Setelah perkuliahan selesai siang ini Aruni dan kedua sahabatnya beranjak ke kantin untuk makan siang.
Sesampainya di kantin semua melihat ke sekeliling apakah ada meja yang kosong yang bisa mereka tempati untuk sekedar tempat nongkrong makan siang mereka, semua serentak melihat ke arah pojok kanan kantin dan ternyata di sana masih kosong. Secara bersamaan mereka berjalan menuju meja kosong itu, dan dengan waktu yang sama juga Arjuna duduk di sana pas bersamaan dengan Aruni dan teman temannya.
"Oops," terdengar suara yang keluar dari mulut Arjuna sembari menutup mulut nya.
"Ahh ini lagi satu, ngapain di sini, kita duluan nih yang pakai nih tempat mending lu cari tempat lain sonoh." Jawab Aruni.
"Lah kan gua yang duduk duluan, mending kalian aja deh yang pergi, ganggu aja lu semua !" Sanggah Arjuna yang berbicara sambil menikmati menu makan siang yang sudah di bawanya langsung dari yang punya kantin.
"Ah sialan lu ,jengkelin amat jadi manusia." Upat Aruni dan berdiri ingin beranjak pergi dari sana.
"Ya sudah sono kalau mau pergi lu pada, tapi buat ratu Arini boleh kok duduk sini temani gua makan siang sekalian berdua kita," jawab Arjuna sambil menepuk bangku di sebelah nya dan berharap Aruni mau duduk di samping nya sambil menemani nya makan siang berdua.
"Ogah gua makan siang sama Lo berduaan di sini, dari pada gua sama Lo mending gua gak makan aja sekalian, puas Lo !" Bentak Aruni sambil menepuk meja lantas pergi meninggalkan Arjuna yang sedang asik menyantap makanan nya.
Karena kesal karena ulah Arjuna tadi, akhir nya Aruni, Luna dan Ina pun batal untuk makan siang di kantin kampus. Mereka memutuskan untuk pesan makanan saja yang di belikan oleh orang suruhan Aruni.
Tak perlu menunggu lama, makanan yang di pesan oleh Aruni pun datang secepat kilat, mereka menikmati makanan nya di taman kampus.
"Ahh kenyang banget gua," kata Aruni sambil mengusap usap perut nya yang sudah kekenyangan.
"Ahh gue juga," saut Ina dan Luna secara bersamaan yang mengikuti gaya Aruni.
Sambil beristirahat sejenak karena kekenyangan setelah makan, semua masih bermalas malasan di taman yang mana di sini juga udaranya sejuk dan bikin mata mengantuk bila selesai makan. Angin yang sepoi sepoi juga menambah kenikmatan dunia ini.
Tak lama setelah itu, ponsel Aruni pun berdering !
Kring...kring...kring....(nada panggilan yang di set khusus ketika sang kekasih yang bernama Alan Aruni memanggil).
"Hallo sayang kenapa ?" Jawab Aruni langsung tanpa basa basi seperti anak muda lainnya yang sedang mabuk asmara ketika baru bersama Alan.
"Gak kok, mau nanya aja sih. Nanti pulang kampus jam berapa !" Tanya Alan.
"Kayak nya sih selesai kuliah sore deh, memang kenapa?" Tanya Aruni balik.
"Gak kok, cuma mau ngajak jalan doang sih," jawab Alan.
"Oh gitu, ya sudah sehabis kuliah aku jemput kamu deh," jawab Aruni to the point tanpa bertele tele.
"Gak usah deh, mending kita ketemuan aja di cafe biasa ya," ungkap nya.
"Oh oke deh kalau begitu," jawab Aruni.
"Ya sudah, sampai ketemu nanti sayang." Kata kekasih hati Aruni.
"Iya, bye sayang sampai ketemu," jawab Aruni lagi sambil menutup ponsel nya.
Aduh nih anak kebiasaan gak mau kalau aku yang jemput, padahal kan biar bisa jalan bareng ke mana mana. Ini malahan ketemu terus habis itu balik nya sendiri sendiri, aneh !!! Upat Aruni sendirian sambil berbicara sama ponsel milik nya.
