Membuat Makan malam.

Happy Reading....

Setelah dirasa rambutnya sudah kering Alisha keluar dari kamarnya dia melihat sekeliling sangat sepi Alisha mengira kalau Nevan sedang berada di dalam kamarnya.

Dia kemudian berjalan ke arah dapur dia rencananya akan membuat makan malam untuk dirinya dan Nevan.

Alisha membuka kulkas dan ternyata isi kulkas itu sangat lengkap Alisha merasa aneh padahal ini adalah apartemen seorang pria sebelumnya tapi di dalam kulkas ini lengkap dengan bahan masakan.

"Ternyata banyak bahan masakan di sini aku kira aku tidak akan menemukan bahan masakan tapi ini begitu komplet," Kata Alisha.

"Mungkin Mama sudah menyiapkan ini agar aku dan Mas Nevan tidak perlu belanja lagi, sekarang lebih baik aku memulai masaknya untuk makan malam kita berdua," Kata Alisha dengan semangat mengambil bahan yang akan di masaknya.

Alisha memasak dengan semangat karena ini adalah pertama kalinya dia akan memasak makanan untuk suaminya.

Alisha memang pandai dalam hal memasak karena dia sering membantu ART di rumahnya dulu saat memasak dia juga terkadang memasak dengan Ayahnya.

Teringat kembali kenangan bersama Ayahnya membuat Alisha kembali merasa rindu masa-masa itu, Alisha segera memfokuskan kembali dirinya ke masakannya agar dia tidak kembali menangis karena merindukan Ayahnya.

"Tidak Alish, kamu jangan terus-terusan nangis nanti Ayah dan Ibu akan ikutan sedih melihatnya semangat Alish," Katanya sambil membolak-balikan masakannya.

Beberapa saat kemudian makanannya sudah matang semuanya, dia kemudian menatanya di meja makan dan saat melihat jam dia ingat kalau dia belum shalat isya.

"Aku shalat dulu deh siapa tau setelah selesai shalat Mas Nevan sudah turun ke sini," Katanya dia kemudian menuju ke kamarnya dan melaksanakan shalat terlebih dahulu.

Saat keluar lagi dari kamarnya Alisha yang sudah berharap Nevan sudah ada di meja makan atau sudah keluar dari kamarnya tapi ternyata dia harus sedikit kecewa karena Nevan belum kelihatan sama sekali.

"Kenapa Mas Nevan belum turun juga ya padahal ini sudah lebih dari jam makan malam," Gumam Alisha yang berdiri di ujung tangga dengan pandangan melihat ke pintu kamar Nevan.

"Mas Nevan tidak ngijinin aku buat ke atas kalau aku ke atas untuk memanggilnya nanti pasti dia akan marah gimana dong ya," Alisha berjalan ke sana-kemari karena bingung harus bagaimana.

"Atau aku panggil saja dari sini ya, siapa tau Mas Nevan akan mendengarnya dan turun ke sini," Kata Alisha berbicara dengan dirinya sendiri.

"Mas Nevan," Panggilnya dari ujung tangga dia tidak berani naik ke lantai kamar Nevan.

"Mas Nevan," Panggilnya lagi dan masih tidak sahutan juga, hingga Alisha mencoba memanggil Nevan beberapa kali lagi namun tetap masih tidak ada sahutan sama sekali.

"Apa Mas Nevan tidur ya," Katanya pada dirinya sendiri.

"Mungkin Mas Nevan kelelahan sehingga tidak mendengar panggilan ku," Alisha berjalan menuju meja makan dia melihat makanan yang sudah tersaji di meja makan.

"Aku tungguin Mas Nevan di sini saja kalau gitu, siapa tau nanti Mas Nevan lapar saat bangun tidur biar nanti aku hangatin lagi masakannya," Kata Alisha dia akhirnya menunggu Nevan yang dikiranya sedang tidur.

Dia tidak tahu kalau sebenarnya Nevan tidak ada di sana Nevan sudah pergi dari tadi untuk menemui seseorang yang spesial baginya dan mengacuhkannya Alisha yang sedang berusaha menjadi istri yang baik untuknya.

Karena sudah lumayan malam Alisha akhirnya tertidur di meja makan dengan makanan yang masih tertata rapi di meja makan itu.

Dinginnya malam tidak mengganggu Alisha yang sedang terlelap itu dia tenang dengan alam mimpinya.

Hingga saat jam sudah menunjukkan tengah malam tidur Alisha terganggu karena suara pintu terbuka dan tertutup.

Dia kemudian bangun dan berjalan menuju asal suara untuk melihat siapa yang datang, saat sampai di depan pintu dapur dia melihat ternyata Nevan yang sedang menutup pintu itu.

"Mas Nevan darimana?" Tanya Alisha dengan nada yang ramah.

"Aku dari luar bertemu seseorang?" Kata Nevan datar.

"Mas Nevan sudah makan, Alish sudah masak tapi sekarang sudah dingin biar Alish hangatin dulu makanannya ya," Kata Alisha.

"Tidak perlu aku sudah makan di luar," Jawab Nevan sambil berlalu begitu saja menuju kamarnya.

Melihat sikap Nevan yang seperti itu Alisha hanya menghela napas dan mengalihkan pandangannya ke arah meja makan melihat makanan yang belum sempat tersentuh sedikitpun.

Perutnya pun tidak terasa lapar sama sekali dia berjalan ke meja makan lagi. Alisha memasukkan makanan itu ke lemari penyimpanan makanan biar besok bisa di hangatin lagi dan di makan olehnya daripada mubazir.

"Aku sebaiknya kembali tidur saja deh,?" Kata Alisha dia kemudian masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

Alisha berusaha untuk tidur tapi ternyata tidak bisa tidur lagi, mungkin karena siangnya dia juga tertidur sehingga sekarang tidak mengantuk.

Alisha membolak-balikan badannya berusaha untuk tidur tapi tidak bisa matanya masih tidak mau terpejam.

Karena tidak bisa tidur dia kemudian mengambil ponselnya dia ingat selama beberapa hari ini dia sama sekali belum memeriksa ponselnya karena masih berkabung.

"Kenapa banyak banget panggilan tidak terjawab dari Kak Bara," Kata Alisha saat melihat panggilan dari Dokter pribadinya.

"Eh nelpon lagi padahal ini sudah malam," Kata Alisha dia kemudian mengangkat panggilan itu.

"Halo Kak Bara ada apa nelpon malam-malam gini," Kata Alisha.

"Ya Allah Alish kamu kemana saja Kakak sudah hubungi kamu dari beberapa hari yang lalu tapi tidak pernah nyambung hah," Kata Bara nyerocos Bara adalah Dokter pribadi yang sudah Alisha anggap kakaknya sendiri.

"Hehe maaf Kak, Alish 'kan lagi dalam masa berkabung jadi lupa meriksa ponsel," Kata Alisha cengengesan.

"Ingat sudah waktunya untuk cek-up besok kamu kakak tunggu di rumah sakit jangan telat lagi," Kata Bara.

"Oke Kak, besok Alish pasti ke sana," Jawab Alisha.

"Terus sekarang kamu kenapa belum tidur," Kata Bara.

"Kan lagi jawab telpon dari kakak gimana sih," Kata Alisha.

"Maksudnya tadi sebelum angkat telpon dari kakak," Kata Bara.

"Alisha tadi kebangun dan tidak bisa tidur lagi jadi meriksa ponsel deh," Jelas Alisha.

"Ya sudah sekarang kembalilah tidur jangan bergadang, ingat besok jangan lupa datang ke rumah sakit," Kata Bara.

"Iya Alisha tidak akan lupa besok Alisha akan ke rumah sakit, Ya sudah kalau gitu Alish tutup ya telponnya Kak, Alish mau tidur Kakak juga segeralah istirahat ini sudah malam," Kata Alisha setelah itu dia mematikan sambungan telponnya.

Alisha memang harus cek-up kesehatannya setiap satu bulan sekali karena tubuhnya terkadang suka drop.

Karena sudah merasa mengantuk Alisha pun kembali memejamkan matanya hingga beberapa saat kemudian dia pun kembali tertidur berlayar ke alam mimpinya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Anthy Khalid

Anthy Khalid

apakah nti nevan cemburu melihat kedekatan alish dng dr.bara...nti.
entahlah...

2022-02-03

0

Rida Nugeraheni

Rida Nugeraheni

visualnya thor

2022-01-08

0

puri purihat

puri purihat

aku suka cerita nya ..

2022-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Dan Kepergian Ayah
2 Pemakaman.
3 Tempat Tinggal Baru
4 Membuat Makan malam.
5 Tak dianggap.
6 Memiliki Pacar.
7 Bagaikan Virus.
8 Mulai Kuliah
9 Harus kuat
10 Keterpaksaan Nevan
11 Terlalu berharap
12 Makan malam bersama
13 Penyelamat Nevan
14 Pendonor untuk Nevan
15 Cinta atau kebodohan
16 Teman baru.
17 Terluka untuk kesekian kalinya.
18 Sebatas Khayalan.
19 Apa aku bodoh.
20 Apa harus menyerah.
21 Butuh teman cerita.
22 Rapuh.
23 Bicara dengan mertua.
24 Syarat untuk bercerai.
25 Malam terakhir.
26 Selamat tinggal.
27 Keegoisan Nevan.
28 Menjalani hidup dengan normal.
29 Pertemuan tidak terduga.
30 Capek menangis.
31 Kebenaran.
32 Kegundahan Nevan.
33 Hal yang tak terduga.
34 Mempertahankannya.
35 Berubah pikiran.
36 Kesedihan Nevan part 1
37 Kesedihan Nevan part 2
38 Nevan dan Bima
39 Melihat dari jauh
40 Ngidam.
41 Saling rindu tapi ragu.
42 Tetap pada pendiriannya
43 Menjadi penguntit.
44 Ketahuan hamil.
45 Baik-baik saja.
46 Maafkan aku.
47 Ingin Rujuk.
48 Datang malam-malam.
49 Hampir saja.
50 Membuatkan sarapan untuk Alisha.
51 Kedatangan mertua.
52 Malu tapi mau.
53 Nevan tidak tenang.
54 Baby Boy.
55 Resmi Rujuk.
56 Seperti pasangan lainnya.
57 Obrolan malam.
58 Jalan-jalan.
59 Akan pergi.
60 Kepergian Nevan.
61 Tak sadarkan diri.
62 Hancur.
63 Suasana tegang.
64 Suasana haru.
65 Belum sadar.
66 Sadar.
67 Keluarga kecil Nevan.
68 Super Papa.
69 Kehadiran Mesha.
70 Bercerita kepada Alisha.
71 Bertemu Mesha lagi.
72 Membantu Mesha.
73 Pikiran buruk Alisha.
74 Menemani Fariz.
75 Mendiamkan Nevan
76 Ribut.
77 Memberi Mesha tempat tinggal.
78 Kondisi Mesha.
79 Menceritakan kepada Alisha.
80 Melihat Mesha.
81 Kepergian Mesha.
82 Merawat Fariz.
83 Diterima dengan baik.
84 Kembali tersenyum.
85 TAMAT.
86 Extra part.
87 Promosi Novel Terbaru.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pernikahan Dan Kepergian Ayah
2
Pemakaman.
3
Tempat Tinggal Baru
4
Membuat Makan malam.
5
Tak dianggap.
6
Memiliki Pacar.
7
Bagaikan Virus.
8
Mulai Kuliah
9
Harus kuat
10
Keterpaksaan Nevan
11
Terlalu berharap
12
Makan malam bersama
13
Penyelamat Nevan
14
Pendonor untuk Nevan
15
Cinta atau kebodohan
16
Teman baru.
17
Terluka untuk kesekian kalinya.
18
Sebatas Khayalan.
19
Apa aku bodoh.
20
Apa harus menyerah.
21
Butuh teman cerita.
22
Rapuh.
23
Bicara dengan mertua.
24
Syarat untuk bercerai.
25
Malam terakhir.
26
Selamat tinggal.
27
Keegoisan Nevan.
28
Menjalani hidup dengan normal.
29
Pertemuan tidak terduga.
30
Capek menangis.
31
Kebenaran.
32
Kegundahan Nevan.
33
Hal yang tak terduga.
34
Mempertahankannya.
35
Berubah pikiran.
36
Kesedihan Nevan part 1
37
Kesedihan Nevan part 2
38
Nevan dan Bima
39
Melihat dari jauh
40
Ngidam.
41
Saling rindu tapi ragu.
42
Tetap pada pendiriannya
43
Menjadi penguntit.
44
Ketahuan hamil.
45
Baik-baik saja.
46
Maafkan aku.
47
Ingin Rujuk.
48
Datang malam-malam.
49
Hampir saja.
50
Membuatkan sarapan untuk Alisha.
51
Kedatangan mertua.
52
Malu tapi mau.
53
Nevan tidak tenang.
54
Baby Boy.
55
Resmi Rujuk.
56
Seperti pasangan lainnya.
57
Obrolan malam.
58
Jalan-jalan.
59
Akan pergi.
60
Kepergian Nevan.
61
Tak sadarkan diri.
62
Hancur.
63
Suasana tegang.
64
Suasana haru.
65
Belum sadar.
66
Sadar.
67
Keluarga kecil Nevan.
68
Super Papa.
69
Kehadiran Mesha.
70
Bercerita kepada Alisha.
71
Bertemu Mesha lagi.
72
Membantu Mesha.
73
Pikiran buruk Alisha.
74
Menemani Fariz.
75
Mendiamkan Nevan
76
Ribut.
77
Memberi Mesha tempat tinggal.
78
Kondisi Mesha.
79
Menceritakan kepada Alisha.
80
Melihat Mesha.
81
Kepergian Mesha.
82
Merawat Fariz.
83
Diterima dengan baik.
84
Kembali tersenyum.
85
TAMAT.
86
Extra part.
87
Promosi Novel Terbaru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!