Bab 4 : Di jebak

Mela mengembangkan senyuman tatkala melihat kotak hadiah berisikan sepatu bermerk terkenal. Sepatu kets putih dengan logo Adidas menjadi hadiah wisuda dari kakaknya. Mela tahu jika Darsen masih peduli dengannya. Setelah cukup lama menatap sepatu itu, ia langsung menutup kotak tersebut lalu segera keluar dari kamar mandi dan ternyata acara wisuda telah selesai, ia melihat anggota keluarganya berjalan di lorong menuju ke arahnya. Mela tersenyum, ia berlari ke arah mereka namun kakinya yang memakai sepatu berhak tinggi membuatnya kesusahan berlari dan pada akhirnya terjatuh. Semua orang terkejut, orang tua serta kakak angkatnya berlari ke arahnya.

"Mel, kau tidak apa-apa?" tanya ibu.

"Jangan lari-lari, Sayang!" ucap bapak.

Mela berusaha berdiri namun kakinya benar-benar terkilir. Dia meringis kesakitan membuat Darsen harus memapahnya berjalan sampai mobil.

"Kenapa kau selalu merepotkanku?" tanya Darsen menggerutu.

Mela tersenyum, kakaknya yang ketus sebenarnya sangat peduli dengannya hanya saja Darsen memang jual mahal padanya.

"Papa, Tante Mela cantik sekali, ya?" ucap Velino.

Darsen tak menanggapi ucapan putranya dan fokus berjalan ke arah mobil. Sesampainya di dalam mobil, Mela akhirnya bisa duduk dan di pijat sebentar oleh Darsen. Mela nampak ketakutan namun ia tahan ketimbang terkena omelan sang kakak.

"Terima kasih, Kak."

Darsen mengernyitkan dahi. "Untuk apa?"

"Terima kasih sudah datang di wisudaku, memberi kado untukku bahkan sekarang memijat kakiku," ucap Mela.

Darsen mendadak menghentikan pijatannya. Dia langsung keluar dari mobil dan tidak sempat menjawab ucapan Mela. Padahal di dalam lubuk hatinya sangat meledak-ledak, apalagi mengingat ucapan terima kasih Mela yang sangat manis.

Semakin dia melontarkan senyuman padaku semakin pula aku ingin menjauhinya. Batin Darsen.

Aku tahu jika kakak tidak menyukai kehadiranku di anggota keluarga ini. Batin Mela.

Darsen berpamitan untuk kembali ke kantor agensinya. Dia memastikan mobil keluarganya pergi lalu ia menuju ke mobilnya sendiri. Perasaan yang menggebu-gebu telah hilang, kini ia harus segera mencari istri pilihannya sendiri.

"Pras, kau sudah mendapat wanita untukku?" tanya Darsen.

"Sudah, bos. Ini kunci hotelnya, ku pastikan jika dia masih perawan. Jika tidak perawan maka boleh di kembalikan, hehe..."

Darsen memutar bola matanya jengah, jika wanita itu tidak perawan maka Pras lah yang akan dia gantung di tiang bendera depan gedung agensi. Pras memandang wajah sang bos yang sedikit berbeda seolah terdapat bunga-bunga yang bermekaran disekitarnya.

"Mela pasti sangat menyukai kado dari bos. Jika tidak maka tidak mungkin nampak senang seperti ini," sindir Pras.

Darsen tersenyum kecil tapi ia segera menyimpan senyumnya kembali karena ia harus bisa melupakan Mela dari pikirannya.

**

Di sisi lain,

Carla, Sisi dan beberapa orang temannya sedang merencanakan sesuatu untuk menjebak Mela. Mereka sangat membenci Mela dan bahkan beberapa kali sering membully gadis malang itu.

"Nanti malam pokoknya rencana ini harus berhasil. Mela harus pecah malam ini juga," ucap Carla.

"Sebenarnya Mela salah apa, sih?" tanya Sisi, dia memang gadis yang sedikit bodoh dari teman-temannya.

Angel langsung memukul punggungnya dan mengancam Sisi jika terus saja mengusik rencana jahat mereka. Sisi yang sangat takut pada temannya akhirnya terdiam saja.

"Siapa sih yang membooking? Apa dia tampan? Pastikan sangat jelek sehingga kita gak menyesal menjebak Mela," ucap Rani.

"Dia pastinya om-om dan wajah di profilnya gak tampan-tampan amat," jawab Indri.

Entah Pras dan para gadis nakal itu memang tidak menampilkan foto profil asli pada akun pencari jodoh. Mereka mengambil nama orang lain dan memakai foto orang lain supaya tidak ada yang mengenali mereka.

