Ucapan Kata selamat tinggal adalah hal yang terkadang tidak di sukai, karena di setiap kata itu mengandung makna yang menyedihkan bagi yang meninggalkan atau yang ditinggalkan..
...----------------...
Happy Reading.......
Langit yang mendung dan angin yang bertiup dengan lumayan kencang seolah menambah kesan suasana haru di sebuah pemakaman umum dimana saat ini sudah banyak orang yang berkumpul untuk mengantarkan tubuh dingin nan kaku itu ketempat peristirahatan terakhirnya.
Alisha saat ini sedang melihat Ayahnya untuk yang terakhir kalinya sebelum tubuh Ayahnya di masukkan ke liang lahat tempat peristirahatan terakhirnya.
Air mata sudah seperti aliran air sungai yang tidak pernah surut di pipi Alisha meski dia berusaha menguatkan hatinya tapi ternyata air mata itu seolah enggan untuk berhenti mengalir.
Kehilangan satu-satunya orang tua yang sudah menghabiskan waktu 20 tahun bersamanya tidaklah mudah Alisha melihat tubuh ayahnya perlahan dimasukkan ke dalam tanah.
Alisha Lavanya tidak menyangka hari ini akan datang begitu cepat padahal dua minggu yang lalu dia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 20 tahun bersama Ayah-nya itu.
"Selamat tinggal ayah, selamat beristirahat, Ayah pasti senang 'kan karena akan bertemu dengan ibu, Ayah tenang saja Alis akan hidup dengan baik, Alis akan berusaha menjadi istri yang baik untuk Mas Nevan, Ayah dan Ibu berbahagialah di sana Alisha sayang kalian," Kata Alisha dalam hatinya. Bibir Alisha tersenyum tapi air mata juga tidak berhenti mengalir di pipinya.
Saat acara penguburan jenazah sudah selesai dan para pelayat sudah mulai pulang Mama Nevan pun mengajak Alisha untuk pulang karena hari sudah mulai sore dan sepertinya akan turun hujan.
"Alis kita pulang sekarang ya, kita 'kan harus segera mengadakan pengajian di rumah untuk mendoakan Ayah kamu," kata Mama Nevan mengusap pundak Alisha.
Alisha masih bergeming di tempatnya dia masih asik mengusap papan yang tertuliskan nama Ayah-nya itu.
Pria yang menjadi cinta pertamanya kini telah berada jauh darinya, Bahkan dia belum sempat membalas setiap kebaikan yang telah di lakukan oleh Ayah-nya itu untuknya.
Tanpa terasa lagi-lagi air matanya mengalir di pipinya sekuat apapun dia berusaha menahan air matanya ternyata tidak bisa air matanya seolah enggan untuk berhenti mengalir.
"Alisha ayo kita pulang nak, kita 'kan harus mengadakan pengajian untuk almarhum Ayahmu biar beliau bisa beristirahat dengan tenang," Bujuk Papa Nevan mengusap punggung Alisha.
Alisha akhirnya mau bangun dan menganggukkan kepalanya dia berdiri tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Dan mereka pun berjalan menuju mobil mereka yang ada di parkiran pemakaman umum itu.
"Alis kamu satu mobil sama Nevan saja ya," Kata Mama Nevan yang berusaha membuat Nevan dan Alisha lebih dekat.
"Baiklah Ma," Jawab Alisha singkat dia pun mengikuti langkah Nevan dan masuk ke mobil Nevan.
Selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara baik Nevan maupun Alisha mereka sama-sama sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.
Alisha kembali ingat kenangan antara dirinya dan ayahnya, bagaimana ayahnya menemani setiap waktunya semenjak ibunya meninggal saat di baru berusia 9 tahun Ayah-nya lah yang menjadi sosok ibu sekaligus Ayah selama ini.
Mengingat hal itu Alisha kembali menangis bahkan sampai terdengar oleh Nevan isakkan tangisnya. Nevan yang melihat itu hanya memutar matanya jengah dia menganggap kalau Alisha benar-benar cengeng yang hanya bisa nangis dan nangis saja.
Nevan berpikiran seperti itu karena dia tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan sosok orang tua dalam hidupnya.
Dia belum pernah merasakan betapa sedihnya kehilangan sosok yang paling berharga dalam hidupnya.
Nevan hanya fokus pada setir mobilnya dia sama sekali tidak merasakan sedikit pun perasaan iba di hatinya saat melihat Alisha bersedih seperti itu.
Beberapa saat kemudian mobilnya telah sampai di rumah yang tidak terlalu mewah tapi terlihat nyaman itu adalah rumah orang tua Alisha.
Alisha turun dari mobil di rumah itu sudah ada para pelayan Mamanya Nevan yang sudah mempersiapkan untuk acara pengajian yang akan di adakan beberapa saat lagi.
"Kamu dan Nevan bersih-bersih dulu ya, Mama sama Papa juga mau bersih-bersih di kamar tamu," kata Mama Nevan kepada Alisha.
"Iya ma, Alisha ke kamar duluan ya," Pamit Alisha kepada mertuanya.
"Iya, Nevan kamu juga bersih-bersih ya, Mama sudah bawakan baju ganti untuk kamu dan sudah Mama simpan di kamar Alisha," Kata Mama Nevan kepada Nevan.
"Iya ma, Makasih kalau gitu Nevan ke kamar dulu," Kata Nevan dan langsung pergi menuju kamar yang tadi dimasuki oleh Alisha.
Karena merasa lelah Nevan pun merebahkan tubuhnya di ranjang Alisha dan beberapa saat kemudian dia pun tertidur dengan pulas di sana.
Alisha yang baru keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian lengkap melihat Nevan terlelap di ranjangnya dia mendekati Nevan dan memakaikan selimut kepada Nevan dengan sangat hati-hati agar tidak membangunkan Nevan.
"Aku tau ini bukan murni keinginan Kita tapi walau bagaimanapun aku akan berusaha untuk menjadi istri yang baik untukmu seperti janji ku pada ayahku sebelumnya, aku berharap rasa cinta diantara kita segera datang sehingga kita bisa menjalani kehidupan rumah tangga seperti pasangan pada umumnya," Kata Alisha sambil menatap wajah suaminya yang sedang terlelap itu.
Alisha berpikir mungkin tidak akan sulit baginya untuk bisa mencintai suaminya itu karena suaminya memiliki wajah yang tampan tidak kalah dengan artis-artis korea yang di sukai nya.
Setelah puas menatapi suaminya yang sedang terlelap itu Alisha pun ikut merebahkan tubuhnya di sisi lain ranjang itu dia juga merasa lumayan lelah.
Karena mengingat waktu pengajian masih lumayan lama dia pun memejamkan matanya dan terlelap di samping suaminya.
Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu diluar kamar Alisha hingga membuat Nevan terbangun dari tidurnya.
Nevan bangun dan turun dari ranjang dia kemudian membuka pintu kamar itu dan melihat Mamanya sedang berdiri di depan pintu.
"Apa Ma?" Tanya Nevan.
"Kamu segera siap-siaplah sebentar lagi acara pengajiannya akan di mulai, mana Alis?" Kata Mama Nevan.
"Tuh lagi tidur," Kata Nevan sambil menunjuk kearah ranjang dimana Alisha masih tertidur.
"Bangunkan dia sekalian ya, acaranya akan di mulai," Kata Mama Nevan.
"Iya Ma," Jawab Nevan singkat.
"Cepatlah turun kita tunggu di bawah ya," Kata Mamanya Nevan lagi sebelum pergi.
"Iya Ma, Nevan mau mandi dulu," Kata Nevan setelah itu dia menutup pintu kamar itu dan menuju kamar mandi.
BRAAK, Nevan menutup pintu kamar mandi dengan keras bertujuan untuk membangunkan Alisha yang masih tertidur.
Dan benar saja Alisha terbangun karena mendengar suara pintu tertutup, Alisha duduk dan melihat jam yang ada di nakas.
"Sebentar lagi acara pengajiannya akan di mulai," Kata Alisha setelah itu dia turun dari ranjang dan mengambil kerudung di lemari pakaiannya.
"Aku wudhu dan shalat di kamar Ayah saja kalau gitu, kalau nungguin Mas Nevan takutnya masih lama," Gumam Alisha dia kemudian keluar dari kamarnya dan menuju kamar Ayahnya yang berada tepat di samping kamarnya.
Saat memasuki kamar Ayahnya itu aroma parfum yang biasa Ayahnya pakai menusuk ke indra penciuman Alisha membuat Alisha kembali merindukan Ayahnya itu.
"Baru saja beberapa jam Ayah pergi Alisha sudah sangat merindukan Ayah," Gumam Alisha mengambil figuran foto dia bersama Ayahnya yang ada di nakas samping ranjang Ayahnya.
"Ayah apakah Alis bisa menjalani semuanya sendiri? Apa Alis sanggup berjalan tanpa adanya petunjuk jalan lagi yah," Kata Alisha kembali menangis sambil memeluk figuran foto itu.
Beberapa saat kemudian Alisha teringat niat awalnya ke kamar itu dia kemudian menyimpan kembali foto itu ke tempat semula dan bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat setelah itu dia keluar dan bergabung dengan para tamu yang sudah hadir untuk mendoakan Almarhum Ayah-nya.
Ayahnya adalah sosok yang ramah dan mudah bergaul dengan orang sehingga banyak orang yang hadir untuk ikut mendoakannya.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
TePe
sepertinya bagus ceritanya
2022-04-07
0
Anindya Putri
msih berlanjut baca
2022-01-04
0
Suharni Merianti
lanjut
2021-12-24
1