Janji

Sejak kejadian aku mengetahui hubungan Bagas dan Putri 3 hari yang lalu, sikapku berubah tak lagi sehangat dulu,mungkin karena luka di hatiku masih sangat terasa.

“Yank besok kan hari sabtu,jalan-jalan yuk?” Bagas mencoba mengajak aku bicara saat kami makan malam dirumah,

“Kemana?” Jawabku dengan rasa malas

“Gimana kalau kita ke Batu? Malang?Atau mau ke Joga aja yank?” Tanya Bagas mencoba menawarkan ke beberapa tempat

“Aku malas pergi” jawabku singkat

“Atau kita ngemall aja yuk yank? Nonton,makan,kamu bisa sekalian shopping juga yank?” Tanya Bagas masih berusaha menawarkan padaku untuk kami sedikit meluangkan waktu untuk refreshing

“Aku lelah,pergilah jika kamu ingin pergi” jawabku malas-malasan

Bagas meletakan sendok dan garpunya kemudian mencoba menggenggam tanganku yang sudah lebih dahulu menyelesaikan makanku,entahlah aku merasa tak ingin melanjutkan makan lagi saat Bagas berusaha berbicara padaku,

“Aku mohon maafkan semua kesalahanku yank,maafkan semua kekhilafanku selama ini,maafkan aku atas luka yang aku buat,aku mohon kembalilah seperti dulu yank,kembalilah seperti kekasihku yang ceria” permintaan maaf Bagas membuat aku menolehkan pandanganku pada matanya,berusaha mencari kebohongan disana tetapi aku tak menemukannya,atau aku yang tak mampu menyelami arti dari tatapannya?

“Aku sudah bilang sama kamu kan,aku memaafkanmu tapi semua tak akan sama lagi,sesuatu yang sudah pernah pecah akan selalu berbekas walaupun sudah kamu rekatkan kembali,bahkan sudah kamu tutup dengan cat sekalipun dia tidak akan sekuat sebelum pecah” aku mengatakannya dan kemudian mengangkat piring makanku dan berlalu meninggalkan Bagas aku menaruh piringku di tempat cucian piring dan bergegas ke kamar,meninggalkan Bagas di meja makan seorang diri. Kami tidak memiliki asisten rumah tangga karena aku yang tidak ingin ada orang lain dirumah sederhana kami ini,karena aku merasa mampu untuk mengurus semua urusan rumah tangga kami.

15 menit berlalu setelah aku kembali ke kamar,aku duduk di atas tempat tidur dan menyandarkan punggungku pada headboard,memainkan ponselku mencari informasi seputar kehamilan,makanan apa saja yang sebaiknya tidak aku konsumsi,kehamilan ini membuat aku bahagia sekaligus mudah bersedih.

‘Ceklek’ terdengar suara pintu kamar di buka,Bagas memasuki kamar mematikan lampu utama,tinggal lampu diatas nakas saja yang menyala. Bagas berlalu menuju kamar mandi. Setelah 10menit berada dalam kamar mandi Bagas keluar dan menuju ranjang tidur kami, duduk disebelahku dan menatap lama ke arahku,sedangkan aku pura-pura serius membaca deretan tulisan dilayar ponselku, tiba-tiba Bagas menelusupkan tangan kanannya di belakang kepalaku dan menarik pundakku dalam pelukannya,aku yang kaget karena sikap Bagas yang tiba-tiba membuat aku berusaha melepaskan diri dari pelukannya, “sssttttttt….” Kata Bagas berusaha membuat aku diam,kemudian tangan kirinya berusaha menyentuh bagian perutku dan mengelusnya perlahan sambil berkata “sayangnya papa tau gak kalau mamamu lagi ngambek sama papa nak” Bagas seolah-olah sedang berbicara dengan anak kami “Papa yang salah nak sudah membuat mamamu terluka,maafkan papa ya nak? Papa gak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.” Kemudian Bagas mencium ujung kepalaku dan berkata “Yank maafin aku,kamu berhak marah dan membenciku,tapi aku mohon jangan buat anak kita ikut bersedih yank,kamu boleh pukul aku sekeras yang kamu mau,tapi jangan siksa dirimu dengan bersedih yank” kata-kata Bagas membuat aku kembali menangis dalam diam, aku tak menjawab sepatah kata pun dari apa yang Bagas ucapkan, “menangislah yank,aku disini untuk menghapus air mata dan lukamu,maafkan aku yank” Bagas kembali menciumku dan mempererat pelukannya.

Terlalu lelah menangis tanpa sadar aku tertidur dalam pelukan lelaki yang aku cintai sekaligus aku benci.

***

Esok paginya saat aku terbangun dengan sedikit terkejut karena ternyata Bagas masih setia memelukku dan aku membalas pelukannya. Aku terdiam dengan posisiku sekarang, aku menatap wajah lelaki yang membuat aku jatuh cinta sekaligus lelaki yang yang menorehkan luka dalam hatiku.

Aku mencoba beranjak dari tempat tidur tetapi pelukan Bagas semakin erat memeluku “mau kemana yank? Disini aja aku masih kangen kamu yank,lanjutin dong memandangi suamimu yang tampan ini” kata-kata Bagas membuat aku reflek memukul dadanya perlahan “apa’an sih? Aku gak mandangi kamu kok” jawab ku sambil berusaha melepaskan pelukan Bagas,kemudian berlalu meninggalkan Bagas saat dapat melepaskan pelukannya,dan menuju kamar mandi untuk mandi dan menyiapkan sarapan untuk kami.

Saat keluar dari kamar mandi aku lihat Bagas sudah bangun dan duduk bersandar pada headboard, “yank mau kemana?” Tanya Bagas saat melihat aku akan keluar kamar, “ke dapur, bikin sarapan” jawabku, “yank sini dulu bentar aja” kata Bagas kemudian, “ada apa?” Jawabku sambil berjalan mendekati ranjang kami, “sini sini yank duduk sini dulu” kata Bagas sambil menepuk-nepuk ruang kosong sebelah dia, aku duduk di tempat Bagas menepuk-nepuk tadi, “yank boleh minta sesuatu?” Kata Bagas saat aku sudah duduk, “ha? Minta apa?” Jawabku sedikit ketus, “boleh gak kalau pagi ini kita sarapan diluar? Aku tiba-tiba pengen banget bubur ayam yang biasa kamu beli buat sarapan itu low yank!” Jawab Bagas, “tumben banget minta bubur ayam? Biasanya ditawarin juga gak mau” tanyaku pada Bagas, “gak tau yank pengen banget rasanya,mau ya yank?” Kata Bagas sambil menunjukkan wajah yang memelas, “heeemmm iya deh, buruan mandi lah kalau gitu” jawabku menyetujui ajakan Bagas, “yeeeeyyyy asikkk,makasih yank” kata Bagas kegirangan sambil mencium keningku dan berlari menuju kamar mandi.

Selagi menunggu Bagas mandi aku membersihkan tempat tidur kami,kemudian aku berlanjut mengganti pakaianku dan sedikit memoles wajahku menggunakan pelembab dan bedak tipis serta sedikit lipbalm,kemudian aku menyisir rambut panjangku yang sedikit bergelombang dan mengikatnya menjadi satu seperti ekor kuda. Aku bukan wanita cantik,tetapi orang-orang yang mengenalku mengatakan bahwa aku manis,dengan kulitku yang sawo matang dan hidung mancungku banyak orang berpikir bahwa aku adalah keturunan Arab,padahal itu tidak benar karena kedua orang tua ku asli 100% Indonesia. Setelah aku selesai mengikat rambutku,Bagas pun keluar dari kamar mandi dan bergegas berganti pakaian.

“Yuk yank kita berangkat” kata Bagas sambil berjalan ke arahku yang masih setia duduk didepan cermin,

“Iya ayo” jawabku seraya berdiri dan mengambil tas mini yang sudah aku siapkan di atas meja rias, Bagas menggandeng tanganku dan kemudian menuntunku keluar kamar.

Kami berangkat pukul 08.30 menempuh perjalanan sekitar 30menit menuju bubur ayam yang Bagas inginkan tadi. Setelah membeli bubur ayam dan memakannya disana kemudian pukul 09.30 kami menuju toko roti yang lumayan besar di kota kami,Kota Surabaya. Toko roti yang berlambang kincir angin ini membuat aku kalap mata,banyak kue yang ingin aku beli,tetapi aku memutuskan untuk membeli kue blackforest kesukaanku,aku membeli kue dengan ukuran yang besar,hahaha aku sudah membayangkan jika kue itu akan ku makan seorang diri sambil kusendok,aku tak ingin memakannya jika dipotong,keinginanku memang aneh ya hehehe.

Setelah dari toko roti Bagas mengajakku berjalan-jalan ke mall. Dia mengajakku melihat-lihat baju ibu hamil,kemudian dia memilihkan beberapa baju untukku agar ketika perutku besar nanti aku tidak kebingungan memakai pakaian apa. Ya Bagas terlihat sangat bersemangat memilihkan aku pakaian hamil,sudah ada 10 pakaian yang ia belikan untukku. Keluar masuk toko pakaian hamil membuatku lelah,ketika Bagas akan mengajakku maemasuki toko yang lain aku mulai menolak karena aku sudah lelah. Akhirnya Bagas mengajakku untuk kembali ke mobil dan kami beranjak pergi dari mall ini,dan kembali pulang kerumah yang ternyata sudah menjelang sore hari.

***

Hubungan kami berangsur-angsur membaik,aku sudah mulai mengobati luka di hatiku dan Bagas membantuku dengan mencurahkan perhatiannya penuh kepadaku dan bayi yang berada di kandunganku.

Bagas tak lagi pulang larut malam,dia sering mengajakku berjalan-jalan,menghabiskan waktu berdua bersama saling bercerita dan bersenda gurau bersama.

Bersambung…..

Terpopuler

Comments

Mommy Gyo

Mommy Gyo

3 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Putri
3 Janji
4 Kejutan
5 Mencari
6 Arlo Pov I
7 Arlo Pov II
8 Siapa Dia?
9 Secret Admirer
10 SAAT
11 Salah
12 Sedikit Senyuman
13 Ultah Vano
14 Hadiah
15 Arlo Pov
16 Vano Ku I
17 Vano Ku II
18 Vano Ku III
19 Kehilangan
20 Memberanikan Diri
21 Owhh
22 KAMU
23 Menghilang
24 Arlo Pov
25 Keputusan
26 Papa
27 Mengakhiri
28 Semakin
29 Maafkan Aku
30 Semakin
31 Terulang Kembali
32 Dekat Tapi Jauh
33 Jangan Lagi Tuhan
34 Mengapa Aku
35 Mencari
36 Tak Perlu Kembali
37 Jalan Terbaik
38 Kehidupan Baru
39 Ada Citan Berkeliaran
40 Menghindar
41 Bule
42 Steve
43 Kesepakatan
44 Pura-pura
45 Penjelasan
46 Istri
47 Bromo
48 Nikmat Tuhan
49 Panti Asuhan
50 Mencari Rumah
51 Rumah Impian
52 Cafe
53 Terjual
54 Calon
55 Background
56 Pelacak
57 WIN
58 Ponsel
59 Rindu Mama
60 Jakarta
61 ‘Krucuk’
62 Retno
63 Pak Wahyu
64 Kejutan
65 Mom
66 Gita
67 Terluka
68 Aku Mau
69 Mamer
70 Bersekongkol
71 Dia
72 Akhirnya
73 Terlepas
74 Malu
75 Bagaimana
76 Bagas POV I
77 Bagas Pov II
78 Paris
79 Bule Bucin
80 Kesemutan
81 Bahagia Kembali
82 Shopping
83 Bertemu
84 Pindah
85 Jerman
86 Waktunya
87 Rindu
88 Indonesia
89 Bertemu
90 Twin
91 Mendadak
92 Rumah Baru
93 Berselingkuh?
94 Menghilang
95 Siapa Dia?
96 Ternyata
97 Sedikit Berbohong
98 Jangan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal
2
Putri
3
Janji
4
Kejutan
5
Mencari
6
Arlo Pov I
7
Arlo Pov II
8
Siapa Dia?
9
Secret Admirer
10
SAAT
11
Salah
12
Sedikit Senyuman
13
Ultah Vano
14
Hadiah
15
Arlo Pov
16
Vano Ku I
17
Vano Ku II
18
Vano Ku III
19
Kehilangan
20
Memberanikan Diri
21
Owhh
22
KAMU
23
Menghilang
24
Arlo Pov
25
Keputusan
26
Papa
27
Mengakhiri
28
Semakin
29
Maafkan Aku
30
Semakin
31
Terulang Kembali
32
Dekat Tapi Jauh
33
Jangan Lagi Tuhan
34
Mengapa Aku
35
Mencari
36
Tak Perlu Kembali
37
Jalan Terbaik
38
Kehidupan Baru
39
Ada Citan Berkeliaran
40
Menghindar
41
Bule
42
Steve
43
Kesepakatan
44
Pura-pura
45
Penjelasan
46
Istri
47
Bromo
48
Nikmat Tuhan
49
Panti Asuhan
50
Mencari Rumah
51
Rumah Impian
52
Cafe
53
Terjual
54
Calon
55
Background
56
Pelacak
57
WIN
58
Ponsel
59
Rindu Mama
60
Jakarta
61
‘Krucuk’
62
Retno
63
Pak Wahyu
64
Kejutan
65
Mom
66
Gita
67
Terluka
68
Aku Mau
69
Mamer
70
Bersekongkol
71
Dia
72
Akhirnya
73
Terlepas
74
Malu
75
Bagaimana
76
Bagas POV I
77
Bagas Pov II
78
Paris
79
Bule Bucin
80
Kesemutan
81
Bahagia Kembali
82
Shopping
83
Bertemu
84
Pindah
85
Jerman
86
Waktunya
87
Rindu
88
Indonesia
89
Bertemu
90
Twin
91
Mendadak
92
Rumah Baru
93
Berselingkuh?
94
Menghilang
95
Siapa Dia?
96
Ternyata
97
Sedikit Berbohong
98
Jangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!