Setelah berbincang sebentar bersama Igun, mereka bertiga memutus kan untuk pulang, dan melewati sebuah bangsal yang pintunya terbuat dari tralis besi, mereka pun melihat pasien yang menyerang Romeo itu di borgol dan di ikat menggunakan rantai.
Karna kesal Romeo pun mendekati tralis besi tersebut.
"Rasain loh, mampus loh. makanya jangan berani gangguin gue lu," sungut nya kepada pasien wanita itu.
Melihat Romeo yang mendekatinya, pasien wanita yang berusia sekitar tiga puluh tahun itu, kembali berusaha menyerang Romeo, dengan segala daya ia berusaha melepaskan borgol di kakinya.
"Uekk,uekkk, ayo kejar gue sini, ngak bisa, ngak bisa," ledeknya kearah orang gila.
"Rom, apa-apaan sih lo Rom, ntal loh dikejar sama dia lagi." Doni memperingatkan, tapi Romeo tak mengindahkan nya.
"Ueek, sini lo, kejar lagi gue, uek, ngak bisa, ngak bisa," kata Romeo sambil menjelarkan lidah nya.
"Kayaknya Romeo sudah ketulan gilau habis di cium perempuan tadi Don, liat aja kelakuannya seperti anak kecil," tutur Aldi.
Bukanya berhenti, Romeo semakin jadi mengejek orang gila tersebut, mungkin karna ia tak bisa melampiaskan rasa kesalnya.
Pasien tersebut semakin marah, dengan sekuat tenaga akhirnya ia bisa melepaskan diri dari rantai yang menahan kakinya, ia pun langsung mengejar Romeo kembali.
Melihat wanita tersebut terlepas dari rantainya, mereka pun panik dan berhamburan lari, untung saja ada tralis besi yang menghadang langkahnya.
Mereka terengah engah karna berlari secepat kilat, setelah keluar dari rumah sakit itu mereka mencoba mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.
"Lo, gila Rom, hampir saja kita di labrak lagi sama orang gila tadi," kata Aldi dengan nafas yang terengah-engah.
"Gue ngak nyangka, makan apa tuh orang gila, tenaganya kuat banget, sumpah, baru lihat gue perempuan seperti itu, kapok..kapok," tuturnya dengan engah-engah.
"Jadi kapok kan lo, Rom, gimana loh nyerah aja Rom, perjanjian kita batal," ucap Aldi dengan yakin.
"Enak aja Lo, ngak bisa, lo harus kawinin tuh orang gila," sungutnya kesal.
"Ok gue mau aja, tapi sebelumnya, lo dulu yang jinakan, setelah jinak, baru gue yang kawinin," ujar Aldi, ia pun tersenyum sinis karna pesimis jika Romeo bisa melakukan hal itu.
"Ya, udah kalau lo ngak mampu jinakan yang liar, lo urus saja tuh, gadis yang bersama kak Igun tadi, ya kalau lo ngak mampu ngurusnya, bearti lo kalah dalam tahuran ini lagi, dan ferari lo buat gue," Aldi semakin memanasi Romeo, ia pun tersenyum puas.
Setelah mengantar kan Aldi pulang, Romeo dan Doni berdiskus di dalam mobil.
"Bagaimana menurut lo Rom, kenapa ngak batalin saja sih taruhan kalian," Doni memulai pembicaraan, karna di lihatnya wajah Romeo terlihat kesal.
"Ngak bisa Don, biar bagaimana pun gue harus dapatin mobilnya Aldi, kalau gue ngak dapatin lamborgininya Aldi, gue bisa mampus, nyokap gue nanyain mulu, tentang mobil BMW gue yang udah di jual sama Aldi, akibat gue kalah tahuran kemaren, mana mobil itu mobil bokap gue lagi," sesalnya.
"Lo, sih berani banget lo nantangin Aldi, lo ngak kan menang lawan dia, dari wajah lo kalah dikit dari Aldi, dari harta lo ngak bisa nyaingi dia, dari famour aja lo setara sama dia, kalau Aldi famournya karna ganteng dan kaya, ya kalau lo famor lo karna lo cowok yang paling usil di kampus."
"Terima kasih Don, sanjuanganya," ucapnya ketus.
"Gue ngak nyanjung lo pea', gue cuma bikin loh sadar doang, kalau lo ngak mampu jangan pura-pura mampu lo, kalau lo ngak kaya, jangan pura-pura kaya lo, nyesek sendirikan Lo Rom" kata Doni, berusaha menyadarkan Romeo.
"Ngak Don, sebelum gue menang dari Aldi, gue ngak akan menyerah gitu aja, " ucapnya tegas, sambil memegang stir mobil.
"Tapi gimana ya Don, mobil ferari itu kan bukan punya gue, gue sewa itu, dan rencananya kalau gue dapatin lamborgininya Aldi, gue mau gantiin BMW bokap gue yang di jual Aldi, sama bayar sewa ferari itu, Don," keluh Romeo.
"Ah terserah Loh lah Rom, lagi pula sebenarnya gue ngak suka cara hidup lo semua, semua lo tahurin, dari mobil, wanita, dan barang mewah lainya, gaya hidup kalian itu berlebihan, pemborosan dan ngak ada manfaat sama sekali, gue saranin loh Rom, sebelum semuanya terlanjur, mending lo minta maaf sama Aldi, lo batalkan perjanjian kalian, lo ngak usah iri dan dengki terhadap Aldi, masing-masing kita di beri rejeki dengan cara yang berbeda, Aldi memang kaya, tapi gue rasa ia kesepian, karna tak ada nyokap atau pun bokap yang selalu ada disampingnya, ia besar sendiri, tanpa ada orang tua yang mendampingi, sementara lo Rom sesibuk-sibuknya kedua orang tua loh, mereka masih sempat memperhatikan lo, dan lo harus sukurin Rom," papar Doni.
"Ah, ngapa ya nasib gue ngak seberuntung Aldi, ganteng, tajir, mau apa saja, tinggal minta," sungut Romeo.
"Mungkin karna nama loh Romeo kali, makanya lo selalu apes, coba deh lo ganti nama jadi Selamet, atau Untung, mungkin siapa tahu aja loh bakalan selamat dan beruntung," canda Doni dan ia pun terrawa kecil.
"Ah, sialan loh, teman lagi susah lo ledekin, bantu gue mikir, gimana caranya biar gue dapat mobil Aldi, biar dia ngak jadi nikah sama si Aira itu."
"Lagian gue ngak nyangka banget, pasien di rumah sakit jiwa itu ternyata ngak semuanya gila, ada yang cantik pula seperti Aira," tuturnya lagi.
"Lo, jangan-jangan lo naksir ya sama si Aira, hayo ngaku loh?" tanya Doni menyelidik.
"Apa gue suka sama Aira?, ngak lah yaw, bukan level gue, biar cantik juga, ngak mau gue punya pacar kayak gitu, apalagi kalau di jadiin bini, ih..., ogah" tutur nya sambil berlaga merinding.
"Emangnya gue seperti Aldi mau-mau saja," tambah Romeo.
"Jadi apa loh akan minta pada nyokap lo untuk mengurus surat-surat agar Aira bisa keluar dari tempat itu, biar Aldi bisa nikah sama dia?" tanya Doni.
"Ngak tahu Don, gue ngak pernah nyangka akan seperti ini jadinya." desahnya dengan kasar.
***
Sementara Aldi, ia merasa puas, karna kejadian tadi di rumah sakit sudah ia rekam di handphonenya.
Aldi naik ke kamarnya dan duduk di atas kasur, ia pun memutar video saat Romeo di peluk dan hampir di perkosa orang gila, Aldi bukan main merasa geli, melihat rekaman itu, ia pun tertawa terpingkal-pingkal.
Aldi masuk ke kamar mandi, dengan perasaan bahagia seolah lepas dari beban yang berat, kini ia merasa Romeo tak kan bisa merebut mobil miliknya.
Dan Romeo juga ngak akan mungkin menyuruh gue menikahi gadis itu, selain gadis itu masih di bawah umur, kan ngak gampang ngurus surat-suratnya, rasain loh Rom, bisa-bisa ferari lo jadi milik gue, katanya pada diri sendiri, ia pun kembali melanjutkan aktifitas rutinya itu.
Setelah mandi Aldi menghampir hand phone nya yang bergetar.
Ia pun membaca beberapa pesan singkat, diantaranya dari Tari, dan Dara.
Mereka semua ngajak kencan malam ini, Aldi pun binggung harus memilih yang mana.
Aduh gue harus pilih yang mana nih, Tari atau Dara, binggung gue, nih deh akibatnya kalau jadi playboy tapi ngak siap mental, katanya pada diri semdiri.
Akhirnya Aldi mengatur rencana agar bisa bertemu keduanya.
Tak hanya dua wanita itu, ternyata Aldi masih punya beberapa wanita yang saat ini ia pacari.
please
like
komen
dan votenya
hadiah juga boleh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 383 Episodes
Comments
Salsa Dilla
wahahaha,,jadi ikutan gila aq thor
2022-09-19
0
Pricila Bianca Aidelin
lanjut thor,,gue suka cerita yg kyk gini,,masih ngakak klo ngebayangin romeo hampir dip*rk*s* orang gila 😂😂😂😂
2022-02-20
0
Maheera Indra
jejak dulu kakak
2022-01-20
0