Romeo kembali memulai vlog nya.
"Don, jangan berhenti merekam Don, siapa tahu ada kejadian unik, barang kali si Aldi di cium orang gila kali," ucapnya sambil melirik ke arah Aldi, iya pun kembali tertawa, sebegitu senangnya ia mengoda Aldi.
Mereka tiba di suatu bangsal yang pintunya dari tralis besi yang di gembok, di sana terdapat tanda larangan untuk memasuki daerah berbahaya itu.
Romeo mencoba membuka gembok itu, tapi di cegah oleh Aldi, "Rom jangan di buka, mungkin di sana tempatnya pasien yang berbahaya."
Romeo pun mengikuti saran Aldi.
Mereka melewati lorong- lorong rumah sakit, kadang terdengar tawa dari mereka, melihat kelakuan dari orang gila tersebut.
Tibalah mereka di sebuah bangsal di ruang pasien wanita, berbagai kejadian unik pun terjadi, salah satunyanya ada pasien wanita yang mengejar Romeo,
Romeo kaget karna wanita tersebut memeluknya dari belakang.
Karna kaget, Romeo pun tersungkur di lantai, dan pasien wanita itu langsung menindih tubuh Romeo, hingga ia kembali tengkurap.
Pasien itu semakin agresif, ia pun nerusaha melepaskan pakaian Romeo.
Mungkin, pasien tersebut mengira Romeo adalah kekasihnya, dengan segala daya Romeo berusaha melepaskan diri dari pasien tersebut, yang memeluknya dari belakang.
Sementara Aldi, ia begitu menikmati adegan tersebut, di mana pasien wanita itu berusaha menciumnya.
"Woi tolongin gue, dong !!" Serunya.
"Aldi, Doni, tolingin gue !, " pekiknya lagi, sambil meronta melepaskan pelukan dari pasien tersebut.
"Ogah, gue takut nanti gue yang di peluk sama dia," sahut Doni masih merekam.
"Don, lo berhenti merekam Don, lo lepasin gue Don, gila tenaganya kuat banget, mana mulutnya bau lagi Don, " rengek Romeo.
Aldi justru tertawa, menikmati adegan Romantis antara Romeo dan juliet, eh salah antara Romeo dan pasien rumah sakit jiwa.
"Loh nikmati saja Rom, mungkin dialah juliet yang selama ini kau cari," sahut Aldi dengan tertawa geli, ada rasa puas di hatinya melihat Romeo seperti itu.
Sementara Doni hanya hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah orang gila itu terhadap Romeo, antara lucu dan kasihan tapi apa daya, ia juga takut mendekati orang gila itu, petugas pun tak ada di sekitar tempat tersebut.
Pasien itu sudah berkali-kali mencium Romeo, wajah Romeo juga merah padam, menahan geli, marah dan kesal, pasien itu sekarang menindih tubuh Romeo hingga membuatnya tengkurap lagi.
Sementara Aldi, ia terus tertawa terkekeh melihat orang gila itu seperti bernafsu pada Romeo.
"Sialan loh Di, bukanya bantuin, malah tertawa bahagia loh," masih sempat Romeo mengumpat Aldi, Aldi merasa lemas karna tertawa terpingkal-pingkal.
"Woi tolongin gue woi, bisa-bisa gue di perkosa nih!!" teriaknya karna pasien itu mulai melakukan tindakan pelecehan terhadap Romeo, ia memegang bagian vital Romeo dan berusaha membuka resletingnya.
Romeo sudah panik sementara keduanya hanya menonton, tak tahu harus bagaimana.
"Woi tolongin gue woi, Aldi , Doni, loh semua ngak berguna banget sih, "suara rengekan Romeo dengan nada setengah menangis.
"Ayo Al, kita tolong Romeo," ajak Doni.
"Loh, aja Don, loh kan temanya," tolak Aldi, masih dengan tertawa kecilnya.
"Gue ngak berani sendiri, "ia pun menjauh dari Romeo.
Mampus loh Rom, rasain loh, senjata makan tuan, biar aja lo begitu, Aldi.
Romeo masih merengek, tapi kedua orang itu enggan membantu, mereka juga takut, apalagi di tempat itu sepi dan tersembunyi.
Romeo semakin gemetar ketika orang gila itu berusaha menarik celananya, alhasil tinggal segitiga pengamanya saja.
Kali ini Romeo benar-benar menangis, orang gila itu semakin agresif.
