Alia sedang mengantri untuk menebus obat. Tiba tiba matanya menatap seseorang. Seorang wanita paruh baya yang sedang menatapnya juga.
"Alia."
Wanita itu memanggil Alia dan mendekat.
"Ya tuhan nak, itu benar kau."
"Ibu."
Alia terkejut. Wanita itu tidak lain adalah ibu nya Rey. Kebetulan macam apa ini.
Alia tersenyum kaku.
"Kau kemana saja? Kau menghilang begitu saja. Ibu bingung harus mencarimu dimana. Rey juga mencarimu."
"Maafkan aku bu."
"Harusnya ibu yg berhutang maaf padamu, maaf ibu membesarkan laki laki tidak bertanggung jawab untuk menjadi suami mu. Ibu juga kecewa dengan keputusan Rey. Ibu tidak mengerti jalan pikirannya. Dia melepaskan istri sebaik kau."
"Rey sudah benar bu. Lima tahun menikah Aku memang belum bisa memberi dia anak. Jadi dia mencari wanita lain yg bisa langsung memberinya anak."
Alia tersenyum getir.
Kau benar benar pandai berakting. Untuk apa masih membela pria brengsek itu lagi. Sekalipun di depan ibu nya.
"Ibu sakit? Kenapa ibu bisa ada di sini?"
Alia bertanya khawatir. Ibu mertua nya ini sangat baik kepadanya. Alia sudah seperti anak baginya.
"Tidak. Ibu baik baik saja. Ibu menjenguk teman yang di rawat disini. Kau sendiri?"
Harus jawab apa aku. Nggak mungkin aku bilang cek kehamilan kan.
Belum sempat Alia menjawab, namanya di panggil untuk mengambil obat.
"Sebentar ya bu."
Alia berdiri untuk mengambil obat di apotik rumah sakit. Saat berjalan kembali tidak sengaja anak kecil menabrak Alia, obat nya jatuh berserakan di lantai.
"Kau baik baik saja?"
Ibu Rey berlutut membantu Alia memunguti obat. Matanya menatap Alia bingung saat membaca nama obat yang dia pegang.
"Alia, kau sedang hamil?"
Ibu Rey menunjukan salah satu obat. Alia gugup dan mengambil obatnya.
Buru buru dia menyimpannya dalam tas.
"Maaf bu, sepertinya aku harus pergi. A..ada sesuatu yang harus aku urus."
Alia tersenyum gugup dan bergegas pergi meninggalkan mantan mertuanya itu.
Ibu Rey memandang kepergian Alia heran. Sikap Alia yang seperti menyembunyikan sesuatu meyakinkan ibu Rey bahwa dia memang sedang hamil.
...💗💗💗💗...
Lena langsung menyambut Alia saat pulang dan mengikutinya ke lantai atas.
"Bagaiman mbak hasilnya?" Lena berbisik pada Alia. Ingin tahu juga dia.
Alia duduk di sofa dan menatap mata Lena
"Well.. i'm pregnant."
Jawab Alia singkat. Wajah Lena tersenyum senang.
"Selamat ya mbak."
"Apa kondisiku sekarang pantas mendapat selamat? Anak ini akan lahir tanpa ayah Lena. Aku tidak tahu harus bagaimana. Apa aku bisa?"
Alia mendesah frustasi.
"Mbak, tuhan memberi itu artinya tuhan tahu kalau mbak Alia membutuhkannya. Mbak Alia pantas mendapat hadiah setelah semua yg mbak lalui."
Lena menggenggam tangan Alia.
"Percaya mbak, ini anugrah dari tuhan. Cintai dia sepenuhnya mbak. Nanti mbak Alia juga akan dapat cinta yg tulus dari nya. Percaya deh mbak."
Alia memeluk Lena. Terharu dengan kata katanya. Lena sudah seperti adik bagi nya. Hanya dia tempatnya menumpahkan kerumitan hatinya.
"Terima kasih."
Kata kata Lena memberinya sudut pandang baru dalam menyikapi kehamilannya. Benar kata Lena, ini anugrah dari tuhan. Kehamilan adalah sebuah penantian yang diimpikan setiap wanita. Alia harus bersyukur karena Tuhan memberinya kepercayaan.
Alia tersenyum saat memikirkan akan ada bayi kecil di perut nya. Alia sudah tidak punya siapa siapa lagi. orang tua nya sudah meninggal. Dan dia anak tunggal. Bayi ini akan menjadi hartanya, menjadi kekuatan nya.
Saat memikirkan mantam suaminya, ada sedikit ketakutan di hatinya. Apa Reyhan akan mengambilnya saat dia tahu Alia hamil anaknya? Alia harus menyembunyikannya.
Ibu akan menjagamu. Ibu akan mencintaimu.
Alia mengusap perutnya senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Beci Luna
mantap Alyaharus semangat
2021-04-06
0
Nur Ain
Bagus thor...
2020-07-06
0
@_white[SunFlower]_√
terus semangat thor....jangan menyerah pasti ada aja hambatan😁
2020-07-04
1