Tempat Tinggal Baru

Berpikir positif adalah cara terbaik untuk mengurangi kegundahan hati di saat kesedihan melanda.

...----------------...

Happy Reading.......

Seminggu kemudian.

Setelah selesai acara pengajian untuk mendoakan Ayahnya. Alisha mengikuti keinginan Nevan yaitu tinggal berdua di apartemen Nevan.

Alisha tidak menolak keinginan Nevan itu karena sekarang yang dia punya hanyalah Nevan sebagai suaminya, dia pun ingin berusaha menjadi istri yang baik dengan mengikuti kemanapun Nevan akan membawanya.

"Nevan ingat ya kamu harus memperlakukan Alis dengan baik karena dia adalah istri kamu sekarang," Nasehat Mama Ratih, Mamanya Nevan.

"Iya Ma," Jawab Nevan singkat dia kemudian menyalami Mamanya itu kemudian menyalami Papanya juga.

"Jaga istri kamu dengan baik, dia adalah tanggung jawab kamu sekarang, jangan pernah menyakiti hati istri kamu ingat hanya kita yang dia miliki sekarang," Nasehat Papa Harry kepada anak satu-satunya itu.

"Iya Pa, Nevan pergi dulu ya," Kata Nevan setelah itu dia pergi lebih dulu dan masuk ke dalam mobilnya sambil membawa barang bawaan Alisha.

"Alish kalau ada apa-apa kamu jangan sungkan hubungi Mama atau Papa ya, kalau Nevan berbuat hal yang menyakitimu kamu harus memberitahukannya kepada Mama atau Papa ya," Kata Mama Ratih sambil memeluk Alisha.

"Iya Ma, kalau begitu Alish pamit ya Ma, Pa," Pamit Alisha sambil mencium tangan kedua mertuanya.

Tin,, Tin,, Tin,, Nevan membunyikan klakson mobilnya dengan tidak sabar karena menunggu Alisha.

Alisha bergegas masuk kedalam mobilnya dan memakai sabuk pengaman dia membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangannya kepada mertuanya yang masih melihatnya.

"Maaf lama mas," Kata Alisha kepada Nevan dengan tersenyum manis tapi Nevan hanya menanggapinya dengan wajah yang datar dan mulai menjalankan mobilnya.

"Semoga mereka bisa menjadi suami istri yang bahagia ya dan saling menerima satu sama lain meski pernikahan mereka terpaksa," Kata Mama Ratih.

Sebenarnya Mama Ratih khawatir dengan Alisha dan Nevan, terlebih dengan Nevan mengingat Nevan sangat tidak setuju untuk menikah dengan Alisha sebelumnya.

Mama Ratih sudah meminta Nevan dan Alisha untuk tinggal di rumah mereka untuk beberapa saat sampai mereka bisa saling menerima satu sama lain tapi Nevan menolaknya dan mengatakan ingin mandiri akhirnya mau tidak mau Ratih dan Harry pun menyetujui keinginan anaknya itu.

"Aamiin, sekarang sebaiknya kita pulang," Kata Papa Harry Mama Ratih pun menganggukkan kepalanya dan mengikuti suaminya masuk ke dalam mobil meninggalkan rumah Almarhum besannya itu.

Rumah itu kini di biarkan kosong Alisha tidak akan menjualnya karena rumah itu adalah rumah orang tuanya, rumah yang penuh dengan kenangan dirinya dan orang tuanya.

Mama Ratih dan Papa Harry berjanji kepada Alisha kalau mereka akan menyuruh pelayannya untuk membersihkan rumah itu dua hari sekali.

...************...

Setelah sampai di parkiran apartemennya Nevan turun begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun kepada Alisha.

Alisha pun ikut turun dari mobil Nevan dan berbicara kepada Nevan.

"Maaf Mas, barang-barang Alish masih di bagasi," Alisha menahan langkah Nevan yang akan memasuki lobby apartemennya Alisha hanya menundukkan kepalanya tidak berani menatap wajah Nevan.

Nevan kembali membuka kunci mobilnya dan membiarkan Alisha mengeluarkan dua koper berisi barang-barangnya sendirian.

Setelah Alisha selesai mengeluarkan barang-barangnya dia mengunci lagi mobilnya dan pergi begitu saja meninggalkan Alisha yang kesusahan membawa barang-barangnya.

Alisha mengejar langkah Nevan dengan kesusahan karena takut tertinggal karena dia tidak tau dimana letak Unit Apartemennya.

Saat lift telah berhenti Nevan keluar dari lift dengan langkah santai sambil memainkan ponselnya tidak memperdulikan Alisha sama sekali yang sedang kesusahan membawa barang-barangnya.

Saat memasuki Apartemennya yang lumayan luas Nevan baru mengeluarkan suaranya berbicara kepada Alisha.

"Itu kamar kamu dan yang di atas adalah kamar aku, kamu jangan pernah sekalipun menginjakkan kaki kamu di lantai atas karena itu adalah bagian privasi ku," Kata Nevan dingin dia menunjuk sebuah pintu yang katanya adalah kamar Alisha.

