selalu cuek, datar dan dingin bahkan hampir tidak pernah tersenyum kecuali dengan sahabat - sahabatnya. Tapi hari ini sangat berbeda iya sudah banyak berbicara dan juga melakukan hal yang tidak biasanya yaitu menurut dengan perintah seorang Rasty.
Tak berapa lama Saga pun kembali ke ruang UKS dengan menyandang tas punggungnya, dan juga tampak membawa tas sekolah milik Rasty. hal itu tentu saja membuat teman - teman sekelasnya merasa heran dan menatap Saga penuh dengan tanda tanya.
" busyett ada apa dengan si Saga kenapa dia jadi aneh gitu, jadi peduli dengan Rasty ?"
gumam Alvin
" iya apa jangan - jangan dia sudah BUCIN dengan tuh cewek "
sambung Riyan
" sepertinya misi kita buat deketin mereka.berhasil Gaes "
tambah Kinar
" sepertinya manusia kulkas itu akan sedikit mencair gaess "
ucap Tomy kembali
Sementara Saga dan Rasty sudah berlalu meninggalkan gerbang sekolah dengan arahan Rasty Saga pun meluncur menyusuri jalanan beraspal dengan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, ditengah perjalanan tiba - tiba Hp Saga berbunyi terus menerus, akhirnya Saga pun meminggirkan motornya dan mematikan motornya, kemudian Saga merogoh saku celananya mengangkat benda pipih itu.
" iya Bik"
"--'xxx"
" ya udah aku segera pulang, bibik tenang ya "
Saga pun menutup telpon yang tak lain dari bik Sumi ART di rumahnya. Saga tampak bingung dan itu terlihat oleh Rasty
" kenapa ?"
"emmh.. maaf ya kamu bisa nggak ikut aku sebentar , nanti setelah itu aku langsung antar kamu pulang kerumah kamu, soalnya ini urgent "
Rasty tampak terdiam berpikir sejenak
" iya udah nggak apa "
" maaf ya "
"Iya santai saja , yuk buruan tadi katanya urgent "
Saga pun menghidupkan motornya kembali dan sepanjang perjalanan Mereka sibuk dengan pemikiran masing - masing
Rasty yang sibuk menenangkan gejolak jantungnya yang berdebar - debar saat di bonceng Saga untuk pertama kali, Saga yang tengah kalut memikirkan Mamanya yang tiba 2 kambuh dan mengamuk. setelah 25 menit akhirnya Saga sampai di sebuah rumah megah namun tampak sepi dan terkesan sunyi seperti tak berpenghuni, Saga menstandar motornya dan meminta Rasty untuk turun dan melepaskan helmt yang terpasang di kepala Rasty setelah ia terlebih dulu melepas Helm nya sendiri
" masuk yuk "
tanpa menunggu lama Saga langsung menarik tangan Rasty untuk masuk kedalam rumah , Rasty tampak terkagum dengan interior rumah itu rumah bergaya arsitektur modern namun terdapat beberapa sentuhan tradisionalnya sepertinya perpaduan gaya modern dan klasik.
Saga melepaskan genggaman tangan Rasty setelah sampai di depan sebuah kamar, tampak sekali raut kecemasan di wajah Saga bahkan ia seperti melupakan keberadaan Rasty saat ini, Saga pun membuka pintu kamar tersebut kemudian masuk ke dalamnya tanpa menutup pintu tersebut.
"mama... ma ini Saga kenapa Mama tadi tidak mau minum obat dan juga makan ? apa mama nggak mau sembuh mama nggak sayang dengan Saga dan kak Arga, Mah kita sangat butuh Mama, Mama harus sembuh ya "
Ucap Saga pada sesosok wanita yang tengah duduk di kursi kamar tampak membelakangi pintu, sehingga Rasty tak dapat melihat sosok tersebut, namun dari panggilan Saga bahwa sosok tersebut pasti ibunya karena Saga terus memanggil dengan sebutan Mama
" pergi kalian... aku benci dengan penghianat pergi "
" dasar tukang selingkuh.. brengsek "
Suara perempuan yang terus merancau entah apa yang dimaksudkan sesekali terdengar tangisan dan seketika berubah menjadi tawa yang membahana, membuat Rasty merasa merinding tapi juga penasaran dengan sosok tersebut
Saga merasa sangat hancur dan sedih melihat keadaan Mamanya yang sudah selama 2 tahun ini seperti ini, ketika kambuh Mama NoVi akan menolak untuk Makan bahkan untuk minum obat bahkan Mama Novibisa bersikap arogan dan tak segan melukai suster ataupun ART yang merawatnya dirumah ini.