Malam hari pun tiba, dengan kaki yang di balut gipsun. Mela datang ke hotel bersama teman-temannya untuk merayakan kelulusan mereka. Teman-temannya sangat terkejut saat Mela di antar ayahnya.

"Mel, kaki mu kenapa?" tanya Carla.

"Hehe ... tadi jatuh di lorong kelas."

Para temannya langsung menyalami ayahnya, mereka sedikit canggung untuk menjalankan rencana.

"Mela memaksa sekali datang ke sini padahal kakinya terluka. Mela tidak enak dengan kalian jika tidak datang makanya Om disini mau bilang pada kalian jika Mela tidak jadi ikut merayakan kelulusan dengan kalian," ucap Pak Adi.

"Pak, aku sudah bilang jika ingin merayakan dengan teman-temanku. Janji deh jam 10 kami akan pulang," ucap Mela memelas.

Para temannya juga ikut memelas sehingga membuat Pak Adi tidak ada pilihan lain. Beliau menitipkan Mela pada teman-temannya dan beliau juga mengatakan jika Darsen akan menjemput Mela nantinya.

Setelah Pak Adi pulang, Mela di ajak ke sebuah bar yang berada di lantai dasar hotel. Awalnya Mela tak curiga sedikitpun, mereka mendengarkan alunan musik band yang menemani mereka malam ini.

Carla menyenggol Angel, mengkode untuk segera memasukan obat tidur. Kenapa mereka sangat membenci Mela? Karena Mela sudah di anggap perusak hubungan mereka dengan sang pacar masing-masing. Pacar mereka selalu membicarakan Mela yang pasalnya memang berteman baik dengan Mela yang ramah dan baik kepada semua orang.

Setelah memberikan obat tidur pada jus jeruk pada minuman untuk Mela, Carla segera menyodorkannya pada Mela.

"Nih, untukmu, Mel."

"Makasih."

Mela segera menyedot minuman itu dan berselang menit kemudian matanya nampak berat dan semakin berat lalu ia pingsan dengan kepalanya tertidur di atas meja. Semua teman-temannya tersenyum menyeringai lalu membawa Mela ke kamar hotel yang sudah mereka pesan.

Setelah sampai kamar, mereka segera menidurkan Mela dan tak lupa melepas semua kancing kemejanya. Para gadis itu memang iblis yang menghalalkan segala cara untuk menjebak Mela si gadis yang terlalu polos.

"Nah, mampus kau, Mel! Makanya jadi cewek jangan kegatelan," ucap Carla.

Mereka lalu pergi meninggalkan Mela yang tertidur pulas di kamar hotel sendirian. Teman-temannya sangat tega pada Mela yang selalu baik padanya.

15 menit kemudian.

Pintu kamar hotel mulai terbuka, pria dengan jas formal serta rambut yang rapi mulai masuk ke kamar. Dia adalah Darsen yang sehabis pulang dari kerjanya.

Darsen tak melirik wanita yang sedang tertidur di ranjang. Darsen membelakanginya lalu melepas dasi serta jas nya.

"Kau masih perawan? Jika tidak lebih baik aku mencari wanita lain," ucap Darsen.

Darsen mulai melepas kemeja putihnya ke lantai.

"Aku ingin mencicipimu dulu, jika kau menarik maka aku akan menikahimu," ucap Darsen.

Darsen kini mulai melepas ikat pinggang serta celananya.

"Kenapa kau diam saja? Kau pasti terkejut pria yang akan menidurimu malam ini adalah pemilik agensi Ars. Kau pasti tidak akan membayangkan jika calon suamimu ini adalah orang yang kaya raya," ucap Darsen yang kini hanya mengenakan celana kolor pendek saja.

Darsen mengernyitkan dahi saat wanita itu sedari tadi tak menjawab ucapannya.

"Aku berbicara denganmu dan bukan mendongengkanmu," sambung Darsen sambil membalikkan badan.

Dia sangat terkejut saat melihat Mela yang terbaring di ranjang hotel.

"Mela?" ucapnya.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😠😠😠

2022-07-26

0

lovely

lovely

s darsen tukang main jalang ya ih jijik kasian Mela dapat penjahat kelamin 🥵

2022-05-21

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

yang di booking itu sebenarnya siapa sih. Clara ya???
jahara bet sih kalian...🤦🤦🤦
trs apa yang akan dilakukan darsen ya 🤔🤔🤔

2022-03-24

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!