"Apa kita tidak tidur satu kamar Mas?" Alisha memberanikan diri untuk bertanya tanpa menatap wajah Nevan dia hanya menunduk.

"Tidak! Aku tidak mungkin tidur satu ruangan dengan orang yang baru aku kenal, kamu juga jangan terlalu berharap dengan pernikahan ini," Setelah mengatakan itu dia pergi begitu saja menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

Meninggalkan Alisha yang masih mematung karena mendengar perkataan Nevan barusan.

Setelah beberapa saat kemudian Alisha pun mulai melangkahkan kakinya dengan lunglai ke sebuah kamar yang di tunjuk oleh Nevan.

"Apa mas Nevan tidak bisa menerima pernikahan ini ya atau mungkin dia hanya butuh waktu untuk semua ini, Iya benar Mas Nevan hanya butuh waktu untuk menerima semua ini aku yakin setelah Mas Nevan menerima pernikahan ini dia pasti akan berusaha mencintaiku dan memperlakukan aku dengan baik nantinya," Kata Alisha berpikir positif bahwa Nevan akan menerimanya dan pernikahan itu suatu saat nanti.

"Yang perlu aku lakukan sekarang hanyalah bersabar dan berusaha menjadi istri yang baik untuk Mas Nevan," Kata Alisha dengan tersenyum dia menyemangati dirinya sendiri.

Setelah itu dia mulai membereskan barang-barangnya Alisha menatanya sesuai dengan keinginannya.

Setelah semuanya selsai dia melihat jam belum terlalu sore, karena merasa lelah dia pun merebahkan tubuhnya di kasur empuknya hingga akhirnya dia pun terlelap.

Sementara itu di kamar lain yaitu di kamarnya Nevan. Nevan yang baru saja selesai mandi mendengar ponselnya yang berada di kasurnya berbunyi.

Dia tersenyum saat melihat nama si pemanggil yang menelponnya, Nevan segera mengangkat telponnya itu.

"Iya ini aku baru selesai mandi tunggu sebentar lagi," Katanya dengan suara yang lembut.

",,,,,,,,,,,,"

"Iya kalau kamu terus menelpon ku seperti ini aku yakin baru sampai ke sana besok pagi," Candanya.

",,,,,,,,,,,,,"

"Ya sudah aku tutup ya telponnya aku mau pakai baju dulu setelah itu langsung meluncur ke sana," Kata Nevan.

",,,,,,,,,,,,,,"

"Iya oke, sampai ketemu nanti di sana," Kata Nevan lagi setelah itu dia mematikan sambungan telponnya.

Nevan melihat wallpaper di ponselnya kemudian dia menggelengkan kepalanya dan terkekeh, setelah itu memakai pakaiannya sambil bersiul senang.

Setelah memastikan penampilannya sudah rapi Nevan keluar dari kamarnya dan melihat sekeliling apartemennya yang sepi.

"Kemana perempuan itu," Gumam Nevan saat tidak melihat batang hidungnya Alisha di apartemennya.

"Tidur kali," Gumamnya lagi sambil mengangkat bahunya acuh dia kemudian keluar dari apartemennya untuk menemui seseorang yang berbicara dengannya di telpon tadi.

"Mau pergi lagi ya Pak Nevan?" Sapa Security di apartemen itu.

"Iya Pak," Jawab Nevan singkat sambil terus melangkah menuju mobilnya.

Nevan masuk kedalam mobilnya dan mulai menghidupkan mobilnya kemudian pergi dari parkiran Apartemennya.

Sementara itu Alisha membuka matanya dan saat melihat jam ternyata sudah hampir malam dia bergegas bangun dan turun dari tempat tidurnya.

"Karena kelelahan aku sampai tidur lumayan lama ternyata," Gumam Alisha.

Dia masuk ke kamar mandinya dan membersihkan dirinya dengan air yang mengalir dari shower.

Saat sudah selesai mandi dia memakai handuk dan keluar dari kamar mandi kemudian memakai baju tidur setelah itu dia mengeringkan rambutnya yang lumayan panjang dengan handuk.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

TePe

TePe

nyimak

2022-04-07

0

Imas

Imas

jdi sosok perempuan yg tegar dan tidak mudah ditindas

2022-01-03

3

re

re

Next

2022-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Dan Kepergian Ayah
2 Pemakaman.
3 Tempat Tinggal Baru
4 Membuat Makan malam.
5 Tak dianggap.
6 Memiliki Pacar.
7 Bagaikan Virus.
8 Mulai Kuliah
9 Harus kuat
10 Keterpaksaan Nevan
11 Terlalu berharap
12 Makan malam bersama
13 Penyelamat Nevan
14 Pendonor untuk Nevan
15 Cinta atau kebodohan
16 Teman baru.
17 Terluka untuk kesekian kalinya.
18 Sebatas Khayalan.
19 Apa aku bodoh.
20 Apa harus menyerah.
21 Butuh teman cerita.
22 Rapuh.
23 Bicara dengan mertua.
24 Syarat untuk bercerai.
25 Malam terakhir.
26 Selamat tinggal.
27 Keegoisan Nevan.
28 Menjalani hidup dengan normal.
29 Pertemuan tidak terduga.
30 Capek menangis.
31 Kebenaran.
32 Kegundahan Nevan.
33 Hal yang tak terduga.
34 Mempertahankannya.
35 Berubah pikiran.
36 Kesedihan Nevan part 1
37 Kesedihan Nevan part 2
38 Nevan dan Bima
39 Melihat dari jauh
40 Ngidam.
41 Saling rindu tapi ragu.
42 Tetap pada pendiriannya
43 Menjadi penguntit.
44 Ketahuan hamil.
45 Baik-baik saja.
46 Maafkan aku.
47 Ingin Rujuk.
48 Datang malam-malam.
49 Hampir saja.
50 Membuatkan sarapan untuk Alisha.
51 Kedatangan mertua.
52 Malu tapi mau.
53 Nevan tidak tenang.
54 Baby Boy.
55 Resmi Rujuk.
56 Seperti pasangan lainnya.
57 Obrolan malam.
58 Jalan-jalan.
59 Akan pergi.
60 Kepergian Nevan.
61 Tak sadarkan diri.
62 Hancur.
63 Suasana tegang.
64 Suasana haru.
65 Belum sadar.
66 Sadar.
67 Keluarga kecil Nevan.
68 Super Papa.
69 Kehadiran Mesha.
70 Bercerita kepada Alisha.
71 Bertemu Mesha lagi.
72 Membantu Mesha.
73 Pikiran buruk Alisha.
74 Menemani Fariz.
75 Mendiamkan Nevan
76 Ribut.
77 Memberi Mesha tempat tinggal.
78 Kondisi Mesha.
79 Menceritakan kepada Alisha.
80 Melihat Mesha.
81 Kepergian Mesha.
82 Merawat Fariz.
83 Diterima dengan baik.
84 Kembali tersenyum.
85 TAMAT.
86 Extra part.
87 Promosi Novel Terbaru.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pernikahan Dan Kepergian Ayah
2
Pemakaman.
3
Tempat Tinggal Baru
4
Membuat Makan malam.
5
Tak dianggap.
6
Memiliki Pacar.
7
Bagaikan Virus.
8
Mulai Kuliah
9
Harus kuat
10
Keterpaksaan Nevan
11
Terlalu berharap
12
Makan malam bersama
13
Penyelamat Nevan
14
Pendonor untuk Nevan
15
Cinta atau kebodohan
16
Teman baru.
17
Terluka untuk kesekian kalinya.
18
Sebatas Khayalan.
19
Apa aku bodoh.
20
Apa harus menyerah.
21
Butuh teman cerita.
22
Rapuh.
23
Bicara dengan mertua.
24
Syarat untuk bercerai.
25
Malam terakhir.
26
Selamat tinggal.
27
Keegoisan Nevan.
28
Menjalani hidup dengan normal.
29
Pertemuan tidak terduga.
30
Capek menangis.
31
Kebenaran.
32
Kegundahan Nevan.
33
Hal yang tak terduga.
34
Mempertahankannya.
35
Berubah pikiran.
36
Kesedihan Nevan part 1
37
Kesedihan Nevan part 2
38
Nevan dan Bima
39
Melihat dari jauh
40
Ngidam.
41
Saling rindu tapi ragu.
42
Tetap pada pendiriannya
43
Menjadi penguntit.
44
Ketahuan hamil.
45
Baik-baik saja.
46
Maafkan aku.
47
Ingin Rujuk.
48
Datang malam-malam.
49
Hampir saja.
50
Membuatkan sarapan untuk Alisha.
51
Kedatangan mertua.
52
Malu tapi mau.
53
Nevan tidak tenang.
54
Baby Boy.
55
Resmi Rujuk.
56
Seperti pasangan lainnya.
57
Obrolan malam.
58
Jalan-jalan.
59
Akan pergi.
60
Kepergian Nevan.
61
Tak sadarkan diri.
62
Hancur.
63
Suasana tegang.
64
Suasana haru.
65
Belum sadar.
66
Sadar.
67
Keluarga kecil Nevan.
68
Super Papa.
69
Kehadiran Mesha.
70
Bercerita kepada Alisha.
71
Bertemu Mesha lagi.
72
Membantu Mesha.
73
Pikiran buruk Alisha.
74
Menemani Fariz.
75
Mendiamkan Nevan
76
Ribut.
77
Memberi Mesha tempat tinggal.
78
Kondisi Mesha.
79
Menceritakan kepada Alisha.
80
Melihat Mesha.
81
Kepergian Mesha.
82
Merawat Fariz.
83
Diterima dengan baik.
84
Kembali tersenyum.
85
TAMAT.
86
Extra part.
87
Promosi Novel Terbaru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!