Istirahatlah dan tenangkan pikiran mu.

Banyak orang yang bilang bahwa jodoh adalah cerminan dari dirimu sendiri.

jika kau ingin jodoh yang baik, maka perbaikilah dirimu.

Orang baik akan bertemu dengan orang baik pula begitupun sebaliknya.

Lalu bagaimana jika kamu sudah berprilaku baik, kamu malah di pertemukan dengan orang yang tidak baik?

Apakah takdir tengah memilih kasih antar dirimu dan orang lain?

Jawabnya tidak.

Kau sedang di uji, kau sudah amat terlalu baik hingga kebaikan mu pun harus diuji dengan ujian yang berat agar kau semakin menjadi baik.

Terkadang kita harus menikmati lika-liku kehidupan tanpa mengeluh, yakinlah bahwa pilihan Yang Maha Kuasa adalah yang terbaik.

...****************...

Happy reading.

Setelah acara pernikahan, kini Gabriel dan yang lainnya sudah ada di dalam mobil menuju apartemen baru. Barang-barang Rafka sudah dipindahkan dari apartemen lamanya yang baru digunakan beberapa jam saja.

Di dalam mobil tampak semua terdiam, Rafka menutup matanya mencoba mengistirahatkan pikirannya sebentar. Sangat sulit baginya untuk terlihat baik-baik saja dalam kondisi hati yang bingung.

Sedangkan Keyla tampak menatap jari nya yang dilingkari cincin pernikahan.

Sesampainya di apartemen, semuanya langsung turun dari mobil dan berjalan masuk ke apartemen.

Sesampainya di apartemen, Gabriel menghempaskan tubuhnya di sofa. Pikiran nya benar-benar kacau sedangkan Aria ikut duduk di samping Gabriel.

"Sebaiknya kau pulang saja, lupakan tugas ini," pinta Gabriel pada Rafka.

"Tidak, Abi. Rafka akan tetap menjalankan tugas Rafka," ucap Rafka berjalan menuju pintu kamar.

"Rafka masuk dulu," lanjutnya membuka pintu kamar lalu masuk ke dalam kamar. Keyla pun ikut membuka pintu dan masuk ke kamar yang dimasuki Rafka tadi.

Melihat itu Gabriel berdecak kesal, ingin rasanya ia mencekik wanita yang sekarang menjadi menantunya.

Di dalam kamar.

Keyla tampak duduk di ranjang lalu merebahkan tubuhnya, di bukanya jilbabnya lalu kaus kaki.

"Ah, panasnya." Keyla menoleh ke arah Rafka yang masuk ke kamar mandi. Ia pun bangun dan mencari remote AC.

"Pernikahan konyol," gumam Keyla.

"Mana ponsel ku hilang, kartu identitas ku juga, uang ku bahkan ikut hilang. Aku harus cepat-cepat pergi dari sini dan bertemu Alan, dia pasti sedang mencari ku."

Terlihat Rafka keluar dari kamar mandi dengan memakai baju santai. Laki-laki terlihat lebih fresh dari sebelumnya.

"Kau mau kemana?" tanya Keyla ketika melihat Rafka membuka pintu kamar. Rafka berhenti sejenak lalu melirik dengan ekor matanya saja. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya, bahkan senyuman ramah pun tak terlihat di sana.

Rafka keluar tanpa menjawab pertanyaan Keyla, hal itu membuat Keyla memutar bola mata malas lalu memilih tidur.

Di ruang tamu. Rafka duduk sembari meminum jus jeruk, ia menyalakan televisi lalu mencari siaran yang cocok untuknya.

"Rafka," panggil Aria mendekati putranya yang tampak tak berniat untuk menonton.

"Iya, Umi."

"Apa yang akan Abang lakukan kedepannya?" tanya Aria menatap lekat bola mata putra sulungnya. Rafka tersenyum sembari memegang tangan Aria.

"Rafka belum tau, Umi."

"Apa Abang sanggup menjalani pernikahan ini?" tanya Aria.

"Rafka tidak tau, Umi." Aria menghela nafas berat, pikirannya sangat kacau melihat putranya yang masih tersenyum.

"Abang bisa menceraikan nya jika dia terbukti tidak suci lagi, itu adalah hak Abang. Abang tidak akan berdosa akan hal itu," saran Aria.

Tampak Rafka menarik nafas dalam-dalam.

"Rafka belum bisa memutuskan itu, Umi. Sekarang pikiran Rafka masih kacau, mungkin besok Rafka baru bisa memutuskan akan mempertahankan pernikahan ini atau tidak," jawab Rafka.

"Shalat istikharah lah, nak. Minta petunjuk dari Allah SWT," saran Aria mengelus punggung Rafka.

"Iya, Umi."

"Oh ya, Umi. Apa Razka tidak jadi datang?" tanya Rafka melirik jam di tangannya. Sudah menunjukkan pukul setengah 9.

"Tadi Razka menelepon, dia sudah tiba di bandara lalu tiba-tiba ada masalah dengan perusahaan Abi, jadi Razka kembali pulang untuk menyelesaikan masalah perusahaan dulu. Mungkin nanti malam dia sudah berada di sini" jelas Aria.

"Kasihan dia, pasti Razka lelah karena pulang pergi," ucap Rafka.

"Istirahatlah, tenangkan pikiran mu. Umi akan memasak nanti," ucap Aria.

"Tidak, Umi. Rafka ingin membantu memasak."

"Istirahatlah, sayang. Umi mohon, nanti kau sakit," bujuk Aria.

"Baiklah."

Rafka pun memilih masuk kembali ke kamar. Diliriknya Keyla yang sudah tertidur di ranjang ia pun memilih membaringkan tubuhnya di sofa.

*****

12.20.

Rafka sudah selesai mandi bersiap-siap untuk pergi ke masjid. Untungnya Gabriel mencarikan apartemen yang masih dekat dengan masjid.

Setelah memakai pakaian untuk ke masjid, Rafka melirik sekilas pada Keyla yang masih tertidur. Lama sekali tidur wanita itu.

Rafka pun mendekat ke ranjang. "Bangunlah." Rafka mencoba membangunkan Keyla tanpa menyentuhnya.

"Hei, bangunlah. Waktu shalat sudah dekat," ucap Rafka. Tapi tak ada respon dari Keyla.

Rafka pun tak mungkin membiarkan Keyla lalai dalam shalatnya. Ia pun mengambil sapu yang ada di sudut pintu.

Ia tak mau menyentuh Keyla karena sudah berwudhu.

Gagang sapu itu ia pukul kan pelan di kaki Keyla.

"Bangunlah."

Menyadari sesuatu yang menggangu nya, Keyla pun terbangun.

"Apa sih?" ketus Keyla.

"Bangun dan pergi mandi lalu bersiaplah untuk shalat!" titah Rafka namun masih dengan nada suara biasa.

"Aku tidak mau, aku lelah." Keyla kembali membaringkan tubuhnya.

"Bangunlah sebelum kaki mu ku patahkan!" ancam Rafka mengangkat gagang sapu yang ada ditangannya.

"Kau berani main tangan dengan wanita, dasar pengecut!" ketus Keyla langsung duduk.

"Aku tidak akan memukul mu jika kau melakukan apa yang ku katakan. Namun sebaliknya, aku akan memukul mu jika kau membantah!" tegas Rafka tapi masih dengan suara rendah.

"Pergi mandi sana lalu bersiaplah shalat zhuhur, aku memasang CCTV di sini. Jika nanti aku pulang kau belum juga shalat, maka bersiaplah untuk tidak berjalan selama satu Minggu," lanjutnya masih dengan ekspresi damai.

Bagaimana bisa laki-laki itu mengancam dengan wajah damai dan nada suara yang rendah.

"Iya iya," jawab Keyla yang akhirnya bangun dari duduknya lalu pergi berjalan menuju kamar mandi.

Melihat itu, Rafka pergi ke arah lemari pakaian lalu mengeluarkan satu set mukenah dan meletakkannya di atas kasur. Setelah itu, Rafka pun langsung pergi untuk ke masjid bersama Abi nya.

*****

Setelah selesai mandi, tampak Keyla berjalan menuju lemari pakaian. Dimana mukenah nya?

Diedarkannya pandangannya, ternyata sudah ada di atas kasur. Keyla pun memilih memakai pakaian terlebih dahulu.

Keyla mengambil mukenah yang ada di atas kasur lalu mengelus mukena lembut itu. Tatapan sendu terlihat di matanya.

"Jangan pernah tinggalkan shalat mu, Key. Doakan ayah dan ibumu, jangan lupa doakan nenek juga yah." Masih teringat akan pesan sang nenek.

Keyla tersenyum kecut lalu memakai mukenah itu. Suara adzan sudah terdengar. Semoga saja ia tak lupa akan bacaan shalat.

_

_

_

_

_

_

_

Lanjut?

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

suami yg tegas,, 🌷🌷🌷🌷🌷

2023-01-05

2

Ruzilan Jusoh

Ruzilan Jusoh

terbaik Thor🤘👍

2022-12-05

0

Noviatul Walidah

Noviatul Walidah

bang rafka mengingatkan umi aria
ktika baru nikah ngajak abi gabriel sholat
bedanya abi gabriel gk paham tntg sholat
klo key dlu prnah d ajarin sholat
oke lanjut bang rafka😘

2021-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!