Alice vi Alverio memantau keadaan di luar kereta kuda dengan tubuh gemetar. Mata merah delimanya menunjukkan ketakutan yang jelas. Wajahnya yang seputih susu terlihat syok di balik tudung biru gelapnya. Jantungnya pun berdetak kencang saking takutnya.
Di situasi yang berbahaya itu, ia berusaha bersikap tenang. Sepasang belati tergenggam erat di kedua tangan mungilnya. Ia tidak bisa bersantai saja menunggu masalah ini usai, apalagi setelah melihat kondisi yang mulai memburuk sejak komandan kesatrianya terbunuh.
Namun, tuan putri kecil itu tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya mampu meringkuk sendirian di dalam kereta kuda yang terkunci rapat-rapat. Dayangnya–Anna Saville–yang biasa ia andalkan sedang dalam tugas penting lainnya sekarang. Kalau saja wanita spesial itu ada di sini, ia pasti bisa mengatasi masalah ini dengan segera.
Alice melihat satu per satu kesatria yang mengawalnya tewas. Dengan paksa, ia pun membungkam mulutnya sendiri agar tidak berteriak. Tangannya semakin gemetaran melihat kondisi yang kian memburuk. Ia juga merasa tidak nyaman dengan aura yang dipancarkan oleh si pengkhianat Dominique.
“Tidak! Penjahat itu mendekat,” batin Alice yang semakin gemetar dan bertambah gemetar. Putri Mahkota el Vierum itu baru berusia sepuluh tahun. Tanggung jawab yang besar memaksanya untuk tumbuh dewasa lebih cepat. Ia berusaha memberanikan dirinya. Diingatnya kata-kata yang Anna ajarkan kepadanya.
"Alice, kamu bisa, Alice! Kuatkan dirimu! Kamu bisa!" teriaknya dalam hati, "Angkat belatimu! Serang musuhmu di waktu yang tepat!"
Dominique semakin mendekat. Wajahnya yang bengis membuat Alice cepat-cepat menundukkan pandangan. Gadis kecil itu masih terus berusaha untuk menguatkan hatinya. Ia tak akan sudi ditangkap oleh pengkhianat tak bermoral tersebut. Saat ia merasa semakin terpuruk, terdengar teriakan Solid yang membelanya. Sang Putri Mahkota el Vierum pun bergumam pelan, "Itu … Solid?"
"Bocah van Denburg!" seru Dominique balas membentak. Ia menangkis tebasan Solid. Meski gerakannya terlihat simpel, tapi tenaganya sangat besar.
Solid pun mundur beberapa langkah demi meminimalisasi dampak balik tangkisan kuat itu. Ia kembali memperhatikan sekitar. Para serigala berdiri terdiam selepas membantai kawan-kawan kesatrianya.
Sorot mata hewan-hewan buas itu mengawasi dengan tajam. Mereka tampak tak berniat memangsa buruannya. Semakin jelaslah bahwa serigala-serigala itu merupakan hewan buas yang dikendalikan dengan sihir.
"Cepat menyingkir dari sini selama aku masih mengampuni nyawamu, Bocah!" bentak Dominique lagi. “Aku tidak akan memberimu kesempatan kedua!”
Nyali Solid sempat menciut. Kakinya sedikit gemetar. Kepungan para serigala juga membuatnya gentar. Akan tetapi, hatinya kembali teguh begitu mengingat lady kecilnya yang sedang dalam bahaya. Ia tidak bisa membiarkan Putri Mahkota el Vierum terluka sedikit pun.
Kesatria magang itu pun kembali menyerang Dominique. Kali ini, Dominique menghindarinya dengan mudah. Ia pun memukul kepala Solid dengan gagang pedangnya. Pukulannya sangat keras sampai-sampai Solid terbanting ke tanah.
Tubuh kesatria muda itu ambruk seketika. Kepalanya sakit bukan kepalang. Darah pun mengalir di sela-sela rambut kecokelatannya. Badannya tak dapat digerakkan barang sedikit pun. Tenaganya juga seolah langsung menghilang.
"Dasar pengganggu! Kucing kecil ini ingin melawan serigala pemburu. Mimpi kau!" maki Dominique sarkastis. Ia pun menusukkan pedangnya ke badan Solid. Darah mengucur deras dari luka-luka di sekujur tubuh pemuda itu.
"Sayang sekali ... padahal, kau adalah bocah yang berbakat yang penuh potensi,” gumam Dominique yang merasa berada di atas angin. Semua Kesatria Istana Mutiara sudah tumbang. Tak ada lagi yang dapat menghalanginya.
Pengkhianat itu pun berjongkok. Ia menjambak rambut cepak Solid karena melihat pemuda itu masih memiliki sisa-sisa kesadaran. Dengan seringai seram di wajahnya, ia berbisik, “Aku senang bisa melatihmu walaupun hanya sebentar. Xixixi ... sial sekali nasibmu. Kau harus mati di sini sekarang hanya untuk melindungi putri mahkota yang tidak berdaya itu. Tapi, sebelum kau meninggalkan dunia ini, bukankah seru kalau kau melihatnya untuk terakhir kali? Aku akan menunjukkanmu sebuah tontonan yang menarik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments