Bab 005: Pelarian Sang Putri

Solid sungguh tidak berdaya. Ia hanya dapat melihat bayangan Alice yang perlahan menghilang ditelan kabut malam. Tekad yang tersisa dalam dirinya pun sirna ditelan keputusasaan.

Kesatria magang itu telah gagal menjalankan tugasnya untuk melindungi Putri Mahkota el Vierum. Ia tidak berhasil menjadi seorang kesatria sejati. Apanya yang calon kesatria muda terbaik? Apanya yang lulusan nomor satu akademi? Ia bahkan gagal di misi pertamanya, padahal ia sudah berjanji untuk melindungi Alice vi Alverio selama-lamanya sejak putra mahkota mencampak putri kecil itu.

Kemarahan pun memenuhi isi hati Solid von Denburg. Ingin sekali ia mengutuk dirinya. Kalau saja gelap tak segera menelan kesadarannya, ia pasti akan bangkit untuk mengejar lady kecilnya. Apalah daya pemuda yang terluka itu? Ia bahkan tak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Bagaimana ia akan melindungi lady kecilnya itu?

Para Kesatria Istana Mutiara telah habis dibantai. Serigala-serigala yang tersisa tak bernafsu memakan jasad mereka. Sejak awal, mereka tidak punya niatan sama sekali untuk menantang para kesatria. Mereka hanya tidak memiliki kuasa untuk melawan kehendak pemilik benang-benang mana yang mengikatnya.

Benang-benang mana itu pun membuat mereka fokus pada satu mangsa. Ada mangsa empuk yang lebih penting untuk dikejar. Gadis kecil itu ... ialah persembahan yang selama ini ditunggu-tunggu oleh Menara Sihir. Bagaimanapun caranya, Putri Mahkota el Vierum yang dicampakkan itu harus segera dibawa ke altar pengorbanan.

Semakin masuk ke pedalaman, semakin tebal kabut hutan di sekitar. Tiada penerangan selain sisa-sisa cahaya purnama yang menyusup ke hutan. Hawa dingin pun dengan tega menyelimuti siapa saja yang ada dalam naungannya.

Alice terus berlari menerobos semak belukar dan pepohonan. Putri kecil itu sama sekali tak tahu ke mana kakinya berlari. Ia sendirian. Para Kesatria Istana Mutiara yang mengawalnya telah gugur. Hanya tinggal sepasang belati yang menemani pelariannya.

Lolongan serigala kembali terdengar mengerikan. Geraman dan gonggongan mereka saling bersahut-sahutan. Atmosfer magis menyeruak di antara pepohonan.

Suara-suara berisik itu bahkan membuat para predator nokturnal ikut merinding ketakutan. Hewan-hewan buas penghuni malam itu segera kabur meninggalkan tempatnya. Mereka tak mau ikut campur dengan urusan para serigala yang mengerikan.

Alice menengok ke belakang sekejap. Hanya terlihat kabut yang tebal di sana, sedangkan keributan semakin jelas terdengar di telinganya. Tanpa perlu melihat dengan jelas, ia sadar bahwa para serigala semakin mendekatinya.

Gadis kecil itu menggigit bibirnya, berusaha menguatkan hati. Tiba-tiba, seekor serigala muncul dan menyergapnya dari depan. Alice dengan refleks melemparkan salah satu belati di tangannya. Ia sampai terjatuh ke belakang saking kagetnya.

Belati gadis kecil itu meluncur lurus tepat mengenai kepala si serigala. Walau tidak tertancap dalam sampai membunuhnya, serangan kecil itu cukup untuk menghentikan pergerakannya.

Si serigala mencicit kesakitan. Sorot matanya terlihat kesal.  Ia menggaruk-garuk kepalanya, berusaha menjatuhkan belati yang menusuk di sana.

"Terima kasih, Anna. Ajaranmu sangatlah berguna," tanpa membuang waktu, Alice kembali bangkit dan berlari. Tiada masa baginya untuk takut dan membeku. Ia harus segera mencari tempat berlindung dan bersembunyi.

"Tuhan ... cukuplah Engkau sebagai pelindungku," bisik Alice dalam hati. Ia berkali-kali menyebut nama Tuhan Yang Mahakuasa, berharap mendapat keselamatan dari-Nya. Sejak kecil, ia telah dididik oleh ibunya untuk berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, ia tumbuh sebagai seorang tuan putri yang religius.

Suara kebisingan serigala terus terdengar, bahkan semakin nyaring dan mencekam. Gonggongan mereka membumbung tinggi di seantero hutan, menunjukkan betapa sengitnya mereka mengejar buruan.

Alice yang sendirian terengah-engah saking lelahnya. Tenaganya terkuras habis. Ia hampir tak kuat lagi untuk berlari. Namun, doa yang ia panjatkan dalam hati membantunya menguatkan tekad. Begitulah pertolongan pertama Tuhan Yang Mahakuasa pada hamba-Nya yang berserah diri.

