Aku menindih-nya di tembok dan menatap dengan lekat wajah cantik-nya, aku tau di gugup dan risih tapi aku menyukai-nya..
Berkali-kali dia menolak ku dan tidak mengizinkan ku masuk ke dalam kamar-nya hingga dia mendorong ku, dan mulai mengetikkan kata sandi pintu apartemen-nya, sesaat setelah terbuka dia masuk ke dalam dan hendak menutup-nya tapi aku berdiri dan memegangi pintu itu agar tidak tertutup, sekali lagi dia kaget dan terlihat mulai jengkel dengan ku, tapi aku tidak memusingkan-nya, karena aku ingin memiliki-nya.
Aku langsung menyelonong masuk ke dalam kamarnya dan duduk di sisi ranjang-nya yang tidak terlalu besar, dia marah tetapi aku tidak perduli dengan ocehan-nya, aku suka mendengar suaranya bagi ku semua kehidupan-nya adalah nafas untuk ku, ya begitu lah aku saat menginginkan sesuatu, entah mengapa dan perasaan apa yang ku miliki tapi aku sangat-sangat menginginkan-nya untuk ku miliki.
Aku beranjak dari ranjang-nya dan langsung memeluknya yang duduk di kursi, dia terbelalak kaget dengan hal itu, sangat terlihat dari raut wajahnya juga aku merasakan tubuh-nya seketika kaku sejenak aku merasakan dia nyaman di dalam pelukan ku hingga akhirnya dia melepaskan pelukan-nya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Aku tersenyum manis melihat kekesalan-nya, tapi aku tidak perduli sama sekali, aku melepaskan jas hitam yang ku gunakan dan menaruh-nya di kursi setelah itu aku berbaring di ranjang-nya yang membuat badan ku tidak terlalu nyaman karena kasurnya tidak baik, tetapi aku mencoba memejamkan mataku seraya menunggunya keluar dari dalam kamar mandi.
Cukup lama ia disana hingga akhirnya dia keluar, aku tidak tahu dia mau kemana tapi yang jelas pintu tidak terbuka, aku membuka mata ku perlahan dan melihatnya membawa selimut ke arah ruang tamu, aku tersenyum simpul melihatnya dan membiarkan-nya terlebih dahulu.. mungkin ini gila tapi aku ingin bersamanya malam ini.
Aku menunggu hingga satu jam, kelihatan-nya dia sudah tertidur, aku beranjak dari ranjang-nya dan mendekatinya untuk memindahkan-nya ke atas ranjang, tubuhnya sangat ringan sepertinya jarang makan atau memang berat badan-nya yang kurang.
Aku memandangi wajah cantiknya yang sudah tertidur dengan pulas di dalam dekapan ku, ya aku tidur bersamanya tetapi aku tidak melakukan apa-apa dengan-nya aku takut dia membenciku, aku hanya ingin bersamanya karena bagi ku itu sudah cukup.
Aku mencium keningnya lalu tertidur..
...----------------...
DYANDRA POV
Sinar matahari pagi masuk ke sela-sela tirai jendela kamar ku, akupun harus dengan terpaksa membuka kedua mata ku karena sinar matahari yang menyilaukan ini.
Rasanya sangat lah nyaman tidur semalam.. namun Ketika aku membuka mata ku, aku terkejut melihat ada seorang pria tampan yang semalam aku temui dan sekarang ia memeluk pinggang ku dengan posesif, siapa namanya.. ah, Vincent ya aku kembali mengingatnya, tapi mengapa.. mengapa aku bisa tidur dengan-nya bukan kah semalam aku tidur di sofa.
"Selamat pagi sayang". Ucapnya dengan nada lembut dan senyuman manis yang membuat ku berdebar-debar hanya karena senyuman itu, tapi aku tidak menyukainya sangat tidak menyukai sifatnya.
"Apa yang kau lakukan pada ku!". Tanya ku penuh penekanan sembari menjauhkan diri ku darinya. Sungguh aku tidak tahu apa yang terjadi semalam, oh Tuhan aku bahkan sudah tidur dengan-nya.. ini gila sungguh gila..
