Mencari

Waktu berlalu begitu cepat, usia Vano sudah memasuki 11 bulan. Lelaki kecil yang tampan ini sangat aktif dan ceria. Dia sering mencari papa nya ketika papanya pulang larut malam Vano akan menangis mencari papanya sampai dia tertidur.

Empat bulan terakhir ini Bagas sering pulang larut malam karena proyek baru yang katanya dia harus segera selesaikan. Bahkan tak jarang hari sabtu atau minggu yang harusnya untuk ku dan Vano beberapa kali mulai Bagas gunakan untuk pekerjaannya yang meninjau lokasi di luar kota katanya.

Hari ini Bagas berangkat pagi-pagi sekali katanya ada meeting bersama Big Bos.

Vano rewel ketika bangun tidur,aku yang berniat menggendongnya terkejut karena badan Vano panas pagi ini,padahal semalam dia ceria dan selalu tersenyum. Aku menggendongnya dan kemudian berjalan menuju lemari penyimpanan obat yang berada di ruang makan dan mengambil obat penurun panas untuk meredakan panas Vano,dan meminumkannya.

“uh sayangnya mama cup cup nak” aku menggendong Vano

“mana yang sakit nak?” Aku mencoba bertanya pada Vano

“ pa….pa….pa…” Vano hanya menjawab memanggil papanya

“Vano mau sama papa nak?” Aku coba bertanya pada Vano,dia menjawab dengan mengangguk-anggukkan kepalanya

“Nanti kalau sudah gak panas kita telepon papa ya sayang,sekarang Vano berhenti ya nangisnya,maem dulu ya biar papa cepat pulang” kataku membujuk Vano,Vano hanya mengangguk saja

“mbak Sari tolong ambilkan makannya Vano ya,bawa keteras ya mbak saya mau suapi Vano di teras” aku meminta tolong Mbak Sari untuk mengambilkan makan Vano yang sudah aku siapkan

“Baik non” jawab mbak sari

Vano hanya memakan sedikit makanannya kemudian dia menguap,aku berpikir efek obat penurun panasnya mulai bekerja,akhirnya aku membawa Vano masuk kembali ke kamar,dan menidurkan Vano di tempat tidur miliknya yang bersebelahan dengan ranjang milikku dan Bagas.

Aku meninggalkan Vano yang sudah tertidur untuk mencuci baju milik Vano. Saat ku tinggalkan panas Vano sudah turun,aku pikir mungkin dia kecapekan saja sehingga membuat dia demam.

Aku sedang menjemur pakaian Vano ketika aku mendengar Vano menangis memanggil ku,

“Hikzzz hikzzz hikzzz ma…. Ma….. ma….”

“Ya sayang……” aku mengencangkan suaraku agar Vano mendengar suaraku

“Tunggu nak,ini mama jalan ke Vano” aku berjalan dari ruang jemura di belakang sambil bersuara agar Vano tidak semakin menangis

“Ugh sayang nya mama sudah bangun ya,mau n*n*n ya nak” aku menghampiri Vano,saat aku mengangkat tubuhnya,aku terkejut karena Vano kembali panas,aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada Vano,karena tadi Vano minum obatnya jam 9 dan sekarang baru jam 11 Vano sudah panas lagi.

Sambil meny*s*i Vano yang panas aku sambil berpikir memutar otakku untuk tetap bisa berpikir jernih dan tidak kalut.

Aku mengambil ponselku dari atas nakas kemudian menghubungi Bagas,

Tuutttt….. Tuuutttt….. Tuuuttttt……

Bagas tak menjawab panggilanku,aku mencoba kembali.

Tuuutttt….. Tuuutttt….. Tuuttt…..

Bagas kembali tak menjawab panggilanku,aku berpikir mungkin Bagas masih rapat. Aku mengirimkan pesan untuknya

To : Papa

Pa,Vano demam dari tadi pagi,sudah mama kasi obat penurun panas,tapi hanya sebentar sekarang panas lagi,apa mama bawa ke RS aja ya pa?

maaf gangguin rapat papa.

Send

Pesan sudah ku kirimkan tetapi belum ada balasan apapun dari Bagas,akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Bagas sekali lagi.

“the number you are calling it’s not active….” Nomor Bagas tidak aktif,aku mencoba sekali lagi tetap tidak aktif.

Akhirnya aku memutuskan untuk mampir ke kantor Bagas dulu sebelum ke rumah sakit membawa Vano,mbak Sari aku ajak supaya bisa membantuku menjaga Vano saat aku menyetir.

Aku memang sering menyetir sendiri saat Bagas kerja,untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari atau sekedar mengajak Vano berjalan-jalan berkeliling ketika aku sedang bosan.

Pukul 11.55 aku sampai di tempat parkir kantor Bagas,

“Mbak Sari tunggu di mobil aja ya,kasian Vano lagi tidur soalnya” aku menyuruh mbak Sari untuk menunggu di mobil karena Vano yang rewel sepanjang perjalanan dan tertidur.

“iya non” ucap mbak Sari

Aku bergegas turun menuju ke lobby dan bertanya pada resepsionis

“Selamat siang mbak,ada yang bisa saya bantu” kata resepsionis itu bertanya

“Selamat siang,bisakah saya bertemu dengan pak Bagas Awangga,Manager Operational disini” jawabku

“Apa sudah membuat janji ya mbak?” Tanya resepsionis itu

“Belum mbak,saya istri pak Bagas mau kasi tau pak Bagas kalau anaknya demam tinggi” jawabku menjelaskan

“Oh maaf bu saya tidak tahu kalau ibu isri pak Bagas,sebentar saya coba teleponkan keruangan pak Bagas ya bu” jawab nya kemudian berjalan ke samping mendekati telepon yang terletak di ujung meja resepsionis,aku menunggu dengan cemas entah apa yang di bicarakan resepsionis itu di telepon aku tak dapat mendengarkannya.

“Bu maaf pak Bagas sedang tidak ada di kantor,semua bawahan pak Bagas tidak tahu beliau ada di mana bu” kata resepsionis itu menjelaskan.

“Owh ya sudah mbak gak apa-apa,saya bisa titip pesan saja ya mbak,nanti tolong mbak berikan ke pak Bagas ya” kataku

“Baik bu,ini pulpen dan kertasnya” kata resepsionis itu memberikan pulpen dan kertas padaku.

Untuk Bagas

Bagas aku bawa Vano ke RS dekat kanatormu agar setelah kamu pulang kantor kamu bisa temui Vano.

From Rheyna

Setelah menuliskan pesan pada secarik kertas,aku memberikan kertas dan pulpen itu pada resepsonis itu

“Ini mbak,titip untuk pak Bagas ya mbak,terima kasih” kataku sembari sedikit memberi senyum pada resepsionis itu

“Baik bu,sama-sama” jawabnya sembari membalas senyumku.

Aku berlalu dari lobby kantor Bagas dan berlari menuju mobil yang aku parkirkan

“Non,den Vano mengigau papanya” kata mbak Sari saat aku masuk kedalam mobil

“Iya mbak dia kangen papanya sepertinya,kita bawa ke rumah sakit aja ya mbak” jawabku yang sedikit bersedih.

Sepuluh menit perjalanan sampailah kami di rumah sakit yang dekat dengan kantor Bagas,setelah memarkirkan mobil aku langsung turun menggendong Vano,dan mbak Sari membantuku membawa tasku dan keperluan Vano.

Aku langsung membawa Vano ke IGD rumah sakit itu. Vano di baringkan pada ranjang IGD dan dokter jaga mulai memeriksanya sambil mendengarkan penjelaskan ku awal mula Vano demam.

“Bu ini putranya dehidrasi,apa minumnya berkurang?makannya berkurang?” Tanya dokter padaku

Aku terkejut dan baru ingat kalau beberapa hari ini frekuensi Vano meny*s* berkurang dan makannya hanya sedikit,

“Sepertinya iya dokter,maaf karena saya tidak menyadari itu dok” jawabku penuh penyesalan

“Baik bu kalau begitu putranya di rawat disini saja ya bu sambil diberikan infus agar cepat pulih,mungkin dua sampai tiga hari bisa pulang bu” kata dokter jaga menjelaskan.

“Iya dokter,apa saja yang penting anak saya bisa kembali sehat” jawabku

“Baik bu,silahkan mengurus administrasi untuk rawat inapnya dulu bu” kata dokter mengarahkan ku

Administrasi sudah selesai aku urus dan aku menyuruh mbak Sari untuk kembali kerumah,takut kalau Bagas tidak kembali ke kantor dan malah pulang kerumah.

“Mbak Sari nanti nanti kalau Bagas balik kerumah tolong titipkan baju Vano ke Bagas aja ya mbak,mbak Sari tolong jaga rumah sementara saya disini ya” kata ku menjelaskan

“iya non baik” kata mbak Sari kemudian kembali pulang naik taxi.

Bersambung……..

