...🍃🍃Soundtrack #lights out-Exo🍃🍃...
...🌾🌾Kau tau apa rasanya saat kata-kata yang kau ucapkan selama ini ternyata sebuah belati yang menusuk hati namun, kau menganggap nya hanya sebuah guyonan 🌾🌾...
Seorang pemuda bertubuh gagah dan tegap, tidak lupa dengan kulit putih bersih terawat layaknya sebuah prasasti berharga yang tak ternoda. Bulu mata hitam lentik hingga perempuan yang melihat itu sampai iri.
Pemuda yang saat ini kita bicarakan adalah seorang pemuda yang sukses diusia muda dan menjadi idola banyak orang. Namanya sudah ada dimana-mana dan bahkan sampai kepenjuru negri saking sukses nya, belum lagi kemampuan public speaking nya bukan main-main.
Nama pemuda itu adalah ANGKASA LANGIT PUTRA, seolah sedang membuktikan namanya, ia sungguh sukses hingga mencapai popularitas setinggi langit.
Hari ini ia dipindahkan kekota asalnya setelah lama menjiwai bidang bisnis real estate diluar negeri. Ia memutuskan untuk menetap di kota asalnya karena sejak SMA ia sudah lama meninggalkan kota kelahirannya itu untuk menuntut ilmu hingga ia sampai sesukses sekarang.
Sebenarnya ia memiliki sebuah tujuan hingga begitu bersemangat ingin menginjakkan kakinya ditanah kelahirannya itu.
"Bagaimana? Kamu sudah pastikan kalau ia memang bekerja disana? " Tanya Angkasa dengan wajah penuh harap.
Laki-laki yang berstatus sebagai asisten pribadinya itu langsung mengangguk dengan cepat "Saya sudah memastikannya saat tuan masih di USA, dan benar itu adalah nona Feli yang pernah menjadi teman sekelas tuan saat SMA. " Jelas laki-laki yang bernama Radon itu.
Senyuman terukir dibibir Angkasa, namun senyuman itu sedikit berbeda dari sebuah senyuman yg umumnya dikeluarkan oleh beberapa orang. Seperti tersirat sedikit niat buruk disana.
"Baiklah kerja bagus, nanti bonusmu akan saya kirimkan. Saya penasaran sudah seperti apa dia sekarang. "
"Jalankan mobilnya menuju kantor, dan semua berkas Sudah selesai kamu urus kan? " Tanya Angkasa kearah Radon yang masih sibuk menyetir itu.
"Sudah semua tuan, dan pak Anton sudah keluar dari kantor sejak semalam mulai hari ini yang resmi menjadi pemimpin kantor adalah tuan. Apakah kita tidak kerumah terlebih dahulu tuan, sepertinya nyonya dirumah sudah menunggu tuan. "
Sebuah gelengan Angkasa berikan "Kita ke kantor saja, entah kenapa saya sangat penasaran dengan gadis itu. Nanti saya hubungi mamah saja untuk memberitahu kan kalau saya akan pulang nanti malam. "
"Baiklah tuan," Ucap Radon memutar arah menuju kantor yang akan dipimpin oleh Angkasa.
Langkah Angkasa begitu tergesa saat memasuki kantor nya. Ia sedikit tersenyum saat melihat sekeliling kantor yang tidak terlalu jauh dari ekspektasinya itu.
Awalnya ia sedikit ragu dengan kualitas kantor yang akan ia pimpin itu, karena melepaskan pekerjaan diluar negeri sebenrnya adalah pilihan sembrono yang ia sendiri bingung kenapa bisa melakukan hal itu. Sebuah perusahaan besar kini berubah jadi perusahaan yang tidak sebanding dengan perusahaan yang ia pimpin dahulu.
"Bagaimana tuan? Apa tuan ingin merubah keputusan tuan? Sepertinya kantor ini terlalu kecil untuk tuan. "
"Hmm lumayan juga, tidak selamanya kita harus berada diatas. Anggap saja saya sedang beristirahat saat ini, perusahaan lama saya terlalu ribet dan banyak sekali urusan. " Senyum Angkasa tiba-tiba saja terbit tanpa sebab.
"Mungkin ini saatnya saya istirahat sembari menghibur diri hahahah. "
Radon hanya diam saja sedikit tidak faham dengan jalan pikiran bossnya itu. Entah apa yang membuat ia begitu ingin bekerja diperusahaan ini. Memang sudah termasuk perusahaan yang maju dan juga sukses hanya saja Radon merasa ini sungguh tak sebanding dengan perusahaan yang dulunya dipimpin oleh Angkasa.
"Silahkan masuk tuan, ini adalah ruangan tuan. Apakah masih ada yg tuan butuhkan? "
"Santai saja Rad, hari ini kamu tidak usah bekerja dulu. Mungkin kamu masih lelah kan? Sebagai gantinya kamu tolong minta kepada petugas dikantor ini untuk membuatkan saya minuman. "
"Baiklah tuan, saya permisi. " Radon berjalan pelan meninggalkan Angkasa menuju para OG sedang beraktivitas.
"Wahh tak terasa setelah bertahun-tahun lamanya aku bisa menghirup udara kota ini. "
"Bagaimana yah keadaannya sekarang? Apakah ia akan semakin cantik dengan bibir menyebalkan itu atau malah sebaliknya? Aku jadi tidak sabar untuk bertemu dengan nya. "
Angkasa berdiri sejenak dan berjalan menuju jendela kemudian melihat kearah luar.