"Tolongin gue, gue mau di perkosa !!!, "seru Romeo, ia pun menangis, seperti anak perawan yang kehilangan kesucianya.
Karna kasihan, keduanya pun membantu Romeo, mereka menarik orang gila itu, dengan sekuat tenaga, Aldi dan Doni menarik pasien itu hingga mereka mundur, dan Romeo berhasil melepaskan cengraman orang gila tersebut.
Karna mendengar suara ribut-ribut, petugas pun menghampiri mereka.
"Ada apa ini ?" tanya salah seorang petugas,
Belum sempat di jawab, pasien itu menyerang salah satu petugas, beruntung, salah seorang lainnya menyuntikan obat, di tanggan pasien, seketika ia pun melemah.
salah seorang petugas tersebut berhasil mengevakuasi pasien itu, sementara yang satu nya mendekati mereka bertiga.
"Ada perlu apa kalian di sini?" tanya petugas tersebut dengan nada marah.
"Ka...ka..mi cuma mau bikin vlog Pak," jawab Romeo yang dengan secepat kilat menarik celananya.
Sementara Aldi, ia masih berusaha menahan tawanya karna geli, ia pun menutup mulutnya, melihat penampilan Romeo yang berantakan seperti habis di perkosa orang gila tersebut.
"Siapa yang mengijinkan kalian merekam di tempat ini, tempat ini khusus pasien yang di isolasi karna bisa membahayakan, mereka agresif, dan beberapa petugas bahkan pernah menjadi korban, "tutur petugas tersebut dengan nada marah.
Sementara Romeo dan Doni, mereka hanya diam karna mendapat teguran dari petugas tersebut.
Aldi masih berusaha menahan tawa geli nya, karna melihat wajah Romeo yang memerah.
"Sudah, kalian pergi dari sini," tutur petugas tersebut, ia pun berlalu.
Doni mencium bau tak sedap," Bau apa ya, kayak bau jigong, "Ucapnya sambil mengendus kearah Romeo.
"Ah, loh Rom bau banget loh," ucap Doni sambil menutup hidung kemudian menjauhi Romeo.
"Iya, gimana ngak bau, gue dicium nya berkali-kali sampai air liurnya muncret kemana-mana, mana mulutnya bau banget lagi, kira-kira berapa lama ya dia ngak sikat gigi?" tanya Romeo mendengus kesal.
"Ya selama dia menjadi gila lah, jawab Aldi," ia kembali tertawa terkekeh.
"Ah..., Sialan loh Di, tuh orang gila kayak gitu yang harusnya jadi bini loh," sungutnya, ia pun berlari ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya."
Mereka berdua mentertawa kan Romeo kembali.
"Apes juga loh Rom, kena batunya loh," ujar Doni.
"Ah, semoga aja si Romeo kapok," tutur Aldi.
Setelah beberapa saat Romeo keluar dari kamar mandi, bajunya sebagian basah karna terkena cipratan air, saat ia mencuci wajah nya.
"Gimana Rom, kita pulang aja, " saran Aldi.
"Ngak bisa, sudah terlanjur basah gue, kita lanjut,"ucapnya yakin.
Mereka pun menuju pintu keluar dari bangsal itu.
Dan ketika keluar, Romeo melihat Igun bersama seorang gadis yang duduk di bangku taman.
"Nah, tuh sepupu gue kita samperin yuk," Romeo langsung berlari mendekati Igun yang sedang bersantai bersama Aira.
Mereka pun mengikuti langkah Romeo.
Aira kaget dan langsung memeluk Igun dari belakang melihat kedatangan tiga pria asing di hadapanya.
Terlihat sekali Aira ketakutan, dengan erat Igun memegang tangan Aira.
"Tenang Aira, jangan takut dia saudaraku dan teman-temanya, mereka semuanya baik dan tak akan menyakitimu," papar Igun sambil memeluk Aira, sementara Aira saking takutnya, tubuhnya sampai gemetar.
"Tenang Aira, kamu tenangkan diri kamu, kamu harus lawan ketakutan dan rasa trauma pada dirimu, " tutur Igun sambil mengusap pundak Aira.
Dengan perlahan, Aira pun merenggangkan pelukanya terhadap Igun.
Romeo, Aldi dan Doni, heran melihat gadis tersebut, yang seperti ketakutan melihat mereka.
"Gadis itu kok kayaknya takut melihat kedatangan kita, ada yang salah dengan kita ya?, padahal kita bertiga ini ganteng-ganteng dan jadi idola di kampus," tanya Doni berbisik di telinga Romeo.
"Ngak tahu mungkin dia trauma melihat cowok-cowok ganteng, atau dia juga gila," jawab Romeo santai.
"Tapi penampilanya ngak kaya orang gila, cantik lagi," sangah Doni.
Setelah menenangkan Aira, Igun pun memperkenalkan ketiga lelaki itu kepada Aira.
"Aira ini Romeo, ayo ulurkan tanggan mu, jabat tanganya," ucap Igun kepada Aira, sementara Romeo sudah mengulurkan tanganya.
Aira sedikit ragu, Igun pun kembali membujuknya.
"Ayo Aira, ngak apa, ada kak Igun disini yang akan melindungi kamu," tutur Igun, dan akhirnya Aira pun mengulurkan tanganya, mereka pun berjabat tangan, saat menyentuh telapak tangan Romeo, Aira langsung menarik tanganya.
"Dan ini Aldi, ayo ulurkan tanggan kamu, " Igun.
Aira kembali mengulurkan tangganya dan kali ini ia tak begitu canggung, dan saat itu Aira langsung tersenyum kearah Aldi.
Kemudian ia pun bersalaman bersama Doni, dan kali ini Aira kembali tertunduk, tak ada ekspresi apapun di wajahnya.
Mereka hanya diam, tak satu pun dari mereka bertiga bersuara.
"Gadis ini siapa?" Kak tanya Romeo heran.
"Dia Aira, " kalian kenapa ada di sini, tanya Igun balik.
"Ngak, kita mau bikin konten saja," jawab Romeo.
Romeo tak ingin memberi tahu maksud sesungguhnya kepada Igun, ia takut Igun menceritak kan kepada ke dua orang tuanya.
"Sudah ijin belum?" tanya Igun.
"Belum kak, bukanya Mama tuh direktur di sini, jadi ngak perlu ijin kan?" tukas Romeo.
"Mama kamu memang direktur di sini, tapi bukan bearti kamu bisa seenaknya, rumah sakit ini di kelolah oleh pemerintah, jadi ngak bisa sembarangan, nanti kalian bisa di tuntut," jelasnya.
"Ya sudah kalian tunggu di sini, biar Kak Igun antar Aira ke kamarnya, nanti kita lanjut ngobrol lagi."
Igun pun berlalu dari mereka.
Aldi menepuk pundak Romeo, "Nah kalau yang itu gue mau tuh jadiin bini, selain cantik, masih belia lagi. dan yang penting, ngak gila-gila amat," ujarnya meledek Romeo.
"Ngak bisa dong, perjanjianya itu, loh harus nikahin pasien rumah sakit jiwa, bukan gadis itu," balasnya menepuk pundak Aldi.
"Eh gadis itu juga pasien disini, pasien di sini ngak mesti gilakan?" tanya Aldi, ia tersenyum puas.
"Gue sudah pilih calon bini gue, sekarang tugas loh yang urus semua administrasinya, bagaimana cara loh mengeluarkan gadis itu dari tempat ini, biar gue bisa kawinin," tambahnya lagi, ia tersenyum puas.
Sekarang giliran Romeo yang melongo, ia binggung juga, harus bagaimana mengeluarkan Aira dari tempat ini.
Sebenarnya Romeo tak berniat untuk benar-benar menyuruh Aldi menikahi orang gila, ia hanya mendramatisir agar Aldi mau menyerahkan mobilnya, dari pada harus menikahi pasien dirumah sakit jiwa.
Romeo juga tak menyangka akan bertemu Aira di sini.
-
-
-
Lalu bagaimana Ya kelanjutanya, siapa yang akan mengalah dalam taruhan itu, Romeo atau Aldi.
Dan bagaimana dengan Aira, kenapa Aira tersenyum saat melihat Aldi.
Please like dan komenya, mampir juga di novel autor yg lain dengan judul
KETIKA TAKDIR MENYATUKAN AKU DAN MEREKA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 383 Episodes
Comments
~Diamond Cat🐺
pasen defresi bukan gila, kalau pandai mengobati rasa trauma dan Defresinya bs pulih kembali.
pinter Aldi milih calon makmumnya.
good...semoga sj Aldi laki2 yg bijak tdk menyakiti hati Aira.
dpt membuat hidup Aira lebih bahagia dan berwarna dihari-harinya.
2022-07-15
0
Noona_Nana
👍👍👍lanjut
2022-04-30
1
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
panggil petugas kek, lagian masuk ko enggak pk lapor ya
2022-03-18
0