Ck, dasar si buta jalan*, beraninya kamu cari perhatian dengan pria tampan, gue akan menghukummu nanti dirumah, lo lihat saja nanti gumam Kiya mengutuk Aisyah di dalam hatinya.
\=\=\=\=
Hari sudah menunjukkan pukul 12 malam, pesta itu pun sudah mulai berakhir, Sebelum Kiya hendak pulang dia pun menarik Aisyah dengan kasar sampai Aisyah terjatuh di sebuah meja kaca dan membuat lutut Aisyah sedikit terluka. Namun masih bisa diatasi oleh Aisyah. Tapi, disisi lain Reyhan yang melihat Kiya menarik Aisyah dengan kasar membuat dia angkat tangan dan menyusul Aisyah.
" Lo sudah gue bilang jangan cari perhatian di pesta ini dan juga apa lo harus banget yah membuat wajah menyedihkan seperti tadi? Kenapa juga kamu bisa kenal pria tampan tadi huh, kamu memang wanita jala*g yang tidak tahu malu. " Kiya membentak Aisyah tanpa menunggu respon dari Aisyah di depan banyak orang.
" Kak...apa maksud mu! Aku tidak pernah mengoda pria manapun! Aku hanya berdiam saja dari tadi. " Aisyah menunduk takut mendengar kakaknya marah.
" Alasan lo, gue muak dengan wajah polos itu, lo memang pantas buta. " sahut Kiya mengejek.
" Kak cukup, cukup kakak mengatai aku buta, aku ini buta juga gara-gara kakak yang tidak tahu terima kasih, semua ini gara-gara ķakak. " teriak Aisyah yang sudah tidak tahan dengan bentakan Kiya. Dia yang berkorban demi keluarganya namun dia yang selalu disalahkan atas semua yang terjadi pada keluarganya.
" Lo berani melawan gue huh? " Kiya yang hendak menampar Aisyah namun dengan sigap Reyhan menangkap tangan Kiya dan melempar Kiya kelantai membuat semua mata melihat mereka.
Apa yang terjadi? Kenapa wanita itu didorong kelantai ?
Lihatlah itu ada yang sedang ribut di pesta tuan muda Rendi !
Benar- benar berani wanita itu cari gara-gara di pesta ini.
Itulah kata-kata yang keluar dari mulut orang-orang yang melihat Kiya terlempar di lantai, membuat Kiya semakin marah sama Aisyah dia pun hendak membalas Aisyah namun ditepis oleh Reyhan.
" Dasar wanita ja*ang, beraninya kamu merayu seorang pria untuk melawan ku, apa kamu tidak malu dengan perbuatan mu huh? " bentak Kiya yang hendak menghampiri Aisyah namun di tahan oleh beberapa orang karena perintah Reyhan.
" Maaf nona, jangan buat masalah disini, ini adalah pesta yang dibuat khusus untuk tuan muda Rendi. Jadi, jangan bikin beliau malu karena kekacauan yang nona buat. " Salah satu Pengawal Reyhan mencoba menahan tangan Kiya yang hendak menarik Aisyah.
" Lepaskan tangan saya, yang harus di tahan itu adalah wanita itu bukan saya yang kalian tahan seperti ini! " bentak Kiya melawan pengawal Reyhan.
" Ada apa ini, kenapa disini ribut sekali? Apa tidak ada yang menghargai pesta yang saya buat? " Si penyelenggara pesta datang mendekati kerumunan yang terjadi di pestanya.
Rendi marah karena semua acara yang sudah dia siapkan tiba-tiba di rusak oleh orang luar.
" Rendi lo harus mengusir wanita ini, gue tidak mau melihat wajahnya lagi dan ingat jangan sampai lo mengundang dia lagi jika kamu tidak mau menantang ku. " sahut Reyhan membuat Rendi paham dia melihat kearah wanita yang di tunjuk Reyhan. Rendi paham bahwa Kiya bukanlah wanita yang baik karena Rendi tahu bahwa apa yang dilakukan Kiya pasti sudah membuat Reyhan marah besar dan tidak bisa dimaafkan lagi kesalahannya.
" Maafkan gue karena sudah menganggu kenyamanan lo sobat, kalau begitu kalian usir wanita ini dan jangan biarkan dia masuk lagi kesini. " sahut Rendi kepada para pengawal Reyhan namun dihentikan oleh Aisyah.
" Tidak jangan usir dia, kalau dia pergi maka saya juga akan pergi. " sahut Aisyah membuat Kiya senyum bahagia.
Hehe, lo pasti tidak akan membiarkan gue diperlakukan begini, kalau begitu kita lanjutkan saja dramamu ini gumam Kiya dalam hatinya.
" Dia adalah keluarga saya, kalau begitu saya akan ikut dengannya. " sahut Aisyah dan mulai mendekati Kiya.
" Tapi Syah, dia sudah menyakiti kamu, kamu tidak akan aman bila bersama dia, kamu disini saja dan biarkan dia pergi sendiri. " Reyhan menarik tangan Aisyah dan mencoba meyakinkan Aisyah.
" Tidak Rey, dia adalah kakak ku jadi dia tidak akan menyakitu jika aku tidak bersalah. " sahut Aisyah mencari-cari Kiya dengan tongkatnya.
" Kak, maafkan Aku yah, Aisyah janji tidak akan bikin kakak marah lagi, sekarang kita pulang bareng yuk kak. " sahut Aisyah dengan wajah sendunya.
" Baiklah, aku akan maafkanmu, sekarang kita pulang kerumah. " sahut Kiya yang pura-pura membantu Aisyah agar dirinya tidak disalahkan oleh orang banyak.
" Kakak bantu aku keluar! " sahut Aisyah dan dengan cepat Kiya membantu Aisyah.
" Apa kamu yakin balik sama dia? " sahut Reyhan yang mencoba menahan Aisyah.
" Saya tidak apa-apa Rey, kamu jangan cemas. " lirih Aisyah mencoba meyakinkan Reyhan dengan senyumannya.
Tampak wajah putus asa di mata Aisyah oleh Reyhan, namun dia tahu ini bukan waktu yang tepat untuk menolong Aisyah, dia pun membiarkan Aisyah pergi dengan Kiya.
-
" Bagas, Nando kalian cari tahu hubungam dua wanita tadi dan pantau terus wanita yang bernama Aisyah jangan sampai dia kenapa-napa. " perintah Reyhan menatap kepergian Aisyah yang berjalan keluar.
" Baik tuan. " balas Bagas dan Nando serentak.
"Siapa kamu? Kenapa aku merasa nyaman dengan mu? Apa kita pernah bertemu sebelumnya, apa kita punya masa-masa bersama sebelumnya? " gumam Reyhan memikirkan wajah Aisyah.
-
Setiba di rumah Aisyah langsung dilempar oleh Kiya kelantai hingga tongkatnya terbuang di sembarang tempat.
" Maafkan aku kak, aku tidak akan cari perhatian mereka lagi. " Aisyah terisak di lantai yang ada di dekat ruang tamu.
" Baru sadar lo sekarang, kenapa tadi lo berani melawan gue, apa karena mereka ada jadi lo berani sama gue. Gue ingetin lo, gue tidak akan biarkan hidup lo tenang, gue akan buat hidup lo kayak di neraka. " Kiya menarik kuat rambut Aisyah kebelakang dengan kuat hingga Aisyah menjerit kesakitan.
" Ampun kak, Aisyah tidak akan berani lagi kak. " Aisyah menahan sakit di kepalanya dan juga rambutnya.
Semalaman Kiya memghukum Aisyah hingga meninggalkan beberapa luka di lengan dan kepala Aisyah. Pagi harinya Aisyah terbangun dan masih tertidur di lantai ditempat Kiya menyiksa Aisyah kemarin malam.
" Huh, sudah jam berapa sekarang, tubuhku terasa sakit semua. " Aisyah memegang tubuhnya yang terasa lemas dan perih.
" Udah bangun lo, sekarang lo pergi keluar dan beliin gue bubur ayam yang di depan. " jawab Kiya dengan nada marah dan Aisyah pun menjalankan perintah Kiya dan pergi keluar rumah menyusuri jalanan yang sangat berbahaya baginya.
Disaat Aisyah menyusuri jalanan dengan bantuan tongkatnya, tiap langkah ia susuri namun sayang disaat persimpangan jalan tiba-tiba sebuah mobil menyerempet Aisyah hingga terbentur batu.
Brukkk...
Seketika dunia Aisyah berhenti, Aisyah berusaha membuka matanya namun dia hanya bisa mendengar suara seorang pria yang tidak asing baginya, lama kelamaan mata Aisyah mulai tertutup dan sekarang gadis itu berada di atas pangkuan seorang pria.
" Syah...bangun Syah... jangan tinggalkan aku, Aisyah bangun...Syah..." teriak pria itu meneteskan air matanya dan memeluk erat tubuh Aisyah ke pelukannya.
Di Rumah Sakit Umum.
" Dok, tolong Aisyah dok. " teriak Reyhan mengendong tubuh Aisyah ke lorong rumah sakit.
" Baik tuan, silahkan tuan letakkan pasien di brankar." Salah satu perawat wanita dan beberapa perawat pria yang membantu mendorong brankar. Dengan pelan Reyhan meletakkan tubuh Aisyah ke atas .brankar dan membantu perawat mendorong brankar itu ke ruang UGD.
Dua jam lamanya dokter melakukan pemeriksaan kepada Aisyah, dokter itu pun keluar dari ruang UGD meminta persetujuan Reyhan untuk mengoperasi Aisyah dan segera akan melakukan operasi.
" Maaf saya berbicara dengan siapanya pasien? " ucap sang dokter menatap ke arah pria di depannya.
" Saya temannya dok, bagaimana dengan keadaanya dok? Apa teman saya baik-baik saja dok? " jawab Reyhan khawatir.
" Pasien tidak apa-apa tuan tapi dia harus melakukan operasi untuk mengurangi pendarahan di kepala pasien. " balas sang dokter dengan tatapan serius dan memghawatirkan.
" Apa!! Apa tidak ada cara lain lagi dok? "
" Tidak tuan, sebaiknya kita harus cepat melakukan operasi, takutnya nanti pasien tidak bisa diselamatkan lagi. " sang dokter memberikan selembar kertas persetujuan operasi.
Dengan gemetar Reyhan mengambil kertas itu dan menjatuhkan tubuhnya di kursi tunggu.
Apa yang harus aku lakukan, apa ini akan baik untuk dia gumam Reyhan menarik rambutnya kebelakang.
" Saya akan menunggu keputusan tuan, kalau begitu saya tinggal dulu. " sahut sang dokter dan meninggalkan Reyhan yang terlihat gemetar ketakutan.
" Apa aku harus melakukan ini, aku harap apa yang aku pilih adalah yang terbaik untuk mu dan semoga kamu cepat sembuh Syah. " ucap pria itu melihat Aisyah dari pintu kamar pasien.
-
" Bagaimana tuan? Apa anda sudah memutuskannya? " sang dokter menghampiri Reyhan yang masih berdiri di depan kamar pasien.
" Sudah dok, lakukan yang terbaik untuk teman saya dok, saya mau dia kembali lagi seperti dulu. " lirih Reyhan mengharapkan keberhasilan dokter di depannya dalam operasi yang akan dilakukan.
" Baiklah tuan, akan saya lakukan sebaik mungkin. " sahut sang dokter menyemangati Reyhan.
Sudah hampir tiga jam lamanya Reyhan menunggu sang dokter, dia terus mondar-mandir di depan ruang operasi dan sesekali dia mengusap kasar wajahnya karena kesalahhannya membiarkan Aisyah bersama Kiya.
Aku janji padamu Ai, aku Reyhan Wikanya berjanji akan membalaskan semua penderitaan yang kamu rasakan Aisyah gumam Reyhan dalam hatinya dan mengepalkan kedua tangannya.
.
.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ira Hutahaean
seru
2020-06-25
1
Mayasuciami
bagus ceritanya
2020-04-14
2
kajjol somplak 🤣🤪
awall yg menarik dan bagus alur critanya
2020-03-31
2