"Tidak! Jangan berhenti! Cari tempat sembunyi! Pasti ada! Tuhan, hanya kepada Engkaulah aku berserah diri,"  batin Alice di tengah kelelahannya. Sambil terus berlari, ia menengok ke kanan dan ke kiri, mencari tempat sembunyi. Matanya terlalu fokus sampai tak melihat setangkai akar pohon yang tumbuh agak tinggi.

Alice vi Alverio pun tersandung jatuh. Belum cukup gadis itu menghantam tanah, ia juga terperosok jatuh ke dalam sebuah lembah di hutan. Tubuhnya menggelinding di lereng yang curam.  Begitu sampai di dasar lembah, luka-luka dan memar memenuhi tubuhnya. Darah merah pun membasahi gaunnya. Tenaganya habis tak bersisa. Rasa nyeri menggerogoti seluruh tubuhnya.

Terpopuler

Comments

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

semangat akak

2021-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 001: Tragedi Hutan Kaskas
2 Bab 002: Si Pengkhianat Dominique
3 Bab 003: Keadaan yang Semakin Memburuk
4 Bab 004: Ketidakberdayaan Sang Kesatria Muda
5 Bab 005: Pelarian Sang Putri
6 Bab 006: Pemilik Menara Sihir
7 Bab 007: Pemuda Bermata Semerah Ruby
8 Bab 008: Mata Merah Ruby
9 Bab 009: Tuan Putri yang Galak
10 Bab 010: Menghilangnya Sang Putri Mahkota el Vierum
11 Bab 011: Pencarian yang Sia-Sia
12 Bab 012: Nihil
13 Bab 013: Hukuman untuk Arnus
14 Bab 014: Bagaimana Kondisinya?
15 Bab 015: Apa Dia Benar-Benar Bisa Selamat?
16 Bab 016: Pertemuan dengan Evianna vi Alverio
17 Putri Sang Sarjana Kebijaksanaan
18 Pisau yang Melesat
19 Aku Hanya Ingin Berteman
20 Perjalanan Pulang
21 Teknologi Saville
22 Perpustakaan Digital
23 Tentang Pertunangan
24 Taman Malam Kediaman vi Alverio
25 Masalah Menara Penyihir
26 Gadis dari Menara Penyihir
27 Kota Ilios
28 Laboratorium Rekayasa Genetik
29 Diskusi Para Gadis Cendekia
30 Abai dan Terlena
31 Rencana di Ibu Kota
32 Ke Serikat Dagang Saville
33 Surat dari Kota Marianna
34 Masalah Kota Marianna
35 Etika Sang Putri
36 Isi Hati Sang Putri
37 Syukur dan Martabat Sang Putri
38 Rasa Bersalah Charlotte
39 Kekuatan Sihir Charlotte
40 Dua Isi Hati yang Berbeda
41 Sebenarnya, Siapa yang Salah?
42 Bincang Para Gadis Cendekia
43 Hari Pertama Persidangan
44 Berkunjung ke Akademi
45 Perbincangan di Kantor OSIS
46 Kondisi di Kota Marianna
47 Harapan Alice
48 Permintaan Maaf
49 Bilah Pedang yang Paling Tajam
50 Rencana untuk Mendapat Akses
51 Pembebasan Singkat Kota Marianna
52 Rencana Ke Wilayah Barat
53 Berpamitan
54 Perjalanan Dimulai
55 Kota Pemberhentian Pertama
56 Diskusi dalam Perjalanan
57 Nasib Charlotte
58 Selama Perjalanan
59 Hari Keenam
60 Peringatan Sang Ratu
61 Pertikaian di Pusat Kota
62 Perdebatan
63 Sihir Manipulasi Pikiran
64 Sebuah Rasa
65 Awal dari Kesedihan
66 Domique
67 Putri Elianna
68 Cerita Marchioness
69 Ingin Pulang
70 Efek Sihir
71 Anak Panah, Busur, dan Buhul
72 Dua Sisi yang Mulai Bersiap
73 Orang-Orang di Sisinya
74 Surat untuk Keluarga Kerajaan
75 Merenungkan Alam
76 Pulang
77 Perjalanan Charlotte
78 Masalah di Kota
79 Pemeriksaan
80 Laporan dari Alice
81 Kegelapan Keluarga Puliu
82 Keluhan Warga Aurelis
83 Kemalangan Mainne
84 Penguasa Kota Aurelis
85 Penyelidikan Aria
86 Penyergapan
87 Rosemary yang Dewasa
88 Ulah Gadis Penyihir Itu
89 Hari Persidangan
90 Misi Biro Cabang Aurelis
91 Putra Terhormat
92 Desa Saville
93 Jalan-Jalan
94 Tekad Akilla dan Aristia
95 Dua Prasangka yang Bersilang
96 Menyusul
97 Kekesalan Putri
98 Vi Alverio
99 Para Pemuda itu
100 Merepotkan!
101 Pertemuan yang Tidak Terduga
102 Malam Bersama Aria de Ernest
103 Pesta Teh Kecil-Kecilan
104 Di Pagi Hari
105 Curhat Author
106 Ayya dari Langit
107 Ada Apa?
108 Kabar Buruk
109 Tidak Punya Pilihan
110 Mana Sihir
111 Hutan Kaskas
112 Bab 110: Dua Sosok yang Memimpin
113 Bab 111: Rombongan Putra Mahkota
114 Bab 112: Usaha untuk Menemukan Mereka
115 Bab 113: Sihir Penyelamat
116 Bab 114: Desa Alder
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 001: Tragedi Hutan Kaskas
2
Bab 002: Si Pengkhianat Dominique
3
Bab 003: Keadaan yang Semakin Memburuk
4
Bab 004: Ketidakberdayaan Sang Kesatria Muda
5
Bab 005: Pelarian Sang Putri
6
Bab 006: Pemilik Menara Sihir
7
Bab 007: Pemuda Bermata Semerah Ruby
8
Bab 008: Mata Merah Ruby
9
Bab 009: Tuan Putri yang Galak
10
Bab 010: Menghilangnya Sang Putri Mahkota el Vierum
11
Bab 011: Pencarian yang Sia-Sia
12
Bab 012: Nihil
13
Bab 013: Hukuman untuk Arnus
14
Bab 014: Bagaimana Kondisinya?
15
Bab 015: Apa Dia Benar-Benar Bisa Selamat?
16
Bab 016: Pertemuan dengan Evianna vi Alverio
17
Putri Sang Sarjana Kebijaksanaan
18
Pisau yang Melesat
19
Aku Hanya Ingin Berteman
20
Perjalanan Pulang
21
Teknologi Saville
22
Perpustakaan Digital
23
Tentang Pertunangan
24
Taman Malam Kediaman vi Alverio
25
Masalah Menara Penyihir
26
Gadis dari Menara Penyihir
27
Kota Ilios
28
Laboratorium Rekayasa Genetik
29
Diskusi Para Gadis Cendekia
30
Abai dan Terlena
31
Rencana di Ibu Kota
32
Ke Serikat Dagang Saville
33
Surat dari Kota Marianna
34
Masalah Kota Marianna
35
Etika Sang Putri
36
Isi Hati Sang Putri
37
Syukur dan Martabat Sang Putri
38
Rasa Bersalah Charlotte
39
Kekuatan Sihir Charlotte
40
Dua Isi Hati yang Berbeda
41
Sebenarnya, Siapa yang Salah?
42
Bincang Para Gadis Cendekia
43
Hari Pertama Persidangan
44
Berkunjung ke Akademi
45
Perbincangan di Kantor OSIS
46
Kondisi di Kota Marianna
47
Harapan Alice
48
Permintaan Maaf
49
Bilah Pedang yang Paling Tajam
50
Rencana untuk Mendapat Akses
51
Pembebasan Singkat Kota Marianna
52
Rencana Ke Wilayah Barat
53
Berpamitan
54
Perjalanan Dimulai
55
Kota Pemberhentian Pertama
56
Diskusi dalam Perjalanan
57
Nasib Charlotte
58
Selama Perjalanan
59
Hari Keenam
60
Peringatan Sang Ratu
61
Pertikaian di Pusat Kota
62
Perdebatan
63
Sihir Manipulasi Pikiran
64
Sebuah Rasa
65
Awal dari Kesedihan
66
Domique
67
Putri Elianna
68
Cerita Marchioness
69
Ingin Pulang
70
Efek Sihir
71
Anak Panah, Busur, dan Buhul
72
Dua Sisi yang Mulai Bersiap
73
Orang-Orang di Sisinya
74
Surat untuk Keluarga Kerajaan
75
Merenungkan Alam
76
Pulang
77
Perjalanan Charlotte
78
Masalah di Kota
79
Pemeriksaan
80
Laporan dari Alice
81
Kegelapan Keluarga Puliu
82
Keluhan Warga Aurelis
83
Kemalangan Mainne
84
Penguasa Kota Aurelis
85
Penyelidikan Aria
86
Penyergapan
87
Rosemary yang Dewasa
88
Ulah Gadis Penyihir Itu
89
Hari Persidangan
90
Misi Biro Cabang Aurelis
91
Putra Terhormat
92
Desa Saville
93
Jalan-Jalan
94
Tekad Akilla dan Aristia
95
Dua Prasangka yang Bersilang
96
Menyusul
97
Kekesalan Putri
98
Vi Alverio
99
Para Pemuda itu
100
Merepotkan!
101
Pertemuan yang Tidak Terduga
102
Malam Bersama Aria de Ernest
103
Pesta Teh Kecil-Kecilan
104
Di Pagi Hari
105
Curhat Author
106
Ayya dari Langit
107
Ada Apa?
108
Kabar Buruk
109
Tidak Punya Pilihan
110
Mana Sihir
111
Hutan Kaskas
112
Bab 110: Dua Sosok yang Memimpin
113
Bab 111: Rombongan Putra Mahkota
114
Bab 112: Usaha untuk Menemukan Mereka
115
Bab 113: Sihir Penyelamat
116
Bab 114: Desa Alder

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!