"Aku hanya ingin dekat dengan mu dan memeluk mu seperti ini". Jawabnya kemudian menarik kembali pinggang ku agar aku masuk ke dalam pelukan-nya.
"Stop hentikan semua ini, kau sudah sangat melewati batas.. kita tidak saling mengenal dan kau berani tidur dengan ku.. apa kau masih waras". Ucap ku dengan nada marah, aku tak suka di perlakukan seperti itu, aku memang tidak memiliki harga diri tapi aku masih menjaga kesucian ku sebagai wanita, dan bisa-bisanya pria yang tak ku kenal ini tidur bersama dengan ku sungguh ingin sekali aku menamparnya agar dia tersadar dari kegilaan ini.
"Sayang ini masih pagi, jadi jangan marah seperti itu". Jawab-nya masih dengan senyuman yang saat ini senyuman itu sudah menyebalkan di pandang ku, berbeda ketika aku pertama kali melihatnya.
"Terserah.. aku tidak suka di perlakukan seperti ini... Kau bukan siapa-siapa ku, aku benar-benar muak dengan semua drama ini!". Jawab ku sembari mendorong tubuh kekarnya agar melepaskan pelukan-nya, saat itu juga aku langsung turun dan berdiri di sisi ranjang. Dia pun melakukan hal yang sama, dan mendekati ku.
"Aku menyukai mu, aku tahu ini terlalu cepat, namun itu lah yang aku rasakan". Jawab-nya yang membuat ku kaget, aku tak bisa menjawab pertanyaan, itu sangat mendadak, lagi pula aku tidak menyukai sikapnya..
"Dyandra bisakah kau menjawab pertanyaan ku?, Maaf tapi aku tidak suka jika pertanyaan ku di abaikan". ucap-nya lalu semakin mendekati ku dan menarik pinggang ku untuk masuk ke dalam pelukan-nya.
"Bisakah kau pergi dari sini.. aku sudah terlambat, dan aku harus pergi bekerja". Jawab ku lalu melepaskan pelukan-nya, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa dengan orang seperti dirinya, aku berpikir jangan-jangan dia stress atau kah sudah gila, mengapa dia bisa seperti itu, sungguh aku tak pernah mengenal orang dengan kepribadian seperti dirinya, sangat aneh bukan.
"Jawab dulu pertanyaan ku!". Ucap-nya dengan tegas, dan menggenggam lengan ku untuk tidak meninggalkan-nya.
"Hmm maaf tapi aku tidak menyukai anda, terutama sifat anda!". Jawab ku dengan nada yang juga tegas, aku sungguh tidak menyukainya, awalnya aku berdebar melihat ketampanan-nya tapi sekarang tidak lagi, melihat sifatnya yang seperti itu membuat ku muak.
"Trimakasih sayang aku pun mencintai mu". Jawabnya yang membuat ku syok, terlebih lagi dia dengan beraninya mengecup bibir ku.. emosi ya itu yang aku rasakan, aku ingin sekali menampar-nya tapi kenapa tangan ku seakan tidak ingin menyakiti wajah tampan-nya, ini membuat ku bisa gila jika terus-menerus bersamanya.
Aku hanya mampu mendorong tubuhnya agar menjauh dari ku, lalu meninggalkan ke kamar mandi untuk membersihkan diri ku, aku harus cepat karena jika tidak aku akan terlambat ke restoran.
"Brengsek... Bajingan, berani-beraninya dia mengambil ciuman pertama ku, aku tidak mengenalnya dan dia sudah sangat berani bertingkah seperti itu.. cukup ini sudah cukup! Aku muak melihatnya lagi, aku harus segera mengusirnya dan pergi ke resto". Umpat ku di depan cermin kamar mandi sambil terus menggosok gigi ku, aku membencinya sangat membencinya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Awal hidup Dyan dari yg tenang berubah ke hidup yg jungkir balik..🤣🤣
2025-03-10
0
Army Freddie
Ya ampun, Ada ya cowok kayak gt🤭.
2022-01-22
1
Keisya Nathania
seruuu
2021-09-06
1