"Kenapa Lo Aruni? ngomel aja sendiri sama ponsel, emang ponsel bisa ya di ajakin ngomong dan jawab pertanyaan kita apa ?" Sambung Ina.
"Diam Lo, gua lagi gak ngomong sama Lo," bentak Aruni.
"Kenapa lagi sih Lo Rin ? Ada masalah ?" Sanggah Luna.
"Gak kok, ini cowok gua ngajakin ketemuan tapi ya Lo tau sendiri kan kalau tiap kali ketemu dia gak mau kalau gua yang jemput," jelas Aruni.
"Oh itu, lu kayak gak kenal cowok lu aja Rin, dia tu laki laki yang gak mau di bilang macarin Lo hanya karena harta bokap lu doang, gua emang salut sama dia." Jawab Luna sambil menenangkan hati Aruni.
"Iya juga sih gua paham maksud nya, tapi kalau sesekali gak apa apa juga lah," jawab Aruni.
"Ya sudah lah Rin terima aja sih," bantah Luna.
Di tengah perdebatan antara Aruni dan luna tiba tiba saja Arjuna datang dan membawa se ikat bunga mawar putih dan secara langsung dia berlutut di hadapan Aruni sambil mengutarakan perasaan nya pada Aruni. Melihat tingkah dan kelakuan Arjuna tak membuat Luna dan Ina terkejut karena hal dan pemandangan seperti ini telah biasa mereka saksikan sebelum nya, ya karena dari dulu sampai sekarang Arjuna selalu saja mengejar cinta Arini namun tak pernah Aruni membalas cinta nya Arjuna.
Semua kejadian ini di saksikan banyak orang.
"Wah romantis sekali Arjuna," teriak salah seorang yang berada di antara kerumunan.
"Sudah terima aja cinta nya Arjuna, rugi kalah enggak !" Lagi suara yang entah dari siapa tak tahu pastinya, yang jelas masih dari kerumunan yang sedang menonton adegan penembakan ini.
"Terima... Terima .... Terima ...." Suara sorak Sorai yang kompak dan di ikuti dengan tepukan tangan dari para penonton yang berkerumunan di area taman kampus.
Karena malas dengan semua ini, Aruni pun pergi dan beranjak dari taman sambil meninggal kan Arjuna yang masih berlutut padanya. Bukan karena tak mau menjawab pernyataan cinta yang di lontar kan oleh Arjuna pada nya, namun Aruni sengaja pergi dan berlalu begitu saja karena Aruni juga tidak mau membuat Arjuna malu di depan semua orang ketika Aruni nantinya menolak cinta Arjuna, karena Aruni tidak mau kejadian di masa lalu akan terulang kembali. Dimana dahulu nya Arjuna juga pernah menyatakan cinta nya pada Arini di tempat umum namun saat itu Aruni langsung menolak mentah mentah cinta Arjuna, dan pada akhirnya semua orang yang ada di sana malah mengolok-olok Arjuna bahkan bukan cuma di saat dan hari itu saja namun berkelanjutan beberapa hari ke depannya.
Bukan karena Aruni tak mau menjawab namun hanya saja tak mau kejadian itu terulang untuk yang ke dua kalinya, karena jujur Aruni sangat tak tega melihat Arjuna jika di perlakukan sama dengan kejadian beberapa tahun sebelum nya.
Karena melihat Aruni pergi begitu saja tanpa menjawab dan berkata satu patah kata pun, akhirnya Arjuna bangkit dari posisinya dan langsung saja duduk di atas kursi dengan di papah serta di bantu oleh Luna.
"Sudahlah Arjuna, kamu yang kuat ya kamu yang sabar," jawab Luna menyemangati Arjun.a
"Lain kali coba lagi," jawab Ina sambil tersenyum dan memberikan semangat pada Arjuna dan menepuk nepuk pundak nya.
Setelah membantu Arjuna, dan seketika Luna bersama Ina pun pergi meninggalkan Arjuna dan segera mengejar Aruni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments