Perpisahan

Author POV

Sudah dua Minggu Jani di rumah Dini, untuk mengurangi rasa malu dan sungkan, dia tidak hanya berdiam diri, turut memasak dan membersihkan rumah ,setidaknya dia tahu diri sedang menumpang.

Walaupun Dini seringkali melarang, karena ada Asisten Rumah Tangga yang sudah mengurusi keperluan rumahnya.

Kevin puluhan kali mencoba menelfon tapi tidak pernah pernah di angkat dan mengirimkan pesan teks, tidak pernah juga Jani membukanya.

Hari ini adalah keberangkatan Kevin ke Inggris, Jani bimbang akan perasaannya, walau bagaimanapun Kevin telah menemani hari harinya selama tiga tahun.

"Seenggaknya kamu bisa ngasih salam perpisahan di Bandara, lebih baik mengakhiri dengan baik, yuk aku antar sekalian kita belanja bulanan," ajak Dini sambil menikmati sarapan nasi gorengnya

"aku enggak tau dia berangkat jam berapa," jawab Jani sambil meminum teh nya

" penerbangan ke Jakarta nanti jam 1 siang," jawab Dini, Jani langsung mengernyitkan matanya

"kok kamu tau?," Tanya Jani dengan penasaran

"Iya lah tau Kevin yang ngasih tau, dia hubungin kamu mana pernah diangkat, kirim pesan juga mana pernah km buka,seputus asa itu dia sampai kirim informasi ke aku,"

Dini menunjukan pesan singkat dari Kevin, lalu menuangkan nasi gorengnya ke mulut dengan lahap, Jani hanya mengangguk tanda setuju dengan nasehat sahabatnya.

Mereka sampai di Bandara jam 10.00, masih ada waktu ngobrol untuk Rinjani dan Kevin, setelah memarkirkan mobilnya, Dini sibuk menelepon Kevin, karena Rinjani masih tidak mau menghubungi Kevin langsung, akhirnya mereka janjian di Lounge area Bandara.

Rinjani dan Dini memasuki sebuah Lounge, hanya ada beberapa orang saja yang tengah asyik dengan gawai dan bacaan majalah mereka.

Mata Jani tertuju pada Kevin yang sedang duduk ditemani secangkir minuman, disampingnya terlihat koper berukuran kecil, melihat ukuran koper yang dibawa Kevin,

sudah pasti tidak banyak barang yang dibawa oleh Kevin, tentu saja, karena dia mempunyai rumah di Inggris, orang tuanya kerap ke sana untuk urusan bisnis.

Jani duduk berdua dengan Kevin, dia tidak memesan camilan ataupun minuman, Dini memilih duduk di meja lain sambil menikmati Strawberry smoothies pesanannya dan larut dengan gawai nya.

"Sayang...aku kira kamu ga akan mau datang...," Kevin memulai obrolan

Deg...

Dia masih memanggil sayang, panggilan yang dirindukannya selama satu Minggu ini,

Rinjani melihat Kevin yang sedang menampakkan aura tegang, lalu melirik ke arah koper,

hatinya teriris melihat koper itu, penanda dia tidak akan bertemu Kevin dalam waktu yang lama, dan saat ini adalah waktu perpisahan bagi mereka.

"Kamu pucat....," Kevin mencoba meraih tangan Rinjani, tapi Rinjani bergeser mundur dan menghindari tangan Kevin, dengan tersenyum kecut.

"Bagaimana tidak pucat,seminggu ini, setiap harinya hanya tidur beberapa jam saja," batin Jani dalam hatinya.

"Aku mau mengembalikan ini, karena bukan milikku," Jani mengeluarkan kotak cincin berwarna putih dengan bentuk hati yang ditinggalkan Kevin saat melamarnya di rumah Dini seminggu yang lalu.

Kevin menelan Saliva nya, usahanya pupus sudah, tiga tahun merajut asmara dengan Rinjani telah kandas begitu saja karena kesalahannya,

"aku enggak bisa melanjutkan hubungan ini, hubungan yang sudah kamu rusak pondasinya, aku tidak siap, aku tidak mau suatu saat nanti kita saling menyakiti,banyak celah untuk saling menyakiti,"Rinjani berbicara dengan menahan tangisnya,

.

Dengan suara yang bergetar, bukan hanya Kevin yang hancur berkeping mendengarnya, Rinjani juga merasakan hal yang sama.