Saga memang memperkerjakan seorang perawat yang bisa menjaga dan mengurus keperluan pribadi sang ibu bernama Suster Mirna, namun hari ini suster Mirna sedang cuti karena ada acara keluarga sehingga bik Sumi menggantikan tugas suster Mirna untuk melayani keperluan Mama Novita, dan hari ini Mama Novita malah kambuh dan dari kemaren menolak untuk Makan dan minum obat dan justru malah menyerang Bik Sumi.
" Mah.... Mama sayang dengan Saga kan ? lihat Saga Mah Saga ingin Mama sembuh Saga ingin Mama kembali seperti dulu, karena Saga dan kak Arga membutuhkan Mama "
ucap Saga sambil berjongkok di depan Sang Mama kemudian memeluk erat Sang Mama Dengan mata yang terus mengurai air mata.
Mendengar semua itu hati Rasty terasa terenyuh dan teriris , hingga kakinya ikut melangkah masuk ke dalam kamar tersebut dengan perlahan Sungguh Rasty sangat terkejut saat berada di dalam Kamar keadaan kamar yang terasa pengap jendela dan gorden yang sepertinya tidak pernah terbuka bahkan tampak berantakan .
Yah beginilah kalau sedang kambuh Mama NoVi akan mengacak acak kamarnya, sehingga di dalam kamar tenaga sengaja hanya menaruh Ranjang , lemari baju dan sofa juga satu kursi goyang , tanpa ada barang yang mudah pecah seperti meja rias karena takut akan digunakan untuk melukai dirinya sendiri
Rasty terus melangkah hingga berada tepat dihadapan Sosok yang tengah dipeluk Saga tersebut, Rasty juga ikut menangis bulir bulir air matanya terus menetes . Dengan lembut Rasty menyentuh pundak Saga hingga Saga pun mendongak kaget
" Rasty.."
ingatannya kembali bahwa ia tadi membawa Rasty karena niat awal iya akan mengantarkan pulang Rasty, namun karena telpon dari bik Sumi akhirnya Rasty dibawa pulang ke rumah Saga terlebih dulu.
Mama NoVi memang sudah tenang saat ini emosinya sudah kembali terkontrol, bagaimanapun juga Mama Novita akan luluh ketika Saga menangis seperti tadi.
" Saga... Maaf aku lancang "
" emmh.. tidak apa, oh iya aku yang harusnya minta Maaf"
" kamu nggak mau kenalin aku dengan Mama kamu ?"
" tapi.... memangnya kamu mau ?"
tanya Saga dengan ragu mengingat kondisi mental Mamanya yang terganggu saat ini
" kamu tuh ngomong apa sih Ga , justru aku pingin kenal dengan Mama mu "
" Ma... Mama.. Saga bawa temen Saga mama mau kenalan nggak , dia cantik loh sama seperti ma_ "
belum sempat dilanjutkan ucapannya Mama NoVi justru sudah bangkit dan menubruk Rasty
" Ayun... kamu datang nak ? nak Mama udah kembali ? kamu pulang sayang ? mama kangen dengan kamu "
seketika itu juga Mama Novita langsung memeluk tubuh Rasty dan membawa dalam pelukannya, Rasty hanya terdiam mencoba menguasai keadaan
" iy Mah aku datang , Mamah apa kabar ?"
ucap Rasty sambil membalas pelukan hangat Mama Novita, Rasty hanya mengikuti apa yang sebenernya Mama Novita ucapkan tadi sepertinya wanita tersebut sangat merindukan seseorang yang disebutnya Ayun tersebut.
Saga sama sekali tak menyangka jika Rasty akan melakukan itu, bahkan justru mengikuti reaksi sang Mama, Saga tahu pasti dalam pikiran mamanya Rasty adalah Senja Ayunika kakak Sulung Saga yang sudah meninggal setahun yang lalu karena bunuh diri
setelah cukup lama berpelukan kedua wanita beda usia itu pun saling melepaskan keduanya saling pandang terlihat jelas Wajah wanita itu tampak pucat mungkin karena selama hampir dua tahun ini lebih banyak mengurung diri di dalam kamar dan nyaris tak pernah terkena udara luar sama sekali. karena memang Mama Novita semenjak kejadian beruntun menimpa keluarganya benar - benar mengalami depresi berat dan nyaris tak pernah pergi keluar rumah bahkan ke taman sekalipun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
syafridawati
lanjut sag saling dukung ya makasih
2021-08-04
1