Setelah semua makanan mereka lahap habis secara bersamaan, dan akhir keputusan pun mereka segera beranjak pergi dari cafe itu menuju pantai, ya pantai dimana itu adalah tempat yang paling mereka sukai jikalau sedang memadu kasih.
Kali ini Aruni dan Alan pergi secara bersama sama dengan mengendarai motor milik Alan bukan dengan menunggangi mobil mewah milik Aruni. Guna menghindari kemacetan yang berkepanjangan yang akan menyita waktu mereka di jalanan apabila mereka menggunakan mobil.
Di tengah perjalanan Aruni terlihat sangat bahagia dan senang sekali saat saat berdua seperti ini dilalui bersama orang terkasih yang sangat amat begitu di cintai nya, Aruni terlihat nyaman sekali dengan keadaan yang sederhana seperti ini karena Alan adalah sosok pria yang jauh kesan nya dari kata mewah dan mapan.
Aruni berteriak kegirangan sambil sesekali melepas pelukannya dari sang kekasih hati, pujaan hati bahkan tambatan hidup nya kelak.
"Sayang kamu jangan gitu dong, nanti jatuh gimana?" Kata Alan yang merasa khawatir apabila terjadi suatu hal buruk pada Aruni.
"Apa ? Jatuh ??" teriak aruni menjawab Alan yang sedang mengendarai motor nya.
"Iya sayang," jawab Alan lembut.
"Aku mah udah biasa jatuh sayang," kata Aruni.
"Kamu jatuh kenapa ? Kok aku gak pernah tahu ?" Tanya Alan keheranan karena selama ini Alan tak pernah mendengar Aruni terluka apalagi sampai terjatuh.
"Jatuh cinta padamu," jawab Aruni berbisik di telinga Alan sambil tertawa.
"Ah kamu, kirain jatuh betulan ih bisa aja ya kamu gombal nya," kata Alan sambil mencubit lembut betis Aruni karena geram melihat tingkah laku kekasih nya.
*Au sakit Alan, sialan kau Alan !" Jawab Aruni berteriak sambil mengelus betis nya yang terasa sakit karena ulah Alan yang becanda nya kelewatan.
"Wah wah wah dah mulai gak sopan kamu ya bilang begitu sama aku ?" Kata Alan sambil tersenyum tipis karena susah menahan ketawa melihat tingkah Aruni namun masih berpura pura marah karena Aruni bicara sembarangan bahkan memanggil nya dengan kata sialan !
"Biar aja, emang kamu cubit nya kelewatan tau, udah lah gak usah sok sok kali lah kamu Alan, aku pun tahu kamu mau ketawa kan ya sudah ketawa aja gak usah di tahan tahan begitu sampai perut mu tegang begini," jawan Aruni yang mengetahui kalau kekasih nya dari tadi sedang menahan ketawa sambil mencubit balik pinggang Alan karena merasa tidak puas "Nih rasain kamu ku balas, gimana rasanya sakit kan ha makanya kamu itu ya," kata Aruni.
"Auh sakit sayang, sudah deh jangan becanda begituan nanti kita jatuh loh gara gara aku gak konsen bawa motor nya, ha mau kamu kita jatuh terus di ketawa in banyak orang di jalanan ini?" Jelas Alan.
"Biar saja, bodo amat emang aku peduli gitu ? Kalau jatuh cinta sama lalu berkali kali sih aku mau tapi kalau sampai cium aspal mah kamu aja aku gak mau ikutan," jawab Aruni.
"Ya sudah makanya, sini tangan mu." Kata Alan sambil menjangkau tangan Aruni dan menariknya agar Aruni kembali melingkar kan tangannya ke pinggang Alan.
"Kamu ini mah," jawab Aruni sambil memeluk erat Alan dan tersenyum manis melihat perlakuan Alan padanya dan tanpa sadar ternyata pipinya Aruni memerah karena sikap Alan.
"Kamu ini kamu ini apaan ? Kamu suka juga kan di giniin sama aku?" Tanya Alan.
"Alah kamu pikir aku doang yang senang ? emang kamu enggak ?" Tanya Aruni balik.
"Iya iya kita sama sama senang," jawab Alan menyudahi perkara ini agar Aruni tak merajuk lagi nanti nya kalau sampai dia salah ngomong dan kalah adu argumen.
Perjalanan kembali dilanjutkan oleh Aruni dan Alan sambil ketawa ketawa dan bernyanyi secara bersamaan sesekali. Mereka menikmati pemandangan ini.
"Oh ya besok kamu ada acara gak?" Tanya Alan.
"Hmmm kayak nya free deh, memang nya kenapa ?" Tanya Aruni balik.
"Hmmm mau aku ajak jalan gak ?" Jelas Alan.
"Boleh, nanti kabari aja ya," jawab Aruni santai.
"Oke." Jawab Alan.
Dan tak terasa mereka sampai di tempat yang mereka tuju, pinggiran pantai dengan hamparan pasir putih yang luas. Memang tak banyak muda mudi yang sedang memadu kasih datang ketempat ini karena di sini tempat terbuka, namun ini menjadi salah satu tempat yang indah menurut sepasang kekasih ini.
Alan memarkir kan motor nya dan di tunggu oleh Aruni di belakang nya sebelum mereka berdua berjalan bersama.
Aruni dan Alan jalan bersama dengan beriringan, dimana Aruni jalan di depan Alan dengan kecepatan yang tinggi hingga tak sadar kalau Alan berjalan ketinggalan di belakang nya.
"Hei kamu Nona !!" Panggil Alan.
"Apa?" Kata Aruni sambil menoleh kebelakang yang di lihatnya Alan sedang berdiri sambil memangku tangan menatap nya seperti orang yang ingin memangsanya saja.
"Sini kamu !" Perintah Alan.
"Apa ? Kenapa lagi ?" Kata Aruni sambil berjalan mundur mendekati Alan yang berdiri dengan berpangku tangan.
"Aku jalan sama pacar ku apa sama majikan ku sih ? Masa aku di tinggal jalannya di belakang kamu?" Tanya Alan dengan nada yang sedikit kesal dan memelas.
"Oh iya maaf ya sayang, ya jalan sama pacar lah kamu ini ada ada aja ih pikiran nya," jawab Aruni.
"Oh pacar ya ?" Tanya Alan lagi.
"Ya iya lah sayang, Ayokkk jalan !!" Pinta Aruni mengajak Alan segera jalan.
"Ya sudah ayok, tapi jalan nya gini," jawab Alan sambil menggenggam tangan aruni sambil menariknya berjalan.
"nah begini baru benar," lanjut Alan sambil tersenyum manis ke arah Aruni.
"Hmmm ini mah mau mu, bilang saja dari tadi kalau kamu mau nya gandeng tangan aku begini, banyak gaya sekali anda ini ya," kata Aruni yang juga senang dengan tingkah dan sikap Alan yang selalu saja begini sambil tertawa.
Kedua nya berjalan dengan bergandengan tangan, sesekali Alan melepas genggaman tangannya pada Aruni dan merangkul serta memeluk Aruni.
Banyak orang dan pasangan lain yang melirik mereka berdua, memang pasangan yang serasi kata orang orang yang melihat mereka sekilas terdengar sayup sayup di telinga masing masing.
Sepoi-sepoi angin yang berhembus menambah suasana ini semakin romantis menyertai kisah ini, desiran ombak yang menghempas batu karang, sorak Sorai suara pedagang keliling di sekitaran pantai ikut mewarnai dikala senja.
Sesekali Alan mengecup lembut tangan Aruni dan berkata I LOVE YOU SAYANG !!
Hembusan angin yang membuat sesekali rambut sebahu yang dimiliki Aruni berserakan terbang tak karuan hingga menutupi hampir sebagian wajah Aruni, dan dengan sigap nya Alan merapikan kembali rambut kekasihnya dan terkadang mengikat nya dengan kelima jari yang dimilikinya serta memegangi sampai angin yang bertiup itu sudah tak terlalu kencang.
Aruni merasa tersanjung dan bahagia sekali rasa nya ketika di perlakukan seperti ini oleh Alan, perlakuan dan sikap nya begini yang membuat Aruni tak bisa dan tak mau melepaskan pria yang sangat di cintai nya ini. Karena bagi Aruni tak ada pria yang lebih baik dari pada Alan. Ya hanya Alan yang ada di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments