Setelah shalat isya Rafka kini masih berjalan menuju apartemen nya. Namun terlintas dipikirannya untuk membeli cemilan. Tapi, dimana ia membeli cemilan?
"Assalamualaikum, pak.saya boleh bertanya?" sapa Rafka pada bapak-bapak yang sedang mengobrol.
"Wa'alaikumusalam warohmatullahi wabarakatuh, silahkan nak."
"Hm, jalan menuju supermarket dimana pak? Saya pendatang baru di sini," tanya Rafka.
"Oh, lewat sana nak. Jaraknya sedikit jauh dari sini," jawab bapak tadi.
"Pesan taksi online saja kalau mau pergi ke sana," saran mereka.
"Oh, terimakasih yah pak. Saya pamit dulu, assalamualaikum."
"Sama-sama, wa'alaikumusalam warohmatullahi wabarakatuh."
Rafka pun melanjutkan perjalanannya menuju apartemennya. Ia akan mengganti pakaiannya terlebih dahulu, sebelum itu ia memesan taksi online menggunakan ponselnya.
Niat hati mau tidur tapi perutnya masih lapar.
Setelah selesai berganti pakaian, Rafka pun kembali turun karena taksinya sudah datang.
Rafka pun langsung masuk ke dalam taksi dan mengatakan tujuannya.
Mungkin besok Rafka akan mencoba melihat kembali lokasi apartemen yang strategis, dekat dengan masjid dan juga pusat perbelanjaan. Karena tergiur harga murah jadi Rafka memilih apartemen yang sekarang ia tempati.
Padahal bang Rafka holang kaya wkwkwkwk
Sesampainya di tempat belanja, Rafka langsung masuk dan memilih makanan apa yang ingin ia makan.
*****
Di sisi lain. Dua insan sedang menikmati bisingnya suara musik di club.
"Sayang, kau janji akan menuruti kemauan ku kan?" bisik Keyla pada Alan yang sedang merokok.
"Iya sayang,"jawab Alan pelan.
"Aku mau ini," ucap Keyla menunjukkan sebuah foto kalung berlian yang terlihat mewah.
"Em, nanti aku belikan."
"Besok harus ada yah," tuntut Keyla.
"Tidak bisa, sayang. Kalung itu harus di tempah dulu, jadi butuh beberapa hari," ucap Alan berharap Keyla mengerti. Tentunya ia akan membelikan kalung itu untuk Keyla.
"Tidak mau, honey. Aku maunya besok!" ketus Keyla.
"Tidak bisa, sayang. Itu kalung mahal bukan murahan jadi butuh proses," ucap Alan.
"Ck, kau itukan orang kaya jadi kau bisa meminta percepatan waktu," ucap Keyla meraih tas nya.
"Mengapa kau tak mengerti, Key! Aku bilang tidak bisa yah tidak bisa!" bentak Alan marah karena Keyla tak kunjung mengerti. Banyak pasang mata yang menatap mereka membuat Keyla malu dan kesal.
"Kau membentak ku!" lirih Keyla membuat Alan semakin pusing.
"Maafkan aku, sayang. Aku hanya kesal," ucap Alan kembali merendahkan suaranya.
"Aku akan pulang," ucap Keyla berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari club.
"Key, maafkan aku. Aku tidak sengaja, jangan marah sayang." Alan berdiri lalu mengejar Keyla.
"Aku ingin pulang. Tentang kalung itu, lupakan saja." Keyla pun berjalan keluar dengan memakai sweater panjang.
"Aku antar yah," bujuk Alan.
"Tidak perlu, Alan. Aku ingin sendiri, aku bisa menjaga diriku sendiri. Lanjutkan saja aktivitas mu," ucap Keyla melepas tangannya dari genggaman Alan lalu pergi meninggalkan Alan yang masih terdiam membatu.
Alan menggerutu kesal melihat kepergian kekasihnya itu. Sangat susah dimengerti.
Di luar sana. Keyla berjalan dengan wajah kesal. Bagaimana tidak? Kekasihnya yang kaya itu tak mampu menuruti keinginannya padahal ia telah mengikuti kemauan Alan.
Yah beginilah hidup Keyla ia berpacaran dengan Alan lalu mengikuti jejak Alan yang yang nakal. Pergi ke club, pacaran di tempat gelap-gelap. Tapi untungnya Keyla belum pernah memberikan kesuciannya pada Alan. Hanya itu yang masih ia pertahankan sebagai seorang wanita.
Keyla dan Alan sudah 3 tahun berpacaran dan dari pacaran itu Keyla mendapatkan semua barang yang ia inginkan. Berulang kali Alan meminta Keyla tidur bersamanya, tapi Keyla menolak. Ia masih takut kalau sudah ke jenjang seperti itu.
"Akhhh! Kesal." Keyla berteriak kesal.
Ia pun menghentikan taksi lalu naik ke taksi itu dan mengatakan tujuannya.
Di dalam mobil tampak Keyla menutup matanya. Jika ia pulang ke apartemen yang dibelikan Alan, Alan pasti tidak akan jera dan terus berbuat kesalahan yang membuat Keyla kesal. Tapi, jika ia kembali ke kos, nanti Sinta malah menyindirnya.
Halah, toh kos itu masih ada uangnya. Jadi, ia bisa pergi ke kos dengan sesukanya. Lagi pula barang-barangnya masih ada di kos.
"Berhenti di supermarket yah pak," ucap Keyla.
Mobil pun berhenti tepat di depan super market.Keyla ingin membeli sesuatu untuk Sinta agar tidak marah lagi. Ketika ia keluar dari taksi, seseorang menarik tasnya dengan keras lalu berlari meninggalkan Keyla.
"Pencuri!" teriak Keyla mengejar pencuri itu.
"Hei berhenti kau!" teriak Keyla Tak ada yang peduli atau mencoba mengejar pencuri itu, mereka hanya melihat saja.
Hingga pencuri itu tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang ternyata adalah Rafka.
"Astaghfirullah, hati-hati pak," ucap Rafka namun yang menabraknya langsung pergi.
"Tangkap pencurinya!" teriak Keyla membuat Rafka kebingungan.
"Tolong, tolong tangkap pencurinya. Dia mengambil tas ku," pinta Keyla memohon sembari ngos-ngosan.
Rafka pun akhirnya membantu wanita yang tak ia kenal itu. Dengan cepat ia berlari mengejar pencuri itu. Bukan Rafka namanya kalau larinya tidak cepat, sebab laki-laki itu sangat sering berolahraga lari.
Tampak pencuri itu masuk ke dalam gang yang gelap. Rafka tetap mengejarnya begitu juga dengan Keyla. Rafka menghentikan langkahnya, gang itu terlalu gelap hingga ia tak bisa melihat apapun. Ia mengeluarkan ponselnya lalu menghidupkan senter.
Pencuri itu sudah hilang.
"Mana pencurinya?" tanya Keyla mencoba mengatur nafasnya.
"Aku tidak tau," jawab Rafka memutar tubuhnya berniat untuk kembali.
"Tidak tau katamu! Kau yang mengejarnya tadi, mengapa kau melepaskannya!" ketus Keyla kesal pada laki-laki yang ada dihadapannya.
"Gang ini terlalu gelap, aku tak bisa melihat." Rafka memilih berjalan meninggalkan Keyla.
"Hei tunggu! Bagaimana denganku?" Keyla menyusul Rafka.
"Bukan urusan ku, Bu." Keyla membulatkan matanya, bagaimana bisa ada orang yang memanggilnya ibu.
"Aku bukan ibu-ibu!" kesal Keyla.
"Oh."
Ketika Rafka ingin keluar, tiba-tiba saja ada segerombolan pria yang datang dari mulut gang. Mereka tampak membawa senter dan juga kayu.
"Apa yang kalian lakukan berdua di sini?" tanya salah satu dari mereka.
"Kami mengejar pencuri, tapi pencurinya kabur." Rafka mengatakan yang sebenarnya.
"Lalu kalian menikmati malam bersama di gang yang gelap ini, yah."
"Astaghfirullah, pak. Itu tidak benar," sangkal Rafka.
"Ayo keluar!"
Mereka pun membawa Rafka dan Keyla keluar dari gang lalu kembali mengintrogasi.
"Cepat jujur, apa yang kalian lakukan di sana!"
"Kami tidak melakukan apa-apa, pak. Kami hanya mengejar pencuri," jawab Rafka.
"Halah, mana ada maling mau ngaku. Bawa saja mereka ke balai kota," sela salah satu dari mereka semakin membuat suasana panas.
"Tidak pak, kami tidak bersalah."
"Kalian pilih ikut kami atau kami akan menyeret kalian hingga warga-warga tau kelakuan kalian!" ancam mereka.
Rafka pun akhirnya pasrah dan memilih mengikuti bapak-bapak itu, ia tak salah. Dengan secepat mungkin ia menghubungi Abi dan Umi-nya. Semoga Abi nya bisa membantu menyelesaikan kesalahpahaman ini.
.
_
_
_
_
_
_
Owalah, bang Rafka kena fitnah🤦🏼♀️
Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah
tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Meylin
untung walo nakal masih perawan tuh c key🥴
2022-03-24
2
Noviatul Walidah
beneran ketemu jodoh kn bang rafka 😁😁
2021-12-24
0
Ida Lailamajenun
mgkn syurga nya key ada di Rafka.biasa baca istri yg bimbing suami utk menuju syurga.nih author keren malah suami yg bimbing istri menuju syurga👍doa nya Shinta dijabah Allah key. dapet hidayah menikah ma Rafka..
2021-11-05
0