"Kesalahan ku memang fatal, tapi aku masih berharap, saat aku kembali masih ada kesempatan bagiku, bukan kah manusia wajar melakukan kesalahan," tatapan mata Kevin begitu ingin meyakinkan Rinjani,

Namun terkesan sebuah pembelaan bagi Rinjani, "kesalahan itu bisa saja enggak kamu lakukan Vin, kenyataannya perasaan mu pada hubungan kita tidak cukup kuat untuk menghentikan pengkhianatan mu," Rinjani sedikit meninggikan suaranya, membuat orang disekelilingnya menatap pada mereka, Kevin tertegun mendengar perkataan Rinjani.

"Aku akan memberikan kamu waktu sayang...aku akan kembali dan aku berharap kesempatan itu selalu ada, setiap saat aku menunggu kamu menghubungi ku," Kevin menatap serius Rinjani yang sekarang berdiri,

"Jangan berharap banyak, aku tidak menjanjikan hal itu, bagi ku kita telah selesai, sampaikan salam ku untuk ayah dan ibu,"

Rinjani beranjak pergi meninggalkan Kevin yang terdiam, "ayo Din aku udah selesai...,"Dini tampai kebingungan cuma menjawab dengan anggukan.

"Aku pastikan akan mendapatkam kamu lagi sayang...,aku akan memberikan waktu,"Kevin bergumam dalam hati.

Rinjani menahan ledakan kecewa dihatinya, kecewa akan keadaan yang sedang dia alami, perpisahannya dengan Kevin harus dilalui dengan cara menyakitkan, meski melepas Kevin dengan baik, perpisahan tetaplah menyakitkan bagaimanapun caranya.

Di are parkiran, Langkah Jani dan Dini terhenti ketika melihat sosok wanita yang mereka kenal, "Mak lampir Jan..." Dini berbicara lirih,

Rinjani hanya terdiam tapi Dini memberikan tatapan tidak suka bahkan terang terangan menyerang Clara dengan kata-kata,

"siang siang gini kok ada Mak lampir, Bandara ini harus segera di ruqyah," Dini meninggikan suaranya,

Jani hanya terdiam, membiarkan sahabatnya sesuka hati, langkah Rinjani terhenti ketika Clara berada di tepat di depannya, Dini melotot menantang Clara,

Rinjani hanya memberikan tersenyum sekilas, mencoba pergi dari hadapan Clara, " aku menyukai Kevin sejak SMA, jauh sebelum kamu mengenal Kevin, kamu bilang sudah membuangnya, jangan kamu pungut lagi ya, karena akan aku ambil," Clara akhirnya berterus terang.

"Ga tau malu banget sih kamu,main Embat aja, apa udah ga laku lagi sampe punya orang kamu Embat?," Dini memaki Clara, menggeser posisi Rinjani berhadapan dengan Clara, melihat suasana yang tegang, orang-orang di area parkiran menatap mereka, membuat Rinjani malu,

"udah Din ayo kita pulang," Rinjani menarik tangan Dini dan berlari kecil menuju mobil mereka.

Clara menoleh melihat Dini dan Rinjani yang sedang berjalan semakin jauh darinya, tersenyum bahagia, langkahnya mendapatkan Kevin, laki laki yang disukainya sejak SMA semakin mudah. Manyusul Kevin ke Inggris bukan perkara sulit baginya.

Dini mengurungkan niatnya berbelanja bulanan, mood nya sudah rusak setelah kejadian di parkiran tadi, mereka memilih kembali ke rumah, urusan belanja bulanan Dini meminta Reza menemani.

Sepanjang perjalanan Rinjani terdiam, tatapannya kosong ke arah luar jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, pikirannya tidak bisa lepas, masih mengingat perkataan Clara.

Dia tidak menyangka Clara menyukai Kevin dari sejak SMA, selama ini dia hanya tau Kevin dan Clara pernah satu sekolahan di Jakarta,

Clara baru kembali dari studinya di Singapura enam bulan lalu dan mengambil alih Cafe milik ibunya di Yogyakarta, sampai dengan peristiwa kemarin, Rinjani enggak pernah mencurigai Kevin ataupun Clara, semuanya tampak baik baik saja.

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

enaknya bilang wajar,,, mau buat salah lg dg sengaja?? no no no... klu g sengaja beda, pilihan atuh mau sengaja ato g sengaja... bingung kan??

2023-03-04

0

Ririe Handay

Ririe Handay

Kevin aja yg dodol

2022-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 Sepasang Bucin
2 Rencana
3 Tertangkap Basah
4 Maafkan Aku Sayang
5 Perpisahan
6 Merelakan
7 Hilang Bersama Hujan
8 Pertemuan Ke Dua
9 First Day
10 Erlangga Group
11 Demam
12 Dua Hati Yang Patah
13 First Kiss
14 Maaf
15 Takdir
16 Cemburu
17 Undangan Pesta
18 Pesta
19 Pengakuan
20 Merahasiakan
21 Pulang ke Bandung
22 I love you
23 Perjodohan
24 Sebuah Janji
25 Melepas Mu
26 Perpisahan
27 Lamaran Virtual
28 Menikah
29 Kecelakaan
30 Aku Isteri Mu
31 Enam Bulan
32 Salah Paham
33 Klarifikasi
34 Kesepakatan
35 Jalan-jalan
36 Kalung Liontin
37 Cemburu Tanda Cinta
38 Berpisah Untuk Kembali
39 Menunggu
40 Undangan Pernikahan
41 Melepas Rindu
42 Penuh Kejutan
43 Malam Yang Indah
44 Pengakuan Kevin
45 Menikmati Kebersamaan
46 Berita Bahagia
47 Rahasia Dari Masa lalu
48 Di Rumah Sakit
49 Cinta Yang Masih Bersemi
50 Bahagia Milik Kita
51 Pertemuan Pertama
52 Perasaan yang Terlarang
53 Terpaksa Merahasiakan
54 Menjelang Hari Bahagia
55 Welcome Baby Boy
56 Baby Daffa
57 Masih Di Rumah Sakit
58 Welcome Home Baby Daffa
59 Syukuran Baby Daffa
60 Wanita dari masa lalu
61 Kemarahan Aditya
62 Kejutan
63 Sepenggal Kisah
64 Ulang Tahun Sederhana (Edited)
65 Liburan Part 1
66 Liburan Part 2
67 Liburan Dengan Cinta
68 Curiga
69 Bibit Pertengkaran
70 Tak Sempat
71 Panik
72 Menangis
73 Operasi
74 Takut Kehilangan
75 Buku Catatan
76 Wasiat
77 Rayan Erlangga
78 Bagian Dari Masa lalu
79 Pengakuan Rayan
80 Kabar Gembira
81 Sebuah Foto
82 Pucat
83 Mengakui
84 Tangis Bahagia
85 Membaik
86 Perasaan Terlarang
87 Masih Bersemi
88 Bertemu Mantan
89 Pertemuan yang dinantikan
90 Bertemu Clara (Edited)
91 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Sepasang Bucin
2
Rencana
3
Tertangkap Basah
4
Maafkan Aku Sayang
5
Perpisahan
6
Merelakan
7
Hilang Bersama Hujan
8
Pertemuan Ke Dua
9
First Day
10
Erlangga Group
11
Demam
12
Dua Hati Yang Patah
13
First Kiss
14
Maaf
15
Takdir
16
Cemburu
17
Undangan Pesta
18
Pesta
19
Pengakuan
20
Merahasiakan
21
Pulang ke Bandung
22
I love you
23
Perjodohan
24
Sebuah Janji
25
Melepas Mu
26
Perpisahan
27
Lamaran Virtual
28
Menikah
29
Kecelakaan
30
Aku Isteri Mu
31
Enam Bulan
32
Salah Paham
33
Klarifikasi
34
Kesepakatan
35
Jalan-jalan
36
Kalung Liontin
37
Cemburu Tanda Cinta
38
Berpisah Untuk Kembali
39
Menunggu
40
Undangan Pernikahan
41
Melepas Rindu
42
Penuh Kejutan
43
Malam Yang Indah
44
Pengakuan Kevin
45
Menikmati Kebersamaan
46
Berita Bahagia
47
Rahasia Dari Masa lalu
48
Di Rumah Sakit
49
Cinta Yang Masih Bersemi
50
Bahagia Milik Kita
51
Pertemuan Pertama
52
Perasaan yang Terlarang
53
Terpaksa Merahasiakan
54
Menjelang Hari Bahagia
55
Welcome Baby Boy
56
Baby Daffa
57
Masih Di Rumah Sakit
58
Welcome Home Baby Daffa
59
Syukuran Baby Daffa
60
Wanita dari masa lalu
61
Kemarahan Aditya
62
Kejutan
63
Sepenggal Kisah
64
Ulang Tahun Sederhana (Edited)
65
Liburan Part 1
66
Liburan Part 2
67
Liburan Dengan Cinta
68
Curiga
69
Bibit Pertengkaran
70
Tak Sempat
71
Panik
72
Menangis
73
Operasi
74
Takut Kehilangan
75
Buku Catatan
76
Wasiat
77
Rayan Erlangga
78
Bagian Dari Masa lalu
79
Pengakuan Rayan
80
Kabar Gembira
81
Sebuah Foto
82
Pucat
83
Mengakui
84
Tangis Bahagia
85
Membaik
86
Perasaan Terlarang
87
Masih Bersemi
88
Bertemu Mantan
89
Pertemuan yang dinantikan
90
Bertemu Clara (Edited)
91
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!