"Siapa sangka aku akan berubah sejauh ini? Wahh sungguh sebuah kejutan sekali. "
Setelah beberapa saat Angkasa lelah berdiri dan berjalan melihat seisi ruangan nya ia kembali duduk dan melihat berkas yang ada dibelakang meja hingga kini posisinya sedang membelakangi arah pintu.
Tiba-tiba ia sedikit mendengar suara ketukan lalu pintu terbuka. Namun, karena terlalu sibuk dengan berkas itu Angkasa bahkan tak bergerak barang sedikitpun.
"Ini minuman pesanan bapak, " Ucap seorang gadis dari arah belakang.
Angkasa benar-benar mengenali suara itu, bagaimana bisa bahkan setelah beberapa tahun lamanya ia masih hafal dengan jelas suara itu? Benar-benar sesuatu sekali.
"Saya permisi pak. "
Mendengar gadis itu akan pergi Angkasa langsung panik tanpa alasan.
"Tunggu."
Ia putar kursinya menghadap kearah gadis itu dan jantungnya sedikit berdetak kencang karena benar saja gadis itu adalah gadis yang ia temui saat masih SMA dulu.
Manik milik Angkasa tak berkedip sama sekali saat melihat wajah gadis berseragam OG itu. Ia sangat yakin kalau saat ini gadis yang sudah lama ingin ia temui itu adalah gadis yang ada di hadapan nya itu. Wajah itu tak berubah sama sekali, masih dengan kulit putih bersih dan mata below yang meneduhkan hati namun, kini ia sudah menetapkan hatinya untuk tak lagi jatuh pada manik mata itu.
"Ma,, maaf anda siapa? Kenapa bisa berada di dalam ruangan bos saya? " Tanya Feli dengan pelan karena kaget saat melihat Angkasa kini sudah berada di dalam ruangan milik bossnya.
Ada rasa kesal dalam hati Angkasa saat Feli itu menunjukkan bahwa ia sama sekali tak mengenalnya. Bagaimana bisa gadis itu tak mengenalinya, laki-laki yang dulunya pernah menjadi bagian dari kenangannya itu. Bahkan Angkasa tak melupakan setiap moment itu barang sedetikpun.
"Sial, dia tidak mengenaliku? " Batin Angkasa sedikit kesal, tidak lupa dengan tangan yang mulai terkepal itu.
"Kurangajar sekali dia melupakan ku setelah semua yang ia lakukan dulu. " Batinnya lagi menahan amarah.
"Saya adalah bos baru disini. Jaga sopan santun mu. " Ketus Angkasa sedikit marah, entah kenapa saat tau Feli tak mengenal nya ia sungguh marah.
"Ma,, maaf Pak, saya tidak tahu tadi. Sa,, saya permisi pak. " Feli langsung keluar karena takut akan membuat masalah nantinya.
Pintu tertutup rapat dan Feli menghilang dibalik pintu itu. Seperginya Feli, Angkasa langsung merasa marah dan kesal karena gadis itu benar-benar tidak mengenalinya.
"Sial, dia benar-benar tidak mengenaliku atau hanya sedang berpura-pura tidak kenal. " Geram Angkasa dengan tangan terkepal.
Lagi-lagi ingatan dulu terputar dalam otak Angkasa. Seluruh perlakuan Feli yang membuat ia begitu terluka hingga rasa sakit itu masih terasa hingga kini.
Angkasa dan Feli adalah teman satu sekolah dan satu kelas saat masih menduduki bangku SMA. Saat itu Angkasa bukanlah Angkasa yang saat ini, ia adalah Angkasa yang berbeda dan sangat jauh berbeda.
Saat SMA kelas satu ia memiliki tubuh gemuk dan juga kulit yang kurang terawat. Padahal ia adalah keturunan konglomerat seperti Feli namun, karena penampilan Angkasa yang begitu jauh dari kriteria good looking ia menjadi bahan olok-olokan satu kelas, dan bahkan sering kali dipermalukan oleh siswa-siswi satu sekolahan.
Lebih parahnya lagi, siapa sangka ia adalah seorang pemuja gadis cantik dan primadona di sekolahnya. Ia tak sengaja menjatuhkan surat yang ia tulis hingga berita bahwa ia menyukai Feli si gadis cantik, kaya dan juga ayu itu mulai menyebar keseluruhan penjuru sekolah.
Orang orang semakin gencar membully Angkasa dan Feli adalah oknum paling bersemangat melakukan itu. Gadis itu menunjukkan bahwa ia sungguh tidak suka bahwa seorang Angkasa yang bertubuh gemuk itu menyukai gadis cantik sepertinya.
Dan karena tak sanggup dengan penghinaan itu Angkasa memilih untuk pindah sekolah keluar negeri saat masih menduduki bangku SMA kelas satu.
Mengingat itu lagi-lagi Angkasa merasa marah dan dendam itu kian bergejolak ingin disalurkan.
...🎋🎋bersambung 🎋🎋...
Huhuyyy part 2 nya udah gaes🙃semoga betah yah🌷
Pai pai say 🙃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Defi
Feli ternyata nackal ya dulu, suka bully2 Angkasa karena jauh dari kata good looking
2023-06-02
0
Meylin
karena dulu gemuk toh makanya ga ngenalin😇
2021-08-15
1
Riwid
masih ada sisa cinta kah
2021-08-13
0