Terpopuler

Comments

Tha Ardiansyah

Tha Ardiansyah

janjimu tinggal janji Bagas

2021-11-23

0

Nurjanah

Nurjanah

semangat ka

2021-09-10

0

Laxndy

Laxndy

Hadir kak

2021-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Putri
3 Janji
4 Kejutan
5 Mencari
6 Arlo Pov I
7 Arlo Pov II
8 Siapa Dia?
9 Secret Admirer
10 SAAT
11 Salah
12 Sedikit Senyuman
13 Ultah Vano
14 Hadiah
15 Arlo Pov
16 Vano Ku I
17 Vano Ku II
18 Vano Ku III
19 Kehilangan
20 Memberanikan Diri
21 Owhh
22 KAMU
23 Menghilang
24 Arlo Pov
25 Keputusan
26 Papa
27 Mengakhiri
28 Semakin
29 Maafkan Aku
30 Semakin
31 Terulang Kembali
32 Dekat Tapi Jauh
33 Jangan Lagi Tuhan
34 Mengapa Aku
35 Mencari
36 Tak Perlu Kembali
37 Jalan Terbaik
38 Kehidupan Baru
39 Ada Citan Berkeliaran
40 Menghindar
41 Bule
42 Steve
43 Kesepakatan
44 Pura-pura
45 Penjelasan
46 Istri
47 Bromo
48 Nikmat Tuhan
49 Panti Asuhan
50 Mencari Rumah
51 Rumah Impian
52 Cafe
53 Terjual
54 Calon
55 Background
56 Pelacak
57 WIN
58 Ponsel
59 Rindu Mama
60 Jakarta
61 ‘Krucuk’
62 Retno
63 Pak Wahyu
64 Kejutan
65 Mom
66 Gita
67 Terluka
68 Aku Mau
69 Mamer
70 Bersekongkol
71 Dia
72 Akhirnya
73 Terlepas
74 Malu
75 Bagaimana
76 Bagas POV I
77 Bagas Pov II
78 Paris
79 Bule Bucin
80 Kesemutan
81 Bahagia Kembali
82 Shopping
83 Bertemu
84 Pindah
85 Jerman
86 Waktunya
87 Rindu
88 Indonesia
89 Bertemu
90 Twin
91 Mendadak
92 Rumah Baru
93 Berselingkuh?
94 Menghilang
95 Siapa Dia?
96 Ternyata
97 Sedikit Berbohong
98 Jangan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal
2
Putri
3
Janji
4
Kejutan
5
Mencari
6
Arlo Pov I
7
Arlo Pov II
8
Siapa Dia?
9
Secret Admirer
10
SAAT
11
Salah
12
Sedikit Senyuman
13
Ultah Vano
14
Hadiah
15
Arlo Pov
16
Vano Ku I
17
Vano Ku II
18
Vano Ku III
19
Kehilangan
20
Memberanikan Diri
21
Owhh
22
KAMU
23
Menghilang
24
Arlo Pov
25
Keputusan
26
Papa
27
Mengakhiri
28
Semakin
29
Maafkan Aku
30
Semakin
31
Terulang Kembali
32
Dekat Tapi Jauh
33
Jangan Lagi Tuhan
34
Mengapa Aku
35
Mencari
36
Tak Perlu Kembali
37
Jalan Terbaik
38
Kehidupan Baru
39
Ada Citan Berkeliaran
40
Menghindar
41
Bule
42
Steve
43
Kesepakatan
44
Pura-pura
45
Penjelasan
46
Istri
47
Bromo
48
Nikmat Tuhan
49
Panti Asuhan
50
Mencari Rumah
51
Rumah Impian
52
Cafe
53
Terjual
54
Calon
55
Background
56
Pelacak
57
WIN
58
Ponsel
59
Rindu Mama
60
Jakarta
61
‘Krucuk’
62
Retno
63
Pak Wahyu
64
Kejutan
65
Mom
66
Gita
67
Terluka
68
Aku Mau
69
Mamer
70
Bersekongkol
71
Dia
72
Akhirnya
73
Terlepas
74
Malu
75
Bagaimana
76
Bagas POV I
77
Bagas Pov II
78
Paris
79
Bule Bucin
80
Kesemutan
81
Bahagia Kembali
82
Shopping
83
Bertemu
84
Pindah
85
Jerman
86
Waktunya
87
Rindu
88
Indonesia
89
Bertemu
90
Twin
91
Mendadak
92
Rumah Baru
93
Berselingkuh?
94
Menghilang
95
Siapa Dia?
96
Ternyata
97
Sedikit Berbohong
